• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi dan Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN

4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan

Strategi pada dasarnya lebih bersifat grand design (agenda), sebagai suatu cara atau pola yang dirancang untuk merespon isu strategis yang dihadapi dan/atau untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran instansi. Dengan kata lain, strategi merupakan suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan atas misi yang ditetapkan.

Strategi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, selain untuk merespon isu strategis juga dirancang dengan mengakomodir

‘Strategi Pembangunan Daerah’ sebagai suatu strategi pembangunan jangka menengah daerah Provinsi Sumatera Utara sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 – 2018.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/indikasi kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujutan sasaran, tujuan serta visi dan misi.

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi dan kebijakan sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis serta prospek pembangunan tahun 2013 – 2018.

Adapun Strategi dan dan arah kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi perikanan tangkap;

2. Meningkatkan produksi perikanan budidaya;

3. Meningkatkan jumlah pembudidaya ikan yang menerapkan Cara Berbudidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang

4. Meningkatkan volume ekspor hasil perikanan;

5. Meningkatkan nilai ekspor hasil perikanan;

6. Meningkatkan jumlah konsumsi ikan masrakata;

7. Meningkatkan pendapatan nelayan;

8. Meningkatkan jumlah Unit Pengolah Ikan (UPI) yang memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP);

9. Meningkatkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil;

serta

10. Mengurangi kegiatan Illegal Fishing (penangkapan ikan tanpa dokumen pendukung).

1 V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis sebagaimana telah diuraikan dalam bab IV, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara menetapkan program- program yang selanjutnya ditetapkan dalam kegiatan. Program dan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas – tugas utama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam proses perencanaan, pemantauan, evaluasi, kajian, koordinasi kebijakan pembangunan, peningkatan kemampuan aparat perencana dan peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Program dan kegiatan tersebut dijabarkan dalam Lampiran 3, Tabel 5.

1 VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Berdasarkan Matriks 5 (lima) tahun kedepan yang telah diuraikan dalam bab V, maka indikator kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang mendukung sasaran RPJMD Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 – 2018 dapat dilihat sesuai Table 6.1 (Terlampir).

Pada Tabel 6.1 dapat dijelaskan bahwa yang menjadi fokus indikator kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut :

1. Produksi perikanan tangkap

Pada kondisi awal periode RPJMD, produksi perikanan tangkap Sumatera Utara adalah sebesar 463.791,4 Ton. Mengingat pengelolaan potensi perairan Sumatera Utara yang tidak merata antara perairan pantai timur dan pantai barat, dimana pantai timur telah mendekati kondisi padat tangkap sedangkan pantai barat masih sedikit dikelolah, maka target capaian produksi perikanan tangkap meningkat sebesar 3% pertahun. Peningkatan ini diharapkan berasal dari pengelolaan potensi perikanan di pantai barat Sumatera Utara serta pengelolaan perikanan di perairan umum sehingga pada akhir periode RPJMD jumlah produksi perikanan tangkap Provinsi Sumatera Utara akan mencapai 506.360,95 Ton dengan komoditas utama : Ikan Tuna, Tongkol dan Cakalang.

Peningkatan produksi perikanan tangkap di Provinsi Sumatera Utara didukung oleh kegiatan-kegiatan yang dialokasikan pada program

pengembangan perikanan tangkap tahun 2013 – 2018, dimana kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah :

a. Pengembangan asuransi nelayan;

b. Peningkatan dukungan operasional kartu nelayan yang terintegrasi dengan Jamkesda dan untuk penerbitan Sertifikat Hak Atas Tanah (SeHAT) untuk nelayan;

c. Peningkatan sumberdaya manusia nelayan dalam pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan hasil tangkapan untuk meningkatkan harga jual;

d. Bantuan modernisasi alat tangkap bagi kelompok nelayan di pantai barat dan pantai timur;

e. Memberikan pengetahuan kepada para nelayan mengenai batas wilayah ZEE dan memberikan bantuan peralatan navigasi kepada para nelayan; dan

f. Fasilitasi permodalan untuk pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan khususnya nelayan.

2. Produksi Perikanan Budidaya

Pada tahun 2013, kondisi awal periode RPJMD, produksi perikanan budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar 157.791,1 Ton. Dengan luasnya potensi perikanan yang belum dikelola secara optimal dan banyaknya sarana dan prasaran produksi perikanan budidaya yang telah diberikan, baik oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan RI maka ditargetkan peningkatan produksi budidaya perikanan adalah sebesar 10% pertahun. Peningkatan ini diharapkan mencakup budidaya laut, budidaya air payau dan budidaya air tawar (Kolam, Sawah dan Keramba Jaring Apung) dan pada akhir periode RPJMD diharapkan produksi perikanan budidaya mencapai 254.124,1 Ton dengan komoditas utama adalah Ikan Mas, Nila, Guram, Lele, Kerapu, Kakap dan rumput laut.

Untuk mencapai target indikator kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 – 2018 maka dilaksanakan beberapa kegiatan yang dialokasikan pada program pengembangan budidaya perikanan, dimana kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah :

a. Pemberdayaan pembudidaya ikan melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi budidaya perikanan di wilayah barat Sumatera Utara untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya di Sumatera Utara;

b. Pemberdayaan pembudidaya ikan melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi budidaya perikanan di wilayah tengah Sumatera Utara untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya di Sumatera Utara;

c. Pemberdayaan pembudidaya ikan melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi budidaya perikanan di wilayah timur Sumatera Utara untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya di Sumatera Utara;

d. Pemberdayaan pembudidaya ikan melalui pemberian bantuan Keramba Jaring Apung (KJA) HDPE ramah lingkungan;

e. Pembinaan pengelolaan stock enhancenment / restocking di perairan umum;

f. Pembinaan pembudidaya ikan di tambak dan air tawar dalam rangka sertifikasi Cara Berbudidaya Ikan yang Baik (CBIB);

g. Diseminasi budidaya ikan di Sumatera Utara;

h. Pengadaan calon induk ikan unggulan Sumatera Utara yang akan disalurkan kepada BBI lokal di Kabupaten/Kota melalui BBI Sentral; dan

i. Fasilitasi permodalan untuk pelaku usaha di bidang budidaya perikanan.

3. Konsumsi Ikan Masyarakat

Konsumsi ikan masyarakat pada kondisi awal RPJMD pada tahun 2013 sebesar 36,3 Kg/Kap/Thn, dimana untuk target capaian setiap tahun diharapkan dapat meningkat sebesar 6,5% sehinga pada akhir periode RPJMD tahun 2018, tingkat konsumsi ikan masyarakat Sumatera Utara dapat akan mencapai 46,3 Kg/Kap/Thn. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat dapat terealisasi dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dimuat pada program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan, dimana kegiatanya antara lain adalah : a. Gerakan makan ikan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah di

Kabupaten/Kota;

b. Pemberian bantuan peralatan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

c. Peralatan pasar higienis di pusat pemasaran ikan (PPI);

d. Lomba masak ikan se-Sumatera Utara;

e. Pemberian peralatan jaminan mutu dan keamanan pangan;

f. Pemberian bantuan peralatan dalam rangka pemasaran rantai dingin kepada masyarakat;

g. Peningkatan peralatan dan fasilitas di Laboratorium LPPMHP; serta h. Fasilitasi permodalan untuk pelaku usaha di bidang pengolahan

dan pemasaran hasil perikanan.

Dengan meningkatnya konsumsi ikan masyarakat, diharapkan produksi perikanan Sumatera Utara yang dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya dapat dipasarkan, baik di pasar domestic mapun di pasar internasional.

4. Cakupan Bina Kelompok Nelayan

Dari seluruh kelompok nelayan yang ada di Sumatera Utara, sebanyak 800 kelompok telah terdata di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara. Bantuan yang diberikan berupa alat tangkap, motorisasi, rumah ikan untuk perlindungan ikan saat memijah, kapak ikan ukuran 5 GT, 10 GT dan 30 Gt, asuransi nelayan, pemberian kartu nelayan, sertifikat tanah nelayan dan alat navigasi GPS.

Pemberian bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kelompok nelayan. Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan nelayan.

Dari jumlah kelompok nelayan yang ada di Sumatera Utara, sebanyak 87 kelompok pada tahun 2013 telah mendapatkan bantuan, baik dari alokasi APBN maupun APBD. Diharapkan pengalokasian bantuan untuk kelompok nelayan akan terus meningkat sesuai dengan target kinerja sebesar 6.5% pertahun sehingga pada tahun 2018 jumlah kelompok nelayan yang menerima bantuan sebanyak 120 kelompok (12,64%).

5. Produksi Perikanan Kelompok Nelayan

Indikator produksi perikanan tangkap nelayan jumlah hasil tangkapan dari kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan , baik itu bantuan alat tangkap, kapal maupun asuransi nelayan.

Pada awal periode RPJMD, produksi perikanan kelompok nelayan mencapai 208,8 Ton, dimana produksi itu berasal dari hasil tangkapan ikan 87 kelompok dengan rata-rata produksi sebesar 2,4 Ton/Kel/Thn.

Apabila dibandingkan dengan produksi perikanan Sumatera Utara, produksi kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan memberikan kontribusi sebesar 0,05%.

Pada taun-tahun berikutnya, ditargetkan pertumbuhan produksi perikanan kelompok nelayan meningkat sebesar 6,5% pertahun sehingga pada tahun 2018 ditargetkan produksi perikanan kelompok nelayan sebesar 286,07 Ton.

6. Ekspor Hasil Perikanan

Pada kondisi awal RPJMD tahun 2013, ekspor hasil perikanan Provinsi Sumatera Utara sebesar 54.300,9 Ton dan target peningkatan setiap tahun sebesar 6,5% sehingga pada akhir periode RPJMD diharapkan ekspor hasil perikanan sumatera utara mencapai 67.983,18 Ton, dimana komoditi yang menjadi unggulan ekspor hasil kelautan dan perikanan Provinsi Sumatera Utara adalah Ikan Nila Segar, Udang Beku dan Daging Kepiting.

Untuk mencapai target peningkatan ekspor hasil kelautan dan perikanan Provinsi Sumatera Utara dilaksanakan beberapa kegiatan yang dimuat dalam program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan. Kegiatan tersebut antara lain adalah :

a. Koordinasi pengendalian mutu produk impor;

b. Peningkatan kompetensi balai LPPMHP Medan sebagai lembaga opengujian mutu pangan; dan

c. Pengembangan Usaha Mida Pedesaan terkait usaha pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan Provinsi Sumatera Utara.

Bedasarkan realisasi produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya pada Desember 2013, maka untuk target produksi tahun 2014-2018 mengalami perubahan. Berdasarkan hasil evaluasi Tim BPK mengenai pengajuan Bantuan Sosial dan Hibah, dimana harus sesuai dengan Permendagri No. 32 tahun 2011 tentang pedoman pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah dan peraturan gubernur nomor 17 tahun 2013 tentang proses pengajuan bantuan sosial dan hibah kepada masyarakat.

Oleh karena itu salah satu indikator kinerja utama yang telah dicantumkan pada RPJMD yaitu cakupan bina kelompok nelayan dan produksi kelompok nelayan tidak akan tercapai, dikarenakan adanya prosedur dalam pengajuan bantuan alat secara langsung kepada masyarakat/ kelompok nelayan/ pembudidaya ikan dimana harus adanya proposal dari calon penerima namtuam kepada TPAD dan diperlukan rekomendasi dari TPAD untuk melakukan verifikasi sehingga usulan tersebut dapat dimasukkan ke dalam DPA. Pada tahun 2014, tidak ada satupun proposal dari masyarakat yang diajukan ke TPAD, sehingga seluruh anggaran yang berupa bantuan langsung kepada masyarakat dihapuskan, karena tidak sesuai dengan proses pengajuannya.

Dikarenakan tidak adanya kegiatan yang mendukung pencapaian 2 indikator kinerja tersebut, maka untuk cakupan bina kelompok nelayan diganti menjadi nilai tukar nelayan karena angka ini terukur dan datanya dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan nelayan. Sedangkan untuk produksi perikanan kelompok nelayan dapat dilihat pada produksi perikanan tangkap, namun produksi ini sudah mencakup seluruh produksi perikanan tngkap, baik dari peroroangan maupun dari kelompok.

Adapun angka indikator yang diajukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, mengingat hal-hal tersebut diatas dapat dilihat pada Tabel 6.1.1.

1 VII PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara disusun sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan selama tahun 2013 – 2018 yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJMD Daerah dan bersifat indikatif.

Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 – 2018 ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara dan disahkan dengan Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara. Rencana strategis dimaksud merupakan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan yaitu Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kota Sumatera Utara.

Selain itu, rencana strategis dimaksud juga merupakan dasar evaluasi dan pelaporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan.

Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 – 2018 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan tugas – tugas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai penjabaran visi dan misi, maka partisipasi dan komitmen seluruh aparat Dinas Kelautan dan

sehingga diharapakan seluruh aparatur dapat melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

Perlu disampaikan bahwa Rencana Strategis ini telah diupayakan memuat seluruh aspek yang diharapkan dapat memberikan jawaban sekaligus solusi bagi permasalahan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, meskipun dalam pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh dinamika perkembangan yang terjadi. Oleh sebab itu, pelaksanaan Rencana Strategis membutuhkan kecermatan, kreativitas dan respon yang cepat terhadap perubahan yang terjadi. Dengan demikian, dokumen perencanaan ini memiliki kelenturan (fleksibilitas) dalam pelaksanaannya, bersifat dinamis dan berdaya guna serta sesuai dengan misi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.

Selanjutnya Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara Tahun 2013–2018 ini menjadi acuan kerja bagi sekretariat dan bidang – bidang di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara. Untuk itu semua unit kerja harus melaksanakan dengan baik dan akuntabel dengan mengedepankan peningkatan capaian kinerja

KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

H. ZONNY WALDI, S.Sos, MM PEMBINA Tk.1

NIP. 19610402 198202 1 004

Dokumen terkait