BAB II. LANDASAN TEORI
B. Pendekatan Open-Ended
2. Soal Open-Ended
Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan open-ended, biasanya lebih
banyak digunakan soal-soal open-ended sebagai instrumen dalam pembelajaran.
Menurut Hancock (dalam Poppy Yaniawati, 2003:3) soal open-ended adalah soal
yang memiliki lebih dari satu penyelesaian yang benar. Selain itu soal open-ended
sering diartikan sebagai soal yang mempunyai jawaban benar lebih dari satu. Siswa
menjawab pertanyaan dengan caranya sendiri yang tidak mengikuti proses
penge rjaan jawaban yang sudah ada.
Ciri terpenting dari soal open-ended adalah tersedianya kemungkinan serta
tersedianya keleluasaan bagi siswa untuk memakai sejumlah metode yang
dianggapnya paling sesuai dalam menyelesaikan soal itu. Pertanyaan dalam bentuk
open-ended diarahkan untuk menggiring tumbuhnya pemahaman atas masalah yang
pertanyan open-ended memerlukan respon mengenai proses berpikir, kemampuan
menyusun generalisasi dan kemampuan mencari hubungan di antara dua konsep.
a. Jenis-Jenis Soal Open-Ended
Agar pendekatan open-ended berjalan dengan baik, dibutuhkan bentuk dan
materi soal yang dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan pembelajaran dengan
pendekatan open-ended ini. Sawada (dalam Poppy Yaniawati,2003:3)
mengklasifikasikan soal-soal yang dapat diberikan melalui pendekatan open-ended,
ke dalam tiga kelompok :
1) Soal untuk mencari hubungan
Sesuai dengan istilahnya, soal jenis ini diberikan supaya siswa dapat mencari
sendiri aturan atau hubungan matematis dari suatu teori tertentu. Contohnya :
pada materi relasi dan fungsi, siswa diarahkan untuk dapat menemukan aturan
atau hubungan yang ada di antara dua buah himpunan.
2) Soal mengklasifikasi
Dalam jenis ini, siswa dituntut untuk dapat memiliki dan mengembangkan
kemampuan mengklasifikasi berdasarkan sifat-sifat dari suatu obyek tertentu.
Contohnya : pada materi geometri, siswa dituntut untuk mampu mengklasifikasi
perbedaan dan kesamaan antara bangun datar, seperti segitiga dan persegi.
3) Soal mengukur
Dalam soal jenis ini, siswa diminta untuk dapat menempatkan
parameter-parame ter numerik terhadap suatu fenomena tertentu. Soal ini biasanya
yang majemuk, terkadang melibatkan beberapa pokok bahasan. Contohnya : pada
materi pengukuran, seperti menghitung keliling dan luas suatu bangun datar.
b. Metode Menyusun Pertanyaan Open-Ended
Menurut Sullivan (dalam Poppy Yaniawati,2003:3) ada dua metode dalam
penyusunan pertanyaan open-ended, yaitu :
1) Metode bekerja secara terbalik
Metode ini mempunyai tiga langkah utama, yaitu mengidentifikasi topik,
memikirkan pertanyaan dan menulis jawaban terlebih dahulu, dan membuat
pertanyaan open-ended berdasarkan jawaban yang telah dibuat.
2) Metode penggunaan pertanyaan standar
Metode ini mempunyai tiga langkah utama dalam penyusunannya, yaitu
mengidentifikasi topik, memikirkan pertanyaan standar, dan membuat pertanyaan
open-ended yang baik berdasarkan pertanyaan standar yang telah ditentukan.
Saat menyusun pertanyaan open-ended, ada tiga hal ya ng harus diperhatikan
dalam pembelajaran sebelum pertanyaan itu ditampilkan di kelas (Erman Suherman,
2001:119), yakni :
1) Pertanyaan open-ended itu harus kaya dengan konsep-konsep matematika.
Pertanyaan open-ended harus mendorong sis wa untuk berpikir dari berbagai
sudut pandang. Di samping itu juga harus kaya dengan konsep-konsep
matematika yang sesuai untuk siswa berkemampuan tinggi maupun rendah
Contohnya : pada materi pengertian persamaan kuadrat, soal open-ended yang
diajukan kepada siswa harus dapat diselesaikan dengan konsep-konsep
matematika yang sesuai dengan kemampuan siswa yang heterogen, seperti
mencari pengertian persamaan kuadrat dari sudut pandang membandingkan jenis
bentuk persamaan yang lain, atau dari sudut pandang bentuk variabel, koefisien,
pangkat, dan lain sebagainya.
2) Level matematika dari pertanyaan open-ended itu cocok untuk siswa.
Saat siswa menyelesaikan pertanyaan open-ended, siswa harus menggunakan
pengetahuan dan ketrampilan yang telah mereka punyai. Jika guru memprediksi
bahwa pertanyaan itu di luar jangkauan siswa, maka pertanyaan itu harus diubah
atau diganti dengan pertanyaan yang berada di dala m wilayah pemikiran siswa.
Contohnya : pada materi akar-akar persamaan kuadrat, soal open-ended yang
diajukan kepada siswa harus dapat diselesaikan dengan menggunakan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, seperti mencari akar-akar
persamaan kuadrat dengan menggunakan metode substitusi atau metode
faktorisasi, dimana kedua metode tersebut telah dimiliki oleh siswa pada proses
pembelajaran sebelumnya.
3) Pertanyaan open-ended itu mengundang pengembangan konsep matematika lebih
lanjut.
Pertanyaan open-ended harus memiliki keterkaitan atau dihubungkan dengan
konsep-konsep matematika yang lebih tinggi sehinggga dapat memacu siswa
c. Contoh Pertanyaan Open-Ended
Menurut Erman Suherman (2001:121), berikut ini merupakan contoh
kontekstual problem yang dikemukakan guru dan respon yang diharapkan dari siswa.
Topik : Fungsi Linear Level : SMP
Grafik dan tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan nilai terjadi terhadap suatu fungsi. Sedangkan pada bagian bawah terdapat bentuk-bentuk aljabar dari beberapa fungsi.
x 3 2 y= x 1 y= y=−x y=x+2 y=2x+1 x 2 2 1 y= − y=x2 Pilih fungsi-fungsi dalam bentuk aljabar manakah yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan salah satu atau kedua fungsi yang diilustrasikan di bagian atas. Sifat-sifat apa saja yang dapat kamu kemukakan dari soal ini?
Tabel 2.1 Contoh bentuk soal open-ended
Respon yang diharapkan dari siswa
Contoh respon siswa yang diharapkan :
Sudut Pandang Respon Siswa
Perubahan rasio (1) Bila x naik maka y pun naik
(2) Kemiringannya sama
(3) Tingkap perubahannya tetap
(4) Gradiennya positif
(5) Grafiknya naik ke kanan atas
(6) Terdapat perbandingan tetap antara y dan x
Pernyataan (7) Fungsi tersebut berbentuk y = ax
(8) y merupakan fungsi linear terhadap x
Grafik (9) Grafiknya berupa garis lurus
(10) Grafik melalui titik asal
(11) Grafiknya simetris terhadap titik pusat
(12) Grafik melalui kuadran pertama dan ketiga
(13) Grafik melalui titik (2, 4)
Range (14) Rangenya tak terhingga
Contoh respon siswa yang diharapkan terhadap fungsi-fungsi bentuk aljabar :
Sudut Pandang Respon Siswa
Perubahan rasio (1) Bila x naik maka y pun naik
(2) Kemiringannya sama
(3) Tingkap perubahannya tetap
(4) Gradiennya negatif
(5) Grafiknya turun ke kanan bawah
p Y X u 2 4 x … -3 -2 -1 0 1 2 3 … y … 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 …
Pernyataan (6) Fungsi tersebut berbentuk y = ax + b
(7) y adalah jumlah dari perbandingan tertentu terrhadap x dengan konstanta
(8) y merupakan fungsi linear terhadap x
Grafik (9) Grafiknya berupa garis lurus
(10) Grafik melalui titik asal
(11) Melalui sumbu y pada titik yang sama
(12) Perpotongan dengan sumbu y negative
(13) Grafik melalui titik (-2, 1)
Range (14) Rangenya tak terhingga
Tabel 2.2 Contoh respon yang diharapkan dari siswa pada suatu bentuk soal open-ended