V. MODEL DAN PROSEDUR ANALISIS
5.2. Analisis Perilaku Produksi, Curahan Kerja, Penggunaan Input ddan pengeluaran Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit
5.2.1. Spesifikasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit
Model ekonometrika adalah suatu bentuk khusus dari model aljabar, dengan
unsur stokastik dari satu atau lebih variabel pengganggu (Intriligator, 1978).
Selanjutnya suatu model dikatakan baik jika model dapat memenuhi kriteria-kriteria
berikut: (1) kriteria ekonomi, yaitu berhubungan dengan tanda (sign) dan besaran
(magnitude) dari parameter estimasi, (2) kriteria statistik, yaitu berhubungan dengan
uji statistik, dan (3) kriteria ekonometrik, yaitu mencakup asumsi ekonometrik. Dari
ketiga kriteria di atas yang lebih penting adalah kriteria ekonomi, selanjutnya baru
diperhatikan kriteria statistik dan ekonometrik (Koutsoyiannis, 1978). Dalam
spesifikasi model ekonomi rumahtangga petani plasma kelapa sawit dideskripsikan
seluruh variabel yang digunakan dalam model tersebut.
Model ekonomi rumahtangga petani plasma kelapa sawit menggunakan data
cross section sehingga variabel penjelas (expalanatory variables) hanya berupa variabel eksogen, tanpa variabel beda kala (lagged variable). Variabel yang
digunakan pada model ini hanya terdiri dari variabel endogen dan eksogen.
Variabel endogen adalah variabel yang nilainya ditentukan didalam model,
sedangkan variabel eksogen merupakan variabel yang nilainya ditentukan di luar
model.
Model ekonomi yang dibangun dalam penelitian ini adalah model ekonomi
rumahtangga non rekursif dan menggunakan sistem persamaan simultan. Sistem
persamaan simultan dipilih karena dianggap dapat menggambarkan kompleksitas
keterkaitan antar variabel ekonomi rumahtangga petani. Secara teoritik jumlah
variabel yang menggambarkan perilaku ekonomi rumahtangga petani tidak terbatas,
akantetapi karena keterbatasan data maka penyusunan model disesuaikan dengan
Sistem persamaan yang digunakan terdiri dari beberapa persamaan
struktural dan identitas, dimana jumlah persamaan mencerminkan jumlah variabel
endogen yaitu variabel yang berada pada sisi sebelah kiri persamaan. Setiap
persamaan yang dibangun disamping mempertimbangkan aspek teori juga karak-
teristik data yang tersedia. Apabila secara teoritis suatu persamaan memerlukan
variabel tertentu tetapi data yang tersedia tidak ada atau tidak memadai maka
diganti variabel sejenis sebagai bentuk pendekatan (proxy). Jika dalam pemilihan
variabel-variabel penjelas terdapat ketidakcocokan dengaan teori ekonomi maka
dilakukan transformasi, seperti dalam bentuk rasio, pangkat, nilai rata-rata dan lain-
lain. Melalui pendekatan seperti ini maka model yang dibangun adalah model
sistem persamaan simultan yang telah mengalami spesifikasi beberapa kali dan
merupakan model yang paling memungkinkan digunakan secara operasioanal.
Usahatani kelapa sawit dengan pola PIR mempunyai beberapa ciri khas
maka model rumahtangga petani plasma kelapa sawit juga memiliki ciri tersendiri.
Karakteristik komoditi kelapa sawit sebagai tanaman perdagangan (cash crops)
sehingga posisi rumahtangga petani sebagai produsen hanya sebagai penerima
harga (price taker) untuk pasar komoditi tersebut. Produksi kelapa sawit berupa
tandan buah segar (TBS) dijual semuanya ke pabrik pengolahan kelapa sawit,
karena buah sawit yang dihasilkan tidak mungkin dikonsumsi langsung sehingga
jumlah produk yang dipasarkan (marketed surplus) merupakan total produksi kelapa
sawit yang dihasilkan petani (konsumsi dari usahatani kelapa sawit adalah nol).
Dari hasil penurunan fungsi Lagrange yang memaksimumkan fungsi Utilitas
rumahtangga petani diperoleh fungsi permintaan rumahtangga terhadap barang dan
waktu santai rumahtangga petani, dimana fungsi permintaan merupakan fungsi dari
pendapatan usahatani pokok, pendapatan bukan dari aktivitas kerja dan karakteristik
rumahtangga petani. Karakteristik rumahtangga petani dicirikan oleh umur, tingkat
pendidikan, pengalaman dalam usahatani, jumlah anggota keluarga, jumlah anak
sekolah, jumlah anak balita dan etos kerja yang didekati dengan dummy varaiabel
asal daerah (penduduk lokal atau pendatang). Selanjutnya pada setiap persamaan
yaitu penawaran produk, permintaan atau konsumsi barang maupun penawaran
tenaga kerja tidak menggunakan semua variabel penjelas sekaligus dalam setiap
persamaan, tetapi dapat dimasukan ke dalam persamaan struktural lain, selanjutnya
persamaan tersebut dapat masuk ke persamaan berikutnya sehingga terjadi
keterkaitan yang erat sebagai ciri khas sistem persamaan simultan.
Sebagai contoh variabel harga input variabel dapat mempengaruhi produksi
melalui penggunaan input (pupuk dan pestisida). Selanjutnya penggunaan input
variabel ini akan mempengaruhi persaamaan produktifitas kebun kelapa sawit.
Penggunaan input tenaga kerja keluarga di kebun plasma merupakan penawaran
tenaga kerja keluarga di kebun sendiri, mengingat petani dapat mencari tenaga kerja
upahan untuk kebun plasma sebagai tenaga substitusi, selain itu petani juga dapat
bekerja pada usaha di luar usahatani kelapa sawit dengan tingkat upah yang berlaku
atau nilai kompensasi yang diterima.
Dalam penelitian ini hanya melihat permintaan rumahtangga terhadap
barang, tidak mengkaji permintaan terhadap waktu santai. Permintaan terhadap
barang yang dibeli di pasar dinyatakan dengan besarnya pengeluaran untuk
mengkonsumsi barang tersebut yang dibagi berdasarkan pengeluaran untuk
konsumsi pangan dan konsumsi non pangan. Selain itu dilihat juga perilaku
pengeluaran untuk konsumsi yang ditunda atau investasi yaitu pengeluaran untuk
Model operasional ekonomi rumahtangga petani plasma kelapa sawit dibagi
menjadi empat blok, yaitu: (1) blok produksi, (2) blok curahan tenaga kerja, (3) blok
biaya produksi dan pendapatan, dan (4) blok pengeluaran dan pelunasan kredit
yang disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Komponen Model Ekonomi Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit
No Blok Nomor
Persamaan
Komponen S / I
1 Produksi 1 - 3
1 Luas Areal KS Kebun Plasma S
2 Produktivitas K S Kebun Plasma S
3 Produksi Total Kelapa Sawit I
2 Curahan Kerja 4 - 11
4 Curahan TK Suami di Kebun Plasma
KS
S
5 Curahan TK Istri di Kebun Plasma KS S
6 Total Curahan Kerja Keluarga di Kebun
Plasma
I
7 Total Curahan Kerja di Kebun Plasma I
8 Produktivitas TK di Kebun Plasma I
9 Curahan TK Suami di Luar Kebun
Plasma
S
10 Curahan Kerja Istri di Luar Kebun Plasma
S
11 Total Curahan Kerja Keluarga di Luar Kebun Plasma
I
3 Biaya dan
Pendapatan
12 - 30
12 Penggunaan Pupuk Nitrogen S
13 Penggunaan Pupuk Posfat S
14 Penggunaan Pupuk Kalium S
15 Penggunaan Pupuk Komposit I
16 Penggunaan Pestisida S
17 Biaya Pupuk Nitrogen I
18 Biaya Pupuk Posfat I
19 Biaya Pupuk Kalium I
20 Biaya Pestisida I
21 Biaya Tenaga Kerja Upahan I
22 Biaya Produksi Kebun Plasma I
Tabel 11. Lanjutan No Blok Nomor Persamaan Komponen S / I 24 Biaya Administrasi I 25 Biaya Transportasi I
26 Biaya Manajemen KUD I
27 Biaya Produksi Total Kelapa Sawit I
28 Pendapatan Kelapa Sawit I
29 Pendapatan Luar Kelapa Sawit I
30 Pendapatan Keluarga I 4 Pengeluaran dan Pelunasan Kredit 31 - 36 31 Konsumsi Pangan S 32 Investasi Pendidikan S 33 Investasi Kesehatan S 34 Pengeluaran Asuransi S
35 Total Pengeluaran Keluarga I
36 Periode Pelunasan Kredit S
Keterangan: KS = Kelapa Sawit
S = Persamaan Struktural I = Persamaan Identitas.
A. Blok Produksi