• Tidak ada hasil yang ditemukan

kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa), mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa remedial

diperlukan untuk menuntaskan materi

pembelajaran.

4.2.2 Strategi untuk Peningkatan Hasil Ujian Sekolah

Pembagian tugas guru di SD Negeri Margolelo tidak merata. Strategi yang disarankan adalah mengadakan pemerataan tugas sesuai dengan kemampuan guru. Strategi ini telah sesuai

dengan salah satu komponen MBS yaitu

manajemen tenaga kependidikan. Dalam

manajemen ini sangat diperhatikan pembagian tugas guru yang jelas dan merata sehingga

menunjang kelancaran dari pelaksanaan

pembelajaran di sekolah. Tugas guru yang jelas akan mefokuskan guru dalam bekerja yaitu mendidik siswa secara profesional.

Guru di SD Negeri Margolelo kurang terampil menggunakan alat peraga disebabkan kurang mendapatkan pelatihan menggunakan alat

peraga. Strategi yang disarankan adalah mengadakan pelatihan penggunaan alat peraga di kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Hal ini sudah sesuai dengan manajemen ketenagaan pendidikan. Karena dalam manajemen ini tercakup pembinaan dan pengembangan pegawai, yaitu

guru. Adapun Salah satu wadah untuk

mengembangkan kualitas tenaga pendidik/guru adalah melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Kelompok kerja Guru (KKG) adalah sebagai sistem pembinaan profesional guru SD dalam mengemban misi yang sesuai dengan tujuan yaitu: Meningkatkan kemampuan dan kualitas guru, memberikan informasi baru dalam bidang pendidikan, pemecahan masalah yang dihadapi guru, membina kerjasama dan keakraban dalam meningkatkan prestasi dan kinerja guru dalam mengelola proses belajar mengajar.

Guru kurang menguasai TIK. Yang

menyebabkan masalah ini adalah keengganan guru belajar TIK. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah mengadakan pelatihan TIK pada saat jam luang yang dipandu oleh guru yang sudah menguasai TIK. Hal ini sudah sesuai dengan manajemen ketenagaan pendidikan. Karena dalam manajemen ini tercakup pembinaan dan pengembangan pegawai, yaitu guru. Dengan pelatihan ini, diharapkan guru dapat belajar TIK di sekolah dengan memanfaatkan waktu luang. Sehingga guru memiliki kemampuan dalam menguasai TIK.

Minat belajar siswa rendah. Permasalahan ini disebabkan kurang menariknya pembelajaran di kelas. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah merencanakan kegiatan pembelajaran yang menarik. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen program pembelajaran

atau pengajaran serta dapat melakukan

pengawasan dalam implementasinya. Dengan menyusun pembelajaran yang menarik diharapkan minat belajar anak meningkat karena siswa tidak mersa bosan di dalam kelas.

Wali murid hanya menggatungkan

kemajuan prestasi siswa kepada pihak sekolah. Munculnya permasalahan ini adalah karena faktor ekonomi sehingga banyak wali murid pergi merantau ke luar kota. Hal ini mengakibatkan anak dalam belajar di rumah, kurang pengawasan dari orang tua. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan pelajaran tambahan kepada siswa dengan cara membuat kelompok kecil sesuai daerah tempat tinggalnya. Strategi ini sudah sesuai dengan salah satu komponen manajemen kesiswaan yang merupakan penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa), mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Termasuk

dalam hal ini adalah penambahan jam pelajaran untuk siswa.

Pada faktor sarana dan prasarana, kondisi sekolah dan kelas kurang memadai. Karena masih ada fasilitas di sekolah yang belum ada, misalnya ruang laboratorium dan gudang yang belum ada sempitnya halaman sekolah. Untuk mengatasi hal ini strategi yang disarankan adalah Menata kembali penyimpanan alat peraga dan mengadakan jadwal senam pagi untuk setiap kelasnya. Strategi ini sudah tepat karena sesuai dengan salah satu komponen manajemen sekolah yaitu manajemen sarana prasarana. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang baik baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah dan nyaman sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan untuk proses pembelajaran di sekolah.

SD Negeri Margolelo kurang memiliki alat peraga. Di setiap Kompetensi Dasar sebaiknya memiliki alat peraga. Namun pada kenyataan di setiap KD tidak ada alat peraga. Strategi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan ini adalah mengadakan pelatihan membuat alat peraga di kegiatan Kelompok Kerja Guru. Hal ini sesuai salah satu komponen MBS, yaitu manajemen sarana prasarana. Karena dengan tersedianya alat peraga yang lengkap dapat mendukung prestasi belajar siswa. Selain itu, terlibatnya guru melalui KKG juga sesuai dengan manajemen tenaga kependidikan yaitu membina

dan mengembangkan kompetensi guru. Dengan adanya pelatihan membuat alat peraga, diharapkan guru dapat membuat sendiri alat peraga sesuai yang dibutuhkan.

SD Negeri Margolelo memiliki banyak alat peraga yang rusak. Hal ini disebabkan alat peraga tidak dirawat dengan baik. Selain itu, tidak mempunyai tempat penyimpanan sehingga alat peraga hanya diletakkan begitu saja. Untuk mengatasi masalah tersebut, strategi yang disarankan adalah mengadakan jadwal perawatan alat peraga berkala dua minggu sekali yang dilakukan oleh guru secara bergiliran. Strategi ini sudah tepat karena sesuai dengan manajemen sarana prasarana. Dalam salah satu kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana adalah pemeliharaan. Hal yang berkaitan dengan

pemeliharaan adalah kegiatan merawat,

memelihara dan menyimpan barang sekolah supaya awet. Begitu juga dengan memperbaiki alat peraga yang rusak sudah sesuai dengan kegiatan perawatan ini. Namun apabila perbaikan suatu barang atau alat peraga memerlukan biaya besar sebaiknya alat peraga tersebut dihapus sesuai dengan penghapusan barang iventaris. Dengan pengelolaan sarana prasarana yang baik, diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran di sekolah. Dan untuk pembiayaan pengadaan ini disesuaikan dengan ketentuan manajemen keuangan.

Alat peraga yang ada belum digunakan secara maksimal. Hal ini disebabkan jarangnya guru menggunakan alat peraga karena terbatasnya kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga. Untuk mengatasi permasalah ini, strategi yang disarankan adalah Mengadakan pelatihan tentang penggunaan alat peraga di kegiatan Kelompok Kegiatan Guru. Strategi ini sudah sesuai dengan

salah satu komponen manajemen tenaga

kependidikan, yaitu mencakup pembinaan dan pengembangan guru. KKG merupakan suatu wadah pembinaan profesional bagi guru SD dalam meningkatkan kualitas guru dan memecahkan permasalahan dalam bidang pendidikan.

Fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena di saat istirahat siswa hanya menggunakan waktunya untuk jajan dan bermain. Strategi untuk mengatasi ini adalah mewajibkan siswa untuk mengunjungi perpustakaan minimal 1 kali dalam seminggu. Strategi ini sudah sesuai dengan salah satu komponen MBS adalah manajemen pelayanan khusus. Pada komponen ini terdapat layanan khusus perpustakaan. Layanan perpustakaan meliputi ruangan perpustakaan, tersedianya buku, dan pelayanan petugas. Dengan mewajibkan siswa mengunjungi perpustakaan, tentu saja pelayanan perpustakaan diupayakan maksimal juga.

Kondisi ruang perpustakaan yang kurang memadai. Hal ini karena ukurannya yang sempit dan tidak adanya rak buku serta belum adanya

petugas perpustakaan. Strategi untuk mengatasi permasalahan ini adalah menata perpustakaan dengan melibatkan guru dan murid sebagai petugasnya. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen pelayanan khusus, yaitu pengelolaan perpustakaan. Sempitnya ruangan perpustakaan perlu diupayakan dengan cara penataan buku dan rak diatur sedemikian rupa sehingga ruang perpustakaan terkesan luas dan rapi. Tidak adanya petugas khusus perpustakaan dapat diatasi dengan membuat jadwal guru dan siswa untuk bergiliran menjadi petugas perpustakaan. Untuk menyimpan buku yang masih dalam kardus maka perlu membeli rak buku.

SD Negeri Margolelo mempunyai koleksi buku referensi dan buku pengayaan kurang dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena budaya minat siswa membaca masih kurang. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah mencanangkan program gemar membaca dengan mewajibkan siswa membaca minimal 2 judul buku yang tersedia di perpustakaan setiap minggunya. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen

kesiswaan yang merupakan penataan dan

pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa) yang dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Untuk mengawali anak supaya tertarik dengan buku adalalah dengan meminjamkan buku referensi dan

pengayaan yang ada gambar dan warnanya yang menarik.

SD Negeri Margolelo mengalami kekurangan buku ajar siswa. Buku ajar yang ada belum bisa memenuhi rasio 1 buku : 1 siswa. Hal ini disebabkan banyaknya buku ajar siswa yang hilang dan rusak. Strategi untuk mengatasi masalah ini adalah Pemanfaatan sumber belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis TIK melalui

power point dan buku elektronik. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen sarana dan prasarana yaitu melengkapi peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada. SD Negeri Margolelo sudah memiliki LCD Projector dan Laptop. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran melalui power point dan buku pelajaran elektronik.

Metode yang digunakan monoton. Masalah ini timbul dikarenakan terbatasnya pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah

mengadakan pelatihan penggunaan metode

mengajar yang tepat bagi siswa. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen tenaga kependidikan yaitu membina dan mengembangkan kompetensi guru melalui pelatihan.

Penggunaan metode mengajar kurang

guru dalam menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah Mengembangkan kreativitas guru melalui lomba kreativitas tentang metode pembelajaran. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen tenaga kependidikan yaitu membina dan mengembangkan kompetensi guru melalui pelatihan.

Dari segi materi pelajaran masih dianggap sulit. Hal ini disebabkan materi pelajaran yang didapat hanya dari sekolah saja. Kondisi seperti ini juga dipengaruhi dengan keadaan geografis di Desa Margolelo mengakibatkan kurangnya sinyal. Sehingga koneksi internet sulit di daerah ini. Strategi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan ini adalah Menambah jam pelajaran dengan cara tutor sebaya. Dalam pelaksanaan strategi, siswa yang sudah menguasai materi pelajaran membantu teman belum menguasai materi. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen kesiswaan yaitu penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa) yang secara operasional dapat

membantu upaya pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Selain itu juga sesuai dengan manajemen program pembelajaran atau pengajaran serta dapat melakukan pengawasan dalam implementasinya. Strategi ini dapat menghubungkan siswa dan kebutuhan lingkungan ketika mengembangkan program sekolah.

Materi belum tuntas diajarkan kepada semua siswa. Ini disebabkan kemampuan siswa yang beranekaragam mengakibatkan penyampaian materi kepada sebagian siswa belum tuntas. Dengan materi pelajaran yang cukup banyak dan dibatasi oleh waktu, sedangkan ada sebagian siswa yang belum memahami materi pelajaran, tentu saja menjadikan pilihan bagi guru apakah akan melakukan perbaikan atau remedial ataukah meneruskan materi. Mengingat keterbatasan waktu ini, maka keputusan guru adalah meneruskan materi pelajaran sesuai dengan promes dan RPP yang sudah dibuat. Dengan tetap melanjutkan materi tentu saja ada dampak yang ditimbulkan yaitu ada materi bagi beberapa siswa yang belum tuntas. Oleh karena itu, strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan bimbingan belajar intensif kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen kesiswaan yaitu penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa) yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.

Dalam pelaksanaan strategi dapat

memanfaatkan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Forum KKG sangat penting untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan-pelatihan yang sangat diperlukan oleh guru. SD Negeri Margolelo tergabung dalam KKG Gugus

Cengkeh. KKG Gugus Cengkeh sudah mengagendakan 2 minggu sekali mengadakan kegiatan. Pada kenyataannya kegiatan jarang sekali dilaksanakan. Hal ini tentu saja sangat disayangkan karena forum KKG ini dapat digunakan untuk wadah pembahasan suatu masalah sehingga mendapatkan solusi yang tepat.

Strategi ini dibuat selain untuk

meningkatkan nilai hasil Ujian Sekolah juga untuk mencapai visi SD Negeri Margolelo. Visi SD Negeri Margolelo adalah “Terwujudnya siswa berprestasi, santun dan berbudi pekerti luhur”. Visi ini kurang spesifik dan terukur karena tidak dijelaskan sampai tahun berapa visi ini akan ditargetkan tercapai. Bisa dikatakan visi ini tidak jelas apakah visi jangka panjang atau visi jangka menengah. Sehingga dalam menentukan misi untuk mencapai visi tersebut kurang spesifik.

Dokumen terkait