• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, IHWAL TRA-

D. Instrumen Penelitian

2. Instrumen Pengumpul Data

2.2 Soal Instrumen Tes Pengumpul Data

2.2.4 Soal Tes Kemampuan Membaca

TES KEMAMPUAN MEMBACA ARTIKEL ILMIAH POPULER

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Hari, tanggal :

Waktu : 90 Menit

Petunjuk Umum:

1. tulislah terlebih dahulu nama Anda pada lembar jawaban. 2. bacalah soal dengan seksama.

3. setelah mengerjakan soal, lembar soal harus dikumpulkan kembali.

4. jawaban soal jenis pilihan ganda dikerjakan dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar

5. jawaban soal jenis pilihan ganda maupun soal jenis esai dikerjakan pada lembar jawaban.

6. dilarang keras mengerjakan soal sambil membuka buku/catatan dan bekerjasama dengan siswa lain.

ARTIKEL A

Energi Terbarukan Penyangga Pasokan Energi Nasional

oleh Moch. Sofyan

Panas bumi dan tenaga hidro secara bertahap akan menggantikan pembangkit listrik minyak bumi.

Sektor energi di Indonesia mengalami masalah serius karena laju permintaan energi di dalam negeri melebihi pertumbuhan pasokan. Belum lagi isu pemanasan global serta ketahanan energi nasional yang rentan fluktuasi harga dan kian terbatasnya sumber energi fosil (migas dan batubara).

Energi baru dan terbarukan (EBT) harus mulai dikembangkan dengan mengubah pola pikir bahwa EBT Bukan sekadar energi alternatif bahan bakar fosil tapi penyangga pasokan energi nasional. Saat ini komposisi EBT PLN hanya 11 persen sedangkan porsi terbesar batu bara 45 persen, gas 27 persen, dan minyak bumi 17 persen. Keppres No.5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional menyebutkan EBT sebagai sumber pembangkit ditargetkan 20 persen pada 2025.

Dari total kapasitas pembangkit pada FTP (Fast Track Program) 10.000 MW tahap kedua, 66 persen pembangkit menggunakan EBT. Rinciannya, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 4.925 MW dan PLTA 1.753 MW.

Untuk mengurangi ketergantungan pembangkit listrik terhadap energi fosil, penggunaan EBT harus di dorong. Dua EBT yang akan mendominasi program PLN adalah tenaga hidro dan tenaga panas bumi (geothermal). Dari potensi tenaga hidro di Indonesia sebesar 75 ribu MW, akan dibangun PLTA dengan total kapasitas 12.900 MW sampai 2025. Saat ini total kapasitas PLTA yang beroperasi 3.500 MW, sedangkan dari potensi panas bumi sebesar 30.000 MW yang telah beroperasi 1.313 MW di 26 lokasi.

Potensi EBT lainnya adalah biodesel yang sumbernya berasal dari minyak kelapa sawit, tanaman jarak, dan singkong. CPO memiliki sumber yang berlimpah karena Indonesia memproduksi 26 juta ton per tahun. Selain itu PLN berencana memanfaatkan biomassa dengan target 375 MW, tenaga surya 620 MW, dan mini hidro 1.500 MW. Pulau-pulau di Indonesia Timur yang menggunakan PLTD diganti sistem hibrida, gabungan tenaga surya, biomassa, dan mini hidro. Dengan pemanfaatan EBT dari berbagai sumber ini, PLN yakin penggunaan minyak bumi bisa ditekan hingga 3 persen di 2015.

Dari sisi kelayakan finansial dan teknis, PLN menjadikan skala pengembangan tenaga hidro dan tenaga panas bumi lebih dikedepankan dibanding biodesel dan biomassa. Biomassa dan biodesel berbenturan dengan kebutuhan pangan dan fluktuasi harga dunia, sedangkan tenaga hidro dan panas bumi mendukung pasokan energi nasional karena tidak bisa diekspor dan diperjualbelikan.

Pengembangan potensi panas bumi di Tanah Air memiliki tantangan karena sebagian besar lokasinya di kawasan hutan lindung dan wilayah konservasi. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi menyebutkan, pengembangan panas bumi sebagai aktivitas pertambangan, sedangkan UU No.41 Tahun 1999 tentang Penggunaan Kawasan Hutan menyatakan kawasan konservasi hanya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan belum memungkinkan untuk pengusahaan panas bumi. Agar tidak terjadi hambatan dalam implementasi EBT, maka diperlukan perubahan dan harmonisasi regulasi.

Tantangan lain pengembangan EBT adalah investasi awal yang besar. Jika investasi PLTD US 500 per KW dan PLTG US 750 per KW, investasi PLTA berkisar US 2000-2500 sedangkan PLTP dan PLTS US 3000-4000. Karena keterbatasan dana investasi maka pada FTP II, PLN mengelola 26 proyek berkapasitas 3.757 MW, sedangkan 72 proyek dengan kapasitas 6.290 MW dikelola IPP (Independent Power Producer).

Petunjuk Khusus:

Soal no.1-10 mengacu pada Artikel A di atas.

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban!

1. Berdasarkan pemahaman Saudara, paragraf VII bacaan di atas membahasa mengenai....

A. kegiatan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pendidikan B. Potensi panas bumi di tanah air mengalami tantangan dalam pengemba-

ngannya

C. UU nomor 27 tahun 2003 dan UU no.41 tahun 1999

D. Lokasi potensi panas bumi berada pada kawasan hutan lindung dan wilayah konservasi, sehingga potensi panas bumi dalam pengembangannya memiliki hambatan

2. Teliti paragraf I bacaan di atas. Dikatakan, sektor energi di Indonesia mengalami masalah serius karena laju permintaan energi di dalam negeri melebihi pertumbuhan pasokan. Yang dimaksud energi pada kalimat tersebut adalah ....

A. tenaga hidro B. tenaga listrik C. tenaga gas D. tenaga uap

3. Dua EBT yang mendominasi PLN yaitu tenaga hidro dan panas bumi. Akan tetapi, panas bumi mengalami tantangan yaitu...

A. tenaga panas bumi perlu investasi yang besar

B. sebagian besar lokasinya bukan di kawasan hutan lindung C. penggunaan tenaga panas bumi ditekan hingga 3 persen D. EBT sumbernya dari biodesel dan biomassa

4. Dengan tergantikannya pembangkit listrik minyak bumi dengan panas bumi dan tenaga hidro maka...

A. ketergantungan terhadap energi fosil dapat dikurangi B. tidak akan mempengaruhi pasokan energi di Indonesia C. pasokan energi bukan hanya panas bumi dan tenaga hidro D. panas bumi dan tenaga hidro merupakan energi utama

5. Pemerintah meningkatkan pasokan energi nasional melalui EBT. Namun, kekayaan energi malah dikelola pihak asing. Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah?

B. Menyewakan kepada pihak asing dengan alasan mendapat pemasukan C. Menyewakan kepada pihak asing karena Indonesia kekurangan SDM D. Tidak melibatkan pihak asing tetapi berupaya juga meningkatkan SDM 6. Gagasan utama paragraf VII di atas adalah....

A. tantangan wilayah konservasi di tanah air B. tantangan mengembangkan potensi panas bumi C. terubahan dan harmonisasi regulasi kawasan hutan D. tantangan pengembangan kawasan hutan lindung

7. Simpulan yang diperoleh dari bacaan di atas adalah....

A. sumber EBT adalah biodesel, biomassa, tenaga hidro, dan tenaga panas bumi

B. panas bumi dan tenaga hidro secara bertahap akan menggantikan pembangkit listrik minyak bumi

C. biodesel dan biomassa berbenturan dengan kebutuhan pangan dan fluktua- si harga dunia

D. tenaga panas bumi dan hidro mendukung pasokan energi nasional

8. Teliti kembali paragraf IV di atas. Berdasarkan kalimat (1) sampai kalimat (4), dapat disimpulkan bahwa....

A. tenaga hidro dan tenaga panas bumi akan menyokong pasokan energi nasional

B. tenaga hidro dan tenaga panas bumi kurang berperan dalam menyokong pasokan energi nasional

C. terdapat beberapa energi fosil mendukung pembangkit tenaga listrik

D. tenaga hidro dan tenaga panas bumi merupakan dua energi baru dan terba- rukan

9. Tema bacaan wacana di atas adalah....

A. energi terbarukan penyangga pasokan energi nasional B. potensi EBT yang akan mendominasi progran PLN C. mengurangi ketergantungan energi panas bumi D. masalah serius sektor energi listrik di Indonesia

10. Menurut penilaian Saudara, setujukah bahwa artikel yang berjudul “Energi

Terbarukan Penyangga Pasokan Energi Nasional” merupakan jenis artikel

ilmiah populer? A. Sangat setuju B. Setuju

D. Kurang setuju

ARTIKEL B

Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak Remaja

Masa remaja adalah masa perkembangan psikologis anak untuk menjadi seorang anak yang mulai tumbuh dewasa atau biasa dikenal dengan masa peralihan dari masa anak-anak menjadi orang dewasa. Pada masa ini anak remaja biasanya suka meniru gaya atau style orang yang dikaguminya sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan bimbingan dari orang tua agar anak remajanya tidak salah gaya yang dapat membuat rusak untuk masa depannya.

Tapi kebanyakan orang tua tidak mengetahui dalam mendidik anak remaja, mereka tidak tahu bakat apa yang dimiliki anaknya sehingga bakat anaknya itu terkandas karena kesalahan dari orang tua. Oleh karena itu, berikut beberapa kesalahan orang tua dalam mendidik anak remaja mereka:

1. Salah Persepsi

Seringkali orang tua menanamkan persepsi yang salah tentang diri sendiri juga persepsi tentang keberhargaan diri dalam diri anak-anaknya baik secara sadar atau tidak sadar hal ini mempengaruhi pertumbuhan psikologis anak. Ketika orang tua mengajarkan persepsi yang salah kepada diri anak, sebenarnya saat itulah orang tua sedang menanam ranjau-ranjau psikologis yang sewaktu-waktu dapat meledak.

Persepsi salah yang seperti apakah yang sering dan tanpa disadari dilakukan orang tua kepada anak-anaknya? Contoh kecil saja, banyak orang tua yang memaksakan anaknya harus baik dalam segala hal. Adalah menjadi kebanggaan dan keberhargaan diri bagi orang tua jika anak-anaknya memiliki prestasi di atas rata- rata teman-teman lainnya.

Orang tua sering menganggap buruk terhadap anak laki-laki yang mengekspre- sikan emosi negatif, orang tua juga sering meminta anaknya untuk tidak melakukan kesalahan bahkan menurut orang tua meminta pertolongan adalah salah dan memalukan.

Ibarat bom waktu seorang anak bukan saja membutuhkan perhatian, pujian, dan teguran. Keseimbangan akan hal itu akan membuat sang anak merasa dicintai dan dikasihi. Namun sayang karena kesibukan pekerjaan dan rutinitas sehingga orang

tua membiarkan anak-anaknya tumbuh dengan sendirinya sehingga ketika masalah timbul barulah orang tua sibuk mencoba menjadi orang tua yang baik atau bijaksana.

Kesibukan orang tua kadang membuat mereka tak ada waktu lagi untuk anak- anaknya, tak ada waktu lagi menemani anaknya bahkan tak ada waktu lagi bersenda gurau. Bahkan kadang lupa memberi apresiasi kepada anaknya ketika berprestasi, baru ketika anak berbuat salah maka orang tua sibuk memberikan perhatian dan sok bijak.

2. Tidak Konsisten dalam Mengasuh Anak

Adalah menjadi masalah umum ketika orang tua tidak lagi konsisten dalam mengasuh anak. Para orang tua memiliki bermacam-macam alasan untuk membenarkan ketidakkonsistenan terhadap anak-anaknya. Apapun alasan ketidakkonsistenan orang tua dapat memperbesar variasi problem terhadap perilaku anak-anaknya. Lalu muncul pertanyaan pada diri saya “manakah yang lebih baik anak-anak tumbuh di dalam keluarga otoriter atau permisif? Sebenarnya yang terpenting adalah adanya aturan yang bisa diprediksi dan konsisten.

3. Komunikasi Tertutup

Komunikasi adalah hal atau faktor terpenting dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Jika anak-anak berpikir bahwa mereka dapat berbicara dengan orang tua mereka tentang perasaan dan hidup mereka, jika ketika mereka berhasil atau gagal bisa dan mampu menyampaikan secara terbuka kepada orang tuanya, dengan begitu mereka akan merasa dimiliki dan diperhatikan sehingga anak-anak merasa bermakna bagi diri juga orang tuanya.

4. Problem Solver

Banyak anak dan remaja sekarang menjadi anggota generasi bingung, kalau mau ditelusuri ke latar belakang pengasuhan mereka, biasanya ditemui bahwa orang tua mereka kebanyakan berfungsi sebagai problem solver bagi anak-anaknya. Akibatnya, anak-anak mereka mengalami over-provided dan hidupnya menjadi pasif. Lalu apa alasan orang tua menjadi problem solver? Alasan klasiknya adalah orang tua ingin membahagiakan anak-anaknya, orang tua tak ingin anaknya mengalami masalah dalam hidupnya.

5. Tidak Ada Keteladanan

Seringkali orang tua menggunakan teknik dalam membangun dan mendidik anak- anak dengan cara memerintah, meminta anak-anaknya melakukan apa yang

dikatakan, padahal yang tak kalah pentingnya keteladanan memberikan pengaruh yang sangat kuat dan positif. Anak-anak perlu diberi contoh, dan bukan dengan diperintah. Contoh kecil, banyak orang tua berharap anak-anaknya cerdas, lalu para orang tua memerintahkan anaknya untuk belajar apapun dan bagaimanapun caranya. Mungkin dengan memberi contoh dan mengajaknya belajar akan berbeda karena penerimaan anakpun akan merasa dirinya diperhatikan orang tuanya.

6. Pilih Waktu Bermain dengan Anak-anak

Sebagai orang dewasa kadang para orang tua lupa bagaimana menjadi seorang anak kecil. Banyak orang tua terjebak dalam kesibukan sehari-hari untuk mencari nafkah dan membayar cicilan rumah, tapi banyak orang tua lupa bahwa anak-anak juga butuh bermain. Anak-anak butuh berfantasi dan mengembangkan kreativitasnya. Jangan sibukkan anak-anak dengan berbagai macam les sepanjang minggu. Niatnya baik tapi belum tentu caranya benar, kadang les yang tidak disukai anak tidak menyelesaikan persoalan justru menambah persoalan bagi si anak.

Sumber: file://G://kesalahan-orang-tua-dalam-mendidik-anak-remaja-mereka

Petunjuk Khusus

Soal no. 11-20 mengacu pada artikel B

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban!

11. Dari bacaan di atas dikemukakan, meminta pertolongan adalah salah dan memalukan. Hal yang dikemukakan orang tua tersebut merupakan cerminan....

A. komunikasi tertutup orang tua B. ketidakteladanan orang tua C. ketidakkonsistenan orang tua D. salah persepsi orang tua

12. Berdasarkan pada bacaan, salah satu kesalahan orang tua yaitu tidak ada keteladanan orang tua. Sebagai contoh ketidakteladanan orang tua yaitu.... A. mengajak anak untuk belajar

B. memerintah anak untuk belajar C. tidak membiarkan anak malas belajar D. memberi contoh kepada anak

13. Alasan orang tua menjadi problem solver adalah.... A. anak harus menurut pada orang tua

B. tidak ingin anaknya mengalami masalah C. orang tua lebih tahu daripada anak

D. permasalahan anak dapat diatasi orang tua

14. Setujukah Saudara, anak-anak lebih baik tumbuh pada keluarga otoriter? A. Sangat setuju

B. Setuju C. Tidak setuju D. Kurang setuju

15. Dinyatakan dalam bacaan, menurut orang tua meminta bantuan adalah salah dan memalukan. Menurut pendapat Saudara, apa yang dikemukakan orang tua tersebut adalah...

A. pendapat tersebut keliru B. apa yang dikatakan benar C. diarang meminta bantuan D. meminta bantuan boleh saja

16. Manakah yang bukan merupakan kesalahan persepsi orang tua kepada anaknya?

A. Menganggap salah ekspresi emosi negatif anak laki-laki B. Lupa memberi apresiasi kepada anak ketika berprestasi C. Meminta anak untuk tidak melakukan kesalahan D. Tidak hanya memerintah tetapi memberi contoh

17. Gagasan utama paragraf II pada bacaan di atas yaitu... A. kesalahan orang tua terhadap anaknya

B. kesalahan anak terhadap orang tuanya

C. kesalahan orang tua dalam mendidik anaknya D. kesalahan orang tua terhadap dirinya sendiri

18. Teliti kembali point 1 pada bacaan di atas. Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu...

A. orang tua menganggap buruk terhadap anak laki-laki yang mengekspresikan emosi negatif

B. orang tua merasa bangga jika anak-anaknya memiliki prestasi di atas rata-rata teman-temannya

C. orang tua menanamkan persepsi yang salah mengenai keberhargaan diri orang tua dalam diri anak-anaknya

19. Pernyataan yang bukan menunjukkan fakta dari bacaan di atas adalah.... A. kebanyakan orang tua tidak mengetahui cara mendidik anak remaja

B. mengajak anak belajar merupakan salah satu contoh keteladanan orang tua C. hal yang dilakukan remaja biasanya meniru gaya orang yang dikagu-

minya

D. berbagai les sepanjang minggu dapat mengembangkan kreativitas anak 20. Kalimat utama paragraf I terletak pada kalimat...

A. kalimat pertama B. kalimat terakhir C. kalimat ketiga A. keseluruhan paragraf

ARTIKEL C

PEMUDA DOMINASI PENGANGGURAN

Tingginya jumlah pekerja informal dan pengangguran usia muda harus segera ditangani agar tidak memunculkan masalah sosial ke depan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai semu dan pelit menciptakan lapangan kerja, kini meninggalkan dua persoalan utama ketenaga-kerjaan nasional, yakni tingginya jumlah pekerja di sektor informal, sekitar 70 persen dari total pekerja, dan banyak pengangguran dari kalangan pemuda.

Tahun lalu, 22,2 persen pemuda Indonesia menganggur. Jumlah itu lebih tinggi dari statistik rata-rata pengangguran berusia muda kawasan Asia tenggara dan Pasifik sebesar 13,9 persen.

Bahkan, persoalan pengangguran di Indonesia sudah menjadi isu interna- sional karena 5 persen (hampir 10 juta) dari 200 juta pengangguran di seluruh dunia berada di Tanah Air.

Pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga, Karyadi Mintaroem, menjelaskan fenomena tingginya pekerja sektor informal mencerminkan ketidaksesuaian lapangan kerja dengan spesifikasi dan jumlah tenaga kerja yang tersedia.

Di bawah ini digambarkan data pekerja sektor informal di Indonesia.

Pekerja Sektor Informal 2010 2011 2012

Berusaha sendiri 20,46 21,03 21,15 19,41 19,54 18,44 Berusaha dibantu buruh tidak

tetap

21,92 21,68 21,31 19,66 20,37 18,76 Berusaha dibantu buruh tetap 3,02 3,26 3,59 3,72 3,93 3,87 Pekerja bebas di pertanian 6,32 5,82 5,58 5,48 5,36 5,34 Pekerja bebas di nonpertanian 5,28 5,13 5,16 5,64 5,97 6,20 Pekerja keluarga/tak dibayar 19,68 18,77 19,98 17,99 19,50 17,90

Jumlah 76,68 75,69 76,77 71,9 74,67 70,51

Keterangan: Angka-angka pada tabel dinyatakan dalam persen

Semua sektor memang menyerap tenaga kerja, tetapi tidak secepat yang diharapkan masyarakat. Sektor formal seperti pabrik jumlahnya lebih sedikit dan membutuhkan keahlian khusus dibandingkan sektor informal seperti warung atau jenis usaha kecil lainnya.

Meski pemerintah mengklaim jumlah pekerja sektor informal cenderung menurun, dibandingkan dengan negara lain, Indonesia tergolong sangat tinggi. Jumlah pekerja informal di Meksiko dan Rusia, misalnya masing-masing hanya 36 persen dan 10 persen.

Berdasarkan data Kemenakertrans, jumlah penduduk bekerja yang memiliki bekal pendidikan rendah dan berpotensi bekerja di sektor informal telah turun, yakni dari 68,28 persen (Agustus 2011) dari jumlah 110,8 juta jumlah penduduk bekerja.

Karakter kedua dari ketenagakerjaan di Indonesia yang dinilai mencemaskan adalah pengangguran didominasi oleh kalangan anak muda. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 53 persen pengangguran berusia di bawah 25 tahun dan mayoritas penganggur ini adalah pengangguran terdidik karena 74,5 persen berpendidikan SMA atau lebih tinggi.

Mengenai profil pengangguran itu, belum lama ini, Wakil Presiden Boediono menilai penting upaya menekan tingkat pengangguran di kalangan generasi produktif, terlebih jumlah penduduk berusia muda mencapai 30 persen dari total warga Indonesia.

Indonesia diberkahi banyak penduduk muda, namun data demografis itu penting hanya jika mereka bekerja karena kalau tidak, (anak muda) itu bisa menjadi masalah sosial.

Boediono lantas menguraikan pengalaman negara-negara Benua Afrika yang secara kependudukan mirip Indonesia. Melimpahnya anak muda di Benua hitam itu ternyata tidak berbanding lurus dengan kemakmuran.

Sudah ada banyak pengalaman di Afrika. Itu sebabnya kami bekerja serius mengatasi persoalan pengangguran itu.

REKOMENDASI UNESCO

Terkait banyaknya pengangguran di Indonesia, Organisasi pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya PBB atau UNESCO memberikan empat rekomendasi guna mengatasi hal itu.

“Terkait keterampilan hidup (life skill), UNESCO merekomendasikan

sejumlah langkah untuk mengatasi tingkat pengangguran di Indonesia”, ujar ketua

Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rahman, pekan lalu. Rekomendasi pertama adalah menyediakan kesempatan pendidikan untuk mereka dengan keterampilan dasar yang rendah.

Arief menambahkan rekomendasi kedua adalah menghilangkan hambatan yang membatasi kaum muda untuk menuju tingkat SMP. Rekomendasi ketiga, membuat pendidikan tinggi lebih mudah diakses dan meningkatkan relevansi dengan dunia kerja.

“Sedangkan rekomendasi keempat adalah memberikan akses bagi kaum muda dari kalangan miskin untuk mendapatkan pelatihan keterampilan,” papar

dia. SB/lex/WP

Petunjuk Khusus:

Soal no. 21-30 mengacu pada ARTIKEL C

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban!

21. Hal-hal di bawah ini merupakan penyebab tingginya jumlah pekerja sektor informal, kecuali ...

A. sektor formal butuh keahlian khusus B. sektor informal jumlahnya sedikit C. perekonomian Indonesia yang baik D. sempitnya lapangan pekerjaan

22. Manakah pernyataan di bawah ini yang merupakan faktor utama penyebab pengangguran?

A. Lapangan pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi jumlah tenaga kerja B. Pertumbuhan ekonomi yang semu dan sulit menciptakan lapangan kerja C. Tingginya jumlah pekerja informal dan pengangguran usia muda D. Sektor formal jumlahnya lebih sedikit membutuhkan keahlian

23. Bagaimana pendapat Saudara mengenai banyaknya pengangguran dari kalangan pemuda menurut pusat statistik saat ini?

A. Pengangguran usia muda akan menyebabkan masalah sosial B. Usia muda harus dibina untuk menciptakan lapangan kerja C. Usia muda masih memiliki kesempatan yang panjang D. Jumlah pengangguran usia muda di negara lain juga banyak

24. Pada paragraf VIII disebutkan, berdasarkan data BPS mayoritas penganggur adalah dari kalangan terdidik karena 74,5 persen berpendidikan SMA atau lebih tinggi. Dengan demikian, pengangguran terjadi karena...

A. ketidaksesuaian lapangan kerja dengan spesifikasi keilmuan B. tidak semua sektor menyerap tenaga kerja

C. jumlah tenaga kerja lebih banyak dibandingkan lapangan kerja D. jawaban A, B, dan C benar

25. Berdasarkan pada bacaan, jenis pekerja sektor informal yaitu... A. pekerja bukan keluarga

B. pekerja pemerintah C. berusaha sendiri D. pekerja dibayar

26. Jumlah pekerja sektor informal manakah yang mengalami penurunan paling banyak pada bulan Februari?

A. Berusaha sendiri B. Pekerja keluarga

C. Berusaha dibantu buruh tetap D. Pekerja bebas di pertanian 27. Gagasan utama paragraf I adalah...

A. persoalan utama ketenagakerjaan di Indonesia B. pengangguran kalangan pemuda di Indonesia C. dua persoalan ketenagakerjaan di Indonesia D. tingginya jumlah pekerja di sektor Informal 28. Apa yang menjadi tema bacaan di atas?

A. Pemuda Indonesia dan pengangguran B. Pekerja sektor informal di Indonesia C. Pengangguran yang didominasi pemuda D. Problematika masalah sosial di Indonesia

29. Teliti kembali seluruh bacaan di atas. Berdasarkan penilaian Saudara, antara judul dan pengembangan isi bacaan di atas adalah ....

A. judul telah sesuai dengan pengembangan isi bacaan B. judul kurang sesuai dengan pengembangan isi bacaan C. judul tidak ada kaitan sama sekali dengan bacaan D. pengembangan isi bacaan sudah tepat.

30. (1) Pemuda di Indonesia mendominasi pengangguran disebabkan oleh lapangan kerja yang tersedia kebanyakan diperuntukkan untuk wanita; (2) Persoalan pengangguran di Indonesia sudah menjadi isu internasional karena 5 persen dari 200 juta pengangguran berada di Indonesia; (3) data BPS menunjukkan, 53 persen pengangguran berusia di bawah 25 tahun; (4) Salah satu penyebab pengangguran usia muda karena penduduk usia muda.

Dokumen terkait