BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.3 Statistik Deskriptif
Untuk menganalisis data berdasarkan atas kecenderungan jawaban yang diperoleh dari responden terhadap masing-masing variabel, maka akan disajikan hasil jawaban responden dalam bentuk diskriptif berikut ini.
Tabel 4.4 Diskripsi Variabel Variabel Kisaran teoritis Kisaran empiris Median teoritis Rata-rata Pengenalan diri 10 – 50 26 – 44 30 33,43 Pengendalian diri 10 – 50 24 – 44 30 33,71 Motivasi 10 – 50 23 – 43 30 31,37 Empati 10 – 50 21 – 43 30 33,14 Ketrampilan Sosial 10 – 50 26 – 43 30 32,24 Tingkat pemahaman 0 – 4 2,00 – 3,61 2,0 3,04
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa variabel pengenalan diri menunjukkan rata-rata empiris yaitu sebesar 33,43 yang berada di atas median teoritis yaitu 30. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum diperoleh adanya
pengenalan diri dari mahasiswa yang berada di atas nilai tengah. Jika dimasukkan dalam rentang tiga skala, maka skor rata-rata tersebut berada pada kategori sedang, sebagaimana berikut ini
Skor minimal = 10 Skor maksimal = 50
50 - 10
Rentang skala = = 13,33
3
Kategori skor diperoleh sebagai berikut : 10 – 23,33 = Rendah
23,34 – 36,67 = Sedang 36,67 – 50 = Tinggi
Hal ini berarti bahwa banyak mahasiswa yang memiliki pengenalan diri yang berada pada tingkat sedang.
Variabel pengendalian diri menunjukkan rata-rata empiris yaitu sebesar 33,71 yang berada di atas median teoritis yaitu 30. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum diperoleh adanya pengendalian diri dari mahasiswa yang berada di atas nilai tengah. Jika dimasukkan dalam rentang tiga skala, maka skor rata-rata tersebut berada pada kategori sedang, sebagaimana berikut ini
Skor minimal = 10 Skor maksimal = 50
50 - 10
Rentang skala = = 13,33
3
Kategori skor diperoleh sebagai berikut : 10 – 23,33 = Rendah
36,67 – 50 = Tinggi
Hal ini berarti bahwa rata-rata mahasiswa memiliki pengendalian diri yang berada pada tingkat sedang.
Variabel motivasi menunjukkan rata-rata empiris yaitu sebesar 31,37 yang berada di atas median teoritis yaitu 30. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum diperoleh adanya motivasi dari mahasiswa yang berada di atas nilai tengah. Jika dimasukkan dalam rentang tiga skala, maka skor rata-rata tersebut berada pada kategori tinggi, sebagaimana berikut ini
Skor minimal = 10 Skor maksimal = 50
50 - 10
Rentang skala = = 13,33
3
Kategori skor diperoleh sebagai berikut : 10 – 23,33 = Rendah
23,34 – 36,67 = Sedang 36,67 – 50 = Tinggi
Hal ini berarti bahwa rata-rata mahasiswa memiliki motivasi yang berada pada tingkat sedang.
Variabel empati menunjukkan rata-rata empiris yaitu sebesar 33,14 yang berada di atas median teoritis yaitu 30. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum diperoleh adanya empati dari mahasiswa yang berada di atas nilai tengah. Jika dimasukkan dalam rentang tiga skala, maka skor rata-rata tersebut berada pada kategori tinggi, sebagaimana berikut ini
Skor minimal = 10 Skor maksimal = 50
50 - 10
Rentang skala = = 13,33
3
Kategori skor diperoleh sebagai berikut : 10 – 23,33 = Rendah
23,34 – 36,67 = Sedang 36,67 – 50 = Tinggi
Hal ini berarti bahwa rata-rata mahasiswa memiliki empati yang berada pada tingkat sedang.
Variabel ketrampilan sosial menunjukkan rata-rata empiris yaitu sebesar 32,24 yang berada di atas median teoritis yaitu 30. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum diperoleh adanya ketrampilan dari mahasiswa yang berada di atas nilai tengah. Jika dimasukkan dalam rentang tiga skala, maka skor rata-rata tersebut berada pada kategori tinggi, sebagaimana berikut ini
Skor minimal = 10 Skor maksimal = 50
50 - 10
Rentang skala = = 13,33
3
Kategori skor diperoleh sebagai berikut : 10 – 23,33 = Rendah
23,34 – 36,67 = Sedang 36,67 – 50 = Tinggi
Hal ini berarti bahwa rata-rata mahasiswa memiliki ketrampilan sosial yang berada pada tingkat sedang.
Variabel tingkat prestasi akademik dalam hal ini diukur dengan nilai IPK dan menunjukkan rata-rata empiris yaitu sebesar 3,04. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum diperoleh adanya tingkat pemahaman mahasiswa yang berada di atas nilai tengah. Jika dimasukkan dalam rentang tiga skala, maka skor rata-rata tersebut berada pada kategori tinggi, sebagaimana berikut ini
Skor minimal = 0 Skor maksimal = 4
4 - 0
Rentang skala = = 1,33
3
Kategori skor diperoleh sebagai berikut : 0 – 1,33 = Rendah
13,34 – 26,67 = Sedang 26,67 – 4,0 = Tinggi
Hal ini berarti bahwa rata-rata mahasiswa memiliki tingkat pemahaman akuntansi yang berada pada tingkat tinggi.
Jika deksripsi dari keenam variable tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dari subyek penelitian diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5
Deskripsi variable berdasaekan jenis kelamin
33.96 32.98 33.43 33.87 33.57 33.71 32.20 30.67 31.37 33.83 32.56 33.14 33.15 31.46 32.24 3.07 3.03 3.05 Pengenalan diri Pengendalian diri Motivasi Empati Ketrampilan Sosial Tingkat pemahaman
Mean Mean Mean
Laki-laki Perempuan Total
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden, diperoleh bahwa kelima aspek kecerdasan emosional maupun tingkat pemahaman pada responden lako-laki menunjukkan lebih besar dibanding yang dimiliki responden perempuan.
4.4. Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang baik harus bebas dari masalah asumsi klasik. Uraian berikut akan membahas mengenai uji asumsi klasik pada regresi berganda diantaranya :
a. Pengujian Normalitas Data
Normalitas data adalah merupakan syarat utama suatu penyelesaian dengan statistik parametrik. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov – Smirnov. Secara multivarians pengujian normalitas data dilakukan terhadap nilai residualnya. Data yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05. Pengujian normalitas yang kedua sebagai berikut.
Pengujian normalitas Hasil uji 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b
Dependent Variable: Prestasi Akademik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
100 .0000000 .20689012 .087 .056 -.087 .873 .431 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Hasil pengujian tersebut menunjukkan adanya distribusi data yang normal. Hal ini ditunjukkan dengan uji Kolmogorov - Smirnov yang menunjukkan hasil yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,431 yang berada di atas 0,05.
Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF yang terdapat pada masing – masing variabel seperti terlihat pada tabel 4.5 berikut : Tabel 4.6 Pengujian multikolinieritas Variabel VIF Pengenalan Diri 1.409 Pengendalian Diri 1.411 Motivasi 1.540 Empati 1.758 Ketrampilan Sosial 1.657
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai VIF dibawah 10. Dari tabel tersebut diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai VIF yang rendah dan jauh di bawah angka 10. Dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah multikolinieritas.
c. Pengujian Heterokedastisitas
Pengujian Heterokedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heterokedastisitas. Untuk mendeteksi adanya
Heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Sactter Plot. Apabila tidak terdapat pola yang teratur, maka model regresi tersebut beabs dari masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan metode Sctter Plot diperoleh sebagai berikut :
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas 3 2 1 0 -1 -2 -3
Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 0 -1 -2 -3 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l
Dependent Variable: Prestasi Akademik Scatterplot
Dari tabel tersebut diperoleh pola scatter tidak teratur. Hal ini berarti bahwa model regresi pada model ini tidak mengandung adanya maslah heteroskedastisitas.