• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIAL BUDAYA DAERAH 1 Kependudukan

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 129-140)

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

3.2. SOSIAL BUDAYA DAERAH 1 Kependudukan

1) Kekuatan

a. Komitmen pemerintah daerah untuk mendukung program kependudukan;

b. Adanya kelembagaan yang menangani kependudukan.

2) Kelemahan

a. Laju pertumbuhan penduduk yang cenderung mengalami peningkatan;

b. Keterbatasan SDM yang menangani administrasi kependudukan; c. Sarana dan prasarana belum optimal.

3) Peluang

a. Tersedianya SPM bidang kependudukan;

b. Peraturan pemerintah tentang SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan).

4) Tantangan

a. Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan bidang kependudukan;

b. Pencatatan kependudukan ganda.

5) Isu Strategis

a. Pelayanan administrasi kependudukan yang cepat, murah, dan akuntabel;

b. Mempertahankan struktur demografi ideal.

3.2.2 Ketenagakerjaan 1) Kekuatan

a. Terdapat tenaga kerja yang terdidik;

b. Komitmen pemerintah untuk mengatasi pengangguran sangat tinggi;

2) Kelemahan

a. Jiwa kewirausahaan tenaga yang tersedia belum optimal;

b. Kesempatan kerja tidak sebanding dengan banyaknya pencari kerja;

c. Belum terintegrasinya lulusan pendidikan dengan keinginan dunia usaha;

3) Peluang

a. Perkembangan sektor ekonomi dan peluang penyerapan tenaga kerja ;

b. Prioritas pembangunan nasional bertumpu pada pertumbuhan ekonomi.

4) Tantangan:

a. Jaminan perlindungan tenaga kerja masih kurang; b. Permintaan tenaga kerja yang mempunyai keahlian.

5) Isu Strategis

a. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan tenaga kerja yang tersedia b. Penyediaan sarana dan prasarana kegiatan ekonomi produktif c. Perlindungan tenaga kerja

3.2.3 Transmigrasi 1) Kekuatan

a. Minat masyarakat untuk bertransmigrasi;

b. Fasilitasi pemerintah terhadap transmigran cukup memadai.

2) Kelemahan

a. Transmigran belum optimal.

3) Peluang

a. Kerjasama pemerintah dan swasta yang semakin baik dalam program transmigrasi, terutama transmigrasi lokal;

b. Adanya peraturan pemerintah tentang kerjasama antar daerah di bidang transmigrasi.

4) Tantangan

a. Daerah tujuan transmigrasi yang semakin berkurang;

b. Berkurangnya minat bertransmigrasi yang disebabkan oleh mudahnya usaha sektor informal;

c. Penentuan kuota transmigrasi oleh Pemerintah Pusat.

5) Isu Strategis

a. Penguatan program transmigrasi agar tidak semata program penyebaran penduduk tetapi program peningkatan kualitas hidup. b. Diperlukan jaminan dan perlindungan bagi peningkatan kualitas

hidup transmigran

3.2.4 Kesejahteraan Sosial 1) Kekuatan

a. Kinerja kesejahteraan terus membaik;

b. Budaya masyarakat untuk saling menolong memberikan ruang gerak luas bagi pemberdayaan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial.

2) Kelemahan

a. Penyandang masalah kesejahteraan sosial bersifat spesifik sehingga diperlukan upaya spesifik untuk mengatasinya;

b. Akurasi data dasar penyandang masalah kesejahteraan sosial belum ada.

3) Peluang

a. Kemampuan masyarakat untuk merespon kesulitan ekonomi dengan mengembangkan sektor informal;

b. Pemberian ruang gerak dan peluang yang sama bagi sektor formal maupun informal;

4) Tantangan

a. Peningkatan akses masyarakat kepada sumber daya produktif; b. Menciptakan kesempatan kerja melalui peningkatan ketrampilan; c. Alih fungsi lahan yang dapat menjadi salah satu pemicu

kemiskinan;

d. Upah di sektor informal yang sangat rendah;

e. Ketersediaan sarana dan prasarana publik terbatas.

5) Isu Strategis

a. Penurunan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial; b. Penurunan angka kemiskinan;

c. Pencegah penyebaran penyakit.

3.2.5 Kesehatan 1) Kekuatan

a. Kawasan dengan kerapatan vegetasi yang tinggi;

b. Posyandu masih tumbuh dan berkembang dengan baik; c. Program UKS di sebagian besar sekolah;

d. Seluruh wilayah sudah terjangkau pelayanan kesehatan;

e. Sebagian besar kota kecamatan sudah memiliki pelayanan farmasi;

f. Terdapat potensi dan kelembagaan pengobat tradisional yang terlatih;

g. Sebagian besar puskesmas telah memiliki rawat inap dan buka 24 jam;

h. Peran Organisasi PKK dalam kegiatan pembangunan bidang kesehatan.

2) Kelemahan

a. Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk belum memadai;

c. Mekanisme dan pelaksanaan SOP layanan rujukan dari puskesmas ke rumah sakit belum optimal;

d. Belum ada Sistem Pelayanan Emergency (Emergency Support

System)secara terpadu;

e. Regulasi dan standarisasi perijinan praktik tenaga dan fasilitas kesehatan belum optimal;

f. Ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah masih tinggi; g. Standarisasi pelayanan kesehatan formal, informal, dan

tradisional belum optimal;

h. PNS kesehatan yang merangkap bekerja di layanan swasta dapat melemahkan pelayanan di fasilitas pemerintah.

3) Peluang

a. Adanya program Corporate Social Responsibility (CSR);

b. Peran masyarakat sebagai penggerak pembangunan bidang kesehatan;

c. Adanya kontribusi lembaga pendidikan keahlian bidang kesehatan di luar Kabupaten Bantul;

d. Peran lembaga kesehatan swasta dalam mewujudkan pelayanan unggulan di bidang kesehatan;

e. Komitmen anggaran dari NGO.

4) Tantangan

a. Peraturan perundang-undangan mensyaratkan besarnya anggaran sektor kesehatan sebesar 10% dari total APBD di luar gaji;

b. Kompetensi kader sebagai promotor kesehatan belum memadai; c. Peran kepala desa dalam mengelola desa siaga belum optimal; d. Adanya aturan pemerintah yang mengijinkan rangkap tempat

praktek yang berbeda;

5) Isu Strategis

a. Dibutuhkan kebijakan layanan rumah sakit yang berupa Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);

b. Penguatan fungsi dinas kesehatan dalam pembangunan kesehatan masyarakat;

c. Penguatan kontribusi SKPD dan stakeholder dalam pembangunan kesehatan;

d. Komitmen politik dalam kebijakan desa bebas empat masalah kesehatan;

e. Keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan bidang kesehatan;

f. Transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan layanan medik.

3.2.6 Pendidikan 1) Kekuatan

a. Tingkat kelulusan SD, SLTP, dan SLTA di Kabupaten Bantul cukup tinggi;

b. Nilai APS Kabupaten Bantul untuk usia 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun melebihi nilai APS Propinsi DIY dan nilai APS nasional;

c. Persentase melek huruf di Kabupaten Bantul dari tahun 2009 cukup tinggi;

d. Rasio murid-guru, rasio murid-kelas, dan rasio murid-sekolah sudah optimal;

e. Adanya kebijakan program wajib belajar 12 tahun;

f. Tenaga pendidik yang menempuh pendidikan S2 cukup banyak.

2) Kelemahan

a. Masih ada anak usia sekolah yang belum memperoleh pendidikan;

b. Guru yang telah bersertifikasi belum mampu memenuhi jam mengajar per minggu;

c. Rendahnya minat guru dalam melakukan karya ilmiah; d. Kesejahteraan guru honorer masih kurang;

e. Sarana dan prasarana pendidikan masih belum optimal; f. Muatan lokal masuk dalam kurikulumbelum optimal.

3) Peluang

a. Adanya ketentuan yang mensyaratkan APBN minimal 20% untuk sektor pendidikan.

b. Adanya program sertifikasi guru.

c. Banyaknya program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah, NGO, dan perguruan tinggi

4) Tantangan

a. Peraturan tentang standar BOS tidak sesuai dengan kebutuhan daerah;

b. Peningkatan standar kelulusan siswa (UAN dan UASBN) dan jaminan penerimaan siswa baru di sekolah unggulan;

c. Banyak daerah membuka kelas internasional untuk SLTP dan SLTA;

d. Pembatasan kebijakan kuota tentang penerimaan siswa baru di Pemkab lain;

e. Pendidikan bermutu bagi kaum miskin.

5) Isu Strategis

a. Perbaikan sarana/prasarana pendidikan; b. Peningkatan kualitas pendidik;

c. Peningkatan jumlah dan kelulusan terbaik;

d. Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan kejuruan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja dan mampu bersaing;

e. Penyediaan anggaran beasiswa bagi warga miskin yang berprestasi;

g. Pengembangan kebijakan yang mengintegrasikan muatan lokal, budi pekerti, kebanggaan warga negara, kepedulian lingkungan hidup, dan mitigasi bencana.

3.2.7 Kebudayaan 1) Kekuatan

a. Keanekaragaman budaya;

b. Event yang berhubungan dengan kebudayaan masyarakat lokal; c. Kebijakan yang mendukung dan mengembangkan kebudayaan

lokal;

d. Adanya berbagai lembaga budaya; e. Banyak budayawan.

2) Kelemahan

a. Budaya lokal luntur akibat masuknya budaya luar; b. Pengelolaan terhadap aset budaya yang rendah; c. Promosi budaya lokal masih kurang;

d. Minat generasi untuk mempelajari budaya lokal masih kurang.

3) Peluang

a. Kebudayaan dijadikan sebagai prioritas RPJMD Provinsi DIY; b. DIY merupakan daerah tujuan wisata budaya setelah Pulau

Dewata;

c. Festival budaya nasional dan internasional; d. Minat orang asing terhadap budaya daerah.

4) Tantangan

a. Kesamaan jenis budaya dengan daerah lain;

b. Persaingan dengan daerah lain dalam mempromosikan budaya daerah.

5) Isu Strategis

a. Melestarikan ketahanan budaya; b. Memasyarakatkan budaya tradisional.

3.2.8 Pemberdayaan Masyarakat 1) Kekuatan

a. Jumlah SDM yang diberdayakan;

b. Kelembagaan masyarakat yang diberdayakan

c. Adanya program pemerintah baik dari pusat maupun daerah yang mendukung pada pemberdayaan dan partisipasi masyarakat; d. Peran serta masyarakat (termasuk perempuan dan anak-anak)

dalam menyukseskan program pemerintah.

2) Kelemahan

a. Sikap mental sebagian masyarakat yang masih bergantung pada bantuan dan fasilitasi pemerintah;

b. Keterbatasan sarana dan prasarana.

3) Peluang

a. Kohesifitas sosial yang kuat;

b. Terdapatnya kelompok masyarakat (pokmas) yang efektif;

c. Potensi sumberdaya masyarakat (termasuk perempuan dan anak-anak) yang cukup;

d. Lembaga swadaya masyarakat atau swasta yang mempunyai kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat;

e. Banyak NGO yang membantu masyarakat dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung pemberdayaan masyarakat; f. Program CSR (corporate social responsibility) yang langsung

menyentuh masyarakat sekitar.

4) Tantangan

a. Sikap mental dan persepsi yang keliru terhadap peran pemerintah dalam program pemberdayaan masyarakat, pemerintah masih dianggap sebagai pemberi;

b. Ketentuan pemerintah tentang sharing dan clustering yang membebani pelaksanaan program.

5) Isu-isu Strategis

a. Penanaman pengertian bahwa pemerintah daerah sebagai fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat;

b. Inovasi program pemberdayaan masyarakat;

c. Desain program bantuan masyarakat yang tidak membuat masyarakat menjadi malas dan apatis;

d. Sinergisitas antara pemerintah daerah, LSM/NGO dan swasta dalam merumuskan dan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat;

e. Peningkatan pengarusutamaan gender.

3.2.9 Pemuda dan Olahraga 1) Kekuatan

a. Peningkatan peran serta kepemudaan;

b. Kebijakan pemerintah daerah dalam pembinaan dan pemasyarakatan olahraga;

c. Tersedianya stadion olah raga;

d. Adanya lembaga kepemudaan dan cabang olah raga;

e. Adanya sistem model bapak angkat pada setiap cabang olah raga.

2) Kelemahan

a. Pengelolaan pemuda dan olah raga belum optimal;

b. Sarana dan prasarana bidang olah raga masih perlu ditingkatkan.

3) Peluang

a. Adanya kompetisi di berbagai cabang olah raga baik nasional maupun internasional;

b. Perhatian dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga dalam mengembangkan olah raga nasional;

c. Adanya beasiswa bagi siswa yang berprestasi dalam bidang olah raga.

4) Tantangan

a. Persaingan yang semakin ketat dalam memperoleh prestasi olah raga dengan daerah lain;

b. Permasalahan migrasi atlet antar daerah.

5) Isu Strategis

a. Menumbuhkan kebanggaan dan jiwa nasionalisme;

b. Mewujudkan prestasi di tingkat nasional dan internasional; c. Meningkatkan sarana dan prasarana.

3.2.10 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 1) Kekuatan

a. Ketersediaan jaringan ISP (internet service provider) di Indonesia, DI Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul;

b. Sarana komunikasi (verbal dan data) tersedia relatif mudah dan murah;

c. Kemudahan mengakses internet dari berbagi tempat, rumah, kantor, sekolah, warnet, dan lain-lain;

d. Adanya berbagai sarana dan lembaga Iptek;

e. Adanya kluster lokasi pengembangan energi hybrid.

2) Kelemahan

a. Ketersediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) komunikasi belum merata di seluruh wilayah kecamatan;

b. Penetrasi telepon tetap (fixed wireline) di Kabupaten Bantul masih lemah;

c. Tenaga fungsional peneliti belum ada; d. Lembaga pengelola penelitian belum ada;

e. Belum seluruh masyarakat (termasuk pemerintah) “melek” teknologi.

3) Peluang

a. Dukungan kebijakan pemerintah daerah DIY melalui Pergub Nomor 42 Tahun 2006 tentang Blueprint Jogja Cyber Province. b. Pertumbuhan penggunaan telepon seluler di DIY cukup tinggi. c. Adanya berbagai event penganugrahan Iptek nasional dan

internasional.

4) Tantangan

a. Investasi awal dalam pengadaan infrastruktur pendukung Iptek relatif mahal.

b. Adanya penyalahgunaan Iptek untuk penipuan c. Persaingan global dalam Iptek

d. Adanya rencana pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

5) Isu Strategis

a. Pegembangan teknologi hybrid

b. Peningkatan inovasiyang memanfaatkan Iptek

c. Peningkatan sinergitas pengembangan Iptek melalui kerjasama dengan berbagai pihak

3.3. PRASARANA DAN SARANA DAERAH

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 129-140)