• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Stabilitas Warna Basis Gigi Tiruan Nilon Termoplastik Yang Direndam Dalam Larutan Sodium Hipoklorit 0.5% Selama 61 Jam Direndam Dalam Larutan Sodium Hipoklorit 0.5% Selama 61 Jam

HASIL PENELITIAN

5.2 Nilai Stabilitas Warna Basis Gigi Tiruan Nilon Termoplastik Yang Direndam Dalam Larutan Sodium Hipoklorit 0.5% Selama 61 Jam Direndam Dalam Larutan Sodium Hipoklorit 0.5% Selama 61 Jam

Stabilitas warna diukur dengan menggunakan alat UV-Vis Spektrofotometer UV Mini 1800 Shimadzu, Japan. Pengukuran jumlah zat warna diukur dengan menggunakan nilai absorbansi. Prinsip mengukur nilai absorbansi adalah mengukur besarnya energi cahaya yang dapat diserap pada suatu panjang gelombang dalam suatu sampel. Nilai absorbansi menunjukkan konsentrasi zat suatu sampel dalam larutan. Pada tabel 5 terlihat bahwa nilai absorbansi yang terkecil pada kelompok sampel yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% adalah 0,00008 dan nilai yang terbesar adalah 0,00812. Nilai absorbansi yang terkecil pada kelompok sampel yang direndam dalam Val-Clean adalah 0,00113 dan nilai terbesar adalah 0,05560. Dari hasil tersebut diperoleh nilai absorbansi yang bervariasi pada setiap sampel dalam satu kelompok, walaupun masih dalam cakupan data yang homogen

berdasarkan uji homogenitas (uji Levene). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan ukuran sampel setelah pemolesan dan perbedaan permukaan poles karena pada saat pemolesan dengan kertas pasir pada alat rotary grinder, terdapat kesulitan untuk mempertahankan sampel pada permukaan alat karena kecepatan putaran alat yang tinggi sehingga menyebabkan perbedaan tekanan pada setiap permukaan sampel selama pemolesan. Selain itu, perbedaan besar serpihan yang dilarutkan dalam pelarut juga dapat menyebabkan nilai absorbansi yang berbeda pada setiap sampel dalam satu kelompok yang sama.

Nilai rerata absorbansi kelompok sampel yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% adalah 0,00325 dengan standar deviasi sebesar 0,00260. Nilai rerata absorbansi kelompok sampel yang direndam dalam Val-Clean adalah 0,00884 dengan standar deviasi sebesar 0,01358. Hasil penelitian menunjukkan nilai absorbansi yang lebih kecil pada kelompok sampel yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5%. Hal ini menunjukkan perubahan warna yang lebih besar pada kelompok sampel yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit dibandingkan dengan kelompok kontrol. Nilai absorbansi menunjukkan banyaknya cahaya yang diserap oleh sampel dan konsentrasi zat pada sampel dalam larutan.61,62 Semakin tinggi nilai absorbansi, maka sampel tersebut menyerap cahaya lebih banyak sehingga jumlah zat warna sampel lebih besar. Sebaliknya, nilai absorbansi yang rendah menunjukkan jumlah cahaya yang diserap lebih sedikit sehingga jumlah zat warna sampel berkurang.

Rerata nilai absorbansi pada kelompok sampel yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% lebih rendah dibandingkan dengan kelompok sampel yang direndam dalam Val-Clean juga disebabkan oleh perbedaan kandungan yang terdapat pada bahan pembersih, dimana sodium hipoklorit 0,5% memiliki kandungan sodium dan klorin sedangkan Val-Clean terdiri dari potasium. Sodium diketahui merupakan golongan oksidator yang lebih kuat dibandingkan dengan potasium sehingga sodium memiliki kemampuan lebih besar dalam mengoksidasi zat warna, sehingga nilai absorbansi basis gigi tiruan nilon termoplastik yang direndam dalam sodium

hipoklorit 0,5% lebih rendah dibandingkan dengan basis gigi tiruan nilon termoplastik yang direndam dalam Val-Clean.14

5.3 Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Nilon Termoplastik dalam Larutan Sodium Hipoklorit 0,5% Selama 61 Jam Terhadap Kekasaran Permukaan

Uji t tidak berpasangan dilakukan untuk mengetahui pengaruh perendaman basis gigi tiruan nilon termoplastik dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 61 jam terhadap kekasaran permukaan. Hasil uji t tidak berpasangan diperoleh signifikansi p = 0,044 (p < 0,05). Nilai tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh perendaman basis gigi tiruan nilon termoplastik dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 61 jam terhadap kekasaran permukaan.

Kelompok sampel yang direndam dalam Val-Clean memiliki rerata kekasaran permukaan yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok sampel yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% sesuai dengan penelitian Polychronakis NC dkk. (2014) bahwa perendaman nilon termoplastik (Valplast) dalam bahan pembersih Val-Clean selama 240 jam tidak menyebabkan perubahan yang signifikan pada kekasaran permukaan.17 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fernandes FH dkk. (2013) bahwa terdapat peningkatan kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin akrilik setelah direndam dalam larutan sodium hipoklorit 1% selama 30 menit.26 Begitu juga dengan Ural C dkk (2011) menyatakan bahwa terdapat perubahan nilai kekasaran permukaan gigi tiruan resin akrilik yang direndam selama 5 menit dalam sodium hipoklorit 5,25%.10 Selain itu, Davi LR (2012) juga menemukan bahwa terdapat peningkatan kekasaran permukan basis gigi tiruan resin akrilik setelah direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan klorin dalam larutan sodium hipoklorit dapat menyebabkan terurainya plasticizer dalam matriks gigi tiruan tersebut saat klorin berkontak dengan bahan basis gigi tiruan.48 Terurainya plasticizer ini menyebabkan terbentuknya iregularitas dan porositas sehingga menyebabkan kekasaran pada permukaan basis gigi tiruan. Namun hasil penelitian ini berbeda

dengan penelitian Saied HM (2011) menemukan bahwa terjadi penurunan nilai kekasaran permukaan nilon setelah direndam dalam larutan sodium hipoklorit 10% selama 12 jam.13

Kekasaran permukaan bahan nilon termoplastik dapat disebabkan oleh penyerapan air yang tinggi pada nilon karena air yang diserap dapat bertindak sebagai plasticizer. Nilon bersifat hidrofilik dan menyerap air dalam jumlah yang besar, sehingga penyerapan air yang tinggi pada nilon inilah yang sangat berperan dalam kekasaran permukaan nilon yang relatif tinggi. Saat basis gigi tiruan nilon termoplastik direndam dalam bahan pembersih, komponen larut akan terurai, seperti plasticizer, yang kemudian akan meninggalkan ruang kosong atau gelembung pada permukaan gigi tiruan sehingga menyebabkan kekasaran permukaan.36

Pada penelitian ini faktor penyerapan air tidak dapat dikendalikan dan juga faktor tersebut dipengaruhi oleh jenis bahan pembersih yang digunakan. Pada penelitian ini digunakan bahan pembersih yang berbeda jenis sehingga memiliki reaksi yang berbeda terhadap kekasaran permukaan ketika digunakan untuk merendam basis gigi tiruan nilon termoplastik sehingga hasil yang diperoleh dapat menunjukkan hasil yang signifikan.

5.4 Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Nilon Termoplastik dalam