SPESIFIKASI TEKNIS
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : PEMBANGUNAN GEDUNG PLKB KEC. ROUTA Dengan uraian Pekerjaan sebagai berikut :
- Kegiatan Umum & Pendahuluan. - Pekerjaan Tanah dan Pasir
- Pekerjaan Pondasi, dinding dan plesteran
- Pekerjaan Beton
- Pekerjaan Lantai / Keramik - Pekerjaan Kusen / Jendela / Kaca - Pekerjaan Rangka / Penutup Atap - Pekerjaan Rangka Plafon / Plafon - Pekerjaan Penggantung / Pengunci - Pekerjaan Pas. Instalasi Listrik
- Pekerjaan Pengecetan
- Pekerjaan Sanitasi
PERATURAN – PERATURAN DASAR
Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikat ketentuan yang tersebut dibawah ini dan dianggap telah mengetahui dan memahami termasuk segala perubahnnya dan tambahannya saat ini :
1. Algemene Voorwarden 1941 ( AV.41 ). 2. UU Nomor 1/1970 tentang keselamatan Kerja. 3. Larangan Penggunaan Tenaga Kerja dibawah umur. 4. Peraturan Pemeriksaan Bahan Bangunan Tahun 1956. 5. Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971).
6. Peppres RI Nomor 54 Tahun 2010. 7. Peppres RI Nomor 70 Tahun 2012.
8. Kepmen Kimpraswil RI. No.339/KPTS/M/2003.
UKURAN DAN PEIL LANTAI
1). Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam Cm, dan Meter.
2). Ukuran tinggi Peil lantai bangunan di tentukan 50 cm dari permukaan jalan, atau menurut gambar rencana dan disetujui Direksi/ Pengawas. Pengukuran sudut siku sedapat mungkin dilakukan dengan alat Waterpass.
KEGIATAN UMUM DAN PERSIAPAN Yang termasuk Lingkup pekerjaan ini:
- Pembersihan Lokasi.
- Pengukuran / Pemasangan Bouwplank.
- Administrasi, dokumentasi P3K dll.
- Pembuatan Direksi Keet, Barak Kerja/Gudang. - Pembuatan Laporan Harian, Mingguan & Bulanan. - Penyiapan Air Kerja.
- Pembuatan Papan Nama Proyek.
PEKERJAAN GALIAN TANAH
1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini : - Galian Tanah Pondasi ( sesuai gambar kerja ). 2. Cara Pelaksanaan :
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan galian tanah terlebih dahulu dilaksanakan pemasangan Bowplank yang sesuai gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas.
- Setelah selesai pemasangan Bowplank dilaksanakan dilanjutkan dengan melakukan penggalian dimana galian tanah tersebut disesuaikan dengan dimensi dan ukuran yang ada pada gambar kerja.
- Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat manual/sederhana.
PEKERJAAN URUGAN
1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini : - Urugan Pasir alas Pondasi. - Urugan Pasir alas lantai - Urugan tanah bawah lantai .
- Urugan Kembali bekas galian pondasi 2. Bahan/ Material yang digunakan.
- Pasir atau tanah yang disyaratkan adalah yang berkualitas baik, berukuran tidak seragam, bebas dari sampah organik/Anorganik dan tidak mengandung Lumpur yang melebihi ketentuan yang ada dan diambil dari lokasi yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.
3. Cara Pelaksanaan.
- Untuk urugan alas pondasi /lantai harus memperhatikan ketinggian atau peil seperti yang disyaratkan pada gambar kerja.
- Teknik pemadatan harus disesuaikan dengan perhitungan konstruksi dan pelaksanaan pemadatannya harus menggunakan alat pemadat atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas. - Urugan dipadatkan lapis demi lapis dengan ketebalan setiap lapis maksimum 30 cm, dimana
setiap lapis sebelum dipadatkan disiram terlebih dahulu dengan air.
- Penggunan tanah bekas galian pondasi untuk urugan kembali alur pondasi hanya dapat dipergunakan jika mendapat persetujuan Direksi/Pengawas.
PEKERJAAN PASANGAN BATU GUNUNG / KALI 1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pasangan Batu Kosong
b. Pasangan Pondasi Batu Gunung 2. Bahan yang dipergunakan
a. Untuk pasangan pondasi dan pasangan batu kosong yang digunakan adalah batu gunung.
b. Batu Gunung yang dipergunakan harus bersih, berbentuk pipih (harus mempunyai bentuk menyerupai kubus) dan sekurang kurangnya mempunyai 3 (tiga) bidang pecah dan tidak terdapat tanda – tanda pelapukan akibat cuaca dan lain – lain.
c. Ukuran Batu Gunung tidak kurang dari 15 Cm atau disesuaikan dengan keperluan berdasarkan gambar rencana.
d. Adukan yang digunakan untuk pasangan Pondasi adalah campuran 1 PC ; 5 Pasir.
e. Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, bebas dari Lumpur dan tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
f. Semen yang dipergunakan adalah semen dari jenis Portland.
g. Air yang digunakan adalah air bersih, tawar dan bebas dari bahan organik/anorganik yang dapat mempengaruhi kekuatan dan keawetan pasangan.
3. Cara Pelaksanaan.
- Pekerjaan pasangan Batu Kosong dilaksanakan setelah pekerjaan urugan pasir alas pondasi dikerjakan, dengan ukuran /dimensi sesuai dengan gambar rencana.
- Bila ukuran Batu yang digunakan untuk pasangan batu kosong bervariasi, maka penyusunannya diatur dengan batu yang berukuran lebih besar ditempatkan pada bagian bawah, dan diantara batu – batu tersebut diisi pasir dan disiram.
- Pekerjaan pasangan batu pondasi dilakukan setelah pekerjaan galian, urugan pasir alas pondasi dan pasangan batu kosong dilaksanakan dan dapat diterima oleh Direksi/Pengawas.
- Pada saat pemasangan batu harus lurus dan rapih atau mengikuti pasangan bowplank yang ada, diatur bergerigi (membentuk ikatan yang kuat) direkatkan dengan spesi 1 PC ; 5 Pasir dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana, serta mendapat persetujuan direksi/pengawas.
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah : 1. Pasangan dinding ½ bata Trasram 1 : 2. 2. Pasangan dinding ½ bata 1 : 5
- Batako bermutu baik, bebas dari cacat dan keretakan minimum dapat dibelah menjadi dua bagian yang diproduksi secara lokal dan memenuhi persyaratan bahan PUBBI.
- Pasir pasang yang di pergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur dan tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
- Semen yang di pergunakan dari jenid Portland cement yang memenuhi persyaratan N.I 8 Type 1 menurut ASTM.
- Air yang digunakan adalah air bersih, tawar dan bebas dari bahan organik/anorganik yang dapat mempengaruhi kekuatan dan keawetan pasangan.
3. Cara Pelaksanaan.
- Pekerjaan pasangan dinding /tembok trasraam dipasang merata dengan ketinggian 30 Cm di atas permukaan sloof
- Pekerjaan pasangan tembok selanjutnya harus rata kerarah vertikal maupun ke arah horizontal dan ketinggian pasangan bata setiap hari kerja tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter.
- Sebelum di plester maka perlu pasangan di siram, sehingga ikatan mendapat ikatan yang baik. - Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus berombak dan retak harus di bongkar
dan di perbaiki atas biaya pemborong.
- Adukan Trasraam 1 Pc : 5 pasir di pergunakan untuk : Pasangan Tembok selain pasangan trasraam - Adukan Trasraam 1 Pc : 2 Pasir di pergunakan untuk :
Pasangan Traasram tembok setinggi 30 Cm
Pasangan traasraam pada kamar mandi /WC setinggi 1,50 Cm.
PEKERJAAN PLESTERAN
1 Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah : 1. Plesteran Trasram 1 Pc : 2 Ps tebal 15 mm. 2. Plesteran Tembok 1 Pc : 5 Ps tebal 15 mm
3. Plesteran Pondasi /saluran Keliling 1 Pc : 3 Ps tebal 15 mm diaci air semen. 2 Bahan yang di pergunakan :
- Pasir plesteran yang di pergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur dan tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
- Semen yang di pergunakan dari jenid Portland cement yang memenuhi persyaratan N.I 8 Type 1 menurut ASTM.
- Air yang digunakan adalah air bersih, tawar dan bebas dari bahan organik/anorganik yang dapat mempengaruhi kekuatan dan keawetan pasangan.
4. Cara Pelaksanaan.
- Sebelum Permukaan pasangan bata diplester terlebih dahulu disiram, agar plesteran mendapat ikatan yang baik.
- Seluruh pekerjaan pasangan plesteran yang tidak lurus berombak dan retak harus di bongkar dan di perbaiki atas biaya pemborong.
- Adukan Trasraam 1 Pc : 2 pasir di pergunakan untuk : Plesteran Traasram setinggi 30 Cm
- Adukan 1 Pc : 5 pasir di pergunakan untuk : esteran Dinding selain plesteran trasraam.
- Adukan 1 Pc : 3 pasir dan dilicin air semen di pergunakan untuk : Plesteran Pondasi.
Plesteran permukaan pondasi yang muncul di atas permukaan tanah, dengan ketebalan minimal 20 Milimeter.
PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TAK BERTULANG 1 Lingkup Pekerjaaan :
yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan beton bertulang ini terdiri dari sloof, kolom utama, kolom praktis, Balok Latey dan ringbalk.
b. Pekerjaan beton tak bertulang terdiri dari neut beton di bawah kosen atau tempat lain sesuai dengan gambar kerja.
2. Bahan dan Material.
a. Pasir beton yang di pergunakan di isyaratkan pasir kasar untuk beton
b. Kerikil beton yang di pergunakan di isyaratkan kerikil yang butiran mempunyai gradasi 1-3 cm. c. bahan pasir dan kerikil yang di pergunakan harus bebas dari bahan organik, lumpur dan bahan
lainnya yang dapat merusak beton dan memenuhi persyaratan PBI- 1971.
d. Air yang di pergunakan harus air tawar dan bersih dan bebas dari garam atau zat kimia lain yang merusak beton.
e. Tulangan yang di pergunakan harus bebas dari minyak, karat, kotoran/bahan perusak lain. f. Tulangan beton menggunakan tulangan baja U-24 ukuran Dia. 12 mm, untuk tulangan utama
sloof, kolom/ringbalk, dan Dia. 6 mm, untuk beugel.
g. Untuk bahan semen di pergunakan jenis Portland Cement, yang memenuhi persyaratan pekerjaan bangunan sesuai peraturan normalisasi dan Bahan Bangunan Indonesia (PBI) dan Peraturan Beton Indonesia (PBI – 1971), sejenis semen PC Tonasa Kualitet I.
h. Semen yang membatu atau kualitetnya menurun karena penyimpanan kurang bagus, atau terlalu lama di simpan tidak diperkenankan di pakai dan harus di keluarkan dari lokasi.
3. Bekisting.
a. Bahan bekisting di pakai dari papan kelas IV jenis kayu merah dengan ketebalan 3 cm, merata serta cukup kering dan keras dan harus mendapat persetujuan Pemilik Bangunan.
b. Pasangan bekisting harus rapi, kuat dan kaki untuk menahan getaran dan kejutan tanpa berubah bentuk
c. Celah antara papan harus rapat agar saat pengcoran air semen tidak merembes keluar . d. Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala macam kotoran. 4. A d u k a n.
a. Adukan untuk pasangan sloof, kolom, ringbalk, dan segala yang berhubungan dengan beton bertulang adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Kerikil, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
b. Adukan untuk pekerjaan lantai kerja dan rabat beton keliling bangunan di pergunakan adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Kerikil, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
5. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Semua tulangan harus di pasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah atau bergeser pada waktu di getarkan dan bilamana di perlukan maka perlu diberitahukan ketebalan beton dengan ukuran 2 – 2,5 cm, untuk menjamin ketebalan selimut beton.
b. Penyetelan besi tulangan harus di perhitungkan dengan ketebalan selimut beton terhadap ukuran yang di tentukan.
c. Hubungan antara sloof dengan pondasi dan antara kolom dengan tembok pasangan bata harus di pasang dipasang stek/angker pada jarak setiap 75 cm.
d. Sebelum melaksanakan pengecoran bekisting harus dicek terhadap kelurusan baik secara vertikal maupun secara horizontal.
e. Bila tidak di tentukan lain sebaiknya pengecoran menggunakan mesin campur (molen).
f. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya untuk setiap kali membuat adukan, sisa adukan yang mengeras tidak di perkenankan untuk di pakai.
g. Pembongkaran bekisting dapat diperbolehkan setelah beton mengalami periode pengerasan sesuai dengan PBI 1971 atau izin Pemilik Bangunan.
h. Sebelum pengecoran dilaksanakan sisi dalam papan bekisting harus bebas dari kotoran dan harus di siram dengan air sampai merata.
i. Pelaksanaan pengecoran beton, harus dengan persetujuan Pemilik Bangunan. 6. Pemeliharaan Pekerjaan Beton.
Untuk menjamin umur dan kekuatan Beton bertulang, maka papan bekisting baru boleh di lepas setelah beton berumur Minimal 7 hari. Selama 14 hari setelah pengecoran dilaksanakan maka permukaan beton tersebut tetap harus senantiasa di basahi. perbaikan permukaan beton harus segera di perbaiki dengan petunjuk dari Pemilik Bangunan.
PEKERJAAN PASANGAN LANTAI/TEGEL/RABAT 1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
a. Lantai keramik Polos Ukuran 30 x 30 cm untuk seluruh ruangan dan selasar.
b. Tegel Plint Keramik ukuran 15 x 30 cm untuk pasangan pada trasraam tembok pada bagian dalam ruangan dan sepanjang selasar bangunan pada bagian luar bangunan dan pasangan tegel plint tersebut harus tertanam dalam tembok dan hanya muncul 1 cm dari bidang plesteran dinding. c. Dinding Porselin untuk pasangan Dinding Kamar Mandi dan Toilet setinggi 150 cm
d. Lantai Rabat beton dengan ketebalan seperti dalam gambar dipasang pada bagian bawah lantai keramik dan keliling bangunan antara bagian dalam saluran air dan pondasi bangunan
2. Bahan Material
a. Tegel Keramik yang dipakai adalah Tegel Keramik Polos Produksi Dalam Negeri, ukuran 30 x 30 cm dan mempunyai sisi rata/tegak lurus.
b. Tegel Plint yang digunakan adalah dari tegel Plint Keramik ukuran 15 x 30 cm yang mempunyai bentuk dan ukuran merata dengan nat/lekukan permukaan yang seragam.
d. Semua bahan yang akan dipakai dan dipergunakan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemilik Bangunan.
3. Adukan /Perekat Adukan adalah :
a. Adukan 1 PC : 3 Psr untuk pasangan Tegel Keramik seluruh ruangan dan selasar. b. Adukan ! PC : 3 Psr untuk pasangan Tegel Plint dan Porselin dengan ketebalan 1 cm. c. Adukan ! PC : 3 Psr : Kerikil untuk pasangan Rabat Beton.
4. Pelaksanaan Pekerjaan .
a. Pasangan Lantai Keramik 30 x 30 cm
- Dasar untuk lantai harus terdiri dari pasir urug yang dipadatkan merata, setelah terlebih dahulu diteliti ketepatannya terhadap Peil yang telah ditetapkan.
- Sebelum pemasangan Tegel bagian dasar di atas Pasir Urug dipasang lantai Stam Beton 1 : 3 : 5 setebal yang tertera dalam gambar
- Nat antara tegel yang satu dengan yang lain maksimum 2 mm.
- Kerataan dan penyikuan pasangan tegel harus terjaga sehingga pekerjaan dapat baik. b. Pasangan Tegel Plint
- Sebelum melaksanakan pemasangan Tegel Plint, maka siar pasangan trasraam harus terlebih dahulu dikorek dan dibersihkan.
- Tegel Plint yang terpasang harus benar-benar vertical dan posisi tegel terhadap bidang plesteran hanya muncul sebatas nat/lekukan Tegel Plint.
c. Pasangan Dinding Porselin.
- Sebelum melaksanakan pemasangan Poselin, maka siar pasangan trasram harus diratakan PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN KACA
1. Lingkup Pekerjaan
Uraian untuk pekerjaan ini, baik bahan maupun ukuran disesuaikan dengan gambar kerja. Pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan Kusen Pintu, jendela, ventilasi. b. Pekerjaan Daun Pintu Pnil.
c. Pekerjaan Bingkai Jendela Kaca. 2. Persyaratan, Jenis dan Ukuran Bahan
a. Semua jenis kayu yang dipergunakan harus dalam keadaan kering, berumur cukup tua serta tidak pecah/retak, tidak bengkok dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PPKI 1970 – NI.5, permukaan kayu diserut kasar.
b. Jenis kayu yang dipergunakan :
- Kayu Kalapi/sekelas untuk pek. Kusen Pintu, jendela dan ventilasi. - Kayu Jati untuk daun pintu Panil dan bingkai jendela.
c. Ukuran kayu yang dipergunakan sesuai gambar kerja 3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Kusen
Pemasangan Kusen harus benar-benar rata pada suatu bidang dan dijamin bahwa kedudukan atap berada pada suatu bidang yang horizontal.
- Semua ukuran pintu masuk/pintu ruangan dibuat sesuai dengan gambar kerja model Panil. - Penyambungan bidang Panil kayu dengan system pasak dan lem kayu.
c. Pekerjaan Daun Jendela
- Semua ukuran daun jendela dibuat sesuai dengan gambar kerja dengan model panil - Penyambungan dilakukan dengan sistem pasak dan lem kayu.
PEKERJAAN RANGKA / PENUTUP ATAP 1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Kuda-Kuda b. Pekerjaan pasangan Gording c. Pekerjaan Konsol
d. Pekerjaan Listplank e. Pekerjaan nok Sakura Roof
f. Pekerjaan pasangan atap Genteng Metal Sakura Roof 2. Persyaratan, Jenis dan Ukuran Bahan
a. Jenis kayu yang dipergunakan harus dalam keadaan kering, berumur cukup tua serta tidak pecah/retak, tidak bengkok dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PPKI 1970 – NI.5 b. Jenis kayu yang dipergunakan :
- Kayu Kls II sejenis Ponto untuk Pekerjaan Kuda-Kuda, Gording, Kaso dan reng. - Kayu Kls II Silae,urish/sekelas untuk pekerjaan Konsol dan Listplank.
- Ukuran kayu yang dipergunakan sesuai gambar kerja. c. Pasangan Nok atap menggunakan Sakura Roof
d. Bahan penutup atap yang digunakan adalah Atap Genteng metal Sakura roof dan memenuhi persyaratan PUBBI 1971.
e. Untuk pekerjaan ini, semua ukuran dan jenis bahan sesuai gambar kerja. 3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Kuda-Kuda
- Kayu yang digunakan untuk pek. Kuda-Kuda adalah kayu Klsi II sejenis Ponto ukuran 8 x 12
- Penyambungan kaki atau pun Balok Tarik menggunakan Balok kunci diperkuat dengan Murbaut dengan diameter 12 mm
- Untuk memperkuat kedudukan tumit pada titik buhul harus menggunakan Plat Beugel # 50.5
b. Pemasangan Gording
- Kayu yang digunakan untuk Pas. Gording adalah sejenis Ponto/ Kls II Ukuran 8 x 12 cm - Penyambungan Gording harus tepat di atas kuda-kuda dan tidak diperkenankan
menyambung diantara kuda-kuda. c. Pekerjaan Konsol :
- Kayu yang digunakan adalah jenis Silae,Urish/sejenis Kls II. - Permukaan Kayu diserut rata.
d. Pekerjaan Listplank :
- Papan yang digunakan jenis Silea,urish dengan Ukuran 2 x 3/20 - Penyambungan Listplank secara horizontal dan harus benar-benar rapat.
e. Pekerjaan Nok Atap :
- Menggunakan Nok bumbungan Sakura Roof
- Penyelesaian Bumbungan dari bahan Metal ringan yang dipasang dan dibentuk sesuai model dalam gambar kerja.
- Pada bagian bawah Nok Metal yang dibentuk diberi Balok dan papan pembentuk Nok, termasuk pada jurai luar atap
f. Pek. Pasangan Atap :
- Menggunakan Nok bumbungan Sakura Roof
- Untuk pemasangan Atap Harus menggunakan bahan dari satu pabrik sehingga keseragaman dan kekuatan serta mutu dapat terjamin
- Pemasangan bidang Atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan Atap sesuai derajat kemiringan yang tertera dalam gambar kerja.
PEKERJAAN RANGKA PLAFOND / PLAFOND
1. Pek. Rangka Plafond
a. Kayu yang digunakan adalah Kayu Kelas II b. Sebelum dipasang harus diserut rata dan halus
2. Pek. Pemasangan Plafond
a. Bahan dari Bahan Gypsum Board dicat dengan cat tembok, ukuran dan bentuk sesuai dengan gambar
b. Pemasangan.
Sebelum dipasang harus diperiksa apakah konstruksi penggantung sudah rata pada ketinggian yang sesuai. Seluruh struktur ukuran harus kuat hubungannya, ditahan dengan baik oleh struktur Atap (kuda-kuda) dan dinding
Kerangka kayu harus datar pada semua arah dan tidak melengkung. Plafond yang dipasang pada kerangka tersebut harus menghasilkan bidang permukaan yang rata, datar dan celah-celah antara lembaran-lembaran yang membentuk garis/Nat yang lurus. Lembaran plafond harus dipasang pada kerangka kayu dengan paku setiap jarak 10 – 15 cm dari bagian tepi. Di bagian tengah lembaran plafond dipaku secukupnya pada kerangka agar bidang plafond tidak melendut.
Memasang kerangka plafond dengan menggunakan Kayu kelas II (dua) dengan system Balok Induk, Balok Anak dan Balok Pinggir, ukuran sesuai gambar.
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Semua Kunci yang dipergunakan adalah Kunci tanam Merk Cavell, dengan 2x putaran dengan 3 anak kunci.
2. Engsel Pintu/Jendela :
a. Pemasangan engsel pintu adalah 3 buah untuk setiap daun pintu dan 2 buah untuk setiap daun jendela.
b. Engsel pintu yang dipasang untuk pintu masuk ruangan adalah jenis engsel H
3. Grendel
a. Pada pintu masuk yang terdiri dari dua daun harus dipasang grendel jendela ukuran besar (30 cm) sebanyak 2 buah yaitu pada bagian atas dan bawah daun pintu.
4. Cara Pemasangan
a. Pemasangan engsel pintu harus benar-benar rapi dan rapat dengan memasang semua kelengkapan yang ada pada setiap set engsel
b. Pemasangan yang tidak rapi atau goyah dan mudah lepas harus dibongkar dan diperbaiki dengan biaya pemborong.
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini : a. Pemasangan Instalasi Listrik + Stop Kontak
b. Pemasangan lampu pijar pada KM/WC, tempat cuci dan keliling bangunan c. Pemasangan lampu TL Lilin pada seluruh Ruangan dan Teras depan d. Pemasangan saklar Tunggal dan Ganda
e. Pemasangan Sekring Box (MCB).
PEKERJAAN CAT / FINISHING 1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini : a. Pengecatan Tembok
b. Pengecatan Plafond c. Pengecatan Kilap Kayu d. Pengecatan Pintu Panil e. Pengecatan Atap 2. Cara Pelaksanaan.
a. Semua bidang kayu yang nampak harus diamplas, didempul sampai mendapatkan permukaan bidang kayu yang halus dan rata.
b. Setelah permukaan bidang kayu halus, maka dapat dilanjutkan dengan pengecatan dasar.
c. Permukaan kayu yang sudah dicat baru dapat dicat kilap setelah bidang tersebut benar-benar halus dan bilamana diperlukan maka permukaan kayu tersebut harus diamplas/digosok kembali sampai memuaskan.
d. Permukaan kayu yang baru, dicat kilap sebanyak 3 x pengecatan sampai mendapatkan permukaan cat yang mengkilap dan sempurna.
e. Permukaan bidang tembok, sebelum dicat terlebih dahulu harus diplamir dan diamplas untuk mendapatkan permukaan yang rata.
f. Setelah seluruh permukaan tembok rata maka dapat dilaksanakan pengecatan untuk lapisan pertama. g. Permukaan tembok yang telah dicat namun masih terdapat permukaan yang berpori atau bergelombang maka bidang ini harus diplamir kembali dan diamplas sampai rata kemudian baru dicat kembali.
h. Permukaan tembok harus dicat kembali 3 x pelapisan sehingga mendapatkan permukaan yang sempurna.
i. Pengecatan Plafond, dilaksanakan 3 x pelapisan dengan menggunakan Merk cat yang sama dengan cat tembok.
j. Nat antara plafond harus dicat dengan cat yang kental untuk mendapatkan keseragaman dan permukaan bidang plafond.
k. Permukaan pintu panil, harus dipelitur dengan pelitur jadi, yang dapat ditambahkan oker apabila dianggap pewarnaan bidang tersebut kurang baik.
l. Sebelum melaksanakan pekerjaan pelituran maka bidang kayu terlebih dahulu didempul dan diamplas sehingga mendapatkan permukaan kayu yang halus dan licin.
m. Bidang atap harus dicat dengan Cat atap dengan pengecatan 3 x lapisan.
n. Pemakaian jenis cat untuk masing-masing jenis pekerjaan terdiri dari Merk, nomor seri dan warna yang sama.
o. Warna Cat ditentukan Kemudian.
PEKERJAAN INSTALASI AIR DAN SANITASI
1) Instalasi Air bersih di dalam bangunan harus ditanam dalam tembok menggunakan Pipa PVC ½”. 2) Instalasi Air kotor dari Urinoir dan KM/WC langsung disalurkan ke dalam Septictank menggunakan
Pipa PVC 2” dan Ploor Drain tertutup.
3) Instalasi Air Kotor dari Kloset ke Septictank menggunakan Pipa PVC 4”. 4) Kloset yang digunakan adalah Standar KIA/INA atau sejenis, bukan jenis lokal.