• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teori

6. Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Gerlach dan Ely (1980) menyatakan bahwa strategi

pembelajaranadalahcara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajara yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran tertentu.22

Strategi pembelajaran didefenisikan sebagai cara-cara yang berbeda untuk

mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi pembelajaran yang

berbeda, dan pada dasarnya semua cara itu dapat dimanipulasi oleh perancang

pembelajaran atau guru.Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa terdapat 5

komponen strategi pembelajaran, yaitu (1) kegiatan pembelajaran pendahuluan,

(2) penyampaian informasi, (3) partisipasi peserta didik, (4) tes, dan (5) kegiatan

lanjut.23

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh

untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkanya dengan

situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkanya

dalam kehidupan mereka.Contextual Teaching and Learning(CTL) merupakan

strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Siswa di

dorong untuk beraktivitas mempelajari materi pembelajaran sesuai dengan topik

yang akan dipelajarinya. Belajar dengan konteks Contextual Teaching and

Learning (CTL) bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar

adalah proses berpengalaman secara langsung. Melaui proses pengalaman

diharapkan perkembangan siswa terjdi secara utuh, yang tidak hanya berkembang

22

Hamzah B. Uno. 2011.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara cet 8.h. 3.

23

dalam aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan juga psikomotorik. Belajar

Contextual Teaching and Learning(CTL) diharapkan siswa dapat menemukan

sendiri materi yang dipelajarinya.

Dalam surah Ghafir ayat 61 yaitu Allah SWT telah menyebutkan

bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya sebagai hujjah atas orang-orang kafir yang

tidak bersyukur nikmat yang telah Allah berikan secara langsung.

ُهللّ

َراَههىناَو ًِيِف اىُىُكْسَتِن َمْيههنا ُمُكَن َمَعَج يِذهنا

اًرِصْبُم

ۚ

وُذَن َ هاللَّ هنِِ

َنوُزُكْشَي َلا ِساهىنا َزَثْكَأ ههِكََٰنَو ِساهىنا ىَهَع ٍمْضَف

Artinya:

“Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”

Menurut Tafsir Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni jilid 4, “dengan

kekuasaanya dan hikmah-Nya, Allah yang menjadikan malam gelap agar

kalian beristirahat padanya dari lelah dan letih setelah bekerja di siang hari.

Dan Dia-lah yang menjadikan siang terang benderang agar kalian bekerja

mencari rezeki dan melangsungkan kehidupan. Tercermin dengan jelas sebuah

metode pendidikan yang bersifat kontekstual. Dimana untuk

menginternalisasikan makna kekuasaan Allah dan keharusan bersyukur

karenanya, Allah mengkaitkan konteks pergantian waktu malam dan siang

selain sebagai objek yang sangat dekat dengan keseharian manusia, juga

selain penunjukan objek tersebut memperkuat pemahaman mengenai

kekuasaan Allah, juga merangsang atau mendorong motivasi untuk

mengamati, sehingga lahirlah ilmu pengetahuan mengenai bagaimana sistem

tata surya.24

Pembelajaran kontekstual terjadi apabila siswa menerapkan dan

mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah

dunia nyata yang berhubungan peran dan tanggung jawab mereka sebagai

anggota keluarga, warga negara, siswa, dan tenaga kerja. Contextual Teaching

and Learning(CTL) menekankan pada berfikir tingkat lebih tinggi, transfer

pengetahuan lintas disiplin, serta pengumpulan, pengenalisi dan penyintesis

informasi dan data dari berbagai sumber dan pandangan.25

Sistem Contextual Teaching and Learning(CTL) adalah proses

pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam materi

akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran

akademik dengan isi kehidupan sehar-hari, yaitu dengan konteks keahidupan

pribadi, sosial, dan budaya. Pembelajaran kontekstual sebagai suatu model

pembelajaran yang memberikan fasilitas kegiatan belajar siswa untuk mencari,

mengolah, dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkrit

(terkait dengan kehidupan nyata) melalui keterlibatan aktivitas siswa dalam

mencoba, melakukan dan mengalami sendiri. Dengan demikian, pembelajaran

24

Ibid.Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni. h. 594-602.

25

Trianto Ibnu Badar. 2014.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Kontekstual: Konsep Landasan. dan Implementasinya pada Kurikulum 2013. Jakarta: Prenada

tidak sekedar dilihat dari sisi produk, akan tetapi yang terpenting adalah

proses.26

Adapun delapan komponen pembelajaran kontekstual yaitu:

a. Menjalin hubungan-hubungan yang bermakna (making meaningful connection)

b. Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berarti (doing signifikan work)

c. Melakukan proses belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning)

d. Mengadakan kolaborasi (collaborating)

e. Berfikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking)

f. Memberikan layanan secara individual (nurturing the individual)

g. Mengupayakan pencapaian standar yang tinggi (reaching standarts)

h. Menggunakan assesment autentik (using authentic assesment).(John B. Elain,

dalam Rustam, 2013: 192).

Menurut Rustam (2013:191) ciri khas Contextual Teaching and Learning

(CTL) ditandai oleh 7 komponen utama, yaitu:

1) Constuctivisme

2) Menemukan (Inquiry)

3) Bertanya (Questioning)

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

5) Pemodelan (Modelling)

6) Refleksi (Reflection)

7) Penilaian (Authentic Asessment).

26

Pada intinya pengembangan setiap komponen Contextual Teaching and

Learning(CTL) tersebut, pembelajaran dapat dilakukan melalui langkah-langkah

sebagai berikut.

a. Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar

bermakna, apakah dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuan pengetahuan dan keterampilan baru yang akan dimilikinya.

b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang akan

diajarkan.

c. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan

pertanyaan-pertanyaan.

d. Menciptakan msyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok berdiskusi,

tanya jawab dan lain sebaginya.

e. Menghindari model sebagai contoh pembelajaran, bisa melalui ilustrasi, model,

bahkan media yang sebenarnya.

f. Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan.

g. Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang

sebenarnya pada setiap siswa.

Secara rinci, dapat dikemukakan bahwa kelebihan strategi pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah:

1) Dapat mengembangkan pemiiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar

lebih bermakna.

2) Siswa dapat belajar sendiri, menemukan sendiri, dan mengonstruksi sendiri

3) Dapat melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik yang

diajarkan.

4) Dapat mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan

pertanyaan-pertanyaan.

5) Menciptakan masyarakat belajar seperti melalui kegiatan kelompok diskusi,

tanya jawab, dan lain sebagainya.

6) Menghadirkan model sebagi contoh pembelajaran, bisa melaui ilistrasi, kodel

bahwak media yang sebenarnya.

7) Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan

pemebelajaran yang telah dilakukan.

8) Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan sebenarnya

pada siswa.

9) Dapat menemukan hal-hal yang baru dari hasil pembelajaran.

Adapun kekurangan strategi pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) adalah:

1) Bagi siswa yang lambat dalam berfikir akan sulit untuk mengikuti pola

pembelajaran seperti ini.

2) Guru harus terlebih dahulu memahami materi secara luas dan mendalam,

karena bisa saja ada temuan baru dari siswa ketika proses belajar. Jadi, kalau

guru tidak paham betul, maka akan terjadi kekeliruan dalam menentukan hasil

belajar.27

Secara rinci, ada beberapa catatann dalam penerapan strategi pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah:

27

1) Contextual Teaching and Learning(CTL) adalah strategi pembelajaran yang

menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.

2) Contextual Teaching and Learning (CTL) memandang bahwa belajar bukan

menghafal, akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.

3) Kelas dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning(CTL) bukan

sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk

menguji data hasil temuan mereka dilapangan.

4) Meteri pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian

oranglain.28

Dokumen terkait