• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stimulated Recall Interview with Miss Ari November 4, 2012

Dalam dokumen T1 112008166 Full text (Halaman 36-42)

Ester : Selamat pagi Miss Miss Ari : Selamat pagi

Ester : Langsung saja ya. Yang pertama eeee saya mau bertanya eeee mengenai pendapat Miss

Miss Ari : h‟mmmm

Ester : mmm tentang penggunaan L1 saat mengajar di SWCC. Miss Ari : eheee

Ester : Yang pertama eee sudah berapa lama Miss mengajar di SWCC? Miss Ari : dari 2005, jadi 7 tahun lebih

Ester : 7 tahun lebih? Miss Ari : iya, 7 tahun lebih

Ester : eeee… Miss, Miss juga lulusan dari FBS UKSW?

Miss Ari : iya, heee‟eee Lulusan dari fbs tahun 2004, lulus tahun 2004, masuk tahun 2000

Miss Ari : Iya

Ester : kemudian,.. Miss Ari : eheee

Ester : mmmm, kalau di kelas Miss sendiri Miss Ari : eheemmm..

Ester :Miss sendiri waktu mengajar itu waktu menggunaan bahasa Indonesia sama bahasa inggris itu gimana?

Miss Ari : eee,,, mungkin seperti minggu kemaren sudah, sudah pernah saya, apa namanya, sudah pernah saya eee jelaskan untuk penggunaan bahasa inggris dan bahasa Indonesia mungkin persenannya masih lebih banyak bahasa inggrisnya.

Ester : inggris

Miss Ari : hee‟ee jadi mungkin bisa 60: 40, 70:30, seperti itu Ester : eeee, menurut Miss sendiri eee L1 eee

Miss Ari : ehemmm

Ester : bahasa Indonesia itu penting saat mengajar, itu penting?

Miss Ari : eeeee, kalau ditanya pemakaian bahasa Indonesia itu penting atau tidak, eeee buat saya, saya rasa itu penting, penting dalam arti eee apa namanya, eeee disaat kita memang benar- benar membutuhkan pemakaian bahasa Indonesia itu, itu kita rasa sangat penting karena eee apa namanya ada beberapa hal yang memang kita sampaikan kepada anak itu levelnya memang eee apa namanya istilahnya eee anak untuk menerima materi itu emang susah.. karena materi itu sendiripun sebenarnya sudah susah

Ester : susah

Miss Ari :susah, iya. Jadi bagaimana kita , bagaimana kita menyampaikan ke anak- anak itu pun kita juga eee memerlukan apa ya istilahnya diksi yang kita pakai pun kita cari sesederhana mungkin yang anak –anak bisa terima, tapi seumpama kita sudah memakai eee apa namanya kita sudah, sudah pakai diksi yang, yang sederhana dan anak – anak masih belum bisa memahami , nah saat itu kita memakai bahasa Indonesia, meskipun tetap pertama kita berikan bahasa inggrisnya terlebih dahulu tapi kalau kita rasa respon anak ternyata wah ini ternyata nggak jelas kalau kita pakai bahasa inggris harus kita ulang dengan memakai bahasa Indonesia nah saat itu kita memakai bahasa Indonesia.

Ester : saya kan udah mengobservasi kelas ini sebanyak 3 kali Miss Ari : ehemmm

Ester : nah ni saya mau mengkonfirmasi dari 6 poin yang di sini Miss Ari : ehemmm

Ester : eee kenapa menggunakan bahasa Indonesia Miss Ari : ehemmm

Ester : yang pertama (show a part of video) Miss Ari : iya kelihatan

Ester : pada bagian yang ini Miss Ari :iya

ester : Miss bilang neck itu leher Miss Ari : iya

Ester : waktu yang nranslate itu, kenapa Miss tidak bilang kalau neck itu bagian dari tubuh antara badan dengan kepala? Tetapi langsung neck itu leher

Miss Ari : iya oke hee iya, kadang emang apa namanya, eee kayak apa ya istilahnya kayak gitu seperti kayak reflect, jadi kaya switch langsung ke switch language kayak gitu. Jadi kadang memang apa namanya eee secara tidak sadar memang seperti itu kadang beberapa anak sudah tahu kalau neck itu leher, tapi ada beberapa saat seperti eee gesture itu juga eee membantu sekali, membantu sekali untuk anak anak bisa memahami apa yang kita maksudkan seprti itu. Jadi memang kayak apa ya, secara tidak, secara

Ester :tidak sadar

Miss Ari : iya,tidak sadar, iya kayak gitu tu spontan, nanti biasanya neh sambil kita menunjuk eee sambil kita apa namanya, mengartikan dalam bahasa Indonesia. Ester : tapi kalau menurut Miss sendiri..

Miss Ari : eheemmm

Ester : eee bahasa Indonesia itu bisa mempersingkat waktu atau me eeee mengirit waktu, waktu mengajar nggak?

Miss Ari : eee kalau buat saya sih apa namanya tidak begitu itu ya, maksudnya pengaruhnya juga tidak begitu banyak karena kadang pun apa namanya untuk misalnya eeee menyampaikan sesuatu itu kadang kadang tu pakai deskripsi jadi misalnya , seperti eee misalnya menerangkan handuk seperti itu towel, eee tidak, tidak langsung towel itu handuk tapi something for you to eee dry your body after taking a bath, seperti itu kita memakai apa namanya, anak anak menebak , anak anak menebak jadi tidak langsung apa namanya, towel itu handuk, seperti itu, jadi apa namanya, eeeee, kalau didi eeee apa dibilang pe pemaikaian bahasa Indonesia eeee pemakaian bahasa Indonesia itu menghemat waktu mungkin iya, tapi porsinya tidak, tidak begitu apa ya, istilahnya tidak begitu berpengaruh sekali…

Ester : ooooooo

Miss Ari : seperti itu, iya karena apa pemakaian apa namanya, eeeee, karena pemakaian bahasa itu biasanya kita usahakan kalau memang sudah anak anak apa

namanya mengalami kesulitan untuk memahami, kita baru pakai bahasa Indonesia.

Ester : terus yang kedua (show another part of the video) Nha kalau di sini…

Miss Ari : ehemmmmm…

Ester : Miss tanya ke anak-anak, bisa nggak gambarnya, berarti di sini Miss check their understanding, mengapa memakai bahasa Indonesia?

Miss Ari : gimana? Gimana? Bisa diulangi?

Ester : pada bagian ini, Miss tanya pada anak-anak, bisa nggak gambar lehernya? Nah mengapa pakai bahasa Indonesia?

Miss Ari : eeeeee, tadinya seperti yang saya bilang eeee, jadi kayak apa ya, kayak eeeeee, reflect jadi memang kayak switch switch eeeeee dari bahasa, kadang untuk apa namanya untuk aduh duh untuk get their attention, jadi biasanya, eeee kadang ada kalanya anak anak itu bisa memakai bahasa inggris langsung mereka bisa tahu, oooo langsung di buat seperti ini, tapi ada kalanya memang eeee kalau apa ya eeee mereka sama sekali tidak ….. eeee saat Misss ngomong bahasa inggrispun anak anak tu kayak nggak pay attention seperti itu,ketika Miss swich ke bahasa Indonesia, baru anak anak ooo maksudnya Miss seperti ini. Seperti itu, jadi eeee kenapa kok di sini saya tadi memakai eeee gambar, coba gambarkan karena disitu instruksinya memang eeeee apa namanya, mungkin kar karna nggak lihat itunya ya, kursinya itu memang gambar lehernya dari yang anak ini beda dengan eeee apa yang apa harus anak anak gambarkan disitu memang kurang, kurang apa ya, kurang jelas. Jadi Miss pakai bahasa Indonesia seperti itu.

Ester : seperti itu, mmmmm, kemudian (show another part of the video). Miss Ari minta anak-anak draw lehernya dengan titik-titiknya.

Miss Ari : iya

Ester : Miss Ari give instruction ke mereka buat draw, tetapi di sini Miss switch ke bahasa Indonesia, nah mengapa?

Miss Ari : ok, eheeee

Miss Ari : iya kembali lagi, jadi mungkin apa eee intinya kalau dari yang eee apa namanya yang saya tangkap tadi ada , ada beberapa, ada beberapa poin eee yang sama ya kalau di apa kalau boleh, kalau boleh di rangkum, kenapa memakai..

Ester : bahasa Indonesia

Miss Ari : iya, kenapa memakai bahasa Indonesia. Jadi apa namanya, sebenarnya pemakaian, pemakaian antara bahasa inggris dan bahasa Indonesia itu tetap masih banyak bahasa…

Miss Ari : inggris, iya, tapi memang eeee kadang ada pandangan seperti kalau, kalau saya ya, kalau saya istilahnya memakai apa, fully, maksudnya dalam bahasa inggris mengajarkan anak terusss, apa namanya dengan bahasa inggris seperti itu, mungkin anak anak tau eeee maksudnya bukan tahu, bukan, bukan betul betul memahami jadi ya, ohh ini Miss ngomong pake bahasa inggris tapi mungkin katakanlah hampir 60% 70 %mereka nggak, nggak, belum, belum, belum begitu betul betul paham apa yang Miss sampaikan.

Ester : hmmmmm

Miss Ari : iyak..jadi kadang kenapa Miss pakai bahasa inggris kemudian dengan bahasa Indonesia juga. Kalau Miss boleh bilang itu kayak suatu pembiasaan, seperti itu…

Ester : eeee

Miss Ari : he‟eee, jadi kadang kalau anak anak misalnya kita bilang eee sit nicely, mungkin pertama tama anak nggak akan tau tapi ketika kita bilang sit nicely duduk yang bagus itu kita apa namanya kita instruksikan berkali-kali lama-lama anak akan tahu tanpa Miss bilang duduk yang baik, Miss bilang sit nicely pasti mereka tahu. Seperti pemakaian bahasa Inggris kemudian apa namanya, Miss sedikit transalate dalam bahasa Indonesia, tujuannya seperti itu. Jadi mengenalkan anak, apa to, Miss itu ngomong dalam bahasa Inggris ini lho. Nah untuk lain kali tanpa menggunakan bahasa Indonesia anak-anak akan tahu, seperti itu.

Ester : iya, poin yang kelima (show another part of the video) nah di sini, Miss build interaction dengan si anak. Nah saat Miss berinteraksi dengan si anak, mengapa tidak menggunakan bahasa Inggris saja, tetapi menggunakan bahasa Indonesia? Apa karena bahasa Indonesia merupakan bahasa mereka?

Miss Ari : eee sebenarnya nggak juga, apa namanya eee... di kelas pun kita juga interaksi dengan bahasa Inggris. Cuma kadang-kadang itu tadi kembali lagi ke switch language itu tadi. Jadi kadang-kadang memang mungkin di awal kita pakai bahasa Inggris, tapi kadang setelah itu kita perlu menyisipkan memakai bahasa Indonesia. Ya karena untuk anak itu kita tidak membedakan. Kalau untuk anak ini harus pakai bahasa Inggris terus dan yang ini pakai bahasa Indonesia terus, tidak. Cuma, kita lihat situasi anak itu. Jadi kalu yang sering saya alami itu saya berkata pada anak-anak seringnya pakai bahasa Inggris dulu baru bahasa Indonesia. Tapi dalam pembelajaran fully a hundred percent in English belum bisa tanpa saya menyisipkan bahasa Indonesia. Pernah kita coba, Miss tidak menjelaskan dalam bahasa Indonesia, Miss mengajarkan dalam bahasa Inggris, kemudian anak-anak diam dan bingung. Jadi memang ada waktu tertentu tanpa memakai bahasa Indonesia pun anak-anak bisa. Tapi, untuk sesuatu yang baru, untuk hal yang baru, memang kalau kita rasa vocab itu anak-anak belum pernah dengar kemudian itu asing buat mereka dan misalnya kita sudah bantu pakai deskripsi, deskripsi nggak bisa kita pakai gesture, anak-anak nggak tahu, nah itu kita baru pakai bahasa Indonesia. Kadang ada istilah inipun anak-anak kadang nggak tahu. Misalnya, beberapa anak tahu tenggelam itu apa, tapi untuk beberapa anak-anak nggak tahu. Ada yang mengistilahkan tenggelam itu berendam. Jadi pemakaian bahasa Indonesia pun tidak semuanya mengalami punya level yang sama.

Ester : kemudian, poin yang kelima (show another part of the video) nah di sini Miss motivate, kenapa kok nggak no no no no tired?

Miss Ari : jadi apa yang kita rencanakan dengan situasi di dalam kelas itu kadang berbeda. Dan perbedaannya itu tidak cuma sedikit, banyak sekali. Jadi dalam perencanaan kita oke we speak English, kita harus ngomong dalam bahasa Inggris. Entah itu dalam deliver the material, ataukah instruction, ataukah motivate the students memang kita harusnya dalam bahasa Inggris, tapi kadang situasi sedikit banyak berpengaruh. Jadi ketika anak-anak moodnya kurang bagus, dan pemakaian bahasa Inggris bukannya tidak effective tetapi kurang effective. Kadang anak-anak lebih mengena kalau memakai bahasa Indonesia. Jadi ya seperti itu, situasi kelas berpengaruh pada pemakaian bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Ester : kemudian selanjutnya (show another part of the video) nah ini pada saat Miss dengan Nayaka (a student‟s name), maksud Miss itu kan spaya Nayaka tidak terlal aktif. Nah mengapa switch ke bahasa Indonesia?

Miss Ari : jadi memang pembelajaran dalam kelas itu supaya tidak kaku, begitu. Jadi kadang memang ada anak-anak tertentu yang jadi istilahnya gini, kalau ngajar ya kasih materi sudah terus saya ajari dalam bahasa Inggris selesai tanpa anak tahu artinya itu apa. Tapi masalah behavior anak-anak kita jga harus dikte. Kalau untuk kasus ini mengapa Miss menggunakan bahasa Indonesia, karena untuk menyampaikan dalam bahasa Inggris itu, nggak sah dalam bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia pun satu anak ini extra. Kita sudah memakai bahasa Indonesia pun dengan nada yang keras pun anak ini, ya oke aku tahu Miss bilang aku nggak boleh seperti ini aku nggak boleh seperti ini, dia tahu. Itu jga tidak apa ya, ya dia tidak hanya sekedar tahu tapi tidak aa kesadaran untuk mengubah, jadi cuma tahu. Apalagi kalau memakai bahasa Inggris, mungkin nggak tahu sama sekali. Jadi mengapa kok Miss memakai bahasa Indonesia, ya mungkin karena lebih mengena, seperti itu. Kalaupun Miss menjelaskan dalam bahasa Inggris, itupun Miss langsung switch ke bahasa Indonesia.

Ester : nah point yang ketujuh (show another part of the video) nah di video ini Miss bilang “nanti anak-anak akan mewarnai beberapa gambar” mengapa Miss switch ke bahasa Indonesia?

Miss Ari : jadi kembali lagi, intinya sebenarnya apa ya mungkin masalah pembiasaan itu tadi. Jadi karena terbiasa switch language antara first language dengan second language jadi secara nggak sadar itu seperti itu. Jadi bahasa Inggris kemudian bahasa Indonesia. Jadi kalau nggak, dibalik, bahasa Indonesia dulu baru bahasa Inggris. Kemudian bisa Miss katakan kenapa kadang dipakai bahasa Indonesianya dulu Miss baru bahasa Indonesianya atau sebaliknya itu tadi? Ya mungkin karena itu tadi karena reflek karena pembiasaan itu tadi, pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara bergantian.

Ester : kemudian, harapan Miss ketika menggunakan bahasa Indonesia saat mengajar bahasa Inggris itu apa? Bisa lebih dari satu.

Miss Ari : harapan ketika Miss memakai bahasa Indonesia saat mengajar bahasa Inggris. Mungkin dengan memakai bahasa Indonesia, yang pertama bisa membantu

anak-anak memahami apa yang Miss sampaikan ketika materi itu disampaikan di dalam bahasa Inggris. Jadi pemakaian bahasa Indonesia itu sangat membantu, itu yang pertama. Kemudian yang kedua, dengan memakai bahasa Indonesia otomatis perbendaharaan kosakata anak-anak dalam first language itu juga bertambah. Karena memang mungkin dirumah mereka mengenal beberapa istilah seperti ini, kemudian di sekolah ketika Miss menjelaskan materi yang baru ototmatis vocab mreka akan bertambah. Kemudian untuk yang ketiga, ada beberapa kasus yang mana ada anak yang first language nya bukan bahasa Indonesia, dengan mereka mendengar atau sering mendengar bahasa Indonesia, pemakaian bahasa Indonesia dalm pembelajaran mereka juga tahu. Oh kalau dalam bahasa sehari-hariku ini itu kalau dalam bahasa Indonesianya tuh ini. Kalau anak-anak sudah mengenal perbendaharaan atau kosakata yang baru itu otomatis mereka kita harapkan mereka bisa mempraktekkan. Jadi kalau aku mau bilang ini pun bahasa Indonesianya tuh ini jadi yang aku pakai itu ini. Jadi ada satu kasus itu “Miss aku meh rono” (Javanese: I want to go there) nah anak-anak yang lain nggak tahu artinya “aku meh rono” itu apa, cuma satu dua anak yang paham karena first language mereka bahasa Jawa. Tetapi ketika Miss bilang “Miss, aku kesana, Miss I am going there” mugnkin anak-anak sekali dua kali mereka masih perlu proses. Tapi ketika mungkin sudah beberapa hari atau minggu depan ketika mau bilang „aku meh rono” mereka nggak akan berani lagi. Mereka akan bilang “Miss aku kesana”. Mungkin fungsinya bahasa Indonesia seperti itu. Jadi mereka yang first languagenya bukan bahasa Indonesia, membantu mereka untuk oh aku mendapatkan kosakata yang baru.

Ester : terima kasih Miss atas waktunya Miss Ari : iya sama-sama

Dalam dokumen T1 112008166 Full text (Halaman 36-42)

Dokumen terkait