• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR PELAYANAN PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PENYELENGGARA PENDIDIKAN AKADEMIK

Mendikbud;

6. Mendikbud menerbitkan Surat Keputusan tentang pendirian PTS Penyelenggara Pendidikan akademik.

3. Jangka waktu penyelesaian

3 (tiga) bulan semenjak penutupan usulan

4. Biaya/tarif Tidak dikenakan biaya atau gratis

5. Produk pelayanan

Surat usulan penerbitan izin pendirian perguruan tinggi

6. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan

1. Pengaduan, saran, dan masukan dapat disampaikan secara tertulis melalui surat yang ditujukan kepada:

Direktur Kelembagaan

Gedung D, Lantai 6, Komplek Kemdikbud Jl. Jend. Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta

2. Menyampaikan pengaduan, saran, dan masukan langsung via:

Telepon : 021-57946063 Faks : 021-57946062

Q. STANDAR PELAYANAN PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PENYELENGGARA PENDIDIKAN AKADEMIK

1. MANUFACTURING

NO. KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 45 tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.

2. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas

1. ATK;

2. Scanner;

3. Komputer;

4. Printer;

5. Jaringan Internet;

6. Pesawat Telepon;

7. Ruang Tamu;

8. Pedoman Penerbitan Izin Belajar;

9. Aplikasi http:/silemkerma.kemdikbud.go.id 10. Media Penyimpanan Elektronik

3. Kompetensi Pelaksana

1. SDM yang memiliki pengetahuan tentang kelembagaan, pendirian perguruan tinggi, pembukaan program studi dan peraturan terkait pendirian perguruan tinggi;

2. SDM yang memiliki ketelitian, kecekatan, kesabaran, keramahan, dan integritas yang tinggi/ dan dapat bekerja di bawah tekanan 4. Pengawasan

internal

1. Supervisi atasan langsung

2. Dilakukan sistem pengendalian internal pemerintah dan pengawasan fungsional oleh Inspektorat Jenderal

NO. KOMPONEN URAIAN 3. Dilaksanakan secara kontinyu

4. Konsistensi dalam memberikan teguran dan sanksi

5. Jumlah pelaksana

3. Sekretariat 14 orang

4. Reviewer/evaluator/asesor 10 orang 6. Jaminan

pelayanan

1. Layanan diberikan secara transparan, terbuka, dan tepat waktu

2. Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan

7. Jaminan

keamanan dan keselamatan pelayanan

1. Jaminan kerahasiaan dan keselamatan data 2. Jaminan tidak melakukan penyalahgunaan data

8. Evaluasi kinerja Pelaksana

Evaluasi penerapan standar pelayanan ini dilakukan minimal 1 kali dalam satu tahun. Selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan untuk menjaga dan meningkatkan kinerja pelayanan.

2. SERVICE DELIVERY

NO. KOMPONEN URAIAN

1. Persyaratan Pelayanan

1. Badan Penyelenggara yang mengajukan Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik (sesuai dengan macam perubahan) telah memenuhi legalitas, sebagai berikut:

a) Memiliki akta notaris pendirian Badan Penyelenggara beserta segala perubahannya (jika pernah dilakukan perubahan);

b) Memiliki keputusan pejabat yang berwenang tentang pengesahan Badan Penyelenggara sebagai badan hukum, misalnya Surat Keputusan Menkumham untuk Yayasan;

2. Badan Penyelenggara yang mengalih

kelolakan/menggabungkan/ menyatukan dan yang menerima alih

kelola/penggabungan/penyatuan membuat kesepakatan alih kelola/

penggabungan/penyatuan PTS yang dilakukan,

yang berisi kejelasan tentang mahasiswa, dosen tetap dan tenaga kependidikan, sarana

prasarana, hutang piutang (jika ada), dokumen legalitas perguruan tinggi yang akan

dialihkelolakan/ digabungkan/disatukan, serta dengan mencantumkan klausula yang

menyatakan bahwa kesepakatan ini baru

berlaku apabila izin alih kelola/penggabungan/

penyatuan telah diterbitkan oleh Mendikbud;

3. Keputusan izin pendirian PTS serta semua izin pembukaan program studi beserta semua perubahannya;

4. Persetujuan Tertulis tentang Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik dari organ Ketua Pengurus Badan Penyelenggara, atau yang sejenis;

5. Pertimbangan Tertulis dari Senat PTS tentang Rekomendasi Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik. Usul perubahan PTS penyelenggara Pendidikan akademik yang berupa:

a) perubahan nama, perubahan lokasi, perubahan bentuk, dan alih kelola, maka pertimbangan tertulis harus dimintakan dari senat PTS;

b) penggabungan atau penyatuan, maka

pertimbangan tertulis harus dimintakan dari semua senat PTS yang terkait

6. Memperoleh Rekomendasi tertulis dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi atau LLDIKTI (masa berlaku rekomendasi paling lama 1 tahun sejak rekomendasi ditandatangani) yang memuat:

a) Rekam jejak (termasuk legalitas) Badan Penyelenggara yang berdomisili di wilayah LLDIKTI tempat PTS berada, atau apabila domisili Badan Penyelenggara berbeda dengan domisili PTS, rekomendasi diminta dari

LLDIKTI di wilayah Badan Penyelenggara

NO. KOMPONEN URAIAN berdomisili;

b) Tingkat kejenuhan berbagai Program Studi Akademik yang akan dibuka; dan

c) Tingkat keberlanjutan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik yang akan terbentuk 7. Dosen untuk 1 (satu) program studi paling

sedikit berjumlah 5 (lima) orang dosen tetap pada Program Sarjana, dengan ketentuan:

a) Warga Negara Indonesia berusia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun bagi yang belum punya NIDN pada saat pengusulan;

Jika telah memiliki NIDN dan telah memiliki jabatan fungsional, maka lihat huruf d) di bawah

b) Paling rendah berijazah magister atau yang setara, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan program studi yang akan dibuka;

c) Bersedia bekerja penuh waktu berdasarkan Ekivalensi Waktu Mendidik Penuh (EWMP), yaitu 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per minggu bagi calon dosen tetap;

d) Belum memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) atau belum memiliki Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK).

Calon dosen yang belum memiliki NIDN atau NIDK harus menandatangani perjanjian kesediaan pengangkatan sebagai calon dosen tetap untuk setiap usul pembukaan program studi akademik dengan badan penyelenggara atau pemimpin PTS dalam hal kewenangan menandatangani perjanjian kesediaan telah dilimpahkan kepada pemimpin PTS.

Dalam hal dosen telah memiliki NIDN yang berasal dari program studi lain dalam perguruan tinggi yang sama:

i. Wajib mempertahankan nisbah dosen dan mahasiswa pada program studi yang

ditinggalkan. Nisbah sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut:

• 1 (satu) dosen berbanding paling banyak 45 (empat puluh lima)

mahasiswa untuk rumpun ilmu agama, rumpun ilmu humaniora, rumpun ilmu sosial, dan/atau rumpun ilmu terapan (bisnis, pendidikan, keluarga dan

konsumen, olahraga, jurnalistik, media massa dan komunikasi, hukum,

perpustakaan dan permuseuman,

militer, administrasi publik, dan pekerja sosial); dan

• 1 (satu) dosen berbanding paling banyak 30 (tiga puluh) mahasiswa

untuk rumpun ilmu alam, rumpun ilmu formal, dan/atau rumpun ilmu terapan (pertanian, arsitektur dan perencanaan, teknik, kehutanan dan lingkungan, kesehatan, dan transportasi);

ii. Dapat mengusulkan calon dosen tetap sebagaimana dimaksud pada huruf a) yang berusia paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun bagi yang memiliki jabatan fungsional non professor atau paling tinggi 70 (tujuh puluh) tahun bagi yang memiliki jabatan fungsional professor.

Bagi calon dosen yang diambil dari program studi lain dari perguruan tinggi yang sama wajib memperoleh penugasan dari pemimpin perguruan tinggi

e) Bukan guru yang telah memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

f) Bukan pegawai tetap pada instansi lain;

g) Bukan Aparatur Sipil Negara, kecuali dosen Yang Dipekerjakan (DPK) oleh LLDIKTI setempat pada PTS yang melakukan perubahan PTS dengan memperhatikan

NO. KOMPONEN URAIAN

nisbah dosen dan mahasiswa sebagaimana dicantumkan dalam angka 4).

8. Lahan untuk kampus perguruan tinggi yang akan dibentuk memiliki luas paling sedikit 10.000 (sepuluh ribu) m2 untuk universitas, 8.000 (delapan ribu) m2 untuk institut, dan 5.000 (lima ribu) m2 untuk sekolah tinggi,

dengan status Hak Milik, Hak Guna Bangunan, atau Hak Pakai atas nama Badan

Penyelenggara, sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Hak Milik, Hak Guna Bangunan, atau Hak Pakai dalam 1 (satu) wilayah kecamatan.

Dalam hal luas lahan untuk kampus PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik

sebagaimana dimaksud di atas tidak dapat dipenuhi, Menteri dapat menentukan berdasarkan luas bangunan.

Dalam hal status lahan untuk kampus PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik belum atas nama Badan Penyelanggara, Badan

Penyelenggara dapat menggunakan lahan atas nama pihak lain berdasarkan perjanjian sewa-menyewa dengan hak membeli pertama kali yang dibuat di hadapan Notaris. Perjanjian sewa-menyewa tersebut berlangsung paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak perjanjian sewa-menyewa ditandatangani.

9. Telah tersedia sarana dan prasarana untuk PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik terdiri atas:

a) Ruang kuliah paling sedikit 1 (satu) m2 per mahasiswa;

b) Ruang dosen tetap paling sedikit 4 (empat) m2 per orang;

c) Ruang administrasi dan kantor paling sedikit 4 (empat) m2 per orang;

d) Ruang perpustakaan paling sedikit 200 (dua ratus) m2 termasuk ruang baca yang harus

dikembangkan sesuai dengan pertambahan jumlah mahasiswa;

e) Ruang laboratorium, komputer, dan sarana praktikum dan/atau penelitian sesuai kebutuhan setiap Program Studi;

f) Buku paling sedikit 200 (dua ratus) judul per program studi sesuai dengan bidang keilmuan pada program studi.

kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

Dalam hal prasarana untuk kampus PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik

sebagaimana dikemukakan di atas belum dapat dipenuhi, Badan Penyelenggara dapat

menggunakan prasarana atas nama pihak lain berdasarkan perjanjian sewa-menyewa dengan hak membeli pertama kali yang dibuat di

hadapan Notaris. Perjanjian sewa-menyewa tersebut berlangsung paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak perjanjian sewa-menyewa

ditandatangani;

10. Memenuhi persyaratan minimum akreditasi program studi dan perguruan tinggi sesuai standar nasional pendidikan tinggi, yang dibuktikan melalui pengisian Instrumen Pemenuhan Syarat Minimum Akreditasi Program Studi;

11. Kurikulum program studi disusun berdasarkan kompetensi lulusan sesuai standar nasional pendidikan tinggi dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

12. Tenaga Kependidikan paling sedikit berjumlah 2 (dua) orang untuk melayani setiap program studi dan 1 (satu) orang untuk melayani Perpustakaan, dengan ketentuan:

NO. KOMPONEN URAIAN

a) Warga Negara Indonesia berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat

pengusulan perubahan perguruan tinggi;

b) Paling rendah berijazah Diploma Tiga; dan c) Bersedia bekerja penuh waktu selama 37,5

(tiga puluh tujuh koma lima) jam per minggu.

13. Studi kelayakan perubahan PTS penyelenggara pendidikan akademik;

14. Organisasi dan tata kerja PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik yang akan berubah memiliki 5 (lima) unsur, yaitu:

a) Unsur penyusun kebijakan;

b) Unsur pelaksana akademik;

c) Unsur penjaminan mutu;

d) Unsur penunjang akademik atau sumber belajar; dan

e) Unsur pelaksana administrasi atau tata usaha.

15. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik;

16. Rencana strategis PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik yang akan berubah;

17. Laporan keuangan Badan Penyelenggara PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik, dengan ketentuan:

a) Tanpa audit oleh akuntan publik apabila Badan Penyelenggara tersebut telah

beroperasi kurang dari 3 (tiga) tahun; atau b) Dengan audit oleh akuntan publik apabila

Badan Penyelenggara tersebut telah beroperasi lebih dari 3 (tiga) tahun;

18. Menyatakan kesanggupan untuk menyediakan dana investasi dan dana operasional dari

perguruan tinggi (untuk PTS) hasil perubahan, yang ditandatangani oleh semua anggota organ Badan Penyelenggara

2. Sistem, mekanisme, dan prosedur

7. Badan Penyelengara mengajukan permohonan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui silemkerma.kemdikbud.go.id dilengkapi dokumen persyaratan;

8. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melakukan evaluasi dokumen usulan;

9. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengajukan usulan tertulis Perubahan Perguruan Tinggi Swasta kepada Mendikbud;

10. Mendikbud menerbitkan Surat Keputusan tentang perubahan perguruan tinggi swasta penyelenggara pendidikan.

3. Jangka waktu penyelesaian

15 Hari Kerja

4. Biaya/tarif Tidak dikenakan biaya/tarif

5. Produk pelayanan

Surat usulan perubahan perguruan tinggi swasta penyelenggara pendidikan akademik

6. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan

1. Pengaduan, saran, dan masukan dapat disampaikan secara tertulis melalui surat yang ditujukan kepada:

Direktur Kelembagaan

Gedung D, Lantai 6, Komplek Kemdikbud Jl. Jend. Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta

2. Menyampaikan pengaduan, saran, dan masukan langsung via:

ULT : 126