Penataan Ruang Provinsi Jaw a Tengah 2.1 Tujuan
B. Strategi Pengembangan Sistem Perkotaan Strategi pengembangan sistem perkotaan meliputi:
2.3.3 Strategi Pengembangan Kaw asan Strategis Provins
Kawasan strategis merupakan kawasan yang dianggap perlu diprioritaskan pengembangannya atau penanganannya serta memerlukan dukungan penataan ruang segera dalam kurun waktu rencana. Kawasan prioritas di wilayah Provinsi Jawa Tengah
dibedakan menjadi dua, yaitu kawasan strategis (yang terutama berkaitan dengan kepentingan ekonomis) dan kawasan khusus yang memerlukan penanganan tersendiri.
Strategi umum pengembangan kawasan strategis adalah sebagai berikut :
1) Mengembangkan wilayah-wilayah yang diprioritaskan untuk mengakomodasikan perkembangan sektor-sektor strategis dan upaya penyiapan penataan ruangnya secara lebih detail.
2) Menanggulangi dengan segera, kawasan-kawasan strategis yang memiliki permasalahan yang cukup mendesak untuk ditangani, seperti penanganan terhadap kawasan kritis, daerah-daerah perbatasan dan kawasan tertinggal.
3) Memberi dukungan penataan ruang pada setiap kawasan strategis, daerah perbatasan dan kawasan tertinggal.
Tabel 2.2 Matriks
grand strategy
Permasalahan Rendah Tinggi Potensi Tinggi Kuadran 2 1. Market development 2. Market penetration 3. Product development 4. Horizontal integration 5. Divestiture 6. Liquidation 7. Concentric Diversification Kuadran 1 1. Market development 2. Market penetration 3. Product development 4. Forward integration 5. Backward integration 6. Horizontal integration Rendah Kuadran 3 1. Retrenchment 2. Concentric diversification 3. Horizontal diversification 4. Conglomerat diversification 5. Divestiture 6. Liquidation Kuadran 4 1. Concentric diversification 2. Horizontal diversification 3.Conglomerat diversification 4. Joint venture. Sumber : Umar, (2003:243) Keterangan:
1. Market development : Pengembangan pasar
2. Market penetration : Penetrasi pasar/ usaha memasarkan hasil produksi
wilayah
3. Product development : Memperbaiki/ mengembangakan produk wilayah yang
sudah ada
4. Horizontal integration : I ntegrasi horizontal/ pertumbuhan
5. Divestiture : Menjual hasil produksi wilayah
6. Liquidation : Menghentikan arus produksi dari wilayah lain yang
merugikan suatu wilayah
7. Concentric Diversification : Penambahan fasilitas baru
8. Retrenchment : Memperbaiki produk/ fasilitas wilayah yang ada
9. Horizontal diversification : Penambahan fasilitas baru di beberapa wilayah
10.Conglomerat diversification: Penambahan fasilitas baru yang belum dimiliki di wilayah
Berdasarkan tingkat kemampuan fasilitas pelayanan maka dapat diidentifikasi strategi pengembangan untuk kawasan strategis Provinsi Jawa Tengah sehingga strategi dapat tepat
pada sasaran dan dapat mengenai potensi dan permasalahan Provinsi Jawa Tengah. Pada tahap ini strategi yang digunakan berdasarkan Matriks grand strategy yang dilihat dari segi potensi dan permasalahan kelas tinggi dan rendah yang dibagi dalam beberapa kuadran dengan masing-masing memiliki alternatif-alternatif strategi yang dapat digunakan. Adapun bentuk-bentuk strategi untuk mewujudkan kebijakan pengembangan kawasan strategis di Provinsi Jawa Tengah, adalah sebagai berikut:
a. Strategi untuk pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya daerah, meliputi:
1) menetapkan kawasan strategis provinsi berfungsi lindung;
2) mencegah pemanfaatan ruang di kawasan strategis provinsi yang berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan;
3) membatasi pemanfaatan ruang di sekitar kawasan strategis provinsi yang berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan;
4) membatasi pengembangan prasarana dan sarana di dalam dan di sekitar kawasan strategis provinsi yang dapat memicu perkembangan kegiatan budi daya;
5) mengembangkan kegiatan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis provinsi yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budi daya terbangun;
6) merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan strategis provinsi.
b. Strategi untuk pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan pengembangan perekonomian meliputi:
1) menetapkan kawasan strategis provinsi dengan fungsi pengembangan ekonomi; 2) mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber daya alam dan kegiatan
budi daya unggulan sebagai penggerak utama pengembangan wilayah; 3) menciptakan iklim investasi yang kondusif;
4) mengelola pemanfaatan sumber daya alam agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung kawasan;
5) mengelola dampak negatif kegiatan budi daya agar tidak menurunkan kualitas lingkungan hidup dan efisiensi kawasan;
6) mengintensifkan promosi peluang investasi; dan
7) meningkatkan pelayanan infrastruktur dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.
c. Strategi untuk peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara, meliputi:
1) menetapkan kawasan strategis provinsi dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan;
2) mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis provinsi untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;
3) mengembangkan kawasan lindung dan/ atau kawasan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis provinsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan strategis provinsi dengan kawasan budi daya terbangun.
d. Strategi untuk pemanfaatan sumber daya alam dan/ atau teknologi tinggi secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meliputi:
1) mengembangkan kegiatan penunjang dan/ atau kegiatan turunan dari pemanfaatan sumber daya dan/ atau teknologi tinggi;
2) meningkatkan keterkaitan kegiatan pemanfaatan sumber daya dan/ atau teknologi tinggi dengan kegiatan penunjang dan/ atau turunannya;
3) mencegah dampak negatif pemanfaatan sumber daya alam dan/ atau teknologi tinggi terhadap fungsi lingkungan hidup, dan keselamatan masyarakat.
e. Strategi untuk pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya bangsa, meliputi:
1) meningkatkan kecintaan masyarakat akan nilai budaya yang mencerminkan jati diri bangsa yang berbudi luhur;
2) mengembangkan penerapan nilai budaya bangsa dalam kehidupan masyarakat; dan 3) melestarikan situs warisan budaya bangsa.
f. Strategi untuk pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung yang ditetapkan sebagai warisan dunia, meliputi:
1) melestarikan keaslian fisik serta mempertahankan keseimbangan ekosistemnya; 2) meningkatkan kepariwisataan provinsi;
3) mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan 4) melestarikan keberlanjutan lingkungan hidup.
g. Strategi untuk pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan kawasan tertinggal dalam kerangka mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan antarkawasan, meliputi ;
1) memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan;
2) membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antara kawasan tertinggal dan pusat pertumbuhan wilayah;
3) mengembangkan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi masyarakat; 4) meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan;
5) meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan kegiatan ekonomi.