• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikator pupuk cair ini terdiri atas beberapa bagian utama, yaitu : 1. Rangka utama

Rangka utama ini berfungsi sebagai dudukan semua mekanisme pengangkat pada aplikator pupuk cair. Rangka ini berbentuk segitiga yang tersambung dengan trailer pada bagian belakang dan drawbar hitch traktor pada bagian depan. Untuk memperkuat rangka dari gaya samping, pada bagian ketiga sudutnya dibuat batang penguat sehingga membentuk struktur segitiga. Dengan struktur ini diharapkan rangka lebih stabil saat menerima beban samping saat pengoperasian di lapangan misalnya saat belok.

Bagian rangka ini terdapat di PG. Jatitujuh, sehingga pada saat pengujian pendahuluan di Lab. Leuwikopo dibuatkan rangka utama yang memiliki ukuran sesuai dengan di PG. Jatitujuh.

Gambar 5. Rangka utama Aplikator Pupuk Cair Tipe Trailing (APIC)

2. Tangki pupuk

Tangki pupuk berfungsi untuk menampung sementara pupuk cair sebelum pupuk tersebut didistribusikan. Tangki ini berbentuk silinder dan memiliki kapasitas volume penampungan sebesar 2474,36 l. Gambar tangki pupuk dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Tangki pupuk Aplikator Pupuk Cair Tipe Trailing (APIC) 3. Pipa Penyalur

Pipa ini berfungsi sebagai saluran pendistribusi pupuk dari selang pompa menuju ke selang penjatah. Pipa berdiameter 2” ini ditempelkan pada rangka penyokong chisel dan ditempelkan dengan menggunakan palt besi yang dilengkungkan sesuai dengan ukuran diameter pipa, kemudian di klem.

Pipa ini memiliki 4 buah pipa berdiameter 1” dengan panjang 15 cm yang langsung dihubungkan dengan selang penjatah. Ukuran antar pipa ini 65 cm dan penyambungan dengan pipa utama dilakukan dengan cara di las. Selang penyalur akan menyalurkan pupuk cair dari tangki menuju pompa dengan diameter sebesar 2” kemudian disalurkan kembali menuju masing-masing nozel melalui pipa penyalur yang akan menyalurkan pupuk tersebut menuju tanah. Selang penyalur pada masing-masing nozel berdiameter 1”.

4. Selang Penyalur

Selang penyalur yang digunakan terdiri dari ada 2 jenis, kedua jenis ini ini sama fungsinya yaitu menyalurkan cairan dari pompa. Tetapi, yang membedakan adalah ukuran dan letaknya. Selang utama berukuran 2” yang langsung terhubung antara pompa dengan tangki cairan pupuk. Pemasangan pada pompa menggunakan sok drat dalam 2” atau lebih dikenal dengan sebutan ”nepel selang”. Panjang keseluruhan selang yang dibutukan adalah 4 m. Sedangkan selang kedua berukuran lebih kecil dari selang utama yaitu 1” dan berfungsi untuk menyalurkan pupuk cair ke dalam tanah melalui pipa penyalur berukuran 1”.Selang kedua ini langsung terhubung dengan nozel. Untik pemilihan selang harus menggunakan selang elastis dikarenakan banyaknya mekanisme pergerakan pada aplikator pupuk cair ini.

(a) (b)

Gambar 8. (a) Selang penyalur berdiameter 2” dan (b) selang penyalur berdiameter 1”

4. Pompa

Pompa digunakan sebagai pengatur pendistribusian pupuk cair agar didapatkan debit pupuk yang seragam pada tiap-tiap nozelnya. Pompa ini menggunakan gearbox untuk menaikkan putaran tenaga PTO dari traktor. Pompa ini termasuk jenis pompa sentrifugal. Pompa ini terdiri dari

impeler, difuser dan gulungan (rumah volut).

Pompa ini bermerk Koshin, Hidels Pump Koshin Ltd. Dengan debit sebesar 600 lt/menit (10 lt/detik) dengan total head 30 m (±98 ft), daya total pompa 2.6 Kw dan putaran optimal 3600 rpm. Gambar pompa yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Pompa dan gearbox Aplikator Pupuk Cair Tipe Trailing (APIC)

5. Gearbox

Gearbox digunakan untuk meningkatkan putaran PTO traktor agar

putarannya sesuai dengan kebutuhan pompa. Selain itu juga, gearbox digunakan untuk menyamakan arah putaran antara arah putaran PTO dengan arah putaran pompa. Dalam aplikasinya, rumah gearbox disambungkan dengan rumah pompa yang kemudian diletakkan pada dudukan yang telah dibuat pada traktor. Jumlah gigi roda gigi penggerak sebanyak 18 buah dan roda gigi yang digerakan sebanyak 42 buah.

Gearbox ini mempunyai nilai perbandingan sebesar 3:7. Jika yang

digunakan putaran PTO 1000 rpm maka pompa akan menghasilkan putaran 2336.67 rpm.

6. Sistem Hidrolik

Hidrolik berfungsi sebagai tenaga pengangkat mekanisme tiga titik gandeng, sedangkan untuk menurunkannya menggunakan gaya berat dari keseluruhan rangka chisel beserta chiselnya. Sistem hidrolik ini terdiri dari silinder hidrolik, selang hidrolik dan konektor. Pada sistem ini digunakan silinder hidrolik single action (double clevis) yang hanya terdiri dari satu ruang kerja dihubungkan dengan selang penyaluran fluida (hose). Silinder yang digunakan dengan diameter batang torak (rod) 38 mm dan diameter bore 50 mm. Langkah (stroke) silinder hidrolik sebesar 20 cm. Silinder hidrolik ini berposisi miring 7o dari bidang vertikal. Sebagai dudukan hidrolik ini, dibuatkan dua buah plat dengan lubang poros 20 mm yang kemudian dilaskan pada rangka komponen tiga titik gandeng.

Gambar 11. Silinder hidrolik single action

7. Rangka Penyokong Chisel

Rangka ini berfungsi sebagai dudukan chisel. Rangka ini dibuat menggunakan material besi kanal dengan ketebalan 10 mm, yang kemudian dilaskan sehingga berbentuk persegi dengan panjang 2200 mm. Pada rangka ini dibuat dudukan chisel dengan jarak 65 cm. Bahan dudukan dibuat dari empat buah plat besi yang disambungkan dengan las membentuk kotak berongga. Ukuran rongganya disesuaikan dengan

ukuran batang chisel yaitu 100 x 25 mm dengan clearance ± 1 mm. Pada bagian samping dudukan dibuat 2 buah lubang untuk baud pengunci.

Gambar 12. Rangka penyokong chisel 8. Chisel

Chisel pembuka alur berfungsi untuk memotong tanah sehingga

pupuk dapat masuk kedalam tanah. Chisel ini memiliki ketebalan 25 mm dan panjang 100 mm. Untuk memperlebar alur, pada bagian ujung depan

chisel dilengkapi sepatu chisel dengan lebar 6 cm dan sudut kemiringan

45o. Sepatu chisel ini disambungkan dengan batang chisel menggunakan 2 buah baud M 10. Hal ini dilakukan untuk memperlambat kerusakan pada batang chisel sehingga apabila sepatu chisel tesebut telah rusak maka yang perlu diganti hanya sepatunya saja.

Pada bagian belakang chisel ini terdapat sayap pelebar alur untuk mencegah tersumbatnya nozel pengeluaran pupuk oleh tanah. Sayap pelebar alur dibuat dari plat besi ketebalan 2 mm.

Gambar 13. Batang chisel 9. Komponen tiga titik gandeng

Komponen tiga titik gandeng terdiri dari 2 buah lowerlink, 2

upperlink, 4 batang perantara, 1 toplink, dan poros pengangkat beserta

dudukan untuk batang torak hidrolik. Bahan yang digunakan adalah plat besi dengan ketebalan 20 mm. Komponen ini merupakan menyalurkan sekaligus menggandakan gaya yang dikeluarkan oleh silinder hidrolik sehingga chisel dapat terangkat. Pada bagian lowerlink ditambahkan rantai pengencang yang menghubungkan kedua buah lowerlink dengan dudukan rantai, sehingga dapat mencegah pergerakan ke samping dari

lowerlink tersebut.

Dokumen terkait