• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel Terikat : Status tekanan darah

Dalam dokumen Makalah Hipertensi - Makalah (Halaman 33-40)

B. Hipotesis penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ada hubungan status gizi dengan status tekanan darah pada sopir truk 2. Ada hubungan stres dengan status tekanan darah pada sopir truk 3. Ada hubungan lama kerja dengan status tekanan darah pada sopir truk 4. Ada hubungan kualitas tidur dengan status tekanan darah pada sopir truk 5. Ada hubungan kebiasaan merokok dengan status tekanan darah pada

sopir truk

6. Ada hubungan kebiasaan konsumsi alkohol dengan status tekanan darah pada sopir truk

7. Ada hubungan kebiasaan konsumsi minuman berkafein dengan status tekanan darah pada sopir truk.

C. Jenis dan rancangan penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanory research yaitu menjelaskan hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat dengan pengukuran hipotesis. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dimana variabel yang diteliti diambil datanya pada waktu bersamaan.50

D. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah sopir truk yang tergabung dalam paguyuban Rukun Sentosa kota Semarang yang berjumlah ± 150 orang. Jenis pekerjaan pada sopir truk paguyuban rukun sentosa adalah mengangkut peti kemas di wilayah jawa tengah.

2. Sampel penelitian

Karena besar populasi (N) diketahui maka dalam penentuan sampel menggunkan rumus sebagai berikut50 :

n = jumlah sampel

p = proporsi tekanan darah tinggi populasi = 0,5 N = jumlah populasi studi yang diketahui = 150 d = limit eror =0,05

Didapat n = 108,08 dibulatkan menjadi 109 orang

Untuk dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini maka ada kriteria sampel sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

1) Umur 25-45 tahun 2) Bersuku jawa

3) Bertempat tinggal di kota Semarang b. Kriteria Eksklusi

1) Mempunyai riwayat penyakit penyebab hipertensi

E. Variabel penelitian

Dari kerangka konsep tersebut diatas dapat diidentifikasi beberapa variabel penelitian dari faktor yang diduga berhubungan dengan status tekanan darah, yaitu :

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : a. Status gizi

b. Stres c. Lama kerja d. Kualitas tidur e. Kebiasaan merokok

f. Kebiasaan konsumsi alkohol

2. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang diduga nilainya akan berubah karena adanya pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tekanan darah pada sopir truk.

3. Variabel pengganggu

Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, umur, ras/suku, urban/rural, kondisi geografis, riwayat hipertensi keluarga, dan penyakit. Variabel-varibel pengganggu tersebut dikendalikan dengan pembatasan (restriction) pada pemilihan sampel. Sampel yang dipilih adalah berjenis kelamin laki-laki, berumur 25-45 tahun, bersuku jawa, penduduk kota semarang dan kota sekitar semarang yang berada di jalur Pantura, tidak memiliki riwayat hipertensi keluarga, dan tidak pernah menderita penyakit yang menjadi penyebab hipertensi sekunder.

4. Definisi operasioal

No Variabel Definisis Operasional Kategori Skala data 1 Tekanan

darah sistolik

Nilai tekanan atas saat pengukuran tekanan darah, dimana jantung berkontraksi dan mempompakan darah keluar melalui arteri, ditandai dengan titik pertama pulsasi yang terdengar (bunyi korotkoff pertama). 16 Tekanan darah sitolik diukur pada kondisi responden telah istirahat selama 5 menit. 1. Tekanan darah sistolik normal : < 140 mmHg. 2. Terkanan darah sistolik diatas normal : 140 mmHg.14 Nominal 2 Tekanan darah diastoilk

Nilai tekanan bawah saat pengukuran tekanan darah, saat jantung berelaksasi dan mengisi darah kembali, ditandai dengan titik dimana pulsasi menghilang (bunyi korokoff ke-5).16 Tekanan darah sitolik diukur pada kondisi responden telah istirahat selama 5 menit. 1. Tekanan darah diastolik normal : < 90 mmHg. 2. Terkanan darah diastoliktolik diatas normal : 90 mmHg.14 Nominal

3 Status gizi Suatu keadaan yang merupakan hasil masukan zat gizi dalam tubuh yang dapat digambarkan dengan pertumbuhan fisik yang ditetapkan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), dengan rumus berat badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan (kg/m2).

1. Gizi kurang : IMT < 18,5

2. Gizi baik : IMT antara 18,5 – 24,99 3. Gizi lebih : IMT

antara 25-29,99 4. Obesitas : IMT

30.27

Ordinal

4 Stres Semua keadaan perubahan baik fisik, mental, maupun sosial individu akibat adanya stressor psikososial yang diukur dengan menggunkan kuesioner

1. Adaptif : skor < 40 2. stres ringan : skor

40-69

3. stress sedang : skor 70-99

4. stress berat : skor >100.51

Ordinal

5 Lama kerja

Waktu yang digunakan sopir truk untuk bekerja mengendarai truknya per hari.

Nilai tengah lama kerja seluruh subjek penelitian adalah 10 jam.47 Interval 6 Kualitas tidur

Keadaan dimana kondisi tidur seseorang dilihat dari efisiensi tidurnya, durasi tidur dalam satu hari, keadaan saat akan tidur, dan keadaan saat bangun.

1. kualitas tidur buruk jika tidur 6,5 jam sehari, sulit tidur, dan susah bangun. 2. kualitas tidur baik

jika tidur > 6,5 jam sehari, tidak sulit tidur, dan tidak susah bangun.49

Nominal

7 Kebiasaan merokok

Kecenderungan seseorang untuk selalu mengkonsumsi rokok baik setiap hari maupun saat-saat tertentu saja

1. Tidak merokok : responden yang tidak merokok, atau merokok < 100 batang hingga penelitian ini. 2. Perokok ringan : merokok < 10 batang/hari. 3. Perokok sedang : Merokok 10-20 batang/hari. 4. Perokok berat : >20 batang/hari.52 Ordinal 8 Kebiasaan Konsumsi alcohol

Kecenderungan seseorang yang terbiasa mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol. 1. Peminum : terbiasa minum alkohol sampai penelitian berlangsung dan 2. Bukan peminum : tidak pernah konsumsi alkohol.53 Nominal

9 Kebiasaan konsumsi minuman berkafein

Kecenderungan seseorang yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi (137mg/gelas), teh(57 mg/gelas), coklat(5 mg/kemasan), minuman ringan, minuman suplemen, minuman energi, dan minuman cola(50mg/kemasan).44 1. Ringan : konsumsi minuman berkafein < 200 mg perhari 2. Sedang : konsumsi minuman berkafein 200-400 mg perhari 3. Berat : konsumsi minuman berkafein > 400 mg perhari.54 Ordinal 5. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Sphygmomanometer air dengan merk General Care air raksa yang telah dikaliberasi

2. Stetoskop

3. Timbangan berat badan, dengan menggunakan alat timbang injak yang sudah dikalibrasi

4. Meteran untuk mengukur tinggi badan 5. Kuesioner penyaringan dan penelitian 6. Kuesioner penilaian stres kerja

6. Pengumpulan data

Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diduga ada hubungannya dengan penelitian dikumpulkan langsung dari responden. Data primer yang didapatkan berupa data hasil pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan menggunakan Sphygmomanometer air raksa, hasil pengukuran tinggi dan berat badan, serta wawancara dan pengisian kuesioner terhadap responden dengan menggunakan alat bantu.

7. Rencana pengolahan dan analisis data

Analisis data hasil penelitian dilakukan melalui dua tahapan yaitu deskripsi variabel penelitian dan analisis tabulasi silang masing-masing variabel.

1. Deskripsi variabel penelitian

Deskripsi variabel penelitian dilakukan dengan menyajikan distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti, yang dijumpai pada

kelompok kasus maupun pada kelompok pembanding. Data yang diperoleh berupa frekuensi dan distribusi variabel-variabel yang diteliti. 2. Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan pada masing-masing variabel untuk mengetahui peranan masing-masing faktor yang berhubungan dengan status tekanan darah. Dalam penelitian ini menggunakan uji yang berbeda pada masing-masing variabel. Uji korelasi Kendall digunakan untuk menguji variabel status gizi, stres, kebiasaan merokok, dan kebiasaan konsumsi kafein. Uji Chi-Square digunakan untuk menguji variabel kualitas tidur dan kebiasaan konsumsi alkohol. Sedangkan uji mann-whitney digunakan untuk menguji variabel lama kerja.

Pada uji korelasi kendall akan didapat tingkat keeratan korelasi (r) yang dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. 0,00 sampai 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah b. 0,21 sampai 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah

c. 0,41 sampai 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat

d. 0,71 sampai 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat e. 0,91 sampai 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan kuat sekali f. 1 berarti korelasi sempurna.55

BAB IV

Dalam dokumen Makalah Hipertensi - Makalah (Halaman 33-40)

Dokumen terkait