• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam… 57

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam-

3. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam… 57

Strategi pembelajaran pada intinya yaitu sebuah kegiatan yang terencana serta sistematik yang ditunjukan untuk menggerakan peserta didik agar mau melakukan kegiatan belajar dengan kemauan dan kemampuannya sendiri.

Dalam hal ini, SMA Plus PGRI Cibinong menggunakan pendekatan Quantum Learning. Asas utama pembelajaran quantum adalah membawa dunia siswa ke dalam dunia guru, dan mengantarkan dunia guru ke dunia siswa. Subjek belajar adalah siswa. Guru hanya sebagai fasilitator, sehingga guru harus memahami potensi siswa terlebih dahulu. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam hal ini adalah mengaitkan apa yang akan diajarkan dengan peristiwa- peristiwa, pikiran atau perasaan, tindakan yang diperoleh siswa dalam kehidupan baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.

Tujuan pokok pembelajaran quantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat

belajar, meningkatkan daya ingat dan meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku.

4. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Proses pembelajaran dapat dikatakan dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Kaitannya dengan Pendidikan Agama Islam yaitu kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Di SMA Plus PGRI Cibinong kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Akan tetapi kegiatan pembelajaran dilakukan di luar kelas yang diarahkan oleh guru Agama Islam dan DKM Al-Mizan yang merupakan staf khusus yang dibentuk oleh sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran di luar sekolah. Mengenai pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Plus PGRI Cibinong, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam hanya diberikan alokasi waktu dua jam dalam satu minggu. Maka, pihak sekolah merasa perlu menambah alokasi waktu yang sangat singkat tersebut dengan membuat kegiatan-kegiatan keagamaan di luar kelas yang pelaksanaannya dilakukan oleh Guru Agama Islam dan bekerja sama dengan DKM Al-Mizan yang merupakan staf khusus yang dibentuk oleh sekolah SMA Plus PGRI Cibinong.

Hal ini diharapkan agar penanaman nilai-nilai agama yang sangat membutuhkan waktu yang banyak, dapat terbantu dengan adanya kegiatan-kegiatan keagamaan di luar kelas. Karena SMA Plus PGRI Cibinong memiliki misi menanamkan nilai-nilai Iman dan Taqwa bagi seluruh warga sekolah, dan menampilkan dalam segala aspek kegiatan.

5. Program Kegiatan Keagamaan a. Program Rutin Harian

1) Shalat Berjamaah

 Setiap kelas terjadwal sebagai pelaksana utama sholat berjamaah

 Sholat berjamaah di laksanakan setiap hari secara bergantian

 Pelaksana utama sholat berjamaah dzuhur terdiri dari siswa/i kelas XI dan XII

 Pelaksana utama sholat berjamaah ashar terdiri dari siswa/I kelas X

 Setiap pelaksanaan kegiatan sholat berjamaah ,di absen pembimbing keagamaan dan di ketahui oleh wali kelas masing – masing

2) BBQ ( Bimbingan Belajar Quran )

 Setiap kelas terjadwal sebagai pelaksana utama BBQ

 Pelaksanaan BBQ di bagi 2 ( dua ) kelompok Yaitu pagi dan siang

 Pelaksana BBQ pagi terdiri dari siswa/i kelas X, dan pelaksana BBQ siang terdiri dari kelas XI dan XII

 Peserta BBQ terdiri dari 4 level yakni : level A bagi yang Al-Qur’an level B bagi IQRO 5 dan 6, level C 2 untuk IQRO 3 dan 4, sedangkan level C 1 bagi yang IQRO 1 dan 2

 Setiap level mendapatkan pengajaran dan pembimbing yang berbeda

 Setiap siswa mendapatkan kartu prestasi/alat kontrol dalam setiap pertemuan, karena masing-masing level memiliki target yang harus dicapai

 Setiap pelaksanaan BBQ diabsen oleh pembimbing/staf DKM Al-Mizan

b. Program Rutin Mingguan 1) Sholat Jum’at

 Setiap kelas terjadwal sebagai pelaksana utama sholat jum’at lima kelas secara bergantian

 Petugas sholat jum’at dilaksanakan oleh pelaksana utama tiap-tiap kelas dari mulai persiapan sampai dengan pelaksanaan sholat jum’at dilaksanakan.

 Setiap pelaksanaan sholat jum’at diabsen oleh pembimbing/staf DKM Al-Mizan

2) Infaq Jum’at

 Penarikan infaq dilaksanakan setiap pada hari jum’at yang dikoordinir oleh ketua kelas masing-masing dan diserahkan kepada bendahara sekolah melalui staf DKM Al-Mizan

 Setiap penerimaan infaq selalu dicatat melalui absen oleh ketua kelas dab diketahui oleh Pembina DKM. AL-MIZAN/ketua DKM AL-Mizan

3) Mentoring

 Mentoring adalah pembelajaran dalam rangka pemantapan serta pemahaman pendidikan agama islam

 Mentoring dilaksanakan setiap pada hari sabtu sebelum Student Day

 Pembimbing mentoring terdiri dari para aktifis dakwah di Kabupaten Bogor

 Setiap siswa dibentuk kelompok masing-masing tujuh orang siswa dengan efektifitas pembelajaran dan memudahkan kontroling pembimbing kepada peserta

 Setiap pelaksanaan diabsen oleh pembimbing 4) Kuliah Duha

 Pelaksana Kuliah Duha teridiri dari lima kelas secara bergiliran

 Kuliah Duha dilaksanakan pada setiap hari minggu

 Pembimbing Kuliah Duha terdiri dari guru-guru agama islam SMA Plus PGRI Cibinong dan sewaktu-waktu mengundang tokoh dari luar

 Setiap pelaksanaan Kuliah Duha diabsen oleh pembimbing 5) Qiro’at Al-Qur’an

 Qiro’at Al-Qur’an adalah seni baca Al-Qur’an yang hanya diikuti oleh siswa yang sudah menguasai tajwid dan memiliki potensi dan bakat dalam bidang tersebut

 Qiro’at AL-Qur’an dilaksanakan pada setiap hari sabtu

 Setiap pelaksanaan kegiatan diabsen oleh pembimbing 6) Hifdzil Al-Qur’an

 Hifdzil Al-Qur’an adalah program hafalan khususnya pada juz 30

 Hifdzil Al-Qur’an diwajibkan bagi siswa yang sudah berada di level BBQ A

 Hifdzil Al-Qur’an menggunakan sistem setoran setiap pertemuan minimal setor hafalan satu surat kepada pembimbing

 Waktu pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal

 Setiap pelaksanaan kegiatan diabsen oleh pembimibng 7) Seni Nasyid

 Kegiatan dilaksanakan setiap hari jum’at siang

 Nasyid hanya bagi siswa yang memiliki potensi dan bakat

c. Program Rutin Bulanan 1) Bhakti Sosial (Baksos)

 Baksos dilaksanakan sebulan sekali pada minggu pertama

 Sasaran kegiatan ditujukan kepada para anak Yatim/Piatu dan Fakir Miskin khususnya masyarakat wilayah sekitar 2) Qiyamul lail

 Pembinaan khusus bagi anak DKM. AL-MIZAN

 Tautsiah dan Muhasabah 3) Bedah buku

 Peserta terdiri dari Siswa kelas 1,2 dan 3 secara bergiliran

 Judul buku disesuaikan dengan materi agama Islam

d. Program Rutin Tahunan

1) Muhasabah / dzikir bersama

 Muhasabah dilaksanakan pada setiap tanggal 1 Muharram dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah.

 Susunan kegiatan Muhasabah di ikuti oleh seluruh siswa secara bersamaan,

 Setiap pelaksanaan kegiatan di absen oleh panitia pelaksana.

2) Santunan anak yatim / Peduli dhuafa

 Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.Dalam rangka memperingati ari Raya Anak Yatim.

 Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh pengurus DKM. AL-MIZAN dan dilaksanakan oleh seluruh siswa dan guru SMA Plus PGRI Cibinong.

 Susunan kegiatan dilakukan kepada anak yatim / piatu dan dhuafa khususnya masyarakat wilayah sekitar.

 Setiap pelaksanaan kegiatan di absent oleh panitia pelaksana.

3) Maulid Nabi Muhammad SAW

 Kegiatan di laksanakan pada setiap bulan Maulid dengan berbagai macam perlombaan kreativitas islam.

 Kegiatan perlombaan di ikuti dan perwakilan tiap-tiap kelas dan disaksikan oleh seluruh siswa SMA Plus PGRI Cibinong.

 Setiap pelaksanaan kegiatan di absent oleh panitia pelaksana.

4) Isro Mi’raj

 Isri Mi’raj dilaksanakan pada setiap bulan Rajab dengan kegiatan Tabligh Akbar.

 Kegiatan tersebut di ikuti oleh seluruh siswa dan keluarga besar SMA Plus PGRI Cibinong serta mengundang sekolah SMP,SMA yang berada di kecamatan Cibinong. 5) Pesantren Kilat

 Pesantren Kilat di laksanakan pada setiap bulan suci Ramadhan. Selama tiga hari secara bergantian.

 Pelaksanaan pesantren kilat dimulai dari pagi hingga berbuka puasa bersama dan shalat maghrib berjama’ah.

 Acara pesantren kilat diantaranya :

 Shalat Duha  Tadarus Al-Quran  Kajian Islam  Game  Shalat berjama’ah  Penayangan CD Islami  Diskusi umum  Ceramah Umum  Kreasi Islami

 Pengisi acara SANLAT terdiri dari guru-guru agama dan tokoh-tokoh dari luar.

6) Idul Qurban

 Idul Qurban dilakukan pada setiap hari Raya Idul Adha dengan penyembelihan hewan Qurban dan didistribusikan kepada masyarakat

6. Sarana Pendidikan Agama Islam

Sarana dalam sebuah pembelajaran, merupakan elemen yang memiliki peranan yang cukup signifikan. Karena sarana dapat membantu dalam berjalannya sebuah pembelajaran yang baik. Akan tetapi, bukan merupakan sebuah jaminan jika sarana memadai maka kualitas pembelajaran akan baik. Setidaknya dengan adanya sarana, maka dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar akan terbantu guna terciptanya suasana pembelajaran yang baik.

Sarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Adapun sarana pendidikan di SMA Plus PGRI Cibinong khususnya pada Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Keadaan Sarana Pendidikan Agama Islam SMA Plus PGRI Cibinong

No Jenis Sarana Banyaknya Keterangan

1 Masjid 1 buah Baik

2 Kantor DKM 1 buah Baik

3 Ruang Eksis 1 buah Baik

4 Ka’bah 1 buah Baik

5 Iqro besar 126 buah Baik

6 Iqro kecil 41 buah Baik

7 Buku Bacaan Keagamaan 37 buah Baik

9 Al-Qur’an 158 buah Baik

10 Kitab Rawi 3 buah Baik

7. Evaluasi Pendidikan Agama Islam

Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu. Dalam pendidikan, evaluasi dijadikan sebagai alat penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik menuju kearah tujuan dan nilai-nilai yang diterapkan dalam kurikulum.

Evaluasi di SMA Plus PGRI Cibinong kaitannya dengan proses pembelajaran merupakan sebuah alat dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang akan digunakan dalam hal proses pembelajaran khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam. Disamping itu, evaluasi dijadikan sebagai alat ukur kemajuan belajar siswa.

Dalam hal ini, guru Agama Islam di SMA Plus PGRI Cibinong melakukan beberapa bentuk dalam mengevaluasi peserta didiknya, yaitu:

a. Tes Diagnostik

Tes diagnostik yaitu tes yang digunakan guru Agama untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa dalam belajar. Dalam hal ini, guru agama melakukan ulangan harian, yaitu ulangan dilakukan pada setiap materi/pembahasan yang diajarkan oleh guru Agama. Dengan demikian, guru Agama Islam dapat mengetahui siswa yang memiliki kesulitan dalam belajar dan dapat dilakukan dengan perbaikan-perbaikan yang tepat dalam pembelajaran.

b. Tes Formatif

Tes formatif yaitu tes yang dilakukan setiap selesai melakukan program satuan pelajaran atau topik pembahasan. Tujuannya yaitu untuk mengukur sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Dengan melihat dari hasil tes tersebut, maka akan diketahui kemampuan siswa dan keberhasilan guru dalam mengajar di kelas.

c. Tes Sumatif

Tes yang dilaksanakan pada setiap selesai mengikuti pelajaran selama satu semester atau akhir tahun pelajaran. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pengajaran yang telah dilaksanakan selama satu semester. Maka melakukan tes sumatif akan diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran untuk kemudian diadakan perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang.

Namun tidak hanya evaluasi yang telah dijelaskan di atas yang dilakukan guru Agama. Kaitannya dengan perilaku siswa di luar kelas, guru Agama berkerjasama dengan staf DKM. AL-MIZAN dalam hal memberikan penilaian diluar pembelajaran di kelas. Hal ini dilakukan dengan program-program yang dilakukan oleh DKM. AL-MIZAN beserta guru Agama, apakah siswa telah mengikuti program-program tersebut dengan baik atau tidak. Karena program-program tersebut merupakan tindak lanjut dari sebuah pembelajaran di kelas.

Dokumen terkait