• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

2. Strategi pembelajaran jigsaw

d. Selalu mengganti setiap kelompok dan mencatat kelompok mana saja yang para anggotanya tidak banyak berkontribusi di dalamnya.

e. Meminta salah satu anggota dari setiap kelompok berperan sebagi pemeriksa (checker). Anggota yang bertugas sebagai pemeriksa harus meminta angota-anggota lain untuk menjelaskan alasan atau rasionalisasi yang mendasari jawaban umum dari kelompoknya.

f. Meminta semua peserta didik untuk menjelaskan apa yang telah

dipelajarinya kepada peserta didik lain atau yang sering dikenal dengan

istilah simultan eous explaining.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran atau aktivitas pembelajaran kelompok di mana peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kecil untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kemudian didiskusikan dengan teman kelompok masing-masing.

2. Strategi pembelajaran jigsaw

a. Pengertian pembelajaran tipe jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupaka kegiatan pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa atas beberapa kelompok yang merupakan kelompok awal yang kemudian bergabung dengan kelompok ahli, siswa mengerjakan soal yang diberika oleh guru dan kemudian kembali ke kelompok asal

Dengan model pembelajaran tipe kooperatif jigsaw ini peserta didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota, setiap kelompok diberi informasi yang membahas salah satu topic dari materi pelajaran mereka saat itu. Dari informasi yang diberikan dari setiap kelompok ini, masing-masing anggota harus mempelajari bagian-bagian yang berbeda dari informasi tersebut.

21

b. Menurut Aranson (2009), langkah-langkah pembelajaran model jigsaw adalah sebagai berikut:

1. Menempatkan peserta didik dalam kelompok yang masing-masing

kelompok beranggotakan antara 5-6 orang

2. Menugaskan seorang peserta didik dari setiap kelompok sebagai pimpinan 3. Membagi materi pelajaran menjadi 5-6 bagian

4. Menugaskan setiap peserta didik untuk mempelajari satu bagian materi 5. Memberi waktu kepada peserta didik untuk mempelajari materi yang

menjadi bagiannya paling tidak dua kali agar ia menjadi familier dengan materinya

6. Membentuk “kelompok-kelompok ahli” yang anggotanya adalah seorang

peserta didik dari masing-masing “kelompok asal”. Mereka bergabung menjadi satu kelompok (ahli) untuk mempelajari satu bagian materi yang sama. Guru memberikan waktu pada masing-masing “kelompok ahli” untuk mendiskusikan poin-poin penting dari sub bahasan materi bagian mereka sebagai pedoman presentasi yang akan mereka lakukan di “kelompok asal”.

7. Meminta masing-masing peserta didik untuk kembali ke “kelompok asal” mereka

8. Meminta masing-masing peserta didik untuk mempresentasekan materi bagiannya di “kelompok asal”. Guru mendorong anggota kelompok yang lain untuk mengajukan pertanyaan yang bertujuan untuk klarifikasi 9. Guru mengobservasi diskusi dari satu kelompok ke kelompok yang lain.

22

10.Akhir sesi diberi kuis berkaitan materi sehingga peserta didik dengan segera dapat menyadari bahwa apa yang mereka lakukan bukanlah aktivitas yang sia-sia.

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Menurut Rusman (2013:219) Kelebihan pembelajaran kooperatif model tipe jigsaw, seperti yang telah diungkapkan oleh Johnson and Johnson dalam Rusman yang mana telah melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang hasilnya menunjukkan bahwa:

1. Meningkatkan hasil belajar. 2. Meningkatkan daya ingat.

3. Dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi. 4. Mendorong tumbuhnya interaksi intrinsik (kesadaran individu). 5. Meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen.

6. Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah. 7. Meningkatkan sikap positif terhadap guru.

8. Meningkatkan harga diri anak.

9. Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif. 10.Meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong.

11.Memungkinkan murid dapat mengembangkan kreativitas,kemampuan, dan

daya pemecahan masalah menurut kehendaknya sendiri. 12.Hubungan antara guru dan murid berjalan secara seimbang dan

memungkinkan suasana belajar menjadi sangat akrab sehingga memungkinkan harmonis.

23

Kemudian Beberapa hal yang bisa menjadi kendala (kelemahan) aplikasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di lapangan yang harus dicari jalan keluarnya, menurut Roy Killen dalam Evanis Desvita adalah:

a. Prinsip utama pola pembelajaran ini adalah “peer teaching” pembelajaran oleh teman sendiri, akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam memahami suatu konsep yang akan didiskusikan bersama dengan peserta didik lain.

b. Dirasa sulit meyakinkan peserta didik untuk mampu berdiskusi

menyampaikan materi pada teman, jika peserta didik tidak memiliki rasa kepercayaan diri.

c. Record peserta didik tentang nilai, kepribadian, perhatian peserta didik harus sudah dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali tipe-tipe peserta didik dalam kelompok tersebut.

d. Awal penggunaan model ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya membutuhkan waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.

f. Jika guru tidak mengingatkan agar peserta didik selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing, dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi. g. Jika anggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam mengatasi kelemahan dari model pembelajaran kooperati tipe

jigsaw,maka guru dapat menempatkan diri sebagai fasilitator, di mana jika dalam

24

diskusi,maka guru dapat mengarahkan untuk menuju ke jawaban atau penyelesaian masalah yang tepat, sehingga akan muncul suatu rasa percaya pada masing-masing peserta didik atas informasi dan materi yang telah dipelajari dan ditemukannya melalui kegiatan diskusi.

Dalam pembelajaran menggunakan model jigsaw perlu adanya pembagian kelompok yang rata di mana kelompok ini dibagi memjadi dua ada yang kelompok asal dan ada kelompok ahli di mana dalam kelompok ini memiliki masing-masing tanggung jawab dan diberikan materi kemudian salah satu dari mereka ditunjuk sebagai pemimpin yang mengarahkan teman-temannya dan bekerja sama dalam tugas yang diberikan masing-masing anggota kelompoknya.