STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
BERBASIS AKRUAL
PERNYATAAN NO. 04
PSAP Nomor 04 - 106 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
PSAP Nomor 04 - 107 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Daftar Isi
Paragraf Pendahuluan --- 1-6 Tujuan --- 1-2 Ruang Lingkup --- 3-6 Definisi --- 7 Ketentuan Umum --- 8-11 Struktur dan Isi --- 12-64Penyajian Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas
Akuntansi --- 17-18 Penyajian Informasi tentang Kebijakan Fiskal/Keuangan dan
Ekonomi Makro --- 19-23 Penyajian Ikhtisar Pencapaian Target Keuangan selama Tahun
Pelaporan Berikut Kendala dan Hambatan yang dihadapi dalam
Pencapaian Target --- 24-29 Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi Keuangan --- 30-50 Asumsi Dasar Akuntansi --- 31-35 Pengguna Laporan Keuangan--- 36-38 Kebijakan Akuntansi--- 39-50 Penyajian rincian dan penjelasan masing-masing pos yang
disajikan pada lembar muka laporan keuangan --- 51-57 Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh pernyataan
standar akuntansi pemerintahan yang belum disajikan dalam
lembar muka laporan keuangan --- 58-60 Pengungkapan-pengungkapan lainnya --- 61-63 Susunan --- 64 Tanggal efektif --- 65-66
PSAP Nomor 04 - 108 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
1
PERNYATAAN NO.4
2
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
3
Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf
4
standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf penjelasan yang
5
ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual Akuntansi
6 Pemerintahan. 7
PENDAHULUAN
8Tujuan
91. Tujuan Pernyataan Standar Catatan atas Laporan Keuangan adalah 10
mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada Catatan atas 11
Laporan Keuangan. 12
2. Tujuan penyajian Catatan atas Laporan Keuangan adalah untuk 13
meningkatkan transparansi Laporan Keuangan dan penyediaan pemahaman yang 14
lebih baik, atas informasi keuangan pemerintah. 15
Ruang Lingkup
16
3. Standar ini harus diterapkan pada: 17
(a) Laporan Keuangan untuk tujuan umum untuk entitas pelaporan; 18
(b) Laporan Keuangan yang diharapkan menjadi Laporan Keuangan untuk 19
tujuan umum oleh entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan.
20
4. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang dimaksudkan 21
untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi akuntansi keuangan yang 22
lazim. Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga 23
pengawas, pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, 24
investasi, dan pinjaman, serta pemerintah. Laporan keuangan meliputi laporan 25
keuangan yang disajikan terpisah atau bagian dari laporan keuangan yang disajikan 26
dalam dokumen publik lainnya seperti laporan tahunan. 27
5. Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun 28
laporan keuangan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan 29
konsolidasian, tidak termasuk badan usaha milik negara/daerah. 30
6. Suatu entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan dapat menyajikan 31
laporan keuangan untuk tujuan umum. Bila hal ini diinginkan, maka standar ini harus 32
diterapkan oleh entitas tersebut walaupun tidak memenuhi kriteria satu entitas 33
pelaporan sesuai dengan peraturan dan/atau standar akuntansi mengenai entitas 34
pelaporan pemerintah. 35
DEFINISI
1
7. Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam Pernyataan 2
Standar dengan pengertian:
3
Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah
4
meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur
5
dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara
6
sistematis untuk satu periode.
7
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD, adalah
8
rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan
9
Perwakilan Rakyat Daerah.
10
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN, adalah
11
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan
12
Perwakilan Rakyat.
13
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
14
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
15
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
16
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
17
termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa
18
bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
19
alasan sejarah dan budaya.
20
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
21
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
22
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
23
Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
24
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
25
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah
26
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
27
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
28
pemerintah.
29
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
30
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
31
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban
32
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
33
aset dan kewajiban pemerintah.
34
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
35
entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan
36
perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
37
berupa laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,
1
aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas
2
pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
3
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
4
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
5
pemerintah.
6
Materialitas adalah suatu kondisi jika tidak tersajikannya atau salah saji suatu
7
informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna yang
8
dibuat atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat
9
atau besarnya pos atau kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan
10
khusus di mana kekurangan atau salah saji terjadi.
11
Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
12
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
13
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
14
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau
15
memanfaatkan surplus anggaran.
16
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
17
Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
18
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu
19
dibayar kembali oleh pemerintah.
20
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai
21
penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan.
22
Pos adalah kumpulan akun sejenis yang ditampilkan pada lembar muka
23
laporan keuangan.
24
Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan Saldo Anggaran Lebih yang
25
berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan
26
tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan.
27