• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penerapan

6. Strategi Pemikiran Pemimpin

29

Hal tersebut diperlukan agar agenda strategi serta pemikirannya yang berkaitan dengan E-Government akan diwujudkan secara nyata. Disamping itu juga pemimpin yang mempunyai wawasan tentang E- Government dapat mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan E-Government secara operasional (Indrajit, 2004:27).

Menurut Indrajit ada dua jenis ukuran atau indikator yang dapat dipergunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sukses tidaknya E-Government, yaitu:

1. Standar ukuran kinerja pemerintah:

a. Volume transaksi yang dilakukan secara elektronik atau digital b. Response Time yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

rangkaian proses pelayanan kepada pelanggan

c. Jumlah keluhan dari masyarakat atas kualitas pelayanan pemerintah

d. Tambahan fasilitas pelayanan dari pemerintah terutama yang dilakukan secara elektronik

e. Lebar jangkauan pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya yang tersebar di berbagai area geografis, dan lain sebagainya 2. Standar ukuran dampak aplikasi E-Government

1. Presentase jumlah pelanggan yang menggunakan E-Government dibandingkan dengan aktivitas manual terdahulu

2. Jumlah “kunjungan” atau akses terhadap aplikasi E-Government melalui internet sehari-harinya

30

3. Besarnya pengurangan biaya yang terjadi baik dikalangan institusi pemerintahan maupun yang harus ditanggung oleh masyarakat atau penikmat/pengguna/pemakai layanan yang diberikan pemerintah 4. Peningkatan ragam produk atau jasa baru dari pemerintah yang

disediakan bagi komunitas masyarakatnya

5. Kemudahan dalam “mengkonsumsi” pelayanan pemerintahan sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya, dan lain sebagainya Semua indikator ini haruslah dilaksanakan dengan baik sebagai acuan atau ukuran yang baik dalam penerapan E-Government.

D. Sistem Pengendalian Menara Telekomunikasi (SIDALMENTEL) SIDALMENTEL merupakan penerapan E-Government di pemerintahan kota Bandar Lampung, sistem informasi yang di buat dan dijalankan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika kota Bandar Lampung yang berfungsi untuk memberikan informasi terkait pembangunan menara telekomunikasi.

Dalam sistem informasi ini terdapat informasi tentang peraturan nasional yaitu Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia nomor: 02/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi, serta peraturan daerah yaitu Peraturan Walikota Bandar Lampung nomor: 114.1 tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

Penerapan E-Government pada Dinas Komunikasi dan Informatika kota Bandar Lampung ini masuk kedalam jenis E-Government Government to Business (G2B) merupakan tipe hubungan pemerintah dengan pebisnis, karena diperlukan relasi

31

yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis demi kemudahan berbisnis masyarakat dan kalangan pebisnis.

Selain itu terdapat juga peta zona cell plan dan menara eksisting, peta ini menunjukan penyebaran menara telekomunikasi yang ada di Bandar Lampung yang nanti nya dijadikan pedoman oleh pihak penyelenggara komunikasi sebagai dasar dan rujukan untuk mendirikan menara telekomunikasi sesuai kordinat dan syarat yang ditentukan.

Tujuan dari SIDALMENTEL ini yaitu untuk menata infrastruktur telekomunikasi agar sesuai dengan tata ruang perkotaan dengan tetap adanya ketersedian pelayanan telekomunikasi yang memadai dimasyarakat. Dalam hal ini diskominfo Bandarlampung hanya memberikan rekomendasi dan informasi terkait dengan pendirian menara telekomunikasi yang nanti nya pengurusan izin diurusi oleh dinas yang mengurusi perizinan.

Gambar 2.1 tampilan laman utama situs SIDALMENTEL

32

E. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual ialah penjelasan terhadap hal-hal yang menjadi objek permasalahan. Kerangka konseptual disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Adapun yang menjadi gambaran dari kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut :

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual

Penerapan E-Government Penerapan SIDALMENTEL

Di Bandar Lampung di Dinas Komunikasi dan

Informatika Kota Bandar Lampung

Faktor Pendukung dan Penghambat (Konsep Indrajit tentang indikator penerapan E-Government): 1) Data Infrastruktur 2) Infrastruktur Legal 3) Infrastruktur Institusional 4) Infrastruktur Manusia 5) Infrastruktur Teknologi 6) Strategi Pemikiran Pemimpin.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dimana didefinisikan pendekatan kualitatif sebagai metode penelitian ilmu-ilmu Sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah diperoleh dan dengan demikian tidak menganalisis angka-angka (Afrizal 2014:13). Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan informasi kualitatif sehingga lebih menekankan pada masalah proses dan makna dengan cara mendeskripsikan suatu masalah. Peneliti memilih untuk menggunakan pendekatan kualitatif karena dapat memberikan rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh pendekatan lainnya, selain itu untuk mengungkapkan masalah yang berkenaan dengan pengalaman.

34

B. Tipe dan Dasar Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan yaitu tipe penelitian deskriptif dimana tipe deskriptif didasarkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat peneliti melakukan penelitian kemudian menganalisanya dan membandingkan dengan kenyataan yang ada dengan teori, dan selanjutnya menarik kesimpulan. Sedangkan, dasar penelitian yang dilakukan adalah wawancara langsung yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis suatu peristiwa atau proses tertentu dengan memilih data atau menentukan ruang lingkup tertentu sebagai sampel yang dianggap representatif. Alasan penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif karena metode ini sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan dan mudah untuk dipahami.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Menurut Afrizal (2014:128) lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan, lokasi penelitian juga dapat diartikan sebagai setting atau konteks sebuah penelitian. Tempat tersebut tidak selalu mengacu kepada wilayah, tetapi juga kepada organisasi dan sejenisnya. Kemudian peneliti memilih tempat yang dijadikan sebagai lokasi penelitan karena sesuai dengan permasalahan yang diajukan adalah di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandar Lampung serta yang menjadi objek penelitiannya yaitu situs http://sidamentel.bandarlampungkota.go.id/. Semua proses penelitian di lakukan di Bandar Lampung, sedangkan waktu penelitian dan penyusunan laporan akhir diperkirakan menyita waktu kurang lebih selama tiga bulan. Alasan peneliti

35

memilih lokasi dan waktu penelitian tersebut karena sesuai dengan latarbelakang masalah yang telah penulis jelaskan pada bab I.

D. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ilmiah ini, penerapan E-Government yaitu berupa SIDALMENTEL di Dinas Komunikasi dan Informatika kota Bandarlampung yang akan difokuskan dengan pendekatan sasaran/tujuan dan berangkat dari konsep Indrajit (2002) yang dalam bukunya mengemukakan bahwa di dalam penerapan E-Government terdapat beberapa indikator-indikator yang penting, yang berkaitan dengan berbagai infrastruktur serta strategi pendukungnya, dimana penerapan E-Government ini meliputi:

1. Data infrastruktur, meliputi manajemen sistem, dokumentasi, dan proses kerja di tempat untuk menyediakan kuantitas dan kualitas data. Dimana data infrastruktur ini berfungsi untuk mendukung penerapan SIDALMENTEL.

2. Infrastruktur legal, hukum dan peraturan termasuk berbagai perizinan yang mendukung, dalam hal ini infrastruktur legal dan peraturan dalam penerapan SIDALMENTEL.

3. Infrastruktur institusional, diwujudkan dengan institusi pemerintah secara sadar dan eksis melakukan dan memfokuskan tujuannya untuk penerapan SIDALMENTEL.

4. Infrastruktur manusia, sumber daya manusia yang handal merupakan hal pokok yang harus dipersiapkan di dalam penerapan SIDALMENTEL.

36

5. Infrastuktur teknologi, penerapan SIDALMENTEL banyak bertumpu pada adanya infrastruktur teknologi yang memadai.

6. Strategi pemikiran pemimpin, penerapan SIDALMENTEL sangat membutuhkan pemikiran pemimpin yang membawa visi SIDALMENTEL dalam agendanya dan memiliki strategi pemikiran untuk mewujudkannya.

E. Narasumber dan Informan

Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang atau pegawai yang mengetahui tentang penerapan E-Government di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandar Lampung. Oleh sebab itu informan yang dimaksud yaitu:

1. Ima Fatimah, S.Sos Kabid Pemberdayaan Telematika, Pos dan Telekomunikasi Diskominfo Bandarlampung.

2. Aidil A. Pattikraton yang juga mengelola SIDALMENTEL di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung.

3. Pimpinan PT. XL AXIATA Tbk. Bandarlampung. 4. Pimpinan Telkomsel Bandarlampung.

37

F. Sumber Data

Untuk memperoleh data data yang relevan dengan tujuan penelitian, maka digunakan sumber data sebagai berikut :

1. Data primer, bersumber dari hasil wawancara dengan informan terkait dan observasi yang dilakukan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandar Lampung.

2. Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa dokumen-dokumen dalam hal ini adalah Peraturan Walikota yang menjadi pedoman penerapan kepegawaian dan data peraturan pemerintah yang dijadikan pedoman dalam penerapan SIDAMENTEL di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandar Lampung dan Laporan penelitian yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Melalui studi pustaka, dokumen dan hasil-hasil penelitian yang relevan serta melalui lembaga terkait dengan masalah yang diteliti.

2. Melalui penelitian lapangan dengan melakukan wawancara mendalam dengan narasumber dan informan.

38

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, hal pertama yang dilakukan penulis dalam menganalisis data yang diperoleh adalah dengan melakukan reduksi data dimana dalam hal ini dilakukan proses pemilihan data dan penulis memusatkan perhatian pada penyederhanaan data yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual penelitian, permasalahan studi, dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih penulis. Kemudian penulis melakukan penyajian data dimana sekumpulan data dan informasi yang diperoleh lalu disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan.

Bentuk penyajian data kualitatif yang ditampilkan penulis adalah dengan menggunakan teks naratif berbentuk catatan lapangan serta data dalam bentuk grafik dan bagan. Penggabungan dan penyajian data tersebut kemudian diharapkan dapat menggambarkan hasil penelitian dalam suatu data yang ter- struktur dan mudah dimengerti.

Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution drawing/ verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan di lapangan sehingga data-data di uji validitasnya.

Dokumen terkait