• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi WT : Menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik guna Meminimalisir Munculnya Penyakit

2,0 TOTAL SKOR EFE Tinggi

4) Strategi WT : Menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik guna Meminimalisir Munculnya Penyakit

Kunci keberhasilan dalam kegiatan operasional budidaya udang vannamei yaitu komitmen untuk menerapkan serta mengimplementasikan kaidah CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) mulai dari segi persiapan budidaya, pengolahan lahan, manajemen pemeliharaan sampai pasca panen.

30 Penerapan CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) dapat meminimalisir munculnya penyakit yang tidak diharapakan saat proses operasional budidaya serta menunjang kegiatan operasional budidaya.

Tujuan dari penerapan CBIB bagi pembudidaya yaitu agar menghasilkan produk perikanan yang terjamin keamanan pangan dan terbebas dari munculnya pencemaran maupun penyakit yang berdampak pada penurunan kualitas/mutu produk perikanan (Kusyairi, Madyowati, & Trisbiantoro, 2019).

Sebagaimana yang telah diterapkan oleh Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Lamongan tentang kaidah yang terkandung di dalam CBIB dan hal tersebut tidak lain karena sebagai rasa komitmen untuk menyediakan bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi. Komitmen IBAP Lamongan dalam menjaga keamanan pangannya telah dibuktikan dengan dimilikinya Sertifikat CBIB.

Pengambilan Keputusan

Berdasarkan hasil analisis Matriks SWOT pengembangan budidaya udang vannamei IBAP Lamongan maka didapatkan 6 (enam) alternatif strategi, antara lain:

(1) Mengoptimalkan kualitas produk untuk mendongkrak jumlah permintaan, (2) Meningkatkan pelatihan soft skill bagi tenaga teknis, (3) Meningkatkan kualitas sarana operasional guna menunjang budidaya, (4) Mengoptimalkan pengelolaan lahan tambak untuk mencegah penyebaran penyakit, (5) Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan (6) Menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik guna meminimalisir munculnya penyakit. Tahap terakhir dalam analisis SWOT yang dilakukan adalah tahapan pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan tentang usaha yang paling menarik didasarkan pada strategi yang memiliki nilai STAS (Sum Total Attractiveness Score) yang tertinggi jika dibandingkan dengan strategi yang lainnya (David, 2009). Berdasarkan hasil analisis QSP (Quantitative Strategic Planning), maka Pengambilan keputusan tentang usaha budidaya udang vannamei IBAP Lamongan yang paling tepat adalah Meningkatkan kualitas sarana operasional guna menunjang budidaya. Adapun urutan prioritas strategi usaha budidaya udang vannamei IBAP Lamongan tersaji pada Tabel 10.

31 Tabel 10. Urutan Prioritas Strategi Budidaya Udang Vannamei

IBAP Lamongan

STRATEGI STAS Prioritas

Strategi 1 (SO)

Mengoptimalkan kualitas produk untuk mendongkrak jumlah permintaan

Strategi 2 (WO1)

Meningkatkan pelatihan soft skill bagi Tenaga Teknis Strategi 3 (WO2)

Meningkatkan kualitas sarana operasional guna menunjang budidaya

Strategi 4 (ST1)

Mengoptimalkan pengelolaan lahan tambak untuk mencegah penyebaran penyakit

Strategi 5 (ST2)

Menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan Strategi 6 (WT)

Menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik guna meminimalisir munculnya penyakit

Sumber : Data Primer (2020) (Diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan QSPM yang tersaji pada Tabel 10, maka terdapat 6 (enam) alternatif strategi yang menjadi prioritas dan dapat diterapkan pada usaha budidaya udang vannamei IBAP Lamongan saat ini, antara lain :

1. Mengoptimalkan Kualitas Produk untuk Mendongkrak Jumlah Permintaan dengan nilai STAS sebesar 5,76.

2. Meningkatkan Pelatihan soft skill Bagi Tenaga Teknis dengan nilai STAS sebesar 5,33.

3. Meningkatkan Kualitas Sarana Operasional guna Menunjang Budidaya dengan nilai STAS sebesar 6,39.

4. Mengoptimalkan Pengelolaan Lahan Tambak untuk Mencegah Penyebaran Penyakit dengan nilai STAS sebesar 4,35.

5. Menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan dengan nilai STAS sebesar 5,32.

6. Menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik dengan nilai STAS sebesar 5,16.

32 Analisis Aspek Finansiil ( Kelayakan Usaha )

Analisis aspek finansiil (kelayakan usaha) yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi beberapa aspek, antara lain : biaya tetap, biaya variabel, penerimaan, pendapatan, R/C Ratio (efisiensi usaha), BEP Produksi serta BEP harga. Hasil analisis aspek finansiil yang dilakukan pada usaha budidaya udang vannamei IBAP Lamongan dengan luasan petakan 1.660 m2 tersaji pada Tabel 11.

Tabel. 11 Hasil Analisis Usaha Budidaya Udang Vannamei IBAP Lamongan

Sumber : Data Primer (2020) (Diolah)

*) Nilai pada saat penelitian

Analisa R/C Ratio adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui profit usaha dalam 1 tahun penggunaan biaya setahun (Mahyuddin, 2013), semakin besar nilai R/C berarti prospek usaha tersebut semakin baik sehingga usaha dikategorikan layak jika hanya mempunyai nilai R/C Ratio lebih dari 1 (Wahyono, 2016) sehingga hasil analisa R/C Ratio budidaya udang vannamei IBAP Lamongan didapatkan nilai sebesar 1,4 artinya setiap Rp 1.000,- yang dioperasionalkan maka akan mendapatkan keuntungan Rp. 1.400,- dan usaha dinyatakan sangat layak.

Break Even Point (BEP) merupakan kondisi dimana suatu usaha dinyatakan tidak untung tetapi juga tidak rugi (impas) (Wahyono, 2016). Hasil analisa BEP terhadap usaha budidaya udang vannamei IBAP Lamongan didapatkan nilai BEP Unit Produksi sebesar 1.511 kg, artinya usaha akan mengalami impas manakala hanya mampu memproduksi 1.511 kg udang vannamei, sedangkan BEP Harga Produksi sebesar Rp. 35.865,- artinya usaha budidaya udang vannamei IBAP Lamongan tidak akan mendapatkan keuntungan dan juga tidak rugi jika harga udang vannamei di pasaran seharga Rp. 35.865,- per kg. Berdasarkan hasil selama penelitian bahwa produksi yang didapat sebanyak 2.107 kg dan harga Rp. 50.000,- per kg dengan size 60 (1 kg udang berisi 60 ekor). 17.168.167 58.399.500 105.350.000 29.782.333 1,4

33 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian Strategi Pengembangan Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Pada Instalasi Budidaya Air Payau Lamongan adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan utama dalam usaha budidaya udang vannamei di Instalasi Budidaya Air Payau Lamongan adalah Harga yang kompetitif sedangkan Kelemahan utama yaitu Kurang optimalnya sarana budidaya.

2. Peluang utama dalam usaha budidaya udang vannamei yang berada di Instalasi Budidaya Air Payau Lamongan adalah produk yang berkualitas serta dukungan pasar internasional sedangkan ancaman utama yang ada yaitu adanya persaingan usaha budidaya.

3. Alternatif strategi secara prioritas yang didapatkan antara lain : Meningkatkan kualitas sarana operasional guna menunjang budidaya, Mengoptimalkan kualitas produk untuk mendongkrak jumlah permintaan, Meningkatkan pelatihan soft skill bagi tenaga teknis, Menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan, Menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik guna meminimalisir munculnya penyakit dan Mengoptimalkan pengelolaan lahan tambak untuk mencegah penyebaran penyakit.

4. Berdasarkan hasil analisis finansiil, kegiatan budidaya udang vannamei di Instalasi Budidaya Air Payau Lamongan dikategorikan layak.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian serta pembahasan yang ada, maka perlu disarankan sebagai berikut :

1. Perlu adanya prioritas strategi yang tepat untuk pengembangan budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) sehingga diperoleh hasil produksi yang optimal baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

2. Kelayakan usaha berkaitan erat dengan produksi yang dihasilkan sehingga sarana prasarana serta faktor penunjang lainnya pada budidaya udang vannamei perlu diperhatikan, karena sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor penentu baik dalam peningkatan produksi maupun pengembangannya.

34 Daftar Pustaka

Akbarurrasyid, M., Tarigan, R. R., & Pietoyo, A. (2020). Analisis Keberlanjutan Usaha Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Di Teluk Cempi, Dompu Nusa Tengara Barat. Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, 250-258.

Amirullah, & Cantika. (2002). Manajemen Strategi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arsad, S., Afandy, A., Purwadhi, A. P., V, B. M., Saputra, D. K., & Buwono, N. R.

(2017). Study of Vaname Shrimp Cultur (Litopenaeus vannamei) In Different Rearing System. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1-14.

David, F. R. (2009). Manajemen Strategis : Konsep (Edisi 12). Jakarta: Salemba Empat.

Dwirahman, A. R. (2016). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Di PT. Suri Tani Pemuka Kabupaten Banyuwangi. Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Skripsi.

Imam Tohari, P. A., Suadi, & Subejo. (2020). Persepsi Pembudidaya Udang dalam Pengembangan Usaha Tambak Berkelanjutan di Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 55-61.

Instalasi Budidaya Air Payau Lamongan. (2021). Laporan Tahunan Instalasi Budidaya Air Payau Lamongan Tahun 2020. Lamongan.

Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Kusyairi, A., Madyowati, S. O., & Trisbiantoro, D. (2019). Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di Lahan Pekarangan Kelurahan Pakis Kecamatan Sawahan Kota Surabaya. Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM17), 103 - 110.

Maarif, S. M., & Somamiharja, A. (2000). Strategi Peningkatan Produktivitas Udang Tambak. J.II.Pert. Indon. Vol.9(2), 62-72.

Mahyuddin, K. (2013). Panduan Lengkap Agribisnis Patin. Jakarta: Penebar Swadaya.

Mansyur, A., & Rangka, N. A. (2008). Potensi dan Kendala Pengembangan Budidaya Udang Vannamei di Sulawesi Selatan. Media Akuakultur 3(1), 11 - 14.

Maulina, I., Handaka, A. A., & Riyantini, I. (2012). Analisis Prospek Budidaya Tambak Udang Di Kabupaten Garut. Jurnal Akuatika, 49-62.

Muchtar, Farkan, M., & Mulyono, M. (2020). Strategi Pengembangan Budidaya Udang Berkelanjutan di Kawasan Pesisir Kota Tegal, Povinsi Jawa tengah.

Journal of Aquaculture Science, 5(1), 53-67.

Nardianto, B., Affandi, M. I., & Murniati, K. (2019). Studi Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Pada Tambak Plastik Di Kabupaten Kaur bengkulu (Studi Kasus pada PT XYZ).

Indonesian Journal of Socio Economics, 1(1), 47-60.

Neliyana, Wiryawan, B., Wiyono, E. S., & Nurani, T. W. (2014). Analisis Kelayakan Usaha Perikanan Pukat Cincin Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo Banda Aceh Propinsi Aceh. Marine Fisheries, 163-169.

35 Parlina, I., Nasirin, Ihsan, M. I., Suharyadi, Syaputra, A., Budiani, S., & Hanif, M.

(2018). Comparison of Enviroment Management of Vaname Shrimp Farming (Litopenaeus vannamei) with the Aplication of Chelated Anorganic With Probiotics. Jurnal teknologi Lingkungan Vol. 19 No. 1 Januari, 33-40.

Prakoso, A. A., Elfitasari, T., & Basuki, F. (2016). Studi Analisa Usaha Dan Prospek Pengembangan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Sistem Intensif Di Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang. Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (pp.

311-331). Semarang: Program Studi Budidaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.

Rangkuti, F. (2014). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Riyanto, B. (2011). Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Rumaijuk, A. F., & Lubis, S. N. (2020). Analisa Prospek Usaha Budidaya Udang Vannamei Di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. PROINTEGRITA, 36-46.

Sa'adah, W., & Milah, K. (2019). Permintaan Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di Kelompok Pembudidaya Udang At - Taqwa Paciran Lamongan.

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 243-251.

Sa'adah, Wachidatus. (2018). Analisa Kelayakan Usaha Budidaya Udang Vannamei Di Desa Dukuh Tunggal, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. MARINA, 4 No.1, 33-37.

Sagita, A., Hutabarat, J., & Rejeki, S. (2015). Strategi Pengembangan Budidaya Tambak Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Journal of Aquaculture Management and Technology, 1-11.

Sitorus, T. B. (2017). Strategi Pengembangan Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) (Studi Kasus : Desa Bogak Besar, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai). Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Skripsi.

Wahyono, T. (2016). Manajemen Bisnis Perikanan (1st ed.). Yogyakarta: Plantaxia.

Widjajanta, B., & Widyaningsih, A. (2007). Ekonomi&Akutansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung: CV. Citra Praya.

36 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

KUISIONER Kepada Yth. Bapak / Ibu / Saudara / i

Tenaga Teknis

Di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Lamongan

Dengan hormat,

Perkenankan saya memohon bantuan Bapak / Ibu / Saudara / i untuk meluangkan waktunya guna mengisi angket yang saya sertakan berikut ini.

Kuisioner ini diperlukan untuk kepentingan penelitian dalam rangka menyusun tesis untuk program strata-2 (S2) Magister Agribisnis di Universitas Muhamadiyah Malang. Mengingat betapa pentingnya data ini, maka saya sangat mengharapkan agar angket ini diisi dengan lengkap sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Petunjuk pengisian :

1. Berilah tanda cawang atau cek ( √ ) pada jawaban yang Bapak / Ibu / Saudara / i yang dianggap sesuai atau paling benar.

2. Bila Bapak / Ibu / Saudara / i ingin memperbaiki jawaban yang menurut Bapak / Ibu / Saudara / i paling benar, maka berudang coretan dengan tanda (x) pada kesalahan tersebut. Kemudian pilihlah jawaban yang paling benar dan beri tanda cawang atau cek ( √ ).

3. Keterangan :

SS = Sangat Setuju = Skor 5

S = Setuju = Skor 4

KS = Kurang Setuju = Skor 3 TS = Tidak Setuju = Skor 2 STS = Sangat Tidak Setuju = Skor 1

Saya akan menjaga kerahasiaan identitas Bapak / Ibu / Saudara / i agar tidak digunakan oleh pihak lain untuk hal – hal yang tidak bertanggung jawab.

Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih

Hormat Saya,

( Yudi Kurniawan )

37 IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden : ...

2. Alamat : ...

3. Jabatan / Bagian : ...

4. Umur : ...

5. Pendidudang : ...

6. Masa Kerja / Pengalaman : ...

38 DAFTAR PERTANYAAN

Menurut pendapat Bapak / Ibu / Saudara / i, manakah jawaban pertanyaan di bawah ini yang paling sesuai :

No Uraian

PENILAIAN

Dokumen terkait