BAB IV HASIL PENELITIAN
4.11 Uji t Statistik
Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan
untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak signifikan
terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan, dalam
uji ini digunakan sebagai berikut:
H0 : bi = 0 Tidak Signifikan
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 : β = 0 H0 diterima (t* < t-tabel) artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel independen.
Ha : β = 0 Ha diterima (t* > t-tabel) artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
1. Variabel PDRB Sektor Industri dan Urbanisasi Dari analisa regresi diketahui t-hitung = 5,295117
α = 1% df = n – k – 1
= 23 – 1 – 1
= 21
Maka t-tabel = 2,518
Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui bahwa variabel urbanisasi
signifikan dengan α = 1 % dengan t hitung > t tabel ( 5,295117 > 2,518 ). Dengan demikian Ha diterima artinya variabel urbanisasi berpengaruh nyata terhadap
variabel PDRB sektor industri pada tingkat kepercayaan 99%.
2. Variabel Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Urbanisasi Dari analisa regresi diketahui t-hitung = 3,811092
α = 1% df = n – k – 1 = 23 – 1 – 1 = 21
Maka t-tabel = 1,323
Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui bahwa variabel urbanisasi
signifikan dengan α = 10 % dengan t hitung > t tabel ( 3,811092 > 1,323 ). Dengan demikian Ha diterima artinya variabel urbanisasi berpengaruh nyata
terhadap variabel penyerapan tenaga kerja di sektor industri pada tingkat
kepercayaan 90%.
3. Variabel IPM dan Urbanisasi
Dari analisa regresi diketahui t-hitung = 3,777805
α = 1% df = n – k – 1 = 23– 1 – 1 = 22
Maka t-tabel = 1,721
Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui bahwa variabel urbanisasi
signifikan dengan α = 5 % dengan t hitung > t tabel (3,777805 > 1,721 ).
Dengan demikian Ha diterima artinya variabel urbanisasi berpengaruh nyata
terhadap variabel IPM pada tingkat kepercayaan 95%.
4.12 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 4.12.1 Multikolenearity
Multikolenarity terjadi apabila hubungan linier yang sempurna diantara
beberapa atau semua variabel bebas dari suatu model regresi. Multikolenariti
Bila dikaji lebih lanjut maka pada model persamaan yang ada maka model yang
digunakan adalah regresi sederhana. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak dapat
dilakukan multikolenaritas pada keadaan ini.
4.12.2 Autokorelasi
Uji Durbin Watson dilakukan untuk mengetahuiapakah didalammodel
yang digunakan terdapat autokorelasi diantara variabel yang diamati.
H0 : ρ = 0 Tidak ada auto korelasi Ha : ρ≠ 0 ada auto korelasi
Dari hasil regresi PDRB sektor industri dan Urbanisasi diperoleh
DW-hitung = 0,551021 K = 1 N = 23 α = 5% dl = 1,2567 du = 1,4375 4-dl = 2,7433 4-du = 2,5625
Berdasarkan hasil regresi PDRB sektor industri dan urbanisasi diperoleh
bahwa DW-hitung = 0,551021 berada pada posisi du > dw < 4-du. Dengan
demikian disimpulkan bahwa ada autokorelasi dalam pengujian dengan tingkat
kepercayaan 95%.
Dari hasil regresi Penyerapan tenaga kerja sektor industri dan Urbanisasi
diperoleh DW-hitung = 1,882997
N = 23
α = 5%
dl = 1,2567 du = 1,4375
4-dl = 2,7433 4-du = 2,5625
Berdasarkan hasil regresi penyerapan tenaga kerja sektor industri dan
urbanisasi diperoleh bahwa DW-hitung = 1,882997 berada pada posisi 4-dl < dw
< 4. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi negatif dalam
pengujian dengan tingkat kepercayaan 95%.
Dari hasil regresi IPM dan Urbanisasi diperoleh DW-hitung = 1,7191077 K = 1
N = 23 α = 5%
dl = 1,2567 du = 1,4375
4-dl = 2,7433 4-du = 2,5625
Berdasarkan hasil regresi IPM dan urbanisasi diperoleh bahwa DW-hitung = 1,7191077 berada pada posisi 4-dl < dw < 4. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi negatif dalam pengujian dengan tingkat kepercayaan 95%.
4.12.3 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah normal atau tidaknya
faktor pengganggu, dimana digunakan Jarque-Bera Test (J-B test). Hasil estimasi
Hasil uji normalitas antara PDRB sektor industri dan urbanisasi
J-B normality test statistics = 0,909159
Probability = 0,634715
Berdasrkan hasil uji normalitas antara PDRB sektor industri dan Urbanisasi
diperoleh bahwa nilai J-B test adalah 0,909159 dan nilai χ2
tabel = 3,841 sehingga
J-B test > nilai χ2
Hasil uji normalitas antara penyerapan tenaga kerja dan urbanisasi
tabel dan nilai probabilitas > 0,05 sehingga data berdistribusi
normal.
JB normality test statistics = 1,575193
Probability = 0,454028
Berdasarkan hasil uji normalitas antara penyerapan tenaga kerja dan Urbanisasi
diperoleh bahwa nilai J-B test adalah 1,575193 dan nilai χ2
tabel = 3,841 sehingga
J-B test > nilai χ2
tabel dan nilai probabilitas > 0,05 sehingga data berdistribusi
normal.
Hasil uji normalitas antara IPM dan urbanisasi
JB normality test statistics = 0,909159
Berdasarkan hasil uji normalitas antara IPM dan Urbanisasi diperoleh bahwa nilai
J-B test adalah 0,909159 dan nilai χ2
tabel = 3,841 sehingga J-B test > nilai χ2 tabel dan nilai probabilitas > 0,05 sehingga data berdistribusi normal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Urbanisasi terhadap
Transformasi Struktur Ekonomi di Kabupaten Deli Serdang, maka penulis dapat
menarik kesimpulan, yaitu:
1. Koefisien Determinan ( R-Square ) pada persamaan 1 adalah 0,571763
atau 57,17 %, hal ini menunjukkan bahwa variabel urbanisasi dapat
menjelaskan variabel PDRB di sektor industri sebesar 57,17% sedangkan
42,82 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model
estimasi, ceterisparibus.
Koefisien Determinan ( R-Square ) pada persamaan 2 adalah 0,40885 atau
40,88 %, hal ini menunjukkan bahwa variabel urbanisasi dapat
menjelaskan variabel penyerapan tenaga kerja di sektor industri sebesar
40,88 sedangkan 59,12 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
disertakan dalam model estimasi, ceterisparibus.
Koefisien Determinan ( R-Square ) pada persamaan 3 adalah 0,4046 atau
40,46 %, hal ini menunjukkan bahwa variabel urbanisasi dapat
menjelaskan variabel IPM di sektor industri sebesar40,46 % sedangkan
59,54 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model
2. Urbanisasi berpengaruh positif terhadap tingkat PDRB sektor industri di
Deli Serdang dengan tingkat kepercayaan 99% dan besarnya koefisiennya
sebesar 158844,5 artinya setiap kenaikan urbanisasi sebesar 1 jiwa maka
akan menyebabkan peningkatan PDRB sektor industri sebesar 158844,5
juta rupiah per tahun, ceteris paribus
3. Urbanisasi berpengaruh positif terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja
sektor industri di Deli Serdang dengan tingkat kepercayaan 99% dan
besarnya koefisiennya sebesar 0,175638 artinya setiap kenaikan urbanisasi
sebesar 1 jiwa maka akan menyebabkan peningkatan penyerapan tenaga
kerja sektor industri sebesar 0,175638 jiwa atau setiap kenaikan tingkat
urbanisasi sebesar 1000 jiwa akan menyebabkan peningkatan tingkat
penyerapan tenaga kerja sebanyak 18 jiwa , ceterisparibus.
4. Urbanisasi berpengaruh positif terhadap tingkat IPM di Deli Serdang
dengan tingkat kepercayaan 99% dan besarnya koefisiennya sebesar
0,174640 artinya setiap kenaikan urbanisasi sebesar 1 jiwa maka akan
5.2 Saran
1. Ketimpangan dalam pembangunan antar daerah cenderung mengakibatkan
tingginya tingkat urbanisasi yang ada, menyebabkan timbulnya hasrat
masyarakat untuk menetap di kota dengan harapan mendapatkan
kesejahtraan dan penghidupan yang lebih baik. Kebijakan dalam
pembangunan di setiap daerah sangat perlu dikaji ulang dan perhatian
khusus agar terjadi keseimbangan jumlah penduduk di desa dan kota.
2. Tingkat urbanisasi yang tinggi akan berdampak buruk bagi kehidupan di
perkotaan dimana mengakibatkan tingginya angka kriminalitas dan
timbulnya daerah kumuh di kota.
3. Munculnya tenaga –tenaga kerja yang tidak trampil yang menjadi beban
terhadap angka pengangguran dimana tenaga kerja tersebut tidak dapat
masuk dan diserap oleh pasar tenaga kerja yang ada.
4. Perlunya data – data tentang tingkat urbanisasi dan kependudukan yang
valid guna mencapai tujuan pembangunan. Sehingga dapat dikaji tingkat
produktifitas setiap penduduk yang ada terhadap lapangan kerja yang
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS), (1989-2008), Sumatera Utara Dalam Angka, Medan
: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik (BPS), (1989-2008), Pendapatan Regional (PDRB), Medan
: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik (BPS), (1989-2008), Penduduk Sumatera Utara. Jakarta –
Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB Provinsi – provinsi di Indonesia Menurut
Penggunaan. Jakarta – Indonesia.
FEUI, Demografi, Lembaga, 2007. Dasar – Dasar Demografi, Jakarta : Lembaga
penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Gujarati, Damodar, 1999. Ekonometrika Dasar, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Heer, M David, 1985. Masalah Kependudukan Di Negara – Negara Berkembang,
Jakarta. Bina Aksara.
Kuncoro, Mudrajad Ph.D, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta
: Penerbit Erlangga.
Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007. Pedoman Praktis Penggunaan
Eviews Dalam Ekonometrika, Medan : USU Press.
Rujiman, 1992. Urban dan Pembangunan Ekonomi di Indonesia. Warta
Demografi Tahun XXII/No.7. Edisi Juli 1992.
Sirait, A Robby, 2007. Urbanisasi, Mobilitas dan perkembangan Perkotaan di
Indonesia, Jakarta: Alumni Universitas Indonesia.
Ketiga Edisi Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Wirosuhardjo, Kartomo, 1981. Dasar – Dasar Demografi, Lembaga Penerbit