• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Dalam dokumen addendum 01 DOC.LELANG ojek peduli 2017 (Halaman 115-132)

Keterangan

Pokja ULP menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan- praturan Nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :

• PUBI– 1982:Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia

• NI –8:Peraturan Semen Portland Indonesia

• PPI – 1983:Peraturan pembebanan Indonesia

• ASTM:American Society for Testing & Materials • NI –10:Bata Merah Sebagai bahan bangunan

• PBI –1971:Peraturan Beton Bertulang Indonesia

• SII:Standar Industri Indonesia

• PPBBI:Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indones ia • AV 1941:Algemene Voorwarden

• AISC:American Institute of Steel Construcion • AWS:American Welding Society

• Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia

• Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961).

• Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker t entang penggunaan

• Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja.

• Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI 1980.

• Pedoman Tata cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh

• Departemen Pekerjaan Umum.

• Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat.

Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-peraturan tersebut diatas, maka revisi terakhir yang menjadi acuan dalam pelaksanaannya. Demikian pula apabila bertentangan dengan Spesifikasi Teknik berikut ini maka yang berlaku adalah Spesifikasi atau berdasarkan keputusan Direksi Pengawas.

1.1.2 Kualitas Bahan dan Pekerjaan

a. Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus dari tingkat yang prima dan hasil kerja harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan baik.

b. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman (pada pekerjaan serupa) terampil dan cakap.

c. Apabila diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus membuat pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agar dapat diadakan pemeriksaan.

d. Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi menemukan kesalahan, kerusakan atau cacat-cacat lain, Kontraktor harus segera membongkar dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai dengan spesifikasi ini,dan harus memikul biaya yang diperlukan untuk pembukaan/ pembongkaran pemeriksaan dan perbaikan tersebut.

1.1.3 Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan a. Peralatan Pelaksanaan.

ditentukan dalam pelelangan.

2) Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut pendapat Direksi tidak efisien pengoprasiannya atau tidak sesuai kegunaannya atau jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan persyaratan atau laju pekerjaannya tidak memadai, Direksi berhak memerintahkan Kontraktor untuk mengganti atau menambah peralatan dimaksud.

3) Kegagalan Direksi dalam perintahnya pada Kontraktor, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab atas pemenuhan kualitas pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Dokumen Kontrak.

b. Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas.

1) Kontraktor bertanggung jawab atas perlindungan terhadap semua bangunan dan utilitas, baik milik pribadi maupun milik negara/masyarakat termasuk semua sarana dan prasarananya, baik yang tertera dalam gambar maupun tidak.

2) Kontraktor harus mengambil langka-langka yang dianggap perlu untuk melindungi bangunan dari utilitas tersebut dari segala macam kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan- kegiatan pelaksanaan oleh Kontraktor harus diperbaiki oleh dan atas beban biaya Kontraktor, sesuai dengan kondisi sebelumnya.

3) Dalam hal terjadi kerusakan, Kontraktor wajib segera member

i

tahu pemilik bangunan dan utilitas agar diperoleh kesepakatan tentang perbaikannya.

4) Kontraktor bertanggung jawab untuk memperoleh informasi semua bangunan dan jaringan utilitas yang terletak didalam tanah. Prasarana yang ada disekitar dan diperlukan oleh bangunan dan utilitas harus dijaga agar tetap berfungsi. 5) Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan pelaksanaan

oleh Kontraktor, harus diperbaiki oleh dan atas beban biaya Kontraktor sesuai dengan kondisi sebelumnya.

c. Penjagaan dan Pemeliharaan.

Untuk tahap pekerjaan yang telah selesai, Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, perlindungan dan pemeliharaannya, seperti pekerjaan permukaan bagian dalam/luar, perlengkapan peralatan dan lain-lainnya dari segala macam bentuk noda/kotoran, kerusakan dan cacat-cacat lainnya selama masa Kontrak berlangsung sampai pada saat pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya kepada pemilik. Persyaratan dan ketentuan khusus dibawah ini harus dianggap sebagai standar kondisi akhir pekerjaan pada saat penyerahan I (pertama) :

d. Persyaratan-persyaratan lain. 1) Catatan dan Laporan

Kontraktor harus selalu menjaga kelengkapan catatan dalam buku Direksi yang sesuai dengan pelaksanaan dan memperoleh persetujuan Direksi. Semua catatan yang berhubungan dengan pekerjaan selalu harus disiapkan untuk Direksi. Dan satu set

Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja karena perubahan atas perintah Pemberi Tugas/Direksi, maka Kontraktor wajib membuat gambar kerja (shop drawing). Selanjutnya sebelum penyerahan I (pertama) pekerjaan, Kontraktor bekerja sama dengan Konsultan Pengawas membuat gambar hasil pelaksanaan pekerjaan (as built drawing) guna memperlihatkan dan menyerahkan kepada Pemimpin Kegiatan, tentang perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan hasil pelaksanaan pekerjaan. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3.

3) Foto-foto Mengenai Kemajuan Pekerjaan

Kontraktor harus mengambil foto lapangan sebelum

pekerjaan dimulai (0,00%). Selanjutnya saat akan mengajukan pembayaran angsuran berkala (terminj), penyerahan I (pertama) dan penyerahan II (kedua) Kontraktor wajib melampiri foto- foto kondisi kemajuan pekerjaan dilapangan. Foto-foto ini hendaknya dicetak berwarna 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada Direksi dalam bentuk album.

4) Keamanan Proyek

Kontraktor harus menjaga keamanan proyek untuk memberikan perlindungan dan pengamanan atas semua bahan, perlengkapan, peralatan dan pekerjaan yang ada didalam batas areal proyek dan sekitarnya yang menjadi tanggung jawabnya, terhadap

semua bentuk kerusakan, gangguan atau kerugian

yang dilakukan oleh orang-orang atau pihak-pihak tidak berwenang. Untuk mempermudah pelaksanaan pengamanan,

Kontraktor harus membuat gudang penyimpan bahan,

perlengkapan dan peralatan sesuai dengan petunjuk Direksi. Untuk pengawasan dan penjagaan keamanan, Kontraktor harus menugaskan penjaga gudang dan petugas keamanan yang memadai dan harus melakukan penjagaan terus menerus selama 24 jam setiap hari.

5) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Kontraktor harus menyediakan semua fasilitas P3K yang mencakup obat-obatan, peralatan medis dan tenaga-tenaga para medis (sewaktu dibutuhkan) untuk memberikan pertolongan pertama kepada personil Kontraktor, dan semua yang terlibat dalam pekerjaan. Dalam hal pengamanan P3K Kontraktor harus mengikuti semua ketentuan dan peraturan yang berlaku tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta petunjuk Direksi.

6) Papan Nama Kegiatan

Papan nama kegiatan dipasang ditempat strategis dengan ukuran panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter. Tulisan dibuat dengan huruf cetak yang jelas dan mudah dibaca. Dalam papan

nama proyek harus jelas tercantum Nama Kegiatan,

Pekerjaan, Pemilik Proyek, Sumber Dana, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas serta Kontraktor Pelaksana, Pekerjaan Dimulai dan Masa Pekerjaan Berakhir serta penjelasan lain yang diperlukan dengan Jenis Huruf yang akan ditentukan Direksi.

(b) Kecuali disebutkan lain dalam RAB pekerjaan-pekerjaan

yang tercakup didalamnya sudah termasuk dalam

pekerjaan-pekerjaan pokok yang bersangkutan.

(c) Dalam hal dihitung terpisah, pengukuran meliputi penyediaan, pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja,

bahan, perlengkapan, peralatan dan

pelaksanaan,

pemeliharaan, perbaikan, termasuk pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan-pekerjaan penunjang yang diperlukan seperti diuraikan dalam RAB.

(d) Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai

Kontrak/Adendum Kontrak, bersama-sama dengan

komponen-komponen pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai Kontraktor pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman Kontraktor untuk mengajukan penagihan pembayaran angsuran kepada Pemimpin Kegiatan.

(e) Perhitungan prosentase kemajuan pekerjaan yang akan digunakan untuk pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.

(f) Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi Kontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari angka seperti disebutkan dalam syarat- syarat kontrak.

(g) Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan

dikalikan dengan volume pekerjaan yang nyata

dengan mudah dan lancar. Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi secara struktural harus mampu memikul beban yang ada dan harus dilaksanakan berdasarkan pertimbangan- pertimbangan serta sesuai dengan syarat-syarat teknis. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan spesifikasi dan gambar-gambar pekerjaan sementara kepada Direksi untuk memperoleh persetujuan, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dimulai.

1.2.2 Pembersihan Lapangan.

Kontraktor harus menyingkirkan pohon-pohon, semak belukar, akar, sampah, bahan-bahan organik dan benda-benda asing lainnya yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan dalam area pekerjaan seperti diuraikan dalam Kontrak, termasuk lahan-lahan yang digunakan untuk bangunan/struktur, jalan dan lahan-lahan yang akan digali atau diurug.

1.2.3 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus melakukan pekerjaan pengukuran untuk memastikan lokasi yang tepat untuk penempatan komponen-komponen pekerjaan tertentu seperti ditunjukan dalam gambar. Pengukuran meliputi pengukuran/penentuan koordinat dan elevasi. Koordinat dan elevasi titik yang diperlukan, ditentukan berdasarkan titik rujukan (Bench Mark) seperti yang ditetapkan oleh Direksi. Aktualisasi dan Artikulasi titik-titik tersebut diatas berupa titik-titik yang dipasang pada bouwplank (papan rujukan bangunan/struktur) yang apabila dihubungkan (dengan benang) satu dengan yang lain akan merupakan garis-garis sumbu bangunan melalui titik-titik yang diperlukan. Bouwplank harus dibuat dan dipasang oleh Kontraktor sedemikian rupa sehingga mempunyai elefasi (rujukan) tertentu yang letaknya tidak mengganggu kegiatan pelaksanaan, merusak dan merubah elevasinya.

Pada saat penentuan arah kiblat diwajibkan kepada kontraktor untuk mengundang staf ahli dari kantor Agama Palu untuk menentukan derajat kemiringan arah kiblat.

Konstruksi maupun dimensi bench mark akan ditentukan kemudian oleh Direksi.

1.2.4 Mobilisasi dan Demobilisasi.

Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan, alat berat dan pengankutan tenaga kerja, perelengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, termasuk pemasangan, penyetelan dan pekerjaan penunjang lainnya, sehingga semua tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan kerja tersebut berada/terpasang dilokasi pekerjaan dalam kondisi baik dan siap pakai. Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan dan pengangkutan :

a. Tenaga kerja yang diperlukan sebagai pelaksana-

pelaksana pekerjaan;

b. Peralatan pelaksanaan yang terdiri atas alat-alat pengangkutan alat- alat berat, peralatan pengaduk dan pemadat beton dan sebagainya.

c. Peralatan penunjang seperti pembangkit listrik, pompa air, peralatan laboratorium dan sebagainya disediakan oleh Kontraktor.

66

pembongkaran, pengangkutan tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan yang telah dimobilisasi, keluar dari lokasi pekerjaan ketempatnya semula.

1.2.11 Dokumentasi

Kontraktor harus mernperhitungkan biaya dokumentasi serta pengirimannya kekantor Pemimpin Kegiatan serta pihak-pihak lain yang diperlukan. Yang dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi ialah: a. Membuat laporan-laporan perkembangan pelaksanaan yakni Harian

dan Mingguan

b. Untuk kelengkapan laporan, Kontraktor wajib membuat foto-foto dokumentasi ukuran 4R, dibuat sebelum pekerjaan di mulai (0%), tahap mulai pelaksanaan suatu konstruksi hingga selesai (setiap kali untuk pembuatan laporan) dan pada setiap kali akan melakukan tagihan/terminj, foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap kemajuan (tampak depan, samping dan belakang) dan setiap bagian yang penting antara lain penulangan, pondasi dan lain-lain.

c. Surat-surat dan dokumen lainnya.

1.3 BESTEK DAN GAMBAR KERJA

1.3.1 Kontraktor diwajibkan meneliti semua gambar-gambar dan bestek mengenai pekerjaan ini.

1.3.2 Bila ternyata ada perbedaan antara gambar dan RKS, antara gambar satu dengan gambar lainnya maka yang berlaku adalah :

a. B e s t e k ( RKS )

b. Gambar dengan skala yang lebih besar (detail).

1.3.3 Bila perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan yang

mungkin

menimbulkan kekeliruan atau bahaya dikemudian hari, Kontraktor wajib konsultasikan terlebih dahulu kepada Direksi untuk mendapatkan petunjuk.

1.4 RENCANA KERJA

1.4.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun suatu rencana kerja (jadwal pelaksanaan) sebanyak empat rangkap yang diajukan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), untuk disetujui oleh Direksi. 1.4.2 Setelah rencana kerja disetujui Direksi, 3 (tiga) salinan untuk

Direksi dan 1 (satu) salinan ditempel pada ruang Direksi Keet. 1.4.3 Kontraktor harus patuh pada rencana kerja tersebut yang menjadi

dasar bagi Direksi untuk menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan percepatan dan kelambatan pekerjaan.

1.5 PENGADAAN BAHAN BANGUNAN

1.5.1 Bahan-bahan yang boleh ditempatkan dalam kompleks pekerjaan hanyalah bahan-bahan yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar kerja.

1.5.2 Cara dan tempat penimbunan/penyimpanan bahan harus memenuhi syarat atau menurut petunjuk Direksi/Pengawas Teknik.

dahulu dengan Direksi/ Pengawas Teknik, dan pergantian dapat dilakukan setelah ada persetujuan secara tertulis.

1.5.5 Pergantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran lokal dapat diganti dengan bahan bangunan lain yang setara/setingkat kualitasnya.

1.5.6 Bahan bangunan yang ditolak oleh Direksi karena cacat atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.

1.6 PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS

1.6.1 Persyaratan teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan (yang disebut sebagai proyek) termasuk seluruh bangunan dan pekerjaan lainnya yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan;

1.6.2 Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknis ini berlaku untuk seluruh bangunan yang termasuk dalam pekerjaan ini, disesuaikan dengan gambar-gambar, keterangan-

keterangan tambahan tertulis dan perintah-perintah

Direksi/Pengawas Teknis.

1.6.3 Standar-standar utama yang dipakai adalah yang dibuat dan berlaku resmi di negara RI, apabila tidak terdapat standar yang dapat diberlakukan terhadap suatu item pekerjaan, maka harus digunakan standar internasional yang berlaku atas pekerjaan dimaksud atau digunakan standar dari negara produsen bahan yang menyangkut pekerjaan dimaksud.

1.12 PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG 1.12.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan,

pemasangan dan semua pekerjaan beton tak bertulang dan campuran yang dipergunakan adalah 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr, dan dilaksanakan untuk neut- neut kosen, neut-neut kolom kayu, lantai kerja, lantai cor beton, rabat beton dan lainnya yang ditentukan dalam gambar.

1.14 PEKERJAAN KAYU 1.14.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan kayu- kayu untuk konstruksi rangka bangunan, railing pagar, Lantai Papan, Dinding Papan, Kolom Kayu, Ring Balok Kayu, dan pekerjaan kayu lainnya yang tertera dalam gambar kerja.

1.14.2 Material : a. Jenis :

Kayu yang dipakai pada pekerjaan ini seluruhnya adalah Kayu Palapi Merah yang mempunyai kelas keawetan II dan kelas kuat II sesuai dengan SKBI-3.6.53.1987 UDC : 674.048.

b. Mutu :

Kayu yang dipakai harus lurus kering, memiliki serat yang teratur, tidak terdapat mata kayu/cacat-cacat lainnya serta tidak terdapat bidang-bidang yang lemah.

1.14.3 Pelaksanaan :

a. Semua pekerjaan kayu pada bagian-bagian tertentu harus diserut rata dan halus, dan pada bagian-bagian pertemuan harus dikerjakan dengan rapi dan tidak berongga.

b. Untuk pekerjaan kap/kuda-kuda dan gording, ukuran kayu, konstruksi dan cara penyambungannya mengikuti petunjuk yang tertera pada gambar, serta diberi penguat cawat/beugel besi plat dan angker.

c. Semua pekerjaan harus bertaraf kelas satu dengan hasil yang baik dan rapi, untuk profil panjang harus menggunakan mesin potong. d. Semua lubang-lubang bekas paku, baut dan sebagainya harus

ditutup dengan dempul hingga rapi kembali. 1.15 PEKERJAAN ATAP

1.15.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap, nok/bubungan pada tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar rencana.

1.15.2 Material :

a. Bahan atap yang akan dipergunakan untuk bangunan ini adalah rangka atap baja ringan, atap Spandek Atau sesuai yang tertera dalam gambar kerja.

b. Bahan nok/bubungan menggunakan bubungan seng plat. 1.15.3 Pemasangan :

a. Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, genteng metal harus

diperiksa terlebih dahulu dengan tidak mengalami

kerusakan/pecah untuk menjaga kebocoran dan kap/kuda- kuda/gording harus diresidu.

b. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang terampil yang sebelumnya telah mendapatkan pengetahuan teknis pelaksanaan mengenai cara pemasangan jenis atap dimaksud. c. Kontraktor diharuskan mengajukan contoh-contoh bahan untuk

mendapatkan persetujuan Direksi/Pengawas. 1.16 PEKERJAAN PLAFOND

1.16.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan penggantung, rangka, dan penutup plafond pada tempat- tempat yang sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar.

1.16.2 Material :

a. Semua material rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. dengan ukuran-ukuran yang sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar.

b. Untuk penutup plafond menggunakan dari calsiboard. 1.16.3 Pelaksanaan:

99

(oversteak) yang dicat kayu, warna ditentukan kemudian.

d. Pemasangan plafond harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli, lurus dan tidak lentur. Apabila terjadi plafond terpasang ternyata tidak lurus, retak dan lentur, Direksi berhak

menolak dan Kontraktor harus segera membongkar dan

memperbaiki kembali.

1.17 PEKERJAAN DINDING ALCOPAN (ACP) 1.17.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan/material, tenaga kerja dan pemasangan dinding sesuai yang ditentukan dalam gambar.

1.17.2 Material : Alluminium Composite Panel (Alcopan) 1.17.3 Pelaksanaan :

a. Alcopan dipasang pada bagian depan dari bangunan yang dikerjakan dengan menggunakan rangka kayu atau besi lalu alcopan dipasang dengan menggunakan baut. Lalu diberi lem yang sesuai dengan warna alcopan yang dipasan.

1.25 D O K U M E N T A S I K o n t r a k t o r h a r u s m e m b u a t f o t o - f o t o d o k u m e n t a s i d i b u a t s e b e l u m p e k e r j a a n d i m u l a i ( 0 % ) , t a h a p p e l a k s a n a a n h i n g ga p e n gu s u l a n t e r m i n j , p e n ye r a h a n I ( p e r t a m a ) d a n p e n ye r a h a n I I ( k e d u a ) , f o t o d o k u m e n t a s i h ar u s s e l a l u d i a m b i l p a d a p o s i s i ya n g s a m a u n t u k s e t i a p k e m a j u a n ( t a m p a k d e p a n , s a m p i n g d a n b e l a k a n g) d a n s e t i a p t a h a p a n b a gi a n p e k e r j a a n ya n g p e n t i n g a n t a r a l a i n p e n u l a n ga n b e t o n , p e n ge c o r a n , p o n d a s i d an l a i n - l a i n . F o t o -f o t o t e r s e b u t d i m a s u k a n k e d a l a m a l b u m d a n d i s e r a h k a n k e p a d a P e m i m p i n Ba gi a n P r o ye k ( D i r e k s i / P e n ga w a s ) s e b a n ya k 3 ( d u a ) s e t .

1.26 GAMBAR PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING)

1.26.1 Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Kontraktor bekerja sama dengan Konsultan Pengawas membuat gambar terlaksana/as built drawing (jika terdapat perubahan pelaksanaan dari perencanaan) berdasarkan shop drawing dari seluruh sistem, struktur dan konstruksi, termasuk perletakan, denah maupun instalasi.

1.26.2 Instalasi listrik, instalasi air bersih dan instalasi air kotor harus dibuat oleh Kontraktor sesuai dengan keadaan yang terpasang dan diserahkan kepada Pemberi Tugas pada saat Serah Terima Pekerjaan.

1.27 P E N G A W A S A N

1.27.1 Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan Pengelola Tehnis.

1.27.2 Setiap saat Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis harus dapat mengawasi, memeriksa atau menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan maupun tenaga kerja. Untuk itu Kontraktor harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

1.27.3 Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut bila

pemeriksaan tersebut harus dengan surat yang disampaikan kepada Direksi/Pengawas.

1.28 PEKERJAAN AKHIR

1.28.1 Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding, plafond, lantai dan sebagainya harus bersih dari sisa-sisa semen, cat dan kotoran lainnya.

1.28.2 Halaman bangunan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran dan gundukan-gundukan tanah bekas galian harus diratakan serta bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.

1.29 P E N U T U P

1.29.1 Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalan RKS ini dapat dilihat pada gambar kerja atau di tanyakan pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

1.29.2 Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap RKS ini pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang mengikat (risalah) dan merupakan satu kesatuan dengan RKS ini.

Parepare, Oktober 2017 Konsultan Perencana

CV. TANTAMA RAYA MANDIRI CONSULTAN

ADRIANI, ST Site Engineer

20 0 50 35 50 25 50 150 50 25 25 0

D E N A H

SKALA 1 : 50

25 17 5 16 1 75

TAMPAK DEPAN

SKALA 1 : 50

27

5

50

27 5 50 PONDASI BALOK 6/12 BALOK 5/7 REILING ALCOUPAN RABAT BETON

20 0 50 35 50 25 50 150 50 25 25 0 KOLOM 10/10 ALCOUPAN

20 0 50 35 50 25 50 150 50 25 25 0 PAPAN BALOK 5/7

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Dalam dokumen addendum 01 DOC.LELANG ojek peduli 2017 (Halaman 115-132)

Dokumen terkait