• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

2.7. Stasiun Pengolahan Limbah

2.7.1. Stasiun Pengolahan Limbah Cair (Effluent Treatment)

Industri pengolahan hasil pertanian merupakan salah industri yang menghasilkan air limbah yang dapat mencemari lingkungan kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan (minimization), segregasi (segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah. Adapun parameter yang digunakan dalam penanganan limbah-limbah tersebut sesuai dengan Kepmen No.KEP-51/MENLH/10/1995 seperti pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Parameter Penanganan Limbah

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6 – 9

BOD mg/l 100

COD mg /l 350

Total Suspended Solide (TSS) mg/l 250

Amonia (N-NH3) mg/l 50

Oil/Grease mg/l 25

Sumber :PTPN IV Kebun Pabatu

Jenis limbah yang dihasilkan dari produksi PTPN IV Kebun Pabatu adalah:

1. Raw sludgemerupakan buangan dari pengolahan di stasiun pemurnian

yang di tampung di fat – fit.

2. Aluminium Sulfat dan soda ash dilarutkan kedalam air injeksi untuk

menetralisir PH dan menangkap/ mengendapkan partikel lumpur dalam air dan sisa (blow down) yang dibuang ke parit.

3. Sulfuric Acid dan caustic soda dilarutkan dan kemudian digunakan

sebagai regenerantuntuk mengaktifkan senyawa polimer (resin) pada

Deriminimalizerplant filtrat dibuang keparit setelah melalui proses

4. Aqua Chemical yang dilarutkan kedalam air ketel melalui injeksi untuk mencegah Scalling dan korosi pada pipa–pipa boiler, carry over atau

foaming pada produksi uap dimana blow down di buang keparit limbah.

5. Limbah beracun dan berbahaya berupaOil/ Grease bekas oli pelumas

mesin – mesin produksi, dibersihkan bila ada yang tumpah dilantai produksi sehingga tidak mencelakai pekerja di bagian produksi dan wadah bekas bahan kimia dibuang/ditimbun di dalam tanah

Sistem pengendalian limbah cair dengan pada PTPN IV Kebun Pabatu menggunakan beberapa kolam untuk menetralisir parameter limbah yang masih terkandung dalam cairan limbah sebelum dibuang ke perairan umum (sungai). Metode ini lebih menguntungkan, hasil limbah dimanfaatkan menjadi pupuk. Fungsi dari Waste Treatment adalah untuk menetralisir parameter limbah yang masih terkandung dalam cairan limbah sebelum dibuang ke perairan umum (sungai). Sedangkan limbah padat berupa fiber dan cangkang digunakan sebagai bahan bakar boiler sedangkan tandan kosong dibawa ke masing – masing afdeling untuk digunakan sebagai pupuk kompos. Adapun dalam pelaksanaannya pada saat proses pengolahan berlangsung ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan yaitu :

a. Kolam limbah : pada tahap ini dilakukan pengukuran tonase dari limbah yang di isikan kekolam pengasaman

b. Kolam pengasaman : tahapan ini melakukan pengecekan perbandingan campuran dari limbah dan recycle

solidanaerobicsekaligus menentukan lamanya penyimpanan di

kolam pengasaman.

c. Kolam anaerobic : tahapan ini melakukan pengukuran tonase dari limbah yang di isikan sekaligus mengukur ketinggiannya dengan alat ukur solid.

d. Kolam pengendapan anaerobic : tahapan ini mengukur tonase cairan limbah padat yang didaur ulang ke kolam pengasaman dan cairan anaerobic ke kolam fakultativ. Selanjutnya melakukan pengukuran tinggi dengan alat pengukur solid sekaligus menentukan lamanya penyimpanan dikolam pengendapan.

e. Kolam fakultativ : tahapan ini menghitung tonase padatan

anaerobic yang dipompakan ke kolam pengasaman atau dibuang

ke land application.

2.7.2. Stasiun Pengolahan Limbah Padat

Limbah padat yang dihasilkan oleh PTPN IV unit Pabatu adalah Limbah dari cangkang atau brondolan yang di olah kembali menjadi PKO,PKM dan untuk pembangkit listrik ketel uap. Cangkang tersebut di belah dan di ambil intinya untuk diolah menjadi PKO dan PKM.Cangkang yg telah di belah dan serabut di bawa ke LTDS untuk diolah menjadi pembangkit listrik ketel uap. Alasan digunakan serabut dan cangkang sebagai bahan bakar adalah :

1. Bahan bakar cangkang dan serabut cukup tersedia dan mudah diperoleh di pabrik

2. Cangkang dan serabut merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit apabila tidak digunakan

3. Nilai kalor bahan bakar cangkang dan serabut memenuhi persyaratan untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan

4. Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman kelapa sawit

5. Harga lebih ekonomis.

Cangkang adalah sejenis bahan bakar padat yang berwarna hitam berbentuk seperti batok kelapa dan agak bulat, terdapat pada bagian dalam pada buah kelapa sawit yang diselubungi oleh serabut.Pada bahan bakar cangkang ini terdapat berbagai unsur kimia antara lain : Carbon (C), Hidrogen (H2), Nitrogen

(N2), Oksigen (O2) dan Abu. Dimana unsur kimia yang terkandung pada cangkang

mempunyai persentase (%) yang berbeda jumlahnya., bahan bakar cangkang ini setelah mengalami proses pembakaran akan berubah menjadi arang, kemudian arang tersebut dengan adanya udara pada dapur akan terbang sebagai ukuran partikel kecil yang dinamakan peatikel pijar.Apabila pemakaian cangkang ini terlalu banyak dari serabut akan menghambat proses pembakaran akibat penumpukan arang dan nyala api kurang sempurna, dan jika cangkang digunakan sedikit, panas yang dihasilkan akan rendah.karena cangkang apabila dibakar akan mengeluarkan panas yan besar.

Serabut adalah bahan bakar padat yang bebentuk seperti rambut, apabila telah mengalami proses pengolahan berwarna coklat muda, serabut ini terdapat dibagian kedua dari buah kelapa sawit setelah kulit buah kelapa sawit.didalam

serabut dan daging buah sawitlah minyak CPO terkandung.Panas yang dihasilkan serabut jumlahnya lebih kecil dari yang dihasilkan oleh cangkang, oleh karena itu perbandingan lebih besar serabut dari pada cangkang.disamping serabut lebih cepat habis menjadi abu apabila dibakar, pemakaian serabut yang berlebihan akan berdampak buruk pada proses pembakaran karena dapat menghambat proses perambatan panas pada pipa water wall, akibat abu hasil pembakaran beterbangan dalam ruang dapur dan menutupi pipa water wall,disamping mempersulit pembuangan dari pintu ekspansion door (Pintu keluar untuk abu dan arang) akibat terjadinya penumpukan yang berlebihan.Komposisi unsur yang ada pada serabut dan cangkang dapat dilihat pada Tabel 2.3. Berikut:

Tabel 2.3. Komposisi Bahan Bakar

Nama Unsur Serabut Cangkang

Carbon (c) 40,15 61,34 Hidrogen (H2) 4,25 3,25

Oksigen (O2) 30,12 31,16

Nitrogen (N2) 22,29 2,45

Dokumen terkait