BAB II : KAJIAN TEORI
A. Social Support
regulasi diri santri. Lingkungan sosial yang berkaitan dengan konteks pendidikan, khususnya di Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah Garut adalah orangtua, guru, teman sebaya, teman dekat dan orang yang ada di lingkungan pondok pesantren seperti kakak kelas, adik kelas maupun wali kelas. Peneliti menduga bahwa faktor-faktor eksternal tersebut berhubungan dengan kemampuan self regulated learning pada santri kelas intensif.
Berdasarkan latar belakang, Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai hubungan social support dan self regulated learning pada santri kelas intesif di Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah Garut dengan judul “Hubungan Social Support dengan Self Regulated Learning pada Santri Kelas Intensif di Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah Garut”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah tingkat social support pada santri kelas intensif di Pondok Pesantren Darussalam Kersamah Garut?
2. Bagaimanakah tingkat self regulated learning pada santri kelas intensif di Pondok Pesantren Darussalam Kersamah Garut
14
3. Adakah hubungan antara social support dengan self regulated learning pada santri kelas intensif di Pondok Pesantren Darussalam Kersamah Garut?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tingkat social support pada santri kelas intensif di Pondok Pesantren Darussalam Kersamah Garut?
2. Mengetahui tingkat self regulated learning pada pada santri kelas intensif di Pondok Pesantren Darussalam Kersamah Garut?
3. Membuktikan hubungan antara social support dengan self regulated learning pada santri kelas intensif di Pondok Pesantren Darussalam Kersamah Garut?
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan ilmiah sebagai kontribusi dalam bidang keilmuwan psikologi pada umumnya, dan khususnya pada pengetahuan mengenai hubungan antara social support dengan self regulated learning.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
15
Penelitian ini sebagai sarana perluasan wawasan bagi peneliti, pengalaman dan proses pengembangan kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu pengetahuan.
b. Bagi Peneliti Lain
Sebagai informasi dan referensi bagi peneliti lain tentang hubungan antara social support dengan self regulated learning pada siswa atau santri yang tinggal di pesantren sehingga mampu mengembangan penelitian ini dengan subjek yang berbeda atau variabel yang beragam. c. Bagi Pengelola Pesantren
Informasi temuan empis mengenai hubungan antara social support dengan self regulated learning ini diharapkan dapat memberikan gambaran psikologis dalam merumuskan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan keilmuan ataupun pendidikan karakter bagi para santri, khususnya yang berkaitan dengan self regulated learning para santri.
16 BAB II KAJIAN TEORI
A. Social Support
1. Pengertian Social Support
Pengertian Social Support didefinisikan secara beragam oleh para ilmuwan. Carles H. Tardy dalam Social Support Measurement (1985) menjelaskan bahwa beragamnya definisi social support menunjukkan bergamnya interpretasi mengenai makna social support. Sarafino (2002) mendefinisikan social support sebagai suatu hubungan interpersonal antara pemberi dan penerima dukungan yang melibatkan aspek pemberian bantuan informasi, perhatian, emosi, penilaian maupun bantuan instrumental yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungannya. Social support ini memberikan efek emosional maupun efek perilaku bagi penerima dalam membantu mengatasi masalahnya (Smet, 1994).
Kuntjoro mendefinisikan social support sebagai suatu keberadaan, ketersediaan, kepedulian dalam memberikan rasa nyaman, perhatian, pertolongan dan penghargaan yang diberikan indvidu pada oranglain (Fauzia, 2016). Sarason mendefinisikan social support sebagai ketersediaan atau keberadaan sumber daya dari orang-orang yang dapat diandalkan, yang memberikan kepedulian, penghargaan, kasih sayang dan cinta (Sarason,dkk, 1983; Sarason & Sarason, 1985).
17
Reid menjelaskan bahwa social support terdiri dari dukungan instrumental, dukungan informasi, dukungan afeksi dan dukungan emosional (Barker, 2007). Gottlieb menambahkan bahwa social support dapat terdiri dari informasi atau nasihat baik secara verbal ataupun non verbal dan bantuan atau tindakan secara nyata (Smet, 1994).
Social support didefinisikan sebagai rangkaian hubungan interpersonal atau koneksi yang memberikan dampak kepada fungsi individu, dan secara umum mencakup dukungan yang diberikan secara individual ataupun dukungan yang diberikan oleh institusi sosial (Barker, 2007). Social support juga diperoleh dari teman, keluarga, kolega atau orang penting lainnya (Cohen & Wills, 1985).
Malecki, Demaray dan Elliott (2014) mendefinisikan social support sebagai persepsi individu pada dukungan secara umum maupun dukungan khusus dalam bentuk perilaku (ketersediaan atau dukungan yang dibuat) dari orang-orang dalam jaringan atau lingkungan sosial, yang dapat meningkatkan fungsi mereka dan dapat membantu mereka dari hasil yang merugikan. Tardy (1985) menjelaskan bahwa keluarga, kawan sebaya, kawan dekat, tetangga, rekan kerja, maupun tenaga-tenaga professional seperti psikolog dan dokter merupakan bagian dari anggota jaringan hubungan interpersonal yang menjadi sumber social support bagi individu.
18
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah disebutkan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa social support atau social support merupakan persepsi individu terhadap social support yang didapatkan dari lingkungan sosialnya.
2. Bentuk-bentuk Social Support
Social support atau social support terdiri dari beberapa bentuk dukungan, dimana bentuk dukungan ini merupakan bagian dari Content pada aspek social support yang dijelaskan oleh Charles H Tardy (1985), diantaranya:
a. Dukungan Emosional
Dukungan ini merupakan dukungan secara emosional yang diberikan oleh orang-orang sekitar seperti kepercayaan, cinta, kasih sayang dan empati
b. Dukungan Instrumen
Dukungan intrumen ini merupakan bentuk dukungan yang diberikan oleh pemberi bantuan yang terdiri dari bantuan materi maupun bantuan jasa dan waktu.
c. Dukungan Informasi
Dukungan informasi ini merupakan bentuk dukungan secara verbal yang diberikan seperti pemberian informasi, saran maupun nasihat dari pemberi dukungan
19
Dukungan penilaian merupakan dukungan penilaian timbal-balik yang memberikan penilaian terhadap perilaku individu, sehingga individu dapat mengevaluasi perilakunya.
3. Aspek-aspek Social Support
Carles H. Tardy (1985) dalam Social Support Measurement (1985) menjelaskan bahwa variasi definisi social support dari para ilmuwan menunjukkan beragamnya pemaknaan social support yang juga membuat fokus kajian dan aspek social support pada setiap ilmwuan juga berbeda. Tardy (1985) mengkaji konsep social support melalui berbagai pengukuran social support seperti Arizona Social Support Interview Schedule yang dikembangkan oleh Barrera pada tahun 1981, Inventory of Socially Supportive Behaviors oleh Barrera, tahun 1981, Percieved Social Support from Friends and Family Scale, dikembangkan oleh Procidano & Heller pada tahun 1983, Social Relationship Scale yang dikembangkan oleh McFarland, dkk pada tahun 1981, Social Support Network Interview Fischer pada tahun 1982, Social Support Questionnaire Sarason, dkk 1983, dan Social Support Vignettess yang dikembangkan oleh Turner pada tahun 1981, menyimpulkan bahwa social support terdiri dari lima aspek diantaranya:
20
a. Direction
Direction merupakan arahan atau bimbingan yang diberikan pemberi social support dan yang diterima oleh individu. Sehingga perilaku individu dapat lebih terarah.
b. Disposition
Disposition atau adanya ketersediaan, keberadaan individu lain yang dapat dimanfaatkan oleh penerima dukungan. Ketersediaan atau keberadaan individu lain dapat membuat seseorang merasa diperdulikan, diperhatikan dan bahkan merasa dicintai.
c. Description/Evaluation
Deskripsi atau evaluasi merupakan deskripsi atau gambaran sederhana dari individu penerima social support tersebut dan penilaian mengenai kepuasannya terhadap dukungan-dukungan yang diterimanya dari lingkungannya.
d. Content, atau isi dan bentuk social support yang terdiri dari:
1) Emosional yang melibatkan kepercayaan, cinta, kasih sayang dan empati sehingga individu merasa bahwa dirinya diperhatikan, dicintai, di mengerti oleh lingkungan atau orang-orang yang memberinya dukungan tersebut
2) Instrumen, yang terdiri dari sumber-sumber bantuan, baik berupa materi, jasa maupun ketersediaan waktu yang diberikan oleh lingkungannya yang dapat membantunya
21
menyelesaikan hambatan atau permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan instrumental.
3) Informasi, seperti pemberian informasi maupun nasihat yang dapat memberikan arahan dan petunjuk terhadap perilaku individu, juga sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapinya
4) Penilaian, yang merupakan penilain timbal-balik pada individu. Hal ini dapat menjadi sarana evaluasi individu terhadap perilakunya.
e. Network atau jaringan sosial baik komuitas maupun individual yang memberikan social support, diantaranya: teman, keluarga, teman dekat, tetangga, komunitas, tenaga professional dan rekan kerja
4. Sumber-sumber Social Support
Tardy (1985) menjelaskan bahwa social support didapatkan dari lingkungan sosial, atau yang ia istilahkan sebagai Network baik jaringan sosial individual maupun jaringan sosial komunitas seperti: teman, keluarga, teman dekat, tetangga, komunitas, tenaga professional dan rekan kerja.
Gottlieb (dalam Maslihah, 2010) menerangkan bahwa sumber social support berasal dari:
22
a. Hubungan professional yang merupakan social support yang berasal dari orang-orang yang ahli di bidangnya seperti dokter, psikolog, konselor, pengacara atau tenaga professional lainnya b. Hubungan non professional yang merupakan social support yang
berasal dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman dan orang terdekat lainnya.
Berdasarkan beberapa uraian mengenai social support yang telah disebutkan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa social support atau social support merupakan persepsi individu terhadap social support yang terdiri dari aspek arahan dan bimbingan, keberadaan pemberi dukungan, penilaian terhadap dukungan yang diterima, berbagai bentuk social support seperti dukungan emosional, informasi, penilaian dan instrumen, serta aspek jaringan sosial yang merupakan sumber pemberi social support di lingkungan sosialnya.