• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEOR

6. Strategi SQ3R (Survey-Question-Read-Recite-Review)

Strategi SQ3R pertama kali diperkenalkan oleh Robinson (via Tierney, 1990: 299-301). Strategi SQ3R merupakan sebuah strategi yang diciptakan untuk menjembatani pendekatan tradisional menuju pendekatan yang lebih interaktif.

Huda (2013: 244) menjelaskan bahwa strategi SQ3R merupakan strategi pemahaman yang membantu siswa berpikir tentang teks yang sedang mereka baca dan sering kali dikategorikan sebagai strategi belajar. Strategi SQ3R dapat membantu siswa “mendapatkan sesuatu” ketika pertama kali mereka membaca teks.

Huda (2013: 245) menjelaskan apabila ada siswa yang selesai membaca buku, namun mereka tidak tahu apa yang sudah dibacanya, mereka bisa memperoleh manfaat dengan menerapkan strategi SQ3R ini. Selain itu, strategi

SQ3R mengharuskan siswa untuk mengaktifkan pemikiran mereka dan mengingat

pemahaman mereka sepanjang bacaan.

Strategi SQ3R mempunyai beberapa kelebihan, antara lain (a) membantu siswa dalam memahami dan berpikir tentang teks yang sedang mereka baca, (b) membantu siswa mendapatkan sesuatu ketika pertama kali membaca teks, (c) membantu guru dalam membimbing siswa bagaimana membaca dan berpikir layaknya para pembaca efektif (Huda, 2013: 244).

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi SQ3R merupakan strategi yang dapat membantu siswa dalam kegiatan membaca pemahaman serta lebih menekankan kepada pendekatan yang lebih interaktif.

7. Langkah-langkah Strategi SQ3R (Survey-Question-Read-Recite-Review) Robinson (via Huda, 2013: 244-245), menjelaskan langkah-langkah startegi SQ3R, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Survey

Siswa membaca teks atau bacaan untuk memperoleh makna awal dari judul, tulisan-tulisan yang di cetak tebal dan bagan-bagan.

b. Question

Siswa mulai membuat pertanyaan-pertanyaan tentang bacaan mereka dari hasil survai pertama.

c. Read

Ketika siswa membaca, mereka harus mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka formulasikan saat mempreview teks itu sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan ini, yang didasarkan pada struktur teks, akan membantu konsentrasi dan fokus siswa pada bacaan.

d. Recite

Ketika siswa tengah melewati teks itu, mereka seharusnya membacakan dan mengulangi jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka dan membuat catatan mengenai jawaban mereka untuk pembelajaran selanjutnya.

e. Review

Selesai membaca, siswa seharusnya mereview teks itu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan selanjutnya dengan mengingat kembali pertanyaan- pertanyaan yang telah mereka jawab sebelumnya.

8. Evaluasi Membaca Pemahaman

Pengajaran merupakan suatu proses kegiatan guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka dapat digunakan suatu alat atau kegiatan yang dapat mengukur tingkat ketercapaian tersebut. Alat atau kegiatan tersebut tidak lain adalah evaluasi (Nurgiyantoro, 2011: 6).

Nurgiyantoro (2011: 30) mengemukakan tujuan evaluasi pembelajaran, antara lain: (a) untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan melalui proses pembelajaran, (b) untuk mengetahui keberhasilan hasil belajar peserta didik, (c) untuk mengukur kemampuan peserta didik, (d) untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan serta kemajuan peserta didik, (e) menentukan tindak lanjut hasil penilaian seperti layak tidaknya seorang peserta didik dinaikkan ke tingkat atasnya atau dinyatakan lulus dari tingkat pendidikan yang ditempuhnya, (f) serta memberikan pertanggungjawaban atas pembelajaran yang telah berlangsung seperti pemberian umpan balik bagi kegiatan belajar pengajar yang dilakukan. Dengan demikian, jelas bahwa evaluasi merupakan hal penting untuk mengetahui apakah suatu kegiatan belajar mengajar telah atau belum mencapai target yang ditentukan.

Dalam dunia pendidikan, membaca merupakan salah satu modal utama. Hal ini dikarenakan sebagian besar ilmu pengetahuan diperoleh melalui kegiatan membaca. Keberhasilan studi seseorang akan sangat ditentukan oleh kemampuan dalam membaca. Dengan demikian, sudah selayaknya pengajaran bahasa menaruh

perhatian pada aspek peningkatan kemampuan dan kemauan membaca siswa (Nurgiyantoro, 2011: 368).

Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan membaca siswa, maka diperlukan sebuah tes. Tes kemampuan membaca dimaksudkan untuk mengukur kompetensi siswa dalam hal memahami informasi melalui wacana tertulis. Berikut akan dibicarakan aktivitas dan tugas membaca ditinjau dari Taksonomi Barret.

Suja’i (2009: 34) mengemukakan bahwa tingkat kemampuan membaca siswa dapat diukur melalui Taksonomi Barret yang memiliki lima kategori prinsip dasar pelaksanaan membaca pemahaman, yaitu pemahaman literal, reorganisasi, pemahaman inferensial, evaluasi, dan apresiasi. Lebih jelasnya aspek yang digunakan oleh Barret adalah sebagai berikut.

a. Pemahaman Literal

Pemahaman literal ini memberikan tekanan pada pokok-pokok pikiran dan informasi secara langsung diungkapkan dalam bacaan. Hal ini berarti pembaca hanya menangkap secara eksplisit informasi yang terdapat dalam bacaan dan merupakan tingkat pemahaman paling rendah.

b. Reorganisasi

Tahap ini merupakan tahap di mana siswa harus mampu melakukan analisis, sintesis, atau menyusun ide yang tersurat dalam bacaan. Dalam tahap ini pembaca harus mampu mengartikan pendapat penulis.

c. Pemahaman Inferensial

Pemahaman inferensial merupakan pemahaman yang menghendaki siswa untuk menganalisis, menyintesis, dan mengorganisasi buah pikiran atau informasi

yang dikemukakan secara implisit di dalam wacana. Pada pemahaman ini pembaca melakukan penafsiran terhadap bacaan.

d. Evaluasi

Pada tingkat membaca evaluatif atau penilaian, pada dasarnya adalah kemampuan untuk memastikan kualitas, ketelitian, dan kebermanfaatan ide yang terdapat dalam bacaan. Penilaian diberlakukan pada benar tidaknya bahasa yang digunakan, kesimpulan menulis, dan informasi yang disampaikan disesuaikan dengan fakta. Selain itu, perlu diberlakukan juga pada lengkap atau tidaknya informasi oleh penulis.

e. Apresiasi

Apresiasi melibatkan seluruh dimensi afektif. Apresiasi menghendaki pembaca untuk menerapkan kepekaan emosional dan estetika yang dimilikinya dalam merespon bentuk, gaya, struktur, serta teknik penerapan ide dalam bacaan.

Pada kelima aspek dalam Taksonomi Barret, pemahaman inferensial adalah aspek yang paling pokok dalam ketercapaian strategi SQ3R. Dalam pemahaman inferensial siswa menganalisis, menyintesis, dan mengorganisasi buah pikiran yang dikemukakan. Adanya strategi SQ3R dapat membantu siswa untuk berfikir dalam memahami buah pikiran dengan lebih mudah layaknya para pembaca efektif. Berikut kisi-kisi soal tes awal dan tes akhir sesuai dengan Taksonomi Barret.

Kisi-Kisi Soal Tes Awal

No Judul Teks Tingkat

Pemahaman

Indikator Nomor

Soal

Jumlah Soal

1 Gunung Meletus Pemahaman

Literal

Siswa dapat menemukan informasi terkait gunung meletus. 5 1

Organisasi Siswa dapat menentukan gagasan utama paragraf. 1 3

Siswa dapat menentukan struktur teks. 2

Siswa dapat menentukan pola pengembangan paragraf. 4

Pemahaman Inferensial

Siswa dapat menentukan pertanyaan yang jawabannya terdapat pada teks.

3 4

Siswa dapat menentukan terjemahan dari istilah asing. 6 Siswa dapat menentukan informasi penguat yang dapat

ditambahkan pada teks.

7

Siswa dapat menentukan pernyataan yang tidak sesuai dalam teks.

9

Pemahaman Evaluatif

Siswa dapat menentukan perbaikan dari sebuah kalimat. 8 1

dengan teks.

2 Pelangi Pemahaman

Literal

Siswa dapat menemukan informasi terkait pelangi. 15 1

Organisasi Siswa dapat menentukan struktur teks. 13 3

Siswa dapat menentukan gagasan utama paragraf. 11

Siswa dapat menentukan pola pengembangan paragraf. 12

Pemahaman Inferensial

Siswa dapat menentukan pertanyaan yang jawabannya terdapat pada teks.

14 2

Siswa dapat menentukan pernyataan yang tidak sesuai dalam teks.

17

Pemahaman Evaluatif

Siswa dapat menentukan penggunaan kata yang tidak baku. 16 1

Apresiasi Siswa dapat menentukan kalimat apresiasi yang sesuai

dengan teks.

18 1

3 Hujan Asam Pemahaman

Literal

Siswa dapat menemukan informasi terkait hujan asam. 22, 23, 24 3

Organisasi Siswa dapat menentukan struktur teks. 19, 25 3

Pemahaman Inferensial

Siswa dapat menentukan pernyataan yang tidak sesuai dalam teks.

21 1

Pemahaman Evaluatif

Siswa dapat menentukan perbaikan dari sebuah kalimat. 26 1

Apresiasi Siswa dapat menentukan kalimat apresiasi yang sesuai

dengan teks. 27 1 4 Angin Puting Beliung Pemahaman Literal

Siswa dapat menemukan informasi terkait angin puting beliung.

30 1

Organisasi Siswa dapat menentukan jenis kalimat pada suatu paragraf. 28 2

Siswa dapat menentukan gagasan utama paragraf. 29

Pemahaman Inferensial

Siswa dapat menentukan pernyataan yang tidak sesuai dalam teks.

31 1

Pemahaman Evaluatif

Siswa dapat menentukan perbaikan dari sebuah kalimat. 32 1

Apresiasi Siswa dapat menentukan kalimat apresiasi yang sesuai

dengan teks.

33 1

5 Tanah Longsor Pemahaman

Literal

Organisasi Siswa dapat menentukan ide pokok paragraf. 34 1 Pemahaman

Inferensial

Siswa dapat menentukan terjemahan dari istilah asing. 35, 37 3

Siswa dapat menentukan pernyataan yang tidak sesuai dalam teks.

38

Pemahaman Evaluatif

Siswa dapat menentukan perbaikan dari sebuah kalimat. 39 1

Apresiasi Siswa dapat menentukan kalimat apresiasi yang sesuai

dengan teks.

Kisi-Kisi Soal Tes Akhir

No Judul Teks Tingkat

Pemahaman Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 1 Hujan Es Pemahaman Literal

Siswa dapat menemukan informasi terkait hujan es. 4, 5 2

Organisasi Siswa dapat menentukan pola pengembangan paragraf. 9 2

Siswa dapat menentukan struktur teks. 1

Pemahaman Inferensial

Siswa dapat menentukan pernyataan yang tidak sesuai dalam teks.

7 5

Siswa dapat menentukan terjemahan dari istilah asing. 2, 6, 8 Siswa dapat mengurutkan kalimat sehingga menjadi

paragraf yang padu.

10

Pemahaman Evaluatif

Siswa dapat menentukan penulisan kalimat atau kata yang sesuai EYD.

3 1

Apresiasi Siswa dapat menentukan kalimat apresiasi yang sesuai

dengan teks.

11 1

2 Fatamorgana Pemahaman

Literal

Organisasi Siswa dapat menentukan pola pengembangan paragraf. 13 4

Siswa dapat menentukan struktur teks. 12, 20

Siswa dapat menentukan ide pokok paragraf. 14

Pemahaman Inferensial

Siswa dapat menentukan terjemahan dari istilah asing. 18 1

Pemahaman Evaluatif

Siswa dapat menentukan penulisan kalimat atau kata yang sesuai EYD.

19 1

Apresiasi Siswa dapat menentukan kalimat apresiasi yang sesuai

dengan teks.

21 1

3 Lelehan Glester Pemahaman

Literal

Siswa dapat menemukan informasi terkait lelehan glester. 25, 26, 27 3

Organisasi Siswa dapat menentukan struktur teks. 23 3

Siswa dapat menentukan gagasan utama paragraf. 22

Siswa dapat menentukan pola pengembangan paragraf. 24

Pemahaman Inferensial

Siswa dapat mengurutkan kalimat sehingga menjadi paragraf yang padu.

28 2

Siswa dapat menentukan terjemahan dari istilah asing. 29

Evaluatif sesuai EYD.

Apresiasi Siswa dapat menentukan kalimat apresiasi yang sesuai

dengan teks.

31 1

4 Gempa Bumi Pemahaman

Literal

Siswa dapat menemukan informasi terkait gempa bumi. 32, 34, 35 3

Organisasi Siswa dapat menentukan pola pengembangan paragraf. 33 2

Siswa dapat menentukan struktur teks. 38

Pemahaman Inferensi

Siswa dapat menentukan terjemahan dari istilah asing. 36 2

Siswa dapat menentukan pernyataan yang tidak sesuai dalam teks.

37

Pemahaman Evaluatif

Siswa dapat menentukan penulisan kalimat atau kata yang sesuai EYD.

39 1

Apresiasi Siswa dapat menentukan kalimat apresiasi yang sesuai

dengan teks.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini berjudul Keefektifan Strategi SQ3R (Survey-Question-Read- Recite-Review) dalam Pembelajaran Memahami Teks Eksplanasi pada Siswa

Kelas VII SMP Negeri 12 Kota Magelang Jawa Tengah. Penelitian yang relevan

dengan penelitian ini adalah penelitian Widyaningsih (2014) yang berjudul Keefektifan Strategi Metode Kelompok Investigasi terhadap Pembelajaran Memahami Teks Eksplanasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sleman

Yogyakarta. Penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa yang dalam pembelajaran

menggunakan metode kelompok investigasi mampu memahami teks eksplanasi dengan lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan metode kelompok investigasi.

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini karena sama-sama membahas mengenai teks eksplanasi, perbedaannya peneliti Widyaningsih menggunakan metode Kelompok Investigasi dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan strategi SQ3R.

Selain itu, juga terdapat penelitian Rahayu (2010) yang berjudul Perbandingan Penggunaan Strategi KWL dengan Strategi SQ3R dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7

Yogyakarta. Penelitian ini membandingkan dua strategi yang berbeda dalam

kegiatan membaca pemahaman.

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini karena sama-sama menggunakan strategi SQ3R, perbedaannya peneliti Rahayu menggunakan dua

strategi yaitu strategi SQ3R dan KWL, sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan satu strategi yaitu strategi SQ3R.

Penelitian yang terakhir yaitu penelitian Khuzaimatun (2009), mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode SQ3R pada Siswa Kelas X.3 SMA Negeri 1 Sumberlawang (http://eprints.uns.ac.id/2007/1/

02307200905481.pdf) ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa penerapan metode SQ3R dapat peningkatkan minat baca siswa dan kemampuan membaca pemahaman siswa.

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini karena sama-sama menggunakan strategi SQ3R, perbedaannya peneliti Khuzaimatun meneliti membaca pemahaman sedangkan dalam penelitian ini memahami teks eksplanasi.

Dokumen terkait