• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROGRAM KESEHATAN

C. Status Gizi

Status gizi adalah keadaan gizi seseorang yang dapat dinilai dengan cara membandingkan dengan standar yang telah ditentukan untuk mengetahui apakah seseorang itu normal atau gizinya bermasalah. Status Gizi seseorang erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung serta dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui.

Beberapa indikator dapat digunakan untuk mengukur status gizi masyarakat antara lain : persentase bayi dengan Berat badan Lahir Rendah (BBLR), Persentase Balita Gizi Baik, Persentase Wanita Usia Subur (WUS) yang Kurang Energi Kronis (KEK), Prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (Gaky) dan Prevalensi Anemi Gizi tertentu, dan persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis.

1. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR < 2500 gram)

Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang pelayanan kesehatan pada tahun 2012 di Kabupaten Mimika terdapat 56 bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Dari 13 puskesmas yang ada jumlah kasus BBLR terbanyak terdapat pada Puskesmas Timika dengan jumlah kasus sebanyak 20 (1,7%) sedangkan jumlah kasus BBLR terendah yaitu terdapat pada Limau Asri 1 (0,9%) (Lampiran Tabel 26).

Perkembangan jumlah bayi lahir hidup dan persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Kabupaten Mimika tahun 2009 – 2012 dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Kab. Mimika Tahun 2012 0 500 1000 1500 2000 2009 2010 2011 2012 1270 1355 1943 1934 57 4,4 37 82 56 2,7 4,2 2,9 Gambar 6

Perkembangan Jumlah Bayi Lahir Hidup dan Persentase BBLR Kabupaten Mimika Tahun 2009 - 2012

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Tahun 2013

42 Data yang terlihat pada diagram di atas menunjukkan bahwa dalam empat tahun terakhir terjadi peningkatan dan penurunan jumlah kelahiran hidup dan kasus BBLR. Jumlah kelahiran hidup pada tahun 2012 sebanyak 1.934 dengan Kasus BBLR sebanyak 56 (2,9%). Kasus BBLR tertinggi terjadi pada tahun 2009 dengan jumlah kasus sebanyak 57 (4,4%) dengan jumlah bayi lahir hidup sebanyak 1.943 bayi sedangkan jumlah kasus BBLR terendah terjadi pada tahun 2010 dengan jumlah kasus sebanyak 37 (2,7%) dengan jumlah bayi lahir hidup sebanyak 1.270 bayi.

2. Status Gizi Anak Balita

Gambaran status gizi anak balita di Kabupaten Mimika diperoleh melalui Survei/Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan Berat Badan dan Umur yang dilaksanakan setiap tahunnya terhadap sampel pada anak balita.

Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang pelayanan kesehatan hasil PSG pada tahun 2012 status anak balita yang mempunyai gizi baik dari ke 13 puskesmas yang ada di Kabupaten Mimika puskesmas dengan persentase tertinggi terdapat pada Puskesmas Kokonao 100% (442 balita), Potowayburu 100% (219 balita) dan Jila 100% (427 balita) sedangkan persentase terendah terdapat pada Puskesmas Jita 77,1% (108 balita) (Lampiran Tabel 27). Untuk rinciannya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Kab. Mimika Tahun 2012

Data yang terlihat pada diagram di atas menunjukkan hasil PSG pada tahun 2012 di Kabupaten Mimika yaitu gizi baik sebanyak 18.286 (97,2%) gizi kurang sebanyak 482 (2,6%) dan gizi buruk sebanyak 40 (0,2 %). 97,2% 2,6% 0,2% 0,0% 20,0% 40,0% 60,0% 80,0% 100,0% 120,0% Gizi baik Gizi kurang Gizi buruk Gambar 7

Persentase Status Gizi Anak Balita Kabupaten Mimika Tahun 2012

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Tahun 2013

43 Upaya yang telah dilakukan selama ini dalam penanganan gizi balita yaitu pelacakan dan pemeriksaan kesehatan. Diharapkan melalui interfensi tersebut anak yang menderita gizi buruk status gizinya dan kesehatannya akan semakin baik. Untuk itu secara kontinyu dilakukan pemantauan perkembangan berat badannya oleh tenaga kesehatan yang ada dilapangan.

3. Status Gizi Ibu Hamil

Masalah gizi pada ibu hamil juga merupakan salah satu perhatian utama pemerintah dibidang kesehatan. Kekurangan zat gizi mikro sering dijumpai pada ibu hamil. Kekurangan gizi tersebut antara lain anemia gizi besi, defisiensi Iodium, kurang energi kalori (KEK). Dampak yang dapat ditimbulkan akibat kekurangan gizi tersebut dapat berupa bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah (BBLR), tingkat kecerdasan yang rendah, serta dapat meningkatkan kematian bayi dan ibu serta masalah lainnya.

Data yang diperoleh dari bidang pelayanan kesehatan persebaran kasus Kekurangan Energi Kalori (KEK) di Kabupaten Mimika Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 17

Jumlah Kasus Kurang Energi Kalori (KEK) Kabupaten Mimika Tahun 2012

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH IBUHAMIL

JUMLAH

KASUS KEK %

1 Mimika Barat Kokonao 87 0 0

2 Mimika Barat Tengah Wakia 45 7 0,17 3 Mimika Barat Jauh Potowayburu 40 0 0 4 Mimika Timur Mapurujaya 197 4 0.1 5 Mimika Timur Tengah Atuka 67 93 2,3 6 Mimika Timur Jauh Ayuka 66 31 0,77 7 Mimika Baru Timika 2.154 415 10,27

Timika Jaya 583 111 2,75

Kwamki 521 15 0,37

8 Kuala Kencana Limau Asri 132 17 0,42 9 Tembagapura

10 Agimuga Agimuga 18 16 0,4

11 Jita Jita 30 29 0,72

12 Jila Jila 84 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.024 744 18,54 Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Kab. Mimika Tahun 2012

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2012 di Kabupaten Mimika terdapat kasus Kurang Energi Kalori (KEK) sebanyak 744 (18,54%). Jumlah kasus tertinggi terdapat pada Puskesmas Timika dengan kasus sebanyak 415 (10,27%) sedangkan jumlah kasus terendah

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Tahun 2013

44 terdapat pada Puskesmas Mapurujaya dengan jumlah kasus sebanyak 4 (0,1%). Pada tahun ini juga terdapat 3 puskesmas yang tidak terjadi kasus Kurang Energi Kalori (KEK) di wilayah kerjanya yaitu puskesmas Kokonao, Potowayburu dan Jila.

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Kab. Mimika Tahun 2012

Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya , 23,5 cm dan dengan salah satu atau beberapa kriteria sebagai berikut:

a) Berat badan ibu sebelum hamil <42 kg. b) Tinggi badan ibu <145 cm.

c) Berat badan ibu pada trimester III <45 kg. d) Indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil <17,00. e) Ibu menderita anemia (Hb <11 gr %).

Kondisi Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran premature dan kematian pada ibu dan bayi baru lahir.

Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah status gizi ibu hamil adalah dengan melakukan deteksi dini Kurang Energi Kalori (KEK) memakai pita LILA, menimbang, Suplementasi TTD (Fefolate) selama 90 hari dan 40 hari pada masa nifas, suplementasi kapsul yodium pada kecamatan endemik sedang dan berat (1 kali untuk bumil dan 2 kali untuk buteki) dan test Hb (untuk daerah endemik malaria). 0,17% 0,10% 2,30% 0,77% 10,27% 2,75% 0,37% 0,42% 0,40% 0,72% 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 Kokonao Wakia Potowayburu Mapurujaya Atuka Ayuka Timika Timika Jaya Kwamki Limau Asri Agimuga Jita Jila Gambar 8

Persentase Kasus Kurang Energi Kalori (KEK) Kabupaten Mimika Tahun 2012

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Tahun 2013

45

D. KEADAAN LINGKUNGAN

Dokumen terkait