• Tidak ada hasil yang ditemukan

Southern Oscillation Index (SOI) dan Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4

A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL

1. Southern Oscillation Index (SOI) dan Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4

Berdasarkan perkembangan dinamika atmosfer pada bulan Juni 2020 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara -0.22 0C s.d +0.07 0C yang menunjukkan anomali suhu lebih hangat dari normalnya. Indeks SOI pada bulan April (-0.5), Mei (-2.8) serta kondisi terakhir bulan Juni (-9.6) mengindikasikan bahwa osilasi selatan sekarang berada pada kondisi netral, sehingga tidak berkontribusi terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.

Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4 (Sumber: http://www.bom.gov.au)

Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index) (Sumber: http://www.bom.gov.au)

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020 2. Dipole Mode Index (DMI)

Nilai DMI bulan Juni 2020 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada dasarian I (0.48 s.d 0.51), dasarian II (0.4 s.d 0.51), dan dasarian III (0.19 s.d 0.6). Pada akhir bulan Juni dominan bernilai positif yang mengindikasikan adanya aliran massa udara dari Samudera Hindia bagian timur ke wilayah Samudera Hindia bagian barat sehingga sedikit mengurangi pasokan uap air di wilayah Indonesia bagian Barat.

Tabel 1. Nilai DMI Bulan Juni 2020

No. Tanggal DMI

Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)

3. Madden Jullian Oscillation (MJO) a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut, sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Juni 2020

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)

Nilai OLR rata-rata bulan Juni 2020 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 280 W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 180 – 200 W/m2 terdapat di wilayah Selat Malaka.

Nilai rata-rata OLR tertinggi 260 – 280 W/m2 terdapat di wilayah Jawa Timur, Bali, Laut Flores dan Nusa Tenggara. Dapat dikatakan bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif banyak berada di sebagian besar wilayah Utara maupun Selatan ekuator.

Di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 240 – 260 W/m2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tutupan awan yang masih cukup banyak selama bulan Juni 2020.

b. Fase Madden Jullian Oscillation (MJO)

Pada bulan Juni 2020 MJO bergerak dari fase 1 (West. Hem. and Africa) dan kembali fase 1 (West. Hem. and Africa). Pada dasarian I, MJO bergerak dari fase 1 (West. Hem.

and Africa) hingga fase 2 (India Ocean). Pada dasarian II, MJO bergerak dari fase 2 (India Ocean) dan kembali ke fase 1 (West. Hem. and Africa). Pada dasarian III, MJO tetap

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

berada di fase 1 (West. Hem. and Africa). Sehingga pada dasarian I hingga III yang berada pada fase tersebut menunjukkan bahwa MJO tidak mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia.

Gambar 5.Fase MJO Juni 2020

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)

4. Suhu Muka Laut

Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Juni 2020 di perairan Indonesia dengan nilai ≥ 28 0C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia berada di wilayah Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Arafuru, Samudera Pasifik Utara Papua. Suhu muka laut yang hangat menunjukkan banya nya kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang tinggi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Juni 2020

(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png)

Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Juni 2020

(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png)

Anomali suhu muka laut bulan Juni 2020 di sebagian besar wilayah perairan Indonesia berkisar antara 0.5 s.d 1.5 0C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan normalnya. Anomali suhu muka laut di Laut Jawa, Selat Karimata, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku dan Laut Arafuru bernilai negatif. Sedangkan anomali yang bernilai positif meliputi Pesisir Barat Sumatera,

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

Selat Malaka, Laut Natuna Utara, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Seram. Anomali suhu muka laut bernilai positif atau di atas normal memberikan dampak terhadap bertambahnya uap air di wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah tersebut. Sementara wilayah dengan anomali negatif memberikan dampak terhadap berkurangnya uap air di wilayah tersebut.

5. Monsun

Posisi gerak semu matahari pada bulan Juni berada di belahan bumi utara. Pusat tekanan tinggi terdapat di belahan bumi selatan, sementara pusat tekanan rendah berada di wilayah belahan bumi utara. Kondisi ini mengakibatkan massa udara terpusat ke wilayah belahan bumi utara, yang menandakan berlangsungnya monsun Australia. Kondisi ini mengakibatkan berlangsungnya musim kemarau di bebearapa wilayah Indonesia khususnya Kalimantan Selatan. Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 8. Daerah tekanan tinggi berada di Benua Australia (1026.3 hPa). Daerah tekanan rendah berada di Benua Asia (1000.0 hPa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut berkisar antara 1010.0 – 1012.5 hPa.

Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Juni 2020

(Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)

Berdasarkan gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Juni di wilayah Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Tenggara hingga Barat Daya. Sedangkan di Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Selatan hingga Barat Daya.

Terdapat pola pusaran di Samudera hindia barat Sumatera. Terdapat wilayah pertemuan

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

angin atau konvergensi di Lampung, Laut natuna dan Kalimantan Barat. Belokan angin atau shearline terjadi di Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua. Pola angin berupa putaran, pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline ini memicu pengangkatan masa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut.

Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft bulan Juni dan Rata-rata Juni 2020 (Sumber: BMKG dan NOAA)

6. Gradien Angin Lapisan Atas a. Dasarian Pertama

Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Juni 2020, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s.d 5 sel tekanan rendah yaitu di Laut Arab, India, Teluk Benggala, Utara Kalimantan, Laut

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

China Selatan, Laut Filiphina, Filipina, Samudera Hindia, Barat Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 4 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Pasifik yakni Badai tropis “Nisarga”. Badai Tropis Nisarga aktif mulai dari 02 hingga 03 Juni 2020 dengan tekanan minimum 994 mb dan kecepatan maksimum 50 knot, siklon ini aktif di Laut Arab dan bergerak ke Timur Laut dan punah di India.

Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Juni 2020

Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Timur – Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45 knot, sedangkan di sebelah Selatan ekuator dari arah Timur Laut – Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45 knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Laut China Selatan, Selat Malaka, Utara Aceh, Barat Aceh, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Selat Karimata, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Utara Maluku, Maluku, Maluku Utara, Utara Papua Barat, Papua Barat, dan Utara Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Laut China Selatan, Selat Malaka, Laut Natuna Utara, Natuna, Aceh, Riau, Sumatera Utara, Jambi, Kepulauan Riau, Barat Sumatera Barat, Sumatera Barat, Jambi, Selat Karimata, Selat Makassar, Utara Kalimantan, Kalimatan Barat, Kalimatan Utara, Kalimatan Tengah, Kalimatan Timur, Laut Sulawesi, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Halmahera, Maluku Utara, Maluku, Utara Papua, dan Papua Barat. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 4 hari hujan dengan 3 hari hujan dengan intensitas ringan dan 1 hari hujan dengan intensitas sedang.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020 b. Dasarian Kedua

Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Juni 2020, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s.d 4 sel tekanan rendah yaitu di Teluk Benggala, Samudera Hindia, Laut China Selatan, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Laut China Selatan yakni Badai tropis “Nuri”. Badai Tropis Nuri aktif mulai dari 12 hingga 13 Juni dengan tekanan minimum 996 mb dan kecepatan maksimum 40 knot, siklon ini aktif di Laut China Selatan (Timur Filipina) dan bergerak ke Barat kemudian ke Barat Laut dan punah di daratan Vietnam.

Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Juni 2020

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Timur – Barat Daya dengan kecepatan angin 0 – 30 knots, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Timur Laut – Selatan dengan kecepatan 0 – 45 knots. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Laut China Selatan, Perairan Natuna Utara, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Perairan Utara Natuna, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 6 hari hujan dengan 4 hari hujan dengan intensitas ringan, dan 2 hari hujan dengan intensitas sedang.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020 c. Dasarian Ketiga

Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Juni 2020, dari peta gradien terlihat di sekitar equator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s.d 5 sel tekanan rendah yaitu di Daratan Asia, Samudera Hindia, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah equator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Tidak terdapat sistem tekanan rendah yang aktif di dasarian III Juli 2020.

Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Juni 2020

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Timur – Barat Daya dengan kecepatan angin 0 – 30 knots, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan 0 – 30 knots. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Laut China Selatan, Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Perairan Natuna Utara, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 1 hari hujan dengan intensitas ringan.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020 B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL 1. Angin

Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Juni 2020 arah angin dominan bertiup dari arah Timur Laut (22,5° – 67,5°) dengan persentase sebesar 20,0%.

Kecepatan angin terbanyak adalah 1-4 knot dengan persentase 37,0% sedangkan kecepatan angin maksimum mencapai 22 knot. Distribusi angin pada bulan Juni 2020 berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Juni 2020

2. Kelembaban Udara

Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Juni 2020 berkisar antara 75 – 95%, kelembaban maksimum harian berkisar antara 91 – 98%, dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 49 – 91%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 10 Juni 2020 sebesar 49% dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 1, 2, 11, 14, 15, 20, 21, dan 23 Juni 2020 sebesar 98%. Profil kelembaban harian bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 14.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

Gambar 14.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Juni 2020

Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Juni 2020

Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara jam 04.00 – 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 94 – 95%, sedangkan kelembaban udara minimum terjadi antara jam 13.00 – 15.00 WITA dengan nilai berkisar antara 68 – 70%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 15.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020 3. Suhu Udara

Profil suhu udara rata-rata harian bulan Juni 2020 berkisar antara 24.9 – 28.9 0C, suhu udara maksimum harian berkisar antara 25.6 – 34.1 0C, dan suhu udara minimum harian berkisar antara 23.0 – 25.8 0C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 34.1 0C terjadi pada tanggal 8 Juni 2020. Sedangkan suhu minimum 23.0 0C terjadi pada tanggal 23 Juni 2020. Profil suhu udara harian bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Grafik Profil Suhu Udara Harian Juni 2020

Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rata Perjam Bulan Juni 2020

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 18.

Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 08.00 WITA.

Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 30.4 – 30.8 0C terjadi antara pukul 12.00 – 14.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara jam 05.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 24.7 – 24.8 0C. Profil suhu udara rata-rata perjam bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 17.

4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility)

Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin bulan Juni 2020 umumnya < 10.0 km. Jarak pandang maksimum (> 8 km) terjadi pada siang hingga malam hari antara pukul 10.00 – 22.00 WITA. Jarak pandang mendatar mulai menurun (< 8 km) antara pukul 21.00 – 08.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan kabut pada malam hingga pagi hari. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata-rata harian bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Juni 2020

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem Juni 2020

Selama bulan Juni 2020, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 9 kali dimana jarak pandang mendatar terendah mencapai 300 meter pada tanggal 1. Kondisi ini terjadi umumnya akibat hujan di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 19.

5. Curah Hujan

Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Juni 2020 adalah sebesar 187.8 mm dengan hari hujan sebanyak 11 hari. Pada dasarian I terukur hujan sebesar 51.1 mm. Pada dasarian II terukur hujan sebesar 100.7 mm dan pada dasarian III terukur hujan sebesar18.4 mm. Dengan curah hujan tertinggi yaitu sebesar 37.4 mm pada tanggal 11 Juni 2020. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Juni sebesar 132 mm. Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan Juni 2020 bersifat Atas Normal. Grafik curah hujan harian bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 20.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

Gambar 20. Grafik Curah Hujan Harian Juni 2020

Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Juni 2020 menyatakan bahwa total curah hujan maksimum perjam sebesar 39.9 mm terjadi pukul 15.00 – 16.00 WITA dan jumlah curah hujan maksimum mutlak yakni sebesar 25.0 mm yang terjadi pada tanggal 11 Juni 2020.

Grafik kejadian hujan harian bulan Juni 2020 dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Juni 2020

6. Keadaan Cuaca

Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Juni 2020 di Stasiun Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca signifikan kejadian hujan sebanyak 11 kali, petir sebanyak 8 kali, jarak pandang mendatar kurang dari 1000 m ada 9 kali kejadian, dan 1

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

kali kejadian ekstrem untuk kecepatan angin sedangkan suhu udara ekstrem, kabut, asap, suhu udara tidak ada kejadian yang signifikan .

Gambar 22. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Juni 2020

7. Kalender Cuaca

Gambar 23. Kalender Cuaca Bulan Juni 2020

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020 mencapai 300 hingga 1000 m yang dikarenakan hujan dengan intensitas sedang.

DASARIAN II

a. Hujan Lebat – Sangat Lebat

Pada tanggal 11 Juni 2020 terjadi hujan dengan intensitas lebat sebesar 37.4 mm/jam.

Kondisi ini terjadi akibat adanya pola angin konvergensi di wilayah Kalimantan Selatan sehingga diindikasikan adanya potensi pertumbuan awan-awan konvektif di wilayah Kalimantan Selatan.

b. Angin Kencang

Tercatat kecepatan angin pada tanggal 13 Juni 2020 sebesar 25 knot yang disertai petir dan hujan yang berasal dari awan Cumulunimbus.

c. Suhu Ekstrim NIHIL

d. Jarak Pandang Mendatar

Pada tanggal 11, 13, 14, dan 19 Juni 2020 tercatat jarak pandang mendatar minimum mencapai 800 m yang dikarenakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

DASARIAN III

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020 NIHIL

d. Jarak Pandang Mendatar

Pada tanggal 23 Juni 2020 tercatat jarak pandang mendatar minimum mencapai 800 m yang dikarenakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

V. PRAKIRAAN

A. PRAKIRAAN HUJAN

1. Prakiraan Curah Hujan Juli 2020

Prakiraan akumulasi curah hujan Juli 2020 di wilayah Kalimantan Selatan secara umum dalam kategori menengah antara 100–150 mm. Untuk curah hujan kategori rendah antara 100-150 mm diprakirakan terjadi di wilayah Kab. Hulu Sungai Utara (Sei Pandan/ Sungai Sandung). Curah hujan dengan kategori menengah antara 151–200 mm diprakirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut (SMPK Pelaihari, Bajuin, Takisung/ Gn.

Makmur, Panyipatan/ Batu Mulia, Jorong, Batu Ampar, SMPK Telaga), Kab. Kotabaru (Kelumpang Selatan/ Sangking Baru, Kelumpang Selatan/ Bumi Asih, PL Kepulauan/

Tanjung Lala, PL Barat/ Lontar, Kelumpang Utara/ Pudi Seberang, PL Timur/ Langkang Lama, Sungai Durian/ Manunggal Lama, Stamet Gusti Syamsir Alam, Sampanahan, PL Tengah/ Tanjung Serdang, Hampang, Pamukan Selatan/ Sekandis, Kelumpang Tengah/

Senakin, Kelumpang Hilir/ Serongga, PL Selatan/ Tanjung Seloka, PL Tanjung Selayar/

Bangun Rejo), Kab. Banjar (Astambul/ Kelampaian Tengah), Kab. Hulu Sungai Tengah (Hantakan), Kab. Tabalong (Jaro), Kab. Tanah Bumbu (Kusan Hulu/ Sungai Rukam, Kuranji/ Giri Mulya, Kusan Hilir/ Mudalang, Batu Licin/ Segumbang, Sei Loban/ Marga Mulya, Angsana/ Kr. Indah). Untuk curah hujan kategori menengah antara 201–300 mm diprakirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut (Kintap/ Kebun Raya), Kab. Kotabaru (Kelumpang Hulu/ Karang Payau, PL Utara/ Gunung Ulin), Kab. Tanah Bumbu (Kr.

Bintang/ Manunggal). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 100–150 mm. Prakiraan curah hujan bulan Juli 2020 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 24.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

Gambar 24. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan BulanJuli 2020 (Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

2. Prakiraan Sifat Hujan Juli 2020

Prakiraan sifat hujan Juli 2020 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Normal. Sifat hujan Atas Normal diperkirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut (Kurau/ Maluka Baulin, Tambang Ulang/ Pulau Sari , Batu Ampar, Takisung/ Gn. Makmur, SMPK Telaga, SMPK Pelaihari), Kab. Kotabaru (PL Kepulauan/ Tanjung Lala, PL Barat/ Lontar, Sungai Durian/ Manunggal Lama), Kab. Banjar (Martapura Kota, SMPK Sei Tabuk/ Gd. Hirang, Danau Salak/ Gn. Sari, Pengaron, Sungai Pinang/ Rantau Nangka, Danau Salak/ Lawa, Simpang Empat/ Batu Balian, Beruntung Baru/ Kmpg Baru, Danau Salak/ Umbul, Danau Salak/ C. Kantor, Gambut/ Kayu Bawang, Astambul/ Kelampaian Tengah), Kab. Barito Kuala (Tamban/ Koanda, Anjir Pasar/ Anjir Pasar Kota, Rantau Badauh/ Sei Bamban, Wanaraya/ Kolam Kiri, Anjir Muara/ Anjir Muara Kota Tengah, Mandastana/Karang Indah, Marabahan/ Marabahan Kota, Tabunganen/ Sei Jingah Besar), Kab. Tapin (CRF Tambarangan, Bungur/ Banua Padang, Binuang/ Pulau Pinang, Bakarangan/ Masta, Tapin Selatan/ Harapan Masa, Tapin Tengah/ Andhika, Tapin Utara/ Rantau Kiwa, Lok Paikat/

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

Binderang, Candi Laras Selatan/ Baringin), Kab. Hulu Sungai Selatan (Angkinang/

Bamban Selatan, Padang Batung/ Durian Rabung, Kalumpang/ Tambingkar, Simpur/

Wasah Hulu, Daha Selatan/ Muning Tengah, Kandangan/ Sungai Kupang, Telaga Langsat/

Mandala), Kab. Hulu Sungai Tengah (Batu Benawa/ Pagat, Hantakan, Limpasu/ Pauh,

Balangan (Paringin Selatan/ Lingsir, Awayan/ Putat Basiun, Juai/ Mungkur Uyam), Kota Banjarmasin (Banjarmasin Timur/ Banua Anyar), Kota Banjarbaru (Staklim Banjarbaru, Landasan Ulin/ Landasan Ulin Timur). Untuk wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin sifat hujan diprakirakan dalam kondisi Normal. Prakiraan sifat curah hujan bulan Januari 2020 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 25.

Gambar 25. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Juli 2020 (Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020 B. INFORMASI KELAUTAN

1. Tinggi Gelombang Signifikan

Gambar 26. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Juli

Rata-rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Juli di wilayah perairan Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 1.2 meter. Rata-rata gelombang signifikan tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah Tenggara. Sedangkan untuk rata- rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan Juli antara 0.4 hingga 2.0 meter dari arah Tenggara dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa.

Gambar 27. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Juli

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020 2. Pasang Surut

Informasi prakiraan pasang surut bulan Juli 2020 dibagi menjadi beberapa wilayah yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.

Buletin Meteorologi Edisi Juni 2020

TIM REDAKSI

Pelindung : Karmana, S.Si, M.M.

Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin Penanggung jawab : Asyrofi

Kepala Seksi Observasi Dan Informasi Anggota Tim : 1. Rianita Sekar Utami

2. Uli Mahanani 3. Rizqi Nur Fitriani

4. Utari Randiana 5. Bayu Kencana Putra

4. Utari Randiana 5. Bayu Kencana Putra

Dokumen terkait