HANJAR 01 ORGANISASI POLRI
3. SOTK pada tingkat Polres
a. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Polres.
a. Kedudukan:
1) Polres merupakan satuan organisasi Polri yang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota di daerah hukum masing-masing.
2) Polres terdiri dari:
(1) Tipe Metropolitan;
(2) Tipe Polrestabes;
(3) Tipe Polresta; dan (4) Tipe Polres.
3) Dalam hal pemekaran kabupaten/kota, pada suatu wilayah dapat dibentuk Polres baru sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Polres bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dan melaksanakan tugas-tugas Polri lainnya dalam daerah hukum Polres, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 73 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI c. Polres menyelenggarakan fungsi:
pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan, pemberian bantuan dan pertolongan termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, dan pelayanan surat izin/keterangan, serta pelayanan pengaduan atas tindakan anggota Polri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
1) pelaksanaan fungsi intelijen dalam bidang keamanan guna terselenggaranya deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warning);
2) penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, fungsi identifikasi dan fungsi laboratorium forensik lapangan dalam rangka penegakan hukum, serta pembinaan, koordinasi, dan pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);
3) pembinaan masyarakat, yang meliputi pemberdayaan masyarakat melalui perpolisian masyarakat, pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan, terjalinnya hubungan antara Polri dengan masyarakat, koordinasi dan pengawasan kepolisian khusus;
4) pelaksanaan fungsi Sabhara, meliputi kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli (Turjawali) serta pengamanan kegiatan masyarakat dan pemerintah, termasuk penindakan tindak pidana ringan (Tipiring), pengamanan unjuk rasa dan pengendalian massa, serta pengamanan objek vital, pariwisata dan Very Important Person (VIP);
5) pelaksanaan fungsi lalu lintas, meliputi kegiatan Turjawali lalu lintas, termasuk penindakan pelanggaran dan penyidikan kecelakaan lalu lintas serta registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dalam rangka penegakan hukum dan pembinaan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas;
6) pelaksanaan fungsi kepolisian perairan, meliputi kegiatan patroli perairan, penanganan pertama terhadap tindak pidana perairan, pencarian dan penyelamatan kecelakaan di wilayah perairan,
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 74 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI pembinaan masyarakat perairan dalam rangka pencegahan kejahatan, dan pemeliharaan keamanan di wilayah perairan; dan
7) pelaksanaan fungsi-fungsi lain, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Susunan Organisasi Tingkat Polres dan pembagian tugas dan tanggung jawab Polres.
1) Unsur Pimpinan:
a) Kepala Polres, disingkat Kapolres adalah pimpinan Polri di daerah dan bertanggung jawab kepada Kapolda;
b) Wakil Kapolres, disingkat Wakapolres merupakan unsur pimpinan Polres yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolres.
c) Kapolres bertugas:
(1) memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan satuan organisasi di lingkungan Polres dan unsur pelaksana kewilayahan dalam jajarannya; dan
(2) memberikan saran pertimbangan kepada Kapolda yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya.
d) Wakapolres bertugas:
(1) membantu Kapolres dalam melaksanakan tugasnya dengan mengawasi, mengendalikan, mengkoordinir pelaksanaan tugas seluruh satuan organisasi Polres;
(2) dalam batas kewenangannya memimpin Polres dalam hal Kapolres berhalangan; dan (3) memberikan saran pertimbangan kepada
Kapolres dalam hal pengambilan keputusan berkaitan dengan tugas pokok Polres.
2) Unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan : a) Bagops.
(1) Bagian Operasi yang selanjutnya disingkat Bagops adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang operasional pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Bagops bertugas merencanakan dan mengendalikan administrasi operasi kepolisian, pengamanan kegiatan
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 75 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
masyarakat dan/atau instansi pemerintah, menyajikan informasi dan dokumentasi kegiatan Polres serta mengendalikan pengamanan markas.
b) Bagren.
(1) Bagian Perencanaan yang selanjutnya disingkat Bagren adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang perencanaan program dan anggaran pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Bagren bertugas menyusun Rencana Kerja (Renja), mengendalikan program dan anggaran, serta menganalisis dan mengevaluasi atas pelaksanaannya, termasuk merencanakan pengembangan satuan kewilayahan.
c) Bagsumda.
(1) Bagian Sumber Daya yang selanjutnya disingkat Bagsumda adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang personel, sarana dan prasarana serta hukum pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Bagsumda bertugas melaksanakan pembinaan administrasi personel, sarana dan prasarana, pelatihan fungsi, pelayanan kesehatan, bantuan dan penerapan hukum.
d) Siwas.
(1) Seksi Pengawasan yang selanjutnya disingkat Siwas adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang monitoring dan pengawasan umum pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Siwas bertugas melaksanakan monitoring dan pengawasan umum baik secara rutin maupun insidentil terhadap pelaksanaan kebijakan pimpinan Polri di bidang pembinaan dan operasional yang dilakukan oleh semua unit kerja, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan pencapaian kinerja serta memberikan saran tindak terhadap penyimpangan yang ditemukan.
e) Sipropam.
(1) Seksi Profesi dan Pengamanan yang
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 76 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
selanjutnya disingkat Sipropam adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang provos dan pengamanan internal pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Sipropam bertugas melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan disiplin, pengamanan internal, pelayanan pengaduan masyarakat yang diduga dilakukan oleh anggota Polri dan/atau PNS Polri, melaksanakan sidang disiplin dan/atau kode etik profesi Polri, serta rehabilitasi personel.
f) Sikeu.
(1) Seksi Keuangan yang selanjutnya disingkat Sikeu adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang keuangan pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Sikeu bertugas melaksanakan pelayanan fungsi keuangan yang meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan, akuntansi dan verfikasi, serta pelaporan pertanggung-jawaban keuangan.
g) Sium.
(1) Seksi Umum yang selanjutnya disingkat Sium adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang administrasi umum dan pelayanan markas pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Sium bertugas melaksanakan pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan serta pelayanan markas di lingkungan Polres.
3) Unsur Pelaksana Tugas Pokok:
a) SPKT.
(1) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu yang selanjutnya disingkat SPKT adalah unsur pelaksana tugas pokok di bidang pelayanan kepolisian pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu terhadap laporan/pengaduan masyarakat, memberikan bantuan dan pertolongan, serta memberikan pelayanan informasi.
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 77 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI b) Satintelkam.
(1) Satuan Intelijen Keamanan yang selanjutnya disingkat Satintelkam adalah unsur pelaksana tugas pokok fungsi Intelkam pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Satintelkam bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi Intelijen bidang keamanan, pelayanan yang berkaitan dengan ijin keramaian umum dan penerbitan SKCK, menerima pemberitahuan kegiatan masyarakat atau kegiatan politik, serta membuat rekomendasi atas permohonan izin pemegang senjata api dan penggunaan bahan peledak.
c) Satreskrim.
(1) Satuan Reserse Kriminal yang selanjutnya disingkat Satreskrim adalah unsur pelaksana tugas pokok fungsi reserse kriminal pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Satreskrim bertugas melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan laboratorium forensik lapangan serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS.
d) Satresnarkoba.
(1) Satuan Reserse Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya yang selanjutnya disingkat Satresnarkoba adalah unsur pelaksana tugas pokok fungsi reserse narkoba pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Satresnarkoba bertugas melaksanakan pembinaan fungsi penyelidikan, penyidikan, pengawasan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba berikut prekursornya, serta pembinaan dan penyuluhan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkoba.
e) Satbinmas.
(1) Satuan Pembinaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Satbinmas adalah unsur pelaksana tugas pokok fungsi
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 78 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
pembinaan masyarakat pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Satbinmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat yang meliputi kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian Masyarakat (Polmas), melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa (pam swakarsa), Kepolisian Khusus (Polsus), serta kegiatan kerja sama dengan organisasi, lembaga, instansi, dan / atau tokoh masyarakat guna peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat.
f) Satsabhara.
(1) Satuan Samapta Bhayangkara yang selanjutnya disingkat Satsabhara adalah unsur pelaksana tugas pokok fungsi samapta bhayangkara pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Satsabhara bertugas melaksanakan Turjawali dan pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, objek vital, TPTKP, penanganan Tipiring, dan pengendalian massa dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pengamanan markas.
g) Satlantas.
(1) Satuan Lalu Lintas yang selanjutnya disingkat Satlantas adalah unsur pelaksana tugas pokok fungsi lalu lintas pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Satlantas bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.
h) Satpamobvit.
(1) Satuan Pengamanan Objek Vital yang selanjutnya disingkat Satpamobvit adalah unsur pelaksana tugas pokok fungsi
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 79 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
pengamanan objek vital pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Satpamobvit bertugas melaksanakan kegiatan pengamanan objek vital (Pamobvit) yang meliputi proyek/instalasi vital, objek wisata, kawasan tertentu, dan VIP yang memerlukan pengamanan kepolisian.
i) Satpolair.
(1) Satuan Kepolisian Perairan yang selanjutnya disingkat Satpolair adalah unsur pelaksana tugas pokok fungsi kepolisian perairan pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Satpolair bertugas melaksanakan fungsi kepolisian perairan, yang meliputi patroli perairan, penegakan hukum di perairan, pembinaan masyarakat pantai dan perairan lainnya, serta SAR.
j) Sattahti.
(1) Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti yang selanjutnya disingkat Sattahti adalah unsur pelaksana tugas pokok fungsi perawatan tahanan dan pemeliharaan barang bukti pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Sattahti bertugas menyelenggarakan perawatan tahanan meliputi pelayanan kesehatan tahanan, pembinaan tahanan serta menerima, menyimpan, dan mengamankan barang bukti beserta administrasinya di lingkungan Polres, melaporkan jumlah dan kondisi tahanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Unsur Pendukung : a) Sitipol.
(1) Seksi Teknologi Informasi Polri yang selanjutnya disingkat Sitipol adalah unsur pendukung di bidang pelayanan teknologi dan informasi Polri pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres;
(2) Sitipol bertugas menyelenggarakan pelayanan teknologi komunikasi dan informasi, meliputi kegiatan komunikasi kepolisian, pengumpulan dan pengolahan
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 80 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
serta penyajian data, termasuk informasi kriminal dan pelayanan multimedia.
Dari uraian di atas dapat dilihat gambar Struktur Organisasi Tingkat Polres sebagai berikut
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 81 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 82 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 83 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 84 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI 4. SOTK Pada Tingkat Polsek
a. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Polsek.
a. Kedudukan:
1) Polsek adalah unsur pelaksana kewilayahan Polres yang berada di bawah Kapolres.
2) Polsek berkedudukan di wilayah kecamatan sesuai dengan daerah hukum masing-masing.
3) Polsek dikelompokkan dalam Tipologi:
a) Polsek Tipe Metropolitan;
b) Polsek Tipe Urban;
c) Polsek Tipe Rural; dan d) Polsek Tipe Prarural.
b. Polsek bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pemberian perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta tugas-tugas Polri lain dalam daerah hukumnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Polsek menyelenggarakan fungsi:
1) Pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan, pemberian bantuan dan pertolongan termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, dan pelayanan surat izin/keterangan, serta pelayanan pengaduan atas tindakan anggota Polri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) Penyelenggaraan fungsi intelijen di bidang keamanan meliputi pengumpulan bahan keterangan/informasi untuk keperluan deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warning), dalam rangka pencegahan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta pelayanan SKCK;
3) Penyelenggaraan Turjawali, pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, dan penanganan Tipiring serta pengamanan markas;
4) Penyelenggaraan Turjawali dan penanganan kecelakaan lalu lintas guna mewujudkan Kamseltibcarlantas;
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 85 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI 5) Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6) Pemberian bantuan hukum bagi personel Polsek beserta keluarganya serta penyuluhan hukum pada masyarakat;
7) Pemberdayaan peran serta masyarakat melalui Polmas dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, guna terwujudnya kemitraan serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
8) Penyelenggaraan fungsi kepolisian perairan;
9) Penyelenggaraan administrasi umum dan ketatausahaan;
10) Pengumpulan dan pengolahan data, serta menyajikan informasi dan dokumentasi dan kegiatan di lingkungan Polsek.
b. Susunan Organisasi Tingkat Polsek.
1) Unsur Pimpinan:
a) Kepala Polsek, disingkat Kapolsek adalah pimpinan Polsek yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolres;
b) Wakil Kapolsek, disingkat Wakapolsek merupakan unsur pimpinan Polsek yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolsek.
c) Kapolsek bertugas :
(1) Memimpin, membina, mengawasi, mengatur dan mengendalikan satuan organisasi di lingkungan Polsek dan unsur pelaksana kewilayahan dalam jajarannya termasuk kegiatan pengamanan markas; dan
(2) Memberikan saran pertimbangan kepada Kapolres yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya.
d) Wakapolsek bertugas:
(1) Membantu Kapolsek dalam melaksanakan tugasnya dengan mengawasi, mengatur, mengendalikan, dan mengkoordinir pelaksanaan tugas seluruh satuan organisasi Polsek;
(2) Dalam batas kewenangannya memimpin Polsek dalam hal Kapolsek berhalangan; dan
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 86 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI (3) Memberikan saran pertimbangan kepada
Kapolsek dalam hal pengambilan keputusan berkaitan dengan tugas pokok Polsek.
2) Unsur Pengawas:
a) Unit Provos.
a) Unit Provos merupakan unsur pengawas yang berada di bawah Kapolsek;
b) Unit Provos bertugas melaksanakan pembinaan disiplin, pemeliharaan ketertiban, termasuk pengamanan internal, dalam rangka penegakan disiplin dan kode etik profesi Polri dan pelayanan pengaduan masyarakat tentang penyimpangan perilaku dan tindakan personel Polri.
3) Unsur Pelayanan dan Pembantu Pimpinan:
a) Sium.
(1) Sium merupakan unsur staf pembantu pimpinan dan pelayanan yang berada di bawah Kapolsek;
(2) Sium bertugas menyelenggarakan perencanaan, pelayanan administrasi umum, ketatausahaan dan urusan dalam, pelayanan markas, perawatan tahanan serta pengelolaan barang bukti di lingkungan Polsek.
b) Sikum.
(1) Sikum merupakan unsur pelayanan dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolsek;
(2) Sikum bertugas memberikan pelayanan bantuan hukum, pendapat dan saran hukum, penyuluhan hukum serta pembinaan hukum di lingkungan Polsek.
c) Sihumas.
(1) Sihumas merupakan unsur pelayanan dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolsek;
(2) Sihumas bertugas mengumpulkan, mengolah data dan menyajikan informasi serta dokumentasi yang berkaitan dengan tugas Polsek.
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 87 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI 4) Unsur Pelaksanaan Tugas Pokok:
a) SPKT.
(1) SPKT merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolsek.
(2) SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu terhadap laporan / pengaduan masyarakat, memberikan bantuan dan pertolongan, serta memberikan pelayanan informasi.
b) Unit Intelkam.
(1) Unit Intelkam merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolsek;
(2) Unit Intelkam bertugas menyelenggarakan fungsi intelijen di bidang keamanan meliputi pengumpulan bahan keterangan / informasi untuk keperluan deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warning), dalam rangka pencegahan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta pelayanan perizinan.
c) Unit Reskrim.
(1) Unit Reskrim merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolsek;
(2) Unit Reskrim bertugas melaksanakan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi.
d) Unit Binmas.
(1) Unit Binmas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolsek;
(2) Unit Binmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat meliputi kegiatan pemberdayaan Polmas, ketertiban masyarakat dan kegiatan koordinasi dengan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa, serta kegiatan kerja sama dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
e) Unit Sabhara.
(1) Unit Sabhara merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolsek;
(2) Unit Sabhara bertugas melaksanakan Turjawali dan pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, objek vital, TPTKP, penanganan Tipiring, dan
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 88 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
pengendalian massa dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pengamanan markas.
f) Unit Lantas.
(1) Unit Lantas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolsek;
(2) Unit Lantas bertugas melaksanakan Turjawali bidang Lalu Lintas, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di bidang Lalu Lintas.
g) Unit Polair.
(1) Unit Polair merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolsek;
(2) Unit Polair bertugas menyelenggarakan fungsi kepolisian perairan, yang meliputi patroli perairan, penegakan hukum di perairan, pembinaan masyarakat pantai dan perairan lainnya.
5) Unsur Pelaksana Tugas Kewilayahan:
a) Polsubsektor merupakan unsur pelaksana tugas kewilayahan yang berada di bawah Kapolsek;
b) Polsubsektor bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, dan pemberian perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta tugas-tugas Polri lain dalam daerah hukumnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 89 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI Dari uraian di atas dapat dilihat pada gambar Struktur Organisasi Tingkat Polsek
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 90 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 91 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 92 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 93 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI 5. HTCK di lingkungan Polri
a. Pengertian HTCK di lingkungan Polri.
Hubungan adalah perwujudan yang saling berkaitan antara komponen/unsur-unsur pengemban fungsi dalam suatu organisasi;
1) Tata Cara Kerja adalah aturan-aturan yang harus diikuti dalam melaksanakan kerja di lingkungan organisasi, sesuai dengan struktur dan hubungan fungsional antar komponen/unsur-unsur dalam organisasi tersebut;
2) Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) adalah suatu prosedur yang mengatur tentang mekanisme hubungan kerja antar komponen/unsur-unsur pengemban fungsi di lingkungan organisasi Polri dengan unsur-unsur pengemban fungsi di lingkungan organisasi atau lembaga Pemerintah Non Polri yang dilaksanakan secara sistematis, transparan, proporsional, koordinatif, serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Peran, Fungsi dan Sasaran (HTCK) Polri.
1) Peran HTCK Polri:
a) Urat nadi dari organisasi Polri;
b) Aturan main bagi sesuatu organisasi dalam melaksanakan tugas, fungsi, tanggung jawab dan kewenangan dari setiap Satuan Fungsi Polri.
2) Fungsi HTCK Polri :
a) Bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan/penetapan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan;
b) Tolok ukur/acuan atau pedoman dalam melaksanakan tugas, fungsi, tanggung jawab dan kewengan dari setiap Satuan Fungsi Polri;
c) Alat/cara/aturan main yang dapat menghindari terjadinya tumpang tindih atau penyalahgunaan wewenang;
d) Barometer atas keberhasilan pelaksanaan tugas/kegiatan maupun tujuan yang hendak dicapai.
3) Sasaran HTCK Polri:
a) Tugas pokok dan fungsi Polri yang terlaksana secara optimal;
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 94 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI b) Terciptanya tata kelola, prosedur dan mekanisme
sehingga tugas dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan akuntabel serta terhindarnya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas;
c) Terciptanya adminstrasi/manajemen yang tertib, baik dan benar.
c. Bentuk Hubungan dan Sifat Hubungan HTCK Polri.
1) Bentuk Hubungan.
a) Hubungan Vertikal, adalah keterkaitan hubungan langsung tegak lurus dari atas ke bawah yaitu unsur pimpinan kepada unsur pembantu pimpinan dan pelaksana tugas pokok dibawahnya yang bersifat perintah dan pengendalian, dan sebaliknya dari bawah ke atas yaitu dari unsur pembantu pimpinan kepada unsur pimpinan di atasnya yang bersifat menerima perintah dan laporan;
b) Hubungan Horizontal, adalah keterkaitan hubungan langsung dan sejajar/mendatar antar komponen atau unsur dalam organisasi Polri.
Hubungan horizontal dilakukan dalam rangka koordinasi pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi Polri dan mempunyai atasan yang sama. Hubungan dilakukan pada batas-batas fungsional atau satuan kerja dan diantara fungsi atau satuan kerja tidak saling menjadi menjadi atasan dan bawahan;
Contoh:
(1) Koordinasi yang terjadi antar unsur Pengawas;
Contoh: Asrena Kapolri dengan Assarpras Kapolri.
(2) Koordinasi yang terjadi antar unsur Pelayanan;
Contoh: Kasetum Polri dengan Kayanma Polri.
(3) Koordinasi yang terjadi antara unsur Pelaksana Pendidikan;
Contoh: Akpol dengan STIK.
(4) Koordinasi yang terjadi antara unsur Pelaksana Tugas Pokok.
Contoh: Baintelkam Polri dengan Bareskrim Polri.
ORGANISASI POLRI DAN BRIMOB 95 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI c) Hubungan Diagonal, adalah keterkaitan
hubungan tidak langsung antar komponen/unsur-unsur dalam organisasi (tidak vertikal, maupun horizontal), bersifat koordinasi dan dapat menjangkau eselon yang lebih tinggi;
Contoh:
(1) Koordinasi para Kapolda dengan pejabat utama Mabes Polri;
(2) Koordinasi antara Kapolres dengan pejabat utama Polda;
(3) Koordinasi yang dilakukan dari pejabat yang satu tingkat di bawah pejabat utama dilakukan dengan hubungan diagonal maka harus membuat laporan hasil koordinasi, dan apabila dalam bentuk surat maka harus ada tembusan kepada atasan langsung;
Contohnya koordinasi antara Kapolda dengan Karo Jakstra Srena Polri, maka surat disertai tembusan kepada Asrena Kapolri.
(4) Bagi pejabat yang melakukan koordinasi
(4) Bagi pejabat yang melakukan koordinasi