• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Jagung

Dalam dokumen HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 28-33)

Strategi pemasaran dianalisis secara diskriptif berdasarkan pada situasi yang berkaitan dengan pemasaran jagung di lokasi penelitian. Analisis ini dilakukan pada lembaga pemasaran yang dominan dalam kegiatan pemasaran jagung di Provinsi NTB. Lembaga pemasaran yang kuat dan dominan dalam pasar jagung adalah pedagang besar. Lembaga ini selain merupakan pedagang akhir dalam sitim pemasaran jagung di provinsi NTB, juga merupakan lembaga

pemasaran yang dominan menentukan harga dan melakukan pengolahan hasil jagung untuk dipasarkan pada konsumen (pabrik pakan ternak). Analisis strategi pemasaran jagung ini dilakukan dengan melihat pada bauran pemasaran jagung.

Unsur atau variabel bauran pemasaran terdiri dari empat unsur yang disebut juga sebagai four p’s yang meliputi strategi produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) (Kotler dan Keller, 2008).

6.5.1. Produk (product)

Produk adalah keseluruhan objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada lokasi penelitian menunjukkan bahwa variasi produk jagung yang dipasarkan kurang beranekaragam, dikarenakan seluruh pedagang besar (100 persen) hanya menjual produk jagungnya yang sudah diolah dalam bentuk jagung kering pipil untuk dijadikan sebagai bahan baku dari pabrik pengolahan pakan ternak yang terdapat di Bali. Produk yang dipasarkan tersebut memiliki ketentuan mutu sesuai dengan permintaan pasar lanjutan antara lain yaitu memiliki kadar air 14 persen, varietas hibrida dengan butiran jagung kuning mengkilat, dan bersih dari remah tongkol.

Jagung kering pipil yang dihasilkan oleh seluruh pedagang besar kemudian didistribusikan pada konsumen pabrik pakan di Bali yang dikemas menggunakan karung plastik dengan mulut karung dijahit. Sedangkan untuk membuat produk tersebut mudah diketahui sumbernya, biasanya pada kemasan karung bagian luar terdapat label atau merk perusahaan yang menjelaskan identitas dari perusahaan. Merk tersebut dapat berupa nama, simbol atau pun lambang perusahaan. Namun dari hasil penelitian, kemasan karung yang digunakan untuk mendistribusikan jagung tidak dilengkapi dengan merk atau label identitas perusahaan. Hal ini dikarenakan selain dapat menekan biaya produksi di tingkat pedagang besar, juga dikarenakan produk yang didistribusikan dalam satu truk tidak bercampur dengan produk dari perusahaan sejenis lainnya.

Kriteria mengenai produk yang diinginkan oleh konsumen tersebut disampaikan pada makelar, tengkulak, bahkan petani pada saat berlangsungnya transaksi jual beli. Selain mutu produk (jagung kering pipil), ketersediaan jumlah

produk yang diminta konsumen/ pasar lanjutan sesuai waktu juga merupakan faktor utama dalam keberlangsungan usaha perdagangan jagung. Hal ini berkaitan pula dengan keberlangsungan produksi pada pasar lanjutan yaitu pengusaha pakan di Bali. Pembelian jagung oleh konsumen pabrik dilakukan hampir tiap hari atau maksimal dua hari sekali tergantung kondisi cuaca.

6.5.2. Harga produk (price)

Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengguna satuan barang dan jasa (Tjiptono, 2000). Harga juga memiliki peranan yang sangat penting sebagai faktor yang menjadi pertimbangan utama dalam membeli suatu produk. Hal ini berkaitan dengan volume penjualan yang akhirnya berpengaruh pula pada keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan serta keberlangsungan usahanya.

Penetapan harga produk memiliki pengaruh langsung terhadap volume pembelian dan penjualan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa penetapan harga yang dilakukan oleh empat pedagang besar pada makelar, tengkulak, bahkan petani berdasarkan pada harga yang diberikan oleh konsumen yaitu pengusaha pabrik pakan sebagai pasar lanjutan untuk komoditi jagung.

Harga yang ditetapkan tersebut dipengaruhi oleh faktor bahan utama jagung yaitu kualitas produk jagung yang dibeli pedagang besar pada petani, makelar dan tengkulak.

Pembelian produk jagung dengan kualitas yang bagus atau sesuai dengan permintaan konsumen sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya akan memperoleh harga pembelian dan keuntungan yang lebih tinggi. Penetapan harga tersebut juga memperhitungkan faktor biaya produksi, dimana hal ini berpengaruh pada besarnya keuntungan yang diperoleh pedagang besar dalam pemasaran jagung. Produk jagung dalam bentuk jagung kering panen yaitu jagung beserta tongkolnya dihargakan rata-rata sebesar Rp 1.131,61. Hal ini dikarenakan produk tersebut belum sesuai dengan kualitas produk yang diharapkan yaitu jagung kering pipil. Adanya proses pengolahan membutuhkan beberapa biaya antara lain biaya penyimpanan, penjemuran, dan biaya pemipilan yang merupakan biaya

pengolahan serta biaya pengemasan, dan biaya tansportasi. Produk lainnya yaitu jagung kering pipil yang dibeli pedagang besar dihargakan lebih tinggi dibandingkan produk kering panen yaitu rata-rata sebesar Rp 792,17. Hal ini dikarenakan produk tersebut sesuai dengan kualitas produk yang diinginkan oleh konsumen pabrik pakan. Selain itu, tingginya harga beli sudah memperhitungkan biaya pengolahan, biaya pengemasan, dan biaya tansportasi.

Penetapan harga juga dilakukan dengan melihat harga jual dari para pesaing usaha sejenis yang tentunya memiliki kualitas produk yang kira-kira sama dengan produk yang dipasarkan.

6.5.3. Promosi (promotion)

Promosi (promotion) yaitu strategi pemasaran yang digunakan untuk memperkenalkan atau menginformasikan keberadaan produk maupun jasa kepada para konsumennya. Secara umum, strategi promosi merupakan salah satu kegiatan atau aktivitas penting dalam pemasaran untuk mencari pembeli dan meningkatkan penjualan. Berdasarkan hasil penelitian di lokasi penelitian, menunjukkan bahwa rata-rata ke empat pedagang besar tidak pernah melakukan promosi produk melalui media cetak maupun media elektronik melainkan melalui promosi dari mulut ke mulut (word of mounth). Informasi keberadaan produk jagung yang di produksi oleh pedagang besar berasal dari petani di daerah sentra produksi jagung, serta memanfaatkan keberadaan para makelarnya yang tersebar di beberapa daerah sentra jagung, serta petugas lapangan dinas pertanian.

Pedagang besar di daerah penelitian tidak melakukan promosi melalui media dikarenakan beberapa hal yang menjadi hambatan antara lain yaitu memerlukan biaya promosi yang umumnya relative besar, serta jangkauan pemasaran jagung yang masih terbatas pada pemenuhan permintaan pasar jagung di bali. Dalam rangka menggali potensi unggulan daerah NTB dari komoditas jagung yang memiliki peluang pasar yang menjanjikan, perusahaan perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah melalui promosi produk unggulan daerah sehingga mampu dikenal secara lebih luas. Selain itu faktor lokasi dari pabrik/gudang yang memiliki akses yang mudah dijangkau atau dilalui oleh

transportasi umum memiliki peranan dalam informasi keberadaan produk (promosi diri).

6.5.4. Tempat (place)

Tempat (place), merupakan lokasi atau upaya perusahaan untuk menyediakan produk yang diinginkan pelanggan atau konsumen. Tempat dalam hal ini adalah pabrik jagung yang dilengkapi dengan gudang penyimpanan, mesin pemipil jagung, serta fasilitas lantai jemur. Pemilihan tempat atau lokasi merupakan nilai investasi yang mahal, dikarenakan salah satu penentu keberhasilan suatu usaha, terutama jika lokasi tersebut terletak pada daerah strategis dan mudah di jangkau. Artinya lokasi atau tempat yang berada di pinggir jalan besar akan memudahkan dalam mencari konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen akan lebih cepat mengetahui keberadaan dari suatu pusat produksi jagung dibandingkan yang letaknya berada di dalam perkampungan.

Namun dari segi produsen jagung kering pipil yaitu pedagang besar yang juga selaku pemilik pabrik, memperoleh keuntungan dengan keberadaan pabrik di dalam perkampungan. Keuntungan tersebut adalah memudahkan bagi pedagang besar dalam memperoleh produk yang merupakan bahan baku untuk memproduki jagung kering pipil. Dengan kata lain lokasi pabrik mendekati pusat produksi bahan baku yaitu jagung. Keberadaan pabrik yang dekat dengan pusat produksi bahan baku juga dapat menghemat waktu dan biaya pengumpulan bahan baku.

Keberadaan pabrik/ lokasi usaha yang berada di pinggir jalan raya dari segi distribusi produk, yaitu memudahkan untuk dijangkau oleh sarana transportasi umum maupun pribadi. Dengan demikian, secara tidak langsung mempengaruhi pembelian ulang hadap produk yang bersangkutan terutama pembelian dalam partai besar dan menggunakan alat transportasi besar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 persen pedagang besar memiliki pabrik/

gudang penyimpanan dan lantai jemur yang berada di pinggir jalan utama (jalan provinsi). Sedangkan 50 persen lainnya berada di dalam perkampungan, yaitu kurang lebih 10-15 km dari jalan utama dengan kondisi jalan yang kurang baik (jalan berlubang) sehingga truk-truk besar sedikit mengalami kesulitan dalam hal

pengangkutan produk dari lokasi pabrik/gudang. Pemilihan lokasi usaha untuk pabrik dan gudang penyimpanan yang berada dalam perkampungan dimaksudkan agar pabrik dapat dekat dengan sumber produk (jagung).

Dalam dokumen HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 28-33)

Dokumen terkait