• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Standar Nasional Pendidikan

3. Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan oleh Satuan Pendidikan, Pemda dan Pemerintah. Untuk sekolah dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Sedangkan untuk perguruan tinggi menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian.

Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 Bab I Pasal 1 butir 9).

Perencanaan program satuan pendidikan meliputi perumusan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan). Visi sekolah adalah rumusan yang berisi cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan

pada masa yang akan datang (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan). Misi sekolah adalah pernyataan yang berkaitan dengan program sekolah untuk mewujudkan visi sekolah dalam kurun waktu tertentu (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007) Setiap sekolah tentunya mempunyai visi dan misi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Visi dan misi itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah tersebut dan harus sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional sehingga perkembangan disekolah tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman.

Visi sekolah dijadikan sebagai cita-cita bersama setiap warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang. Visi tersebut harus mampu memberikan inspirasi, motivasi dan kekuatan pada warga sekolah. Visi dapat dirumuskan oleh semua warga sekolah dan diputuskan dalam rapat sekolah serta memperhatikan masukan-masukan dari dewan komite sekolah. Setelah sepaham atas visi tersebut kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah kemudian ditinjau secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan masyarakat.

Misi sekolah dapat memberikah arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah. Misi merupakan dasar dari program sekolah serta menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan. Misi dapat memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan pendidikan unit sekolah yang terlibat. Dari visi dan misi itu lalu di tuangkan dalam rencana kerja sekolah. Rencana

kerja bisa dalam jangka menengah danjangka tahunan. Rencana kerja menengah biasanya empat tahun sekali dan diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan komite sekolah. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolahan sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

Pelaksanaan rencana kerja mencakup komponen-komponen yaitu pedoman sekolah, struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah, kegiatan bidang kesiswaan, kegiatan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran, kegiatan bidang pendidik dan tenaga kependidikan, kegiatan bidang sarana prasarana, kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan, pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan). Sekolah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak terkait. Perumusan pelaksanaan rencana kerja disesuaikan dengan visi dan misi sekolah tersebut. Pedoman pengelolaan sekolah meliputi: kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kalender pendidikan, struktur organisasi, pembagian tugas, tata tertib dan biaya operasional sekolah. Pedoman sekolah berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional.

Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan. Penyusunan program pengawasan ini didasarkan pada Standar Pendidikan Nasional kemudian disosialisasikan

keseluruh pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pengawasan melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada bupati atau walikota melalui dinas pendidikan kabupaten/kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan dan sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah yang terkait.

Sekolah juga melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah. Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan-perubahan peserta didik. Selain itu sekolah juga harus menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan. Sedangkan supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007). Evaluasi dalam standar pengelolaan meliputi evaluasi diri terhadap kinerja sekolah, evaluasi dan pengembangan

KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dan Akreditasi Sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007).

Kepemimpinan sekolah yang dimaksudkan adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Kepala dan wakil kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan standar pengelolaan satuan pendidikan Dalam aspek kepemimpinan sekolah, setiap sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Kriteria untuk menjadi seorang kepala sekolah berdasarkan ketentuan dalam standar pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah SMA/MA minimal dibantu oleh tiga wakil kepala sekolah.

Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan pendidik dan proses pengangkatan serta keputusannya dilaporkan secara tertulis oleh kepala sekolah kepada institusi diatasnya. Kepala dan wakil sekolah memiliki kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkannya dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan standar pengelolaan satuan pendidikan.

Kepala sekolah menjabarkan visi kedalam misi target mutu, merumuskan tujuan yang akan dicapai menganalisis, membuat rencana kerja strategis, bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah.

Selain itu kepala sekolah mampu memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik. Kepala sekolah juga menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat dan komite sekolah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunikasi yang beragam dan memobilisasi sumber daya masyarakat. Kepala sekolah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya.

Sistem informasi manajemen adalah fasilitas informasi yang efisien, efektif dan mudah diakses untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel. Aspek yang di analisis standar pengelolaan meliputi perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem informasi manajemen, pelaksanaan rencana kerja dan pengawasan evaluasi. Selain itu sekolah juga menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokumentasikan. Pihak sekolah juga berkomunikasi antar warga sekolah dilingkungan sekolah dilaksanakan secara efisien dan efektif. Cara melakukan analisis pada aspek perencanaan program, kepemimpinan sekolah dan sistem informasi manajemen adalah menganalisis kesesuaian antara kondisi ideal dan kondisi riil dari semua kriteria pada setiap komponen dari masing-masing aspek yang dianalisis.

Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, pasal 1 ayat 9, mengemukakan standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan rencana kerja sekolah, monitoring dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan sistem informasi manajemen.

Standar Pengelolaan Pendidikan Nasional bertujuan meningkatkan mutu layanan minimal. Pengelolaan pendidikan nasional secara khusus Standar Pengelolaan Pendidikan bertujuan untuk:

a. Memberikan acuan bagi terwujudnya sistem perencanaan pendidikan pada tingkat Nasional, Regional/Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota serta pada tingkat satuan pendidikan/sekolah secara terkoordinasi dan terpadu untuk mampu mengantisipasi aspirasi-aspirasi peningkatan mutu pendidikan.

b. Memberi kerangka acuan bagi pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian pendidikan sejalan dengan tuntutan peningkatan mutu dan standar pelayanan pendidikan pada semua bentuk, jenis dan jenjang pendidikan.

c. Sebagai acuan dasar pengawasan dan penilaian pendidikan, yang relevan dan konsisten dengan sistem perencanaan, dan pelaksanaan program pendidikan pada tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten dan pada tingkat satuan pendidikan.

d. Memberikan pedoman kepada seluruh warga bangsa khususnya yang berkiprah dalam pengelolaan pendidikan bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memantau, mengawasi, mengendalikan dan menilai program pendidikan secara efisien, efektif, baik dan benar.

e. Menciptakan terwujudnya koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan amanah pendidikan bagi semua rakyat baik secara vertikal maupun horizontal antara seluruh unsur kelembagaan yang bertugas, berwewenang dan bertanggung jawab dalam pendidikan mulai dari tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan dalam Pengelolaan Pendidikan baik pada tingkat nasional, daerah, lokal dan individual.

Tabel 2.1. Indikator Keberhasilan Standar Pengelolaan

KOMPONEN ASPEK INDIKATOR

Rencana Kerja Sekolah

Visi sekolah Memiliki perumusan dan penetapan visi sekolah yang mudah dipahami. Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.

Misi sekolah Memiliki perumusan dan penetapan misi sekolah yang mudah dipahami serta sering disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.

Tujuan sekolah Memiliki perumusan dan penetapan tujuan sekolah 4 tahun dan 1 tahun yang mudah dipahami serta sering disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan

Berisi sesuai dengan aspek-aspek SNP. Rencana kerja

sekolah

Memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan)

Memiliki rencana kerja satu tahun dengan sistematika sesuai pedoman Sosialisasi oleh pemimpin sekolah Isi keseluruhan RKAS atau rencana kerja jangka pendek/rencana kerja satu tahun berdasarkan aspek-aspek SNP Perencanaan kegiatan bidang kesiswaan.

Perencanaan kegiatan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

Perencanaan kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik

KOMPONEN ASPEK INDIKATOR

dan tenaga kependidikan.

Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran.

Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan.

Perencanaan penciptaan suasana, iklim dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.

Perencanaan melibatkan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan. Perencanaan pengawasan

Perencanaan kegiatan evaluasi diri. Perencanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan

Perencanaan kegiatan persiapan bahan yang diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh BAS

Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah

Pedoman

pengelolaan sekolah

Memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis; Mudah dipahami oleh pihak- pihak terkait.

Struktur organisasi sekolah

Memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas dari masing- masing anggota organisasi.

Pelaksanaan kegiatan sekolah

Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana kerja tahunan.

Bidang kesiswaan Pelaksanaan kegiatan bidang kesiswaan.

Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran

Pelaksanaan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

KOMPONEN ASPEK INDIKATOR

tenaga kependidikan pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan

Bidang sarana dan prasarana

Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran.

Bidang keuangan dan pembiayaan

Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan.

Budaya dan lingkungan

Penciptaan suasana, iklim dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.

Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah

Keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan.

Pengawasan dan Evaluasi

Program pengawasan Memiliki program pengawasan dan sosialisasi

Pelaksanaan pengawasan Isi/sasaran kepengawasan

Evaluasi diri Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri. Evaluasi

pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan

Pelaksanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

Akreditasi sekolah Pelaksanaan persiapan bahan yang diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh BAS

Kepemimpinan Sekolah

Kepemimpinan kepala dan wakil kepala sekolah

Memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu seorang kepala sekolah dan 1 (satu) atau lebih wakil kepala sekolah. Sistem Infor- masi manajemen sekolah Pengelolaan informasi manajemen sekolah

Memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan.

Dokumen terkait