BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2005 : 1)
2.1.2. Elemen Sistem
Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi: tujuan sistem, batasan sistem, kontrol, input, proses, output dan umpan balik. Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1. Elemen-elemen Sistem (Kristanto, 2003 : 02)
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa tujuan, batasan dan kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses dan output. Input yang masuk dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Output
TUJUAN BATASAN KONTROL PROSES OUTPUT INPUT UMPANBALIK
tersebut akan dianalisis dan akan menjadi umpan balik bagi si penerima dan dari umpan balik ini akan muncul segala macam pertimbangan untuk input selanjutnya. Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahan yang ada. (Kristanto, 2003 : 2)
a. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan procedur untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.
c. Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), keluaran data (output), pengolahan data, umpan balik dan sebagainya.
d. Input
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data.
e. Proses
Output merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna. Misalkan sistem produksi akan mengolah bahan baku yang berupa bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap untuk digunakan.
f. Output
Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya.
g. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya. (Kristanto, 2003 : 3)
2.1.3. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya:
a. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem akan mengolah data-data menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. (Jogiyanto, 2005 : 4-5)
Gambar 2.2. Karakteristik Suatu Sistem (Jogiyanto, 2005 : 6) Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem Boundary Input Pengolahan Output
2.2. Konsep Dasar Informasi
2.2.1. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima. (Whitten, 2004 : 23)
Sedangkan data itu sendiri adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi. Tiap fakta dengan sendirinya, secara relatif tidak ada artinya.
2.2.2. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima infomasi tersebut, membuat suatu keputuasan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). (Jogiyanto, 2005 : 9)
Gambar 2.3. Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005 : 9)
2.2.3. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga pilar.
Gambar 2.4. Pilar Kualitas Informasi (Jogiyanto, 2005 : 10)
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
Proces (Model) Output (Information) Penerima Keputusan (Tindakan) Input (Data) Penerima Hasil Tindakan Dasar Data Kualitas Informasi Ak ur at Tepat Wakt u Relev an
mencerminkan maksudnya. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi Akademik
2.3.1. Pengertian Akademik
Akademik adalah seluruh lembaga pendidikan formal baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu. (http://id.wikipedia.org/wiki/akademik)
2.3.2. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi (information system) adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi (information technology) yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. (Whitten, 2004 : 10)
2.3.3. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block),
blok basis data (database block) dan blok kendali (control block). (Jogiyanto, 2005 : 12)
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Gambar 2.5. Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi (Jogiyanto, 2005 : 12) a. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan didasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Input Teknologi Model Dasardata Output Kendali Pemakai Pemakai Pemakai Pemakai Pemakai Pemakai
c. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajeman serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
e. Blok Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi data yang baik juga berguna untuk efesiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (database management system).
f. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kegagalan sistem itu sendiri, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendali harus dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. (Jogiyanto, 2005 : 12-14)
2.4. Alat Analisis yang Digunakan
Peralatan (tools) analisis dalam pengembangan sistem ini adalah System Procedure Diagram.
2.4.1. Diagram Prosedur Sistem
System procedure diagram atau diagram prosedur diagram adalah alat yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian atau pelaku proses, proses manual atau berbasis komputer dan aliran data baik dalam bentuk dokumen keluaran maupun masukan. (Pohan, 1997 : 65)
Adapun simbol-simbolyang sering digunakan dalam System procedure diagram dapat dilihat padatabel berikut:
Tabel 2.1. Simbol Diagram Prosedur Sistem
Simbol Keterangan
Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk surat, formulir, buku/bendel/berkas atau cetakan
Multi dokumen
Proses Manual
Proses yang dilakukan oleh komputer
Proses apa saja yang tidak terdefinisi termasuk aktifitas fisik
Pengambilan keputusan (decision)
2.5. Alat Perancangan Sistem yang Digunakan
2.5.1. Data Flow Diagram
Data flow diagram (DFD) adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem. (Whitten, 2004 : 326)
Pengembangan DFD biasanya menggunakan cara berjenjang. Dimulai dari context diagram, DFD level 1, level 2 dan seterusnya sesuai dengan kompleksitas dari sistem yang akan dikembangkan. Untuk membaca suatu DFD, terlebih dahulu harus memahami elemem-elemen yang menyusun suatu DFD. Ada empat elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu:
a. Proses
Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik, biasa berupa manual maupun terkomputerisasi
b. Data Flow
Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada suatu proses.
c. Data Store
Kumpulan data yang disimpan dengan cara teretentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di-update atau ditambahkan ke data store.
d. External entity
Orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi dengan sistem. (Al Fatta, 2007 : 106-107)
Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan dalam DFD
Tabel 2.2. Simbol DFD
Simbol Keterangan
Entitas Luar
Mewakili suatu objek yang detail informasinya dibutuhkan oleh suatu organisasi baik sebelum maupun setelah pemrosesan
Proses
Menggambarkan proses sistem, dan setiap prose memerlukan satu / lebih masukan maupun keluaran dari dan berupa data informasi
Aliran Data
Menggambarkan aliran data yang mengalir. Aliran data harus diberi nama, darimana asalnya, dan kemana tujuannya.
Data Store
Menggambarkan tempat penyimpanan data sistem, proses data dapat memasukkan / mengambil data dari data store.
2.5.2. Kamus Data
Kamus data (KD) atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi (Jogiyanto, 2005 : 275). Dengan menggunakan KD, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.
KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di KD. Berikut adalah notasi-notasi dalam KD
Tabel 2.3. Simbol (Notasi) Kamus Data Notasi Arti
= terbentuk dari (is composed) atau terdiri dari (consist of) atau sama dengan (is equivalent of) + AND
[ ] salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen dat di dalam kurung bracket ini)
| sama dengan simbol [ ]
M{ }M Iterasi (elemen data di dalam kurung brace beriterasi mulai minimum N kali dan maksimum M kali
( ) Optional (elemen data di dalam kurng parenthesis sifatnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada)
* Keterangan setelah tanda ini adalah komentar
@ Identifikasi atribut kunci
2.5.3. Entity Relationship Diagram
Entity relationship diagram (ERD) adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut. (Whitten, 2004 : 281)
Berikut adalah simbol yang digunakan pada ERD
Tabel 2.4. Simbol ERD
Simbol Keterangan
Entitas
Suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai
Atribut
Elemen dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan karakter dari entitas
Relationship
Menggambarkan hubungan antar entitas
(a) hubungan nol atau maksimal satu. (b) hubungan minimal satu.
(c) hubungan many dengan minimal satu. (d) hubungan many.
2.5.4. Normalisasi
Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengelola data ke dalam kelompok-kelompok untuk membentuk entitas yang nonredundan, stabil, fleksibel, dan adaptif. (Whitten, 2004 : 306)
Tujuan normalisasi adalah membuat kumpulan tabel relasional yang bebas dari data berulang dan dapat dimodifikasi secara benar dan konsisten. Ini berarti bahwa semua tabel pada basisdata relasional harus berada pada bentuk normal ketiga (3NF). Semua tabel relasional berada pada 3NF jika dan hanya jika semua kolom bukan kunci adalah (a) saling independen dan (b) sepenuhnya tergantung pada kunci utama. Saling independen berarti bahwa tidak ada kolom bukan kunci yang tergantung pada sembarang kombinasi kolom lainnnya. Dua bentuk normal
(a)
(b)
(c)
pertama adalah langkah antara untuk mencapai tujuan, yaitu mempunyai semua tabel dalam 3NF (Stephens and Plew, 2000). (Simarmata, 2006 : 78)
Berikut adalah beberapa tahap dalam normalisasi : 1. Bentuk tidak normal
Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. Bisa jadi data yang dikumpulkan akan tidak lengkap dan terjadi duplikasi data
2. Bentuk normal pertama
Secara sederhana entitas berada dalam first normal form (1NF) jika tidak ada atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh entitas tunggal. Atribut yang dapat memiliki banyak nilai sebenarnya mendeskripsikan entitas terpisah, mungkin sebuah entitas dan hubungan.
3. Bentuk normal kedua
Entitas berada dalam second normal form (2NF) jika sudah berada dalam 1NF dan jika nilai semua atribut non primary-key tergantung pada primary key
lengkap-bukan hanya sebagian. 4. Bentuk normal ketiga
Entitas berada dalam third normal form (3NF) jika telah berada dalam 2NF dan jika nilai atribut non primary-key-nya tidak tergantung pada atribut non
primary key lainnya. Atribut nonkey yang tergantung pada atribut nonkey
lainnya harus dipindahkan atau dihapus. Sekali lagi, entitas dan hubungan baru mungkin harus ditambahkan ke model data.
2.6. Alat Perancangan Struktur Tampilan
2.6.1. State Transition Diagram
State Transition Diagram (STD) merupakan suatu modelling tool yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dan suatu system (http://www.nikhef.nl). Pada mulanya hanya digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang memiliki sifat realtime seperti : Process Control, Telephone Switching System, dan Military Command and Control System.
Untuk melengkapi STD diperlukan dua hal yaitu condition dan action. Condition adalah suatu event pada external invironment yang dapat dideteksi oleh sistem, misal sebuah sinyal, interupt atau data akan menyebabkan perubahan terhadap suatu state dari state menunggu x ke state menunggu y atau memindahkan aktivitas x ke aktivitas y. Action adalah yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau merupakan reaksi terhadap condition. Action akan menghasilkan output, massage display pada screen, ataupun menghasilkan kalkulasi.
Tabel 2.5. Simbol (Notasi) STD
Simbol Keterangan State
2.7. Alat Implementasi yang Digunakan
2.7.1. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan sejumlah peripheral yang terdiri dari beberapa komputer, printer, LAN card, dan peralatan lain yang saling terintergrasi satu sama lain. (Kurniawan, 2007 : 2)
2.7.1.1. Macam-macam Jaringan Komputer
Berdasarkan lingkup dan luas jangkauannya, jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network)
a. LAN (Local Area Network)
LAN merupakan suatu jaringan komputer yang masih berada di dalam gedung atau ruangan. Dalam membuat jaringan LAN, minimal harus ada dua buah komputer yang masing-masing memiliki kartu jaringan.
b. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan pengembangan dari LAN, yaitu jaringan yang terdiri dari beberapa jaringan LAN yang saling berhubungan. Letak jaringan ini bisa saling berjauhan tergantung dari panjangnya kabel yang digunakan. MAN biasanya digunakan oleh sebuah perusahaan jaringan komputer dalam satu kota, antar kampus atau universitas, dan lain-lain.
c. WAN (Wide Area Network)
WAN merupakan bentuk jaringan komputer yang terdiri dari LAN dan MAN. Jaringan WAN telah memenuhi berbagai kebutuhan sistem jaringan, seperti jaringan untuk publik, jaringan pada bidang perbankan, jaringan
jual-beli secara online melalui internet, jaringan penjualan jasa, dan jaringan lainnya.
2.7.1.2. Model / Tipe Jaringan Komputer
Berikut ini adalah beberapa model jaringan komputer yang didasarkan pada metode akses dan pemrosesan data, yaitu: model jaringan peer to peer dan model jaringan client-server.
a. Model Jaringan Peer to Peer
Pada tipe jaringan ini pertukaran data hanya dapat dilakukan antar dua komputer atau beberapa komputer dalam satu area kerja. Jaringan ini dapat dibuat dengan menghubungkan dua komputer melalui kabel jaringan yang terhubung dengan hub atau switch (untuk komputer satu area).
Gambar 2.6. Skema Jaringan Peer to Peer (Kurniawan, 2007 : 23)
b. Model Jaringan Client-Server
Tipe jaringan ini terdiri dari sejumlah komputer dengan memakai satu atau beberapa komputer yang dijadikan server dan dihubungkan dengan sejumlah komputer client. Jadi pada jaringan ini bisa terdapat satu atau lebih dari satu server untuk mengendalikan beberapa komputer client.
Peer Peer 2
Peer Peer
Gambar 2.7. Skema Jaringan Client-Server (Kurniawan, 2007 : 24) Pada jaringan ini komputer server hanya bertugas memberikan service (layanan) seperti database server, file server, dan lain sebagainya. Sementara komputer client pada jaringan ini hanya memakai service-service yang diberikan oleh server. File-file yang berhubungan dengan data pribadi server tidak bisa diakses oleh client, kecuali client tersebut mendapatkan hak akses dari server.
2.7.2. Internet
2.7.2.1. Sejarah Internet
Pada awalnya tahun 1969 internet hanya terdiri dari beberapa jaringan komputer kecil yang didirikan oleh Departemen Pertahanan Amerika yaitu ARPANET yang digunakan untuk tujuan riset. Pada tahun 1971 ARPANET baru terdiri dari lima belas titik jaringan dengan 23 host dan aplikasi yang canggih waktu itu adalah electronik mail. Tahun1973 ARPANET membentuk WAN (wide area network) yang terhubung dari Amerika ke jaringan di Norwegia dan Inggris. Tahun 1983 ARPANET baru terdiri dari 235 host. Angka ini melonjak pada tahun 1989 hingga mencapai 100.000 host. Tahun 1990 ARPANET berganti nama menjadi INTERNET.
Client 1 Client2
Client 3 Client4
2.7.2.2. Pengertian Internet
Internet adalah jaringan komputer global yang menghubungkan jutaan komputer di dunia melalui jaringan komputer lokal sehingga memungkinkan pertukaran informasi antar pemakainya. Menurut sumber lain Internet adalah Teknologi yang terbentuk berbasis TCP/IP berserta standar-standar yang umum digunakan. (Purbo, 1999 : 4)
2.7.2.3. Protokol Internet
Protokol dipergunakan untuk proses komunikasi diantara entiti sistem yang berbeda-beda. Istilah entiti dan sistem, sebagai contoh entiti adalah program-program aplikasi user, FTP serta manajemen database, email. Sedangkan istilah sistem adalah komputer, terminal dan sensor remote (Ford, 1998). Protokol dapat diartikan sebagai suatu rangkaian aturan yang membawahi proses pertukaran data diantara dua entity.
2.7.2.3.1. TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet
Protocol)
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet (http://id.wikipedia.org). Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi.
2.7.2.3.1.1. Arsitektur TCP/IP
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI (Open System Interconnection), tetapi menggunakan model referensi DARPA (United States Defense Advanced Research Project Agency) (http://id.wikipedia.org). Seperti diperlihatkan pada gambar 2.9, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut: