2.2.7 Standar Kode Pemrograman
2.2.7.1 Standar DIN 66025
Standar DIN (Deutsches Institut fur Normung) merupakan standar industri yang dibuat Jerman dan banyak dipakai oleh negara-negara di eropa. Salah satu mesin CNC yang menggunakan standar ini adalah mesin buatan Emco yang berasal dari Austria. Standar DIN yang mengatur tentang kode pemrograman mesin CNC termuat dalam standar DIN 66025. Standar tersebut mencakup standar untuk pemrograman mesin CNC milling dan turning. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah standar untuk turning. Standar pemrograman CNC dibagi menjadi tiga bagian yaitu standar untuk huruf alamat (address), fungsi G dan fungsi M. Di bawah ini akan diberikan ringkasan dari masing-masing bagian tersebut.
Tabel 2.10 Standar DIN 66025 untuk huruf alamat (address).
Tanda Arti Tanda Arti
A Gerakan melingkar mengelilingi sumbu X. N Nomor blok. B Gerakan melingkar mengelilingi sumbu Y. O (Tidak terpakai). C Gerakan melingkar mengelilingi sumbu Z.
P Gerakan ketiga sejajar sumbu X atau parameter untuk kompensasi alat potong.
D Gerakan melingkar
mengelilingi sumbu lain atau asutan ketiga.
Q Gerakan ketiga sejajar sumbu Y atau parameter untuk kompensasi alat potong.
E Gerakan melingkar
mengelilingi sumbu lain atau asutan ke dua.
R Gerakan ketiga sejajar sumbu Z atau gerakan cepat dalam arah sumbu Z, atau parameter untuk kompensasi alat potong.
F Asutan. S Putaran sumbu utama.
G Fungsi jalan. T Alat potong.
H (Tersedia bebas). U Gerakan kedua sejajar sumbu X. I Parameter interpolasi atau
kisar ulir sejajar sumbu X.
J Parameter interpolasi atau kisar ulir sejajar sumbu Y.
W Gerakan kedua paralel sumbu Z.
K Parameter interpolasi atau kisar ulir sejajar sumbu Z.
X Gerakan dalam arah sumbu X.
L (Tersedia bebas). Y Gerakan dalam arah sumbu Y. M Fungsi tambahan. Z Gerakan dalam arah sumbu Z. Sumber: Emco, 1990. (Kutipan dari DIN 66025, lembaran 1, edisi 2.72)
Tabel 2.11 Standar DIN 66025 untuk fungsi G.
Fungsi Arti Fungsi Arti
G00 Pengaturan posisi dengan gerakan cepat.
G41-G52
Penggeseran alat potong.
G01 Interpolasi linear. G53 Pembatalan penggeseran. G02 Interpolasi melingkar dalam
arah jarum jam.
G54-G59
Penggeseran.
G03 Interpolasi melingkar dalam lawan arah jarum jam.
H60 Berhenti tepat, tingkat 1 (halus).
G04 Waktu tinggal diam. H61 Berhenti tepat, tingkat 2 (menengah).
G06 Interpolasi parabola. H62 Berhenti cepat (kasar). G08 Penambahan kecepatan. G63 Penguliran dengan tap.
G09 Pengurangan kecepatan. G80 Pembatalan siklus siklus pengerjaan.
G17 Pemilihan bidang XY. G81-G89
Siklus-siklus pengerjaan.
G18 Pemilihan bidan XZ. G90 Penetapan ukuran absolut. G19 Pemilihan bidan YZ. G91 Penetapan ukuran inkremental.
G25-G29
Dapat dipakai bebas senantiasa.
G92 Penggeseran titik referensi terprogram.
G33 Pemotongan ulir, kisar konstan.
G93 Penguncian asutan banding waktu timbel balik.
G34 Pemotongan ulir, penambahan kisar konstan.
G94 Penetapan langsung asutan dalam mm/men.
G35 Pemotongan ulir,
pengurangan kisar konstan.
G95 Penetapan langsung asutan dalam mm/put.
G36-G39
Dapat dipakai bebas senatiasa.
G96 Kecepatan potong.
G40 Pembatalan penggeseran alat potong.
G97 Penetapan G98: jumlah putaran langsung.
Sumber: Emco, 1990. (Kutipan dari DIN 66025, lembaran 1, edisi mei 1972). Tabel 2.12 Standar DIN 66025 untuk fungsi M.
Fungsi Arti Fungsi Arti
M00 Berhenti terprogram. M15 Gerakan kearah plus. M01 Berhenti altenatif. M16 Gerakan kearah minus.
M02 Akhir program. M19 Sumbu utama berhenti dalam kedudukan akhir tertentu.
M03 Putaran sumbu utama searah jarum jam.
M30 Pita berlubang berakhir.
M04 Putaran sumbu utama berlawanan arah jarum jam.
M31 Pembatalan penguncian. M05 Sumbu utama berhenti.
M36-M37
Jenjang asutan.
M06 Penggantian pahat. M38-M39
Jenjang putaran sumbu utama.
M07 Pendingin 1. hidup. M40-M45
Pengaturan roda gigi transmisi.
M08 Pendingin 2. hidup. M50 Pendingin 3 hidup. M09 Pendingin mati. M51 Pendingn 4 hidup.
M10 Mencekam.
M55-M56
Penggeseran pahat.
M13 Spindel berputar searah jarum jam dan pendingin hidup.
M61-M62
Penggeseran benda kerja.
M14 Spindel berputar berlawanan jarum jam dan pendingin hidup.
M71-M72
Penggeseran putar bendakerja.
Sumber: Emco, 1990. (Kutipan dari DIN 66025, lembaran 2, edisi mei 1972). 2.2.7.2Standar ISO 6983
Standar ISO (International Organization for Standardization) merupakan standar industri yang dibuat oleh organisasi standarisasi internasional dan standar industri yang paling banyak dipakai oleh negara-negara di dunia. Salah satu mesin CNC yang menggunakan standar tersebut adalah mesin buatan Fanuc yang berasal dari Jepang. Standar ISO yang mengatur tentang kode pemrograman mesin CNC termuat dalam standar ISO 6983. Pada dasarnya, standar DIN 66025 dan ISO 6983 merupakan standar yang hampir sama, hanya ada beberapa fungsi G dan M yang berbeda. Standar tersebut mencakup standar untuk pemrograman mesin CNC milling dan turning. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah standar untuk
turning. Standar pemrograman CNC dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu standar untuk huruf alamat (address), fungsi G dan fungsi M. Di bawah ini akan diberikan ringkasan dari masing-masing bagian tersebut.
Tabel 2.13 Standar ISO 6983 untuk huruf alamat (address).
Tanda Arti Tanda Arti
A Gerakan melingkar mengelilingi sumbu X. N Nomor blok. B Gerakan melingkar mengelilingi sumbu Y. O Nama program. C Gerakan melingkar mengelilingi sumbu Z. P Parameter siklus.
D Kompensasi diameter alat potong.
Q Kenaikan jumlah langkah dalam siklus.
E Asutan presisi untuk
penguliran.
R Parameter pada siklus atau kompensasi alat potong.
F Asutan. S Putaran sumbu utama.
G Fungsi jalan. T Alat potong.
H Koreksi panjang tool. U Gerakan kedua sejajar sumbu X. I Parameter interpolasi atau
kisar ulir sejajar sumbu X.
V Gerakan kedua sejajar sumbu Y.
J Parameter interpolasi atau kisar ulir sejajar sumbu Y.
W Gerakan kedua sejajar sumbu Z.
K Parameter interpolasi atau kisar ulir sejajar sumbu Z.
X Gerakan dalam arah sumbu X.
L Pengulangan siklus tetap. Y Gerakan dalam arah sumbu Y. M Fungsi tambahan. Z Gerakan dalam arah sumbu Z. Sumber: www.wikipedia.com
Tabel 2.14 Standar ISO 6983 untuk fungsi G.
Fungsi Arti Fungsi Arti
G00 Pengaturan posisi dengan gerakan cepat.
G52 Pengaturan koordinat lokal.
G01 Interpolasi linear. G53 Pengaturan koordinat mesin. G02 Interpolasi melingkar searah
jarum jam.
G54-G59
Penggeseran titik referensi terprogram.
G03 Interpolasi melingkar
berlawanan arah jarum jam.
G61 Mode berhenti tepat. G04 Waktu tinggal diam. G62 Mode sudut otomatis. G09 Cek berhenti tepat. G64 Mode pemotongan. G10 Input data terprogram. G65 Pemanggilan makro biasa. G11 Mode pengaturan data batal. G66 Pemanggilan modal makro. G20 Data masukan dalam inchi G67 Pembatalan modal makro. G21 Data masukan dalam mm. G68 Bayangan cermin turret ganda. G22 Cek langkah tersimpan ON G69 cermin turret ganda.
G23 Cek langkah tersimpan OFF G70 Siklus finishing.
G25 Deteksi fluktuasi putaran spindel aktif
G26 Deteksi fluktuasi putaran spindel non aktif
G72 Siklus roughing – sumbu X.
G27 Cek posisi nol mesin G73 Siklus pengulangan pola. G28 Kembali ke titik referensi 1. G74 Siklus pengeboran. G29 Kembali dari titik referensi G75 Siklus pengaluran. G30 Kembali ke titik referensi 2. G76 Siklus penguliran. G31 Fungsi lompat. G90 Siklus pemotongan A. G32 Penguliran, kisar konstan. G92 Siklus pemotongan ulir. G35 Penguliran melingkar searah
jarum jam.
G94 Siklus pemotongan B.
G36 Penguliran melingkar
berlawanan arah jarum jam.
G96 Mode kecepatan pemotongan konstan.
G40 Pembatalan koreksi alat potong
G97 Mode kecepatan spindel
konstan.
G41 Penguliran dengan tap. G98 Asutan per menit. G42 Siklus pengerjaan batal. G99 Asutan per putaran. G50 Posisi alat potong.
Sumber: Smid, 2003.
Tabel 2.15 Standar ISO 6983 untuk fungsi M.
Fungsi Arti Fungsi Arti
M00 Berhenti terprogram. M12 Quill kepala lepas masuk. M01 Berhenti altenatif. M13 Quill kepala lepas keluar. M02 Akhir program. M17 Indeksi pahat maju. M03 Putaran sumbu utama searah
jarum jam.
M18 Indeksi pahat mundur.
M04 Putaran sumbu utama
berlawanan arah jarum jam.
M19 Sumbu utama berhenti dalam kedudukan akhir tertentu. M05 Sumbu utama berhenti. M30 Akhir program.
M06 Penggantian pahat. M41-M44
M07 Pendingin 1. hidup. M48 Pembatalan pengaturan asutan tidak aktif.
M08 Pendingin 2. hidup. M49 Pembatalan pengaturan asutan aktif.
M09 Pendingin mati. M98 Pemanggilan subprogram.
M10 Mencekam. M99 Akhir subprogram.
M11 Membuka. Sumber: Smid, 2003.
2.3 AutoCAD 2004
AutoCAD berasal dari kata Automatic Computer Aided Design, yang artinya AutoCAD merupakan suatu program komputer sebagai alat bantu dalam proses desain atau perancangan (Wahana Komputer, 2002). AutoCAD 2004 merupakan pengembangan beberapa fasilitas menggambar dari AutoCAD versi-versi sebelumnya.
TampilanAutoCAD 2004 seperti terlihat pada gambar dibawah.
Gambar 2.9 Tampilan AutoCAD2004
AutoCAD 2004 dilengkapi beberapa fasilitas dan kemampuan baru yang sebagian besar merupakan pengembangan fasilitas-fasilitas yang terdapat pada versi-versi sebelumnya. Fasilitas dan kemampuan baru tersebut antara lain:
1. Penambahan tombol-tombol perintan dan subperintah baru pada toolbar dan menu pull down.
2. Penggunaan tampilan kotak dialog pada beberapa perintah yang sebelumnya menggunakan masukan melalui command line.
3. Pembaharuan cara penggunaan beberapa fasilitas penggambaran, seperti dimensi, teks dan blok.
Adanya tambahan fasilitas dari versi-versi sebelumnya diharapkan
AutoCAD 2004 ini menjadi salah satu program komputer untuk desain dan perancangan yang baik. AutoCAD 2004 menghasilkan file dengan format data dwg dan dxf.
2.4 Mastercam X
Mastercam X merupakan perangkat lunak komputer yang berisi
software CAM yaitu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk merancang proses pembubutan. Software Mastercam X dapat digunakan untuk merancang proses pemesinan misalnya proses freis dan bubut juga memilki kemampuan sebagai program simulasi proses pemesinan menggunakan mesin CNC. Mastercam X dapat digunakan untuk menggambar mendesain benda kerja, selain itu software Mastercam X juga bisa digunakan untuk mengimpor atau mengambil
file dari program lain yang memiliki tipe file yang sama dengan dengan tipe file
yang kompatibel dengan software Mastercam X.
Software Mastercam X dapat menghasilkan file desain suatu benda kerja dengan format data mcx. Software Mastercam X juga dapat membaca file yang dihasilkan software lain diantaranya Solidworks (*.sldprt), Autodesk (*.ipt), Catia (*.catpart), AutoCAD (*.dwg dan *.dxf), sehingga semua file yang memiliki tipe
file diatas bisa ditransfer ke sofware Mastercam X.
Mastercam X dilengkapi fasilitas simulasi yang berguna untuk menampilkan simulasim proses pemesinan yang telah dirancang, sedang untuk pembuatan benda kerja pada mesin CNC, software Mastercam X dilengkapi fasilitas post processing yang memiliki fungsi merubah desain gambar (grafis) menjadi bahasa numerik yang bisa dimengerti oleh mesin CNC. Sehingga dengan adanya fasilitas ini hasil desain gambar dari software Mastercam X atau dari
software lain dapat diproses untuk diubah menjadi kode G untuk dieksekusi ke mesin CNC.
Adapun keunggulan software Mastercam X ini antara lain:
1. Hasil program CNC dapat disimulasikan terlebih dahulu, bila ada kesalahan atau error program dapat dikoreksi agar bisa dieksekusi untuk menghindari kerusakan pada mesin CNC jika telah dieksekusi.
2. Simulasi pembuatan benda kerja dapat dilihat langsung hasilnya, dapat dilihat dalam tampilan 2 dimensi maupun 3 dimensi.
3. Dapat dilakukan transfer file dengan software lain yang memiliki format data yang sama, sehingga mempermudah membuat program kode G. 4. Hasil program kode G dari software ini dapat disimpan menggunakan
media penyimpanan data elektronik misalnya hard disk ataupun flash disk. 5. Hasil program kode G dari software ini dapat langsung digunakan pada
mesin CNC yang kompatibel atau melakukan konversi untuk mesin CNC tertentu yang menggunakan standar pemrograman yang berbeda.
Tampilan dan elemen interface Mastercam X dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.10 Tampilan dan elemen interface Mastercam X (Sumber: CNC Software, 2005)