• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Ekonomi Wilayah

Bab IV Perbandingan

4.2 Struktur Ekonomi Wilayah

Struktur ekonomi wilayah tercermin dari besarnya kontribusi PDRB masing-masing sektor ekonomi terhadap total PDRB. Dengan mengetahui struktur ekonomi wilayah, maka upaya pembangunan ekonomi dapat diarahkan sesuai dengan aspirasi masyarakat dan potensi wilayah. Struktur ekonomi juga dapat dijadikan acuan untuk merencanakan upaya perbaikan struktur, maupun penciptaan struktur ekonomi wilayah yang ideal dalam jangka panjang.

4.2.1 Sektor-Sektor Utama

Seperti penjelasan pada bab sebelumnya, struktur ekonomi Kabupaten Pulau Morotai pada tahun 2013 didominasi 3 (sektor) utama yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan/hotel/restoran, serta sektor industri pengolahan. Demikian pula halnya dengan perekonomian Maluku Utara tahun 2013 masih didominasi oleh 3 (tiga) sektor kegiatan ekonomi yakni sektor pertanian, sektor perdagangan/hotel/restoran, serta sektor Industri Pengolahan. Kontribusi masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB Provinsi Maluku Utara tercatat sebesar 33,77 persen, 26,92 persen, dan 12,46 persen.

Tabel 4.5 Peranan Sektor Pertanian Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara Tahun 2013

Peranan (%) Kabupaten/Kota Banyaknya

(1) (2) (3)

>20,0 Ternate 1

20,0 – 39,9 Halmahera Tengah,

Halmahera Selatan 2

< 40,0

Halmahera Barat, Kepulauan Sula, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Pulau Morotai, Tidore Kepulauan

6

Sumber : BPS, data diolah

Dominasi sektor Pertanian bukan hanya terjadi di Pulau Morotai, tetapi juga terjadi di semua kabupaten/kota kecuali di Kota Ternate. Dominasi sektor Pertanian tersebut secara rata–rata masih berkisar 37-50 persen. Jika seluruh kabupaten/kota diklasifikasikan menurut kelompok peranan sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB di masing-masing daerah, maka di tahun 2013 akan terlihat seperti pada Tabel 4.5.

Tabel 4.6. Peranan Sektor Pertanian Kabupaten/Kota Tahun 2011-2013 (Persen) Kabupaten/Kota Tahun 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) Halmahera Barat 41,53 42,43 41,38 Halmahera Tengah 37,53 37,73 37,34 Kepulauan Sula 43,45 43,82 43,26 Halmahera Selatan 38,87 38,59 37,61 Halmahera Utara 41,10 41,53 41,19 Halmahera Timur 41,35 40,90 40,48 Pulau Morotai 44,54 43,78 43,49 Ternate 13,25 12,91 12,54 Tidore 49,92 49,24 48,48 Maluku Utara 35,83 34,91 33,77

Sumber : BPS, data diolah

Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa selama periode 2011-2013 kontribusi sektor Pertanian hampir di seluruh kabupaten/ kota secara rata-rata cenderung mengalami penurunan. Penurunan peranan sektor Pertanian tersebut merupakan pergeseran pada struktur perekonomian secara alamiah, dan hal tersebut terjadi karena ada sektor lain mulai meningkat produktivitasnya, disamping mulai beralihnya lahan pertanian menjadi pemukiman.

Sektor Perdagangan/Hotel/Restoran sebagai kontributor

terbesar kedua dalam perekonomian Maluku Utara, juga mewarnai kegiatan ekonomi di masing-masing kabupaten/kota. Pada sektor Perdagangan/Restoran/Hotel periode tahun 2011-2013, kontribusi sektor ini sebagian besar kabupaten/kota mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi di masing-masing daerah. Capaian kontribusi sektor tersebut untuk Provinsi Maluku Utara tahun 2011 sebesar 24,27 persen dan terjadi peningkatan pada

tahun 2013 menjadi sebesar 26,92 persen. Begitu pula peranan sektor ini terhadap perekonomian Kabupaten Pulau Morotai nampak menunjukkan peningkatan dari 21,29 persen di tahun 2011 menjadi 23,46 persen di tahun 2013. Geliat ekonomi menuju diterapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) nampaknya mulai terlihat di Pulau Morotai.

Jika seluruh daerah otonom diklasifikasikan menurut kelompok peran sektor Perdagangan/Hotel/Restoran terhadap perekonomian masing-masing wilayah, maka tahun 2013 akan terlihat gambaran seperti pada Tabel 4.7. berikut:

Tabel 4.7. Peranan Sektor Perdagangan, Hotel, Restoran Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara Tahun 2013

Peranan (%) Kabupaten/Kota Banyaknya

(1) (2) (3)

>20,0

Halmahera Tengah,

Halmahera Utara, Halmahera Timur

3

20,0 – 29,9

Halmahera Barat, Kepulauan Sula, Halmahera Selatan, Pulau Morotai, Tidore Kepulauan

5

< 30,0 Kota Ternate 1

Peranan sektor Perdagangan/Hotel/Restoran selama periode waktu 2011-2013 terlihat pada Tabel 4.8. berikut:

Tabel 4.8. Peranan Sektor Perdagangan, Hotel, Restoran Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara Tahun 2011-2013 (Persen)

Kabupaten/Kota Tahun 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) Halmahera Barat 27,43 27,61 28,85 Halmahera Tengah 18,59 18,75 19,92 Kepulauan Sula 23,89 24,22 25,22 Halmahera Selatan 23,68 23,97 25,40 Halmahera Utara 18,37 18,37 19,50 Halmahera Timur 14,41 15,29 16,82 Pulau Morotai 21,29 22,62 23,46 Ternate 29,71 30,17 31,17 Tidore 27,78 28,61 29,48 Maluku Utara 24,27 25,57 26,92

Sumber : BPS, data diolah

Sektor Industri Pengolahan adalah sektor terbesar ke tiga terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Pulau Morotai, begitu juga terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara. Periode tahun 2011-2013 sektor ini kontribusinya terhadap pembentukan PDRB Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan dari 12,76 persen di tahun 2011 menjadi 12,46 persen di tahun 2013.

Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan, yaitu dari 12,76 persen di tahun 2011 menjadi 12,46 persen di tahun 2013. Kabupaten Halmahera Selatan tercatat sebagai daerah otonom yang sektor Industri Pengolahannya cukup dominan, sedangkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian Kabupaten Pulau Morotai tahun 2013

sebesar 17,28. Jika seluruh kabupaten/kota diklasifikasikan menurut kelompok peran sektor Industri Pengolahan, maka akan terlihat gambaran seperti pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Peranan Sektor Industri Pengolahan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara Tahun 2013

Peranan (%) Kabupaten/Kota Banyaknya

(1) (2) (3)

>10,0 Halmahera Tengah, Halmahera

Timur, Ternate, Tidore Kepulauan 4 10,0 – 19,9 Halmahera Barat, Kepulauan Sula,

Halmahera Utara, Pulau Morotai 4

< 20,0 Halmahera Selatan 1

Sumber : BPS, data diolah

Selengkapnya peranan sektor Industri Pengolahan dan perubahannya di masing-masing kabupaten/kota dalam periode 2011-2013 terlihat pada Tabel 4.10. berikut:

Tabel 4.10. Peranan Sektor Industri Pengolahan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara Tahun 2011-2013 (Persen)

Sumber : BPS, data diolah

Kabupaten/Kota Tahun 2011 2012 2013 (1) (4) (5) (6) Halmahera Barat 18,85 18,09 17,91 Halmahera Tengah 7,58 7,22 7,08 Kepulauan Sula 15,64 14,74 14,13 Halmahera Selatan 21,13 20,88 20,40 Halmahera Utara 14,96 14,30 14,25 Halmahera Timur 7,27 7,39 7,80 Pulau Morotai 18,32 17,63 17,28 Ternate 5,10 4,75 4,64 Tidore 4,85 4,87 4,83 Maluku Utara 12,76 12,50 12,46

4.2.2 Peranan Sektor Dominan Terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara

Berikut diuraikan peranan sektor pertanian, sektor

perdagangan, serta sektor industri masing-masing kabupaten/kota dalam pembentukan PDRB di Provinsi Maluku Utara periode 2011-2013.

Tabel 4.11. Peranan Sektor Pertanian Kabupaten/Kota Terhadap Sektor Pertanian Provinsi Tahun 2011-2013 (Persen)

Kabupaten/Kota Tahun 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) Halmahera Barat 7,55 7,62 7,41 Halmahera Tengah 8,82 8,79 8,69 Kepulauan Sula 13,57 13,53 13,44 Halmahera Selatan 18,38 18,28 18,05 Halmahera Utara 17,42 17,82 18,29 Halmahera Timur 10,53 10,43 10,51 Pulau Morotai 4,84 4,83 4,90 Ternate 7,14 7,05 7,07 Tidore 11,75 11,65 11,64

Sumber : BPS, data diolah

Lima Kabupaten/kota yang menjadi penyumbang terbesar Sektor Pertanian di Provinsi Maluku Utara adalah Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Kota Tidore Kepulauan, serta Kabupaten Halmahera Timur. Peran sektor pertanian pada lima kabupaten/kota tersebut mencapai 70 (tujuh puluh) persen. Sedangkan kontribusi sektor pertanian Pulau Morotai terhadap pertanian Provinsi Maluku Utara hanya sebesar 4,90 persen saja.

Sektor Perdagangan/Hotel/Restoran sebagai kontributor

disumbangkan oleh Kota Ternate, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, serta Kepulauan Sula masing-masing sebesar 25,05 persen; 17,37 persen; 12,34 persen; dan 11,16 persen. Sedangkan sumbangan sektor perdagangan Kabupaten Pulau Morotai hanya

sebesar 3,77 persen. Selengkapnya sumbangan sektor

Perdagangan/Hotel/Restoran dari masing-masing kabupaten/kota terlihat pada Tabel 4.12. berikut:

Tabel 4.12. Peranan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) Kabupaten/Kota Terhadap sektor PHR Provinsi Maluku Utara

Tahun 2011-2013 (Persen) Kabupaten/Kota Tahun 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) Halmahera Barat 7,76 7,55 7,39 Halmahera Tengah 6,79 6,65 6,61 Kepulauan Sula 11,60 11,39 11,16 Halmahera Selatan 17,40 17,29 17,37 Halmahera Utara 12,11 12,00 12,34 Halmahera Timur 5,70 5,94 6,22 Pulau Morotai 3,59 3,80 3,77 Ternate 24,88 25,07 25,05 Tidore 10,17 10,31 10,09

Sumber : BPS, data diolah

Sektor Industri Pengolahan sampai dengan tahun 2013 sebagai penyumbang terbesar ke tiga dalam perekonomian Maluku Utara. Sekitar 60 persen disumbangkan oleh tiga kabupaten, yakni Halmahera Selatan, Halmahera Utara, serta Kabupaten Kepulauan

Sula. Sedangkan sektor industri Kabupaten Pulau Morotai

menyumbang sekitar 5,88 persen terhadap sektor industri Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya sumbangan sektor Industri Pengolahan dari masing-masing kabupaten/kota terlihat pada Tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13. Peranan Sektor Industri Pengolahan Kabupaten/Kota terhadap Sektor Industri Pengolahan Provinsi Maluku Utara,

Tahun 2011-2013 (Persen) Kabupaten/Kota Tahun 2011 2012 2013 (1) (4) (5) (6) Halmahera Barat 10,04 9,82 9,69 Halmahera Tengah 5,21 5,08 4,98 Kepulauan Sula 14,30 13,75 13,25 Halmahera Selatan 29,23 29,86 29,57 Halmahera Utara 18,57 18,55 19,11 Halmahera Timur 5,42 5,69 6,12 Pulau Morotai 5,82 5,88 5,88 Ternate 8,04 7,90 7,91 Tidore 3,37 3,48 3,50

Sumber : BPS, data diolah

4.3 Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB Per

Dokumen terkait