• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Biaya dan Perubahan Ceteris Paribus

Dalam dokumen BAGIAN PERTAMA : PENGANTAR EKONOMI MIKRO (Halaman 160-169)

DAN PENAWARAN

6.12. Struktur Biaya dan Perubahan Ceteris Paribus

Dalam mempelajari teori biaya selama ini, kita selalu mengasumsikan bahwa tehnologi dan tingkat harga tertentu dari faktor produksi tidak berubah. Selama ini biaya produksi hanya tergantung dari jumlah barang yang diproduksi.

Apabilan kita merubah asumsi bahwa tehnologi dan tingkat harga faktor produksi berubah maka struktur biayanya pun ikut berubah. Perubahan struktur biaya dapat mengarah keberbagai bentuk. Sebagai contoh akibat kemajuan zaman maka telah ditemukan kemajuan tehnologi, dan kemajuan tehnologi akan meningkatkan produktivitas, kenaikan produktivitas akan berdampak pada penurunan biaya rata-rata. Untuk jelasnya marilah kita perhatikan gambar 6.12 dibawah ini.

PENGANTAR TEORI EKONOMI 161 Gambar 6.12

Penurunan Struktur Biaya Rata-rata karena Perbaikan Tehnologi

Pengaruh perubahan harga faktor produksi tergantung pada perubahan faktor produksi tetap ataukah variabel. Untuk perbedaannya marilah kita perhatikan rumus biaya total.

TC = FC + VC TC = FC + b . Q

Misalkan TC meningkat akibat kenaikan sewa gedung, berarti sewa gedung termasuk komponen biaya tetap sehingga rumus TC yang baru menjadi TC1 = FC1 + bQ, Kenaikan biaya rata-rata sebesar :

AC = TC1 – TC Q = FC1 – FC

Q = ∆FC

Q

Sehingga kenaikan biaya tetap akan menggeser AC keatas.

Marilah kita buat ilustrasi kasus untuk pembuktian gambar 6.12 Diatas. Diketahui biaya tetap 300 dan biaya variabel -50Q+Q2+0.25Q3 maka akan terlihat pada gambar dibawah ini, bila ada kenaikan biaya tetap misal sewa gedung menjadi 500 maka akan terlihat gambar AC dan MC seperti gambar .

AC

AC1

AC2

Q 0

Biaya

PENGANTAR TEORI EKONOMI 162 Gambar 6.13

Pengaruh kenaikan Biaya Tetap Pada Struktur Biaya

Gambar diatas menggambarkan perubahan biaya tetap. Kurva biaya rata-rata bergeser keatas dari AC2 ke AC1. Kelengkungan kurvanya juga berubah. Pada kuatitas yang dihasilkan rendah maka jarak AC2 dan AC1 adalah yang terjauh, makin banyak yang dihasilkan jarak AC2 dan AC1 makin dekat. Hal ini mudah dipahami jika biaya tetap naik maka biaya tetap dibagi dengan jumlah produksi yang semakin meningkat akan mengurangi biaya rata-rata.

AC1

AC2

Biaya MC

0 Q

PENGANTAR TEORI EKONOMI 163

Q MC AC FC VC TC

1 300 -49 251

2 -45 103 300 -94 206

3 -40 55 300 -134 166

4 -34 33 300 -168 132

5 -26 21 300 -194 106

6 -16 15 300 -210 90

7 -5 12 300 -215 85

8 7 12 300 -208 92

9 21 13 300 -187 113

10 37 15 300 -150 150

11 54 19 300 -96 204

12 72 23 300 -24 276

13 92 28 300 68 368

14 114 34 300 182 482

Q MC AC FC VC TC

1 500 -49 451

2 -45 203 500 -94 406

3 -40 122 500 -134 366

4 -34 83 500 -168 332

5 -26 61 500 -194 306

6 -16 48 500 -210 290

7 -5 41 500 -215 285

8 7 37 500 -208 292

9 21 35 500 -187 313

10 37 35 500 -150 350

11 54 37 500 -96 404

12 72 40 500 -24 476

13 92 44 500 68 568

14 114 49 500 182 682

AC1

AC

MC MC

PENGANTAR TEORI EKONOMI 164 Gambar 6.14

Pengaruh kenaikan Biaya Variabel Pada Struktur Biaya

Sekarang marilah kita perhatikan bila perubahan pada biaya variable, misalkan biaya bahan baku meningkat atau upah tenaga kerja meningkat. Bentuk kurva biaya rata-rata menjadi bermacam-macam. Karena kenaikan biaya bahan baku berakibat pada penghematan bahan baku sehingga tenaga kerja harus berhati-hati dalam mengolah bahan baku agar tidak terjadi pemborosan. Atau karena upah tenaga kerja meningkat maka pekerja harus bekerja dengan sungguh-sungguh agar produktivitas tenaga kerja meningkat. Kedua hal tersebut akan mempengaruhi bentuk kelengkungan kurva AC. Misalnya kita asumsikan kenaikan bahan baku tidak menyebabkan penghematan dan kenaikan upah tenaga kerja tidak menyebabkan peningkatan produktivitas maka kurve biaya rata-rata aan bergeser secara vertical. Rumusan biaya total yang baru TC = FC0 + VC1 dimana VC1 > VC2. Dari rumusan ini jelas bahwa biaya marginal menjadi lebih tinggi dari semula.

Kenaikan biaya marginal ditunjukan oleh pergeseran dari MC ke MC1. Dalam kasus ini jarak vertikan antara AC2 ke AC1 sama dengan jarak vertical antara MC ke MC1

pada setiap kuantitas produksi.

AC1

AC2

Biaya MC

0 Q

MC1

PENGANTAR TEORI EKONOMI 165

Q FC VC TC MC AC

1 300 -49 251 2 300 -94 206 -45 103 3 300 -134 166 -40 55 4 300 -168 132 -34 33 5 300 -194 106 -26 21 6 300 -210 90 -16 15 7 300 -215 85 -5 12 8 300 -208 92 7 12 9 300 -187 113 21 13 10 300 -150 150 37 15 11 300 -96 204 54 19 12 300 -24 276 72 23 13 300 68 368 92 28 14 300 182 482 114 34

Q FC VC TC MC AC 1 300 -29 271 2 300 -54 246 -25 123 3 300 -74 226 -20 75 4 300 -88 212 -14 53 5 300 -94 206 -6 41 6 300 -90 210 4 35 7 300 -75 225 15 32 8 300 -48 252 27 32 9 300 -7 293 41 33 10 300 50 350 57 35 11 300 124 424 74 39 12 300 216 516 92 43 13 300 328 628 112 48 14 300 462 762 134 54

PENGANTAR TEORI EKONOMI 166 LATIHAN SOAL

1. Terangkan cara membentuk kurva ongkos total rata-rata di dalam jangka panjang!

2. Di dalam jangka pendek maupun di dalam jangka panjang kurva ongkos total rata-rata adalah berbentuk huruf U. Terangkan faktor yang menyebabkan sifat ongkos total rata-rata tersebut!

3. a. Terangkan perhubungan di antara kurva ongkos berubah rata-rata, ongkos total rata-rata dan ongkos marjinal!

b. Bagaimanakah konsep ongkos marginal dapat membantu seorang produsen dalam menentukan tingkat kegiatan ini firma yang akan memaksimumkan keuntungan?

5. Perubahan agribisnis yang bergerak di bidang pengepakan ikan hias mempunyai fixed cost (FC) sebesar 16 Juta rupiah dan variabel costnya untuk setiap packing yang dihasilkan sebesar 2 juta rupiah.

a. Berapa besar fungsi total cost?

b. Berapa besar fungsi AC dan MC?

c. Bila AC sebesar 3 juta rupiah berapa paking yang dapat dihasilkan?

6. Ongkos tetap total yang dikeluarkan sesuatu perusahaan bernilai Rp 12.000,-.

Ongkos berubah total pada berbagi tingkat produksi adalah seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.

Jumlah produksi

(unit) Ongkos berubah total (Rp)

1 10000

3 30000

6 45000

10 60000

I5 70000

19 100000

22 150000

24 250000

Hitunglah:

a. ongkos total dan ongkos total rata-rata b. ongkos berubah rata-rata

c. ongkos marjinal

d. ongkos tetap rata-rata

PENGANTAR TEORI EKONOMI 167 7. Diketahui

Jumlah produksi Ongkos berubah total

1 150

3 225

6 300

10 375

I5 450

19 525

22 600

24 675

Berdasarkan kepada data tersebut hitunglah nilai-nilai berbagai jenis ongkos lainnya! Selanjutnya buatlah kurva-kurva berbagai ongkos tersebut!

PENGANTAR TEORI EKONOMI 168

BAB PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Persaingan sempurna akan terjadi jika produsen-produsen secara individual di pasar tidak bisa mempengaruhi harga. Para produsen tersebut bertindak hanya sebagai penerima harga (price taker). Ketiadaan pengaruh terhadap harga tersebut memerlukan syarat-syarat sebagai berikut.

1. Jumlah pembeli dan penjual banyak

Setiap perusahaan dalam suatu industri kecil hanya menghasilkan suatu bagian yang sangat kecil dibandingkan jumlah output industri secara keseluruhan dan setiap pembeli hanya membeli suatu bagian yang sangat kecil pula dari output total tersebut.

2. Produk yang homogen

Output dari masing-masing perusahaan persis sama dengan output perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tersebut.

3. Bebas keluar-masuk pasar

Perusahaan-perusahaan tidak dihambat untuk memasuki atau keluar dari industri tersebut.

4. Penyebaran informasi yang sempurna

Informasi mengenai biaya, harga dan kualitas diketahui oleh semua pembeli dan penjual di pasar.

7

PENGANTAR TEORI EKONOMI 169 Keempat syarat pokok ini, yang diperlukan untuk adanya struktur pasar persaingan sempurna, sangat membatasi persaingan sempurna untuk lahir di dalam dunia nyata. Walaupun pertukaran-pertukaran komoditi mendekati syarat-syarat tersebut, ketidaksempurnaan tetap akan terjadi di situ. Meskipun demikian, untuk beberapa perusahaan, keputusan-keputusan penentuan harga harus dibuat dalam keadaan di mana mereka tidak punya kendali sama sekali atas harga dan karena itu suatu penelaahan terhadap struktur pasar persaingan sempurna akan memberikan pandangan pemikiran dalam membuat keputusan penentuan harga dalam kasus seperti ini. Lebih penting lagi, suatu pemahaman yang jelas mengenai persaingan sempurna akan memberikan suatu referensi pokok bagi kita untuk menganalisis struktur-struktur pasar lainnya seperti oligopoli dan persaingan monopolistik.

Dalam dokumen BAGIAN PERTAMA : PENGANTAR EKONOMI MIKRO (Halaman 160-169)

Dokumen terkait