• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORI A. Manajemen Sarana dan Prasarana

7. Standar Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan

27

dalam manajemennya, maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk tiap personil sekolah.

e. Prinsip kekohesifan yaitu manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak.

7. Standar Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Untuk menjamin terwujudnya pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana. Standar sarana dan prasarana ini untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu:29 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Standar sarana dan prasarana ini mencakup:

a. Kriteria maksimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.

29 http://amrilmpunj.blogspot.com/2008/10/standar-sarana-dan-prasarana.html?m=1 diakses pada tanggal 10 juli 2019

28

b. Kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah. Sedangkan Tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana sekolah adalah untuk memberikan layanan secara professional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan hal di atas. Bafadal menjelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut :

1) Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki sarana dan prasana yang baik sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien. 2) Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara

tepat dan efisien.

3) Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai setiap diperlukan oleh semua pihak sekolah.

Dalam Permendiknas nomor 24 tahun 2007 juga di jelaskan tentang standar sarana prasarana yaitu sebagai berikut30:

29

a. Standar Sarana dan Prasarana 1) Satuan Pendidikan

a) Satu SMA/MA memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar.

b) Minimum satu SMA/MA disediakan untuk satu kecamatan. 2) Lahan

a) Untuk SMA/MA yang memiliki 15 sampai dengan 32 siswa per rombongan belajar, lahan memenuhi ketentuan rasio minimum Iuas lahan terhadap siswa seperti tercantum pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Siswa

No Banyak rom-bongan belajar

Rasio minimum Iuas lahan terhadap siswa (m2/siswa) Bangunan 1 Lantai Bangunan 2 Lantai Bangunan 3 Lantai 1 3 36,5 19,3 - 2 4-6 22,8 12,2 8,1 3 7-9 18,4 9,7 6,5 4 10-12 16,3 8,7 5,9 5 13-15 14,9 7,9 5,3 6 16-18 14,0 7,5 4,9 7 19-21 13,5 7,2 4,8 8 22-24 13,2 7,0 4,7

30

9 25-27 12,8 6,8 4,6

b) Untuk SMA/MA yang memiliki kurang dari 15 siswa per rombongan belajar, lahan memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Luas Minimum Lahan untuk SMA/MA yang Memiliki Kurang dari 15 Siswa per Rombongan Belajar.

No Banyak rom-bongan belajar

Luas minimum Lahan (m2) Bangunan 1 Lantai Bangunan 2 lantai Bangunan 3 Lantai 1 3 2140 1360 - 2 4-6 2570 1420 1290 3 7-9 3040 1640 1340 4 10-12 3570 1890 1390 5 13-15 4000 2150 1440 6 16-18 4440 2390 1590 7 19-21 5000 2670 1780 8 22-24 5570 3000 2020 9 25-27 6040 3240 2170

c) Luas lahan yang dimaksud pada angka 1 dan 2 di atas adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah/madrasah berupa bangunan dan tempat bermain/berolahraga.

31

d) Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

e) Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sempadan sungai dan jalur kereta api.

f) Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.

- Pencemaran air, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air. - Kebisingan, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup nonor 94/MENKLH/1992 tentang Baku Mutu Kebisingan.

- Pencemaran udara, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02/MENKLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

g) Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat.

h) Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan

32

peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.

3) Bangunan

a) Untuk SMA/MA yang memiliki 15 sampai dengan 32 siswa per rombongan belajar, bangunan memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap siswa seperti tercantum pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Siswa No Banyak

rom-bongan belajar

Rasio minimum luas lantai bangunan terhadap siswa (m/siswa) Bangunan 1 Iantai Bangunan 2 lantai Bangunan 3 lantai 1 3 10,9 - - 2 4-6 6,8 7,3 - 3 7-9 5,5 5,8 6,0 4 10-12 4,9 5,2 5,4 5 13-15 4,5 4,7 4,9 6 16-18 4,2 4,5 4,6 7 19-21 4,1 4,3 4,4 8 22-24 3,9 4,2 4,3 9 25-27 3,9 4,1 4,1

33

b) Untuk SMA/MA yang memiliki kurang dari 15 siswa per rombongan belajar, lantai bangunan memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Luas Minimum Lantai Bangunan untuk SMA/MA yang Memiliki Kurang dari 15 Siswa per Rombongan Belajar

No Banyak

rom-bongan belajar

Luas minimum lantai bangunan (m2) Bangunan 1 lantai Bangunan 2 lantai Bangunan 3 lantai 1 3 640 710 - 2 4-6 770 830 860 3 7-9 910 980 1010 4 10-12 1070 1130 1160 5 13-15 1200 1290 1290 6 16-18 1330 1430 1430 7 19-21 1500 1600 1600 8 22-24 1670 1800 1810 9 25-27 1810 1940 1950

c) Bangunan memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari:

- koefisien dasar bangunan maksimum 30 %;

- koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah;

34

- jarak bebas bangunan yang meliputi garis sempadan bangunan dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan tegangan tinggi, jarak antara bangunan dengan batas-batas persil, dan jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

d) Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan berikut. - Memiliki struktur yang stabil dan kukuh sampai dengan

kondisi pembebanan maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati, serta untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam lainnya.

- Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.

e) Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan berikut.

- Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.

- Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, saluran air kotor dan/atau air limbah, tempat sampah, dan saluran air hujan.

35

- Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

- Bangunan menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat.

f) Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan berikut. - Bangunan mampu meredam getaran dan kebisingan

yang mengganggu kegiatan pembelajaran.

- Setiap ruangan memiliki pengaturan penghawaan yang baik.

- Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan. - Bangunan bertingkat memenuhi persyaratan berikut. - Maksimum terdiri dari tiga lantai.

- Dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan pengguna.

g) Bangunan dilengkapi sistem keamanan berikut.

- Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.

36

- Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang jelas.

h) Bangunan dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.

i) Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara profesional.

j) Kualitas bangunan minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.

k) Bangunan sekolah/madrasah baru dapat bertahan minimum 20 tahun.

l) Pemeliharaan bangunan sekolah/madrasah adalah sebagai berikut.

- Pemeliharaan ringan, melipuli pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.

- Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun.

37

m) Bangunan dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.