BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum
4.1.4. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Kantor Syahbandar Kelas Utama, terdiri atas :
1. Bagian Tata Usaha;
2. Bagian Kelaiklautan Kapal;
3. Bagian Laik Layar dan Kepelautan; dan
4. Bagian Ketertiban dan Patroli.
1. Bagian Tata Usaha
a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, pembinaan dan pengembangan jabatan
fungsional.
b. Pengelolaan urusan keuangan, pelaporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
serta penerimaaan, penyetoran dan pembukuan Penerimaan Bukan Pajak
(PNBP);
c. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, ke rumah tanggaan dan
urusan umum; dan
d. Pelaksanaan urusan bantuan hukum, penyiapan bahan-bahan penyelesaian
permasalahan hukum dan hubungan masyarakat.
Bagian Tata Usaha, terdiri atas :
b. Subbagian Kepegawaian dan Keuangan; dan
c. Subbagian Umum dan Hubungan Masyarakat;
(1)Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, dan
administrasi pembukuan, penerimaan dan penyetoran Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP), Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) dan
Pelaporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI).
(2)Subbagian Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan
urusan kepegawaian, pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional,
pengelolaan urusan keuangan, pelaporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
serta penerimaan, penyetoran dan pembukuan Penerimaan Negara Pajak
(PNBP).
(3)Subbagian Umum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas
melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, kerumahtanggaan dan
urusan umum, serta urusan bantuan hukum, penyiapan bahan-bahan
penyelesaian permasalahan hukum dan hubungan masyarakat.
2. Bagian kelaiklautan kapal menyelenggarakan fungsi :
a. Pengukuran, pendaftaran dan balik nama kapal;
b. Pemeriksaan pembangunan, perombakan, perubahan, penghitungan
keseimbangan, docking dan percobaan;
c. Pemeriksaan peralatan pencegahan pencemaran dan pembersihan tangki
serta vertifikasi manajemen keselamatan kapal;
e. Penyiapan bahan penerbitan sertifikasi keselamatan, pencegahan
pencemaran dan manajemen keselamatan kapal.
Bidang Kelaiklautan Kapal, terdiri atas:
a. Seksi Pengukuran dan Status Hukum Kapal;
b. Seksi Keselamatan Kapal; dan
c. Seksi Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal.
(1) Seksi Pengukuran dan Status Hukum Kapal mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengukuran kapal, pendaftaran kapal dan balik nama
kapal, pemasangan tanda selar, pergantian bendera kapal, pemberian
surat ukur, akte pendaftaran kapal, akte baik nama kapal, hipotek kapal
dan surat kebangsaan kapal.
(2) Seksi Keselamatan Kapal mempunyai tugas melakukan pemeriksaan dan
pengujian pembangunan, perombakan, perubahan, penghitungan
keseimbangan, docking, percobaan berlayar, nautis, teknis, radio kapal,
serta penyiapan bahan penerbitan sertifikat keselamatan kapal dan
exibitum buku jurnal kapal.
(3) Seksi Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal
mempunyai tugas melakukan pemeriksaan dan pengujian tugas
melakukan pemeriksaan dan pengujian peralatan pencegahan pencemaran
kapal, pembersihan tangki, verfikasi manajemen keselamatan kapal,
perlindungan ganti rugi pencemaran, pembersihan tangki dan manajemen
keselamatan kapal.
3. Bagian Laik Layar dan Kepelautan menyelenggarakan fungsi :
a. Pengawasan tertib bandar dan tertib berlayar, lalu lintas kapal, kapal
asing, pergerakan kapal, pemanduan, penundaan, kegiatan kapal di
perairan pelabuhan.
b. Pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal;
c. Penyiapan bahan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar.
d. Penyiapan bahan koordinasi dan pemberian bantuan pencarian dan
penyelamatan (Search and Rescue/SAR);
e. Penanggulangan pencemaran laut serta pencegahan dan pemadaman
kebakaran di perairan pelabuhan.
f. Pengawasan kegiatan pengangkatan kerangka kapal, salvage dan
pekerjaan bawah air;
g. Pemeriksaan pendahuluan kecelakaan dan musibah di laut; dan
h. Penyiapan bahan penerbitan dokumen pelaut, perjanjian kerja laut dan
penyijilan awak kapal.
4. Bagian Laik Layar dan Kepalautan, terdiri atas :
a. Seksi Laik Layar
c. Seksi Kepelautan.
(1) Seksi Laik Layar mempunyai tugas melakukan pengawasan tertib bandar
dan tertib berlayar, lalu lintas kapal, kapal asing, pergerakan kapal,
pemanduan, penundaan, kegiatan kapal di perairan pelabuhan,
pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal serta penyiapan bahan
penerbitan Surat Persetujuan Berlayar.
(2) Seksi Penyelamatan dan Penanggulangan Pencemaran mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pemberian bantuan pencarian
dan penyelamatan (search and rescue/SAR), penanggulangan
pencemaran laut serta pencegahan dan pemadaman kebakaran di perairan
pelabuhan, penanganan kerangka kapal serta kegiatan salvage dan
pekerjaan bawah air, pemeriksaan pendahuluan kecelaksaan kapal dan
penanganan musibah di laut.
(3) Seksi Kepalautan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penerbitan dokumen pelaut, perjanjian kerja laut dan penyijilan awak
kapal.
5. Bagian Ketertiban dan Patroli, menyelenggarakan fungsi :
a. Pengawasan, pengamanan dan penertiban turun naik penumpang di
pelabuhan.
c. Pengawasan, pengamanan dan patroli terhadap keselamatan kapal standar
dan berlabuh di Daerah Lingkungan Kerja (DLK) dan Daerah Lingkungan
Kepentingan (DLKP) pelabuhan;
d. Penyiapan bahan pengendalian pengamanan operasional dan fasilitas
pelabuhan;
e. Pelaksanaan penertiban alih muat di perairan; dan
f. Pelaksanaan penyidikan tindak pidana di bidang pelayaran sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Bagian Ketertiban dan Patroli, terdiri atas :
a. Sekti Tertib Terminal;
b. Seksi Penjagaan dan Patroli Perairan; dan
c. Seksi Penyidikan Tindak Pidana Pelayaran.
(1) Seksi Tertib Terminal mempunyai tugas melakukan pengawasan,
pengamanan dan penertiban turun naik penumpang, kegiatan bongkar
muat barang khusus dan barang berbahaya di terminal.
(2) Seksi Penjagaan dan Patroli Perairan mempunyai tugas melakukan
pengawasan, pengamanan dan patroli terhadap keselamatan kapal sandar
dan berlabuh di Daerah Lingkungan Kerja (DLK) dan Daerah
Lingkungan Kepentingan (DLKP) pelabuhan, serta penyiapan bahan
pengendalian pengamanan operasional dan fasilitas pelabuhan dan
(3) Seksi Penyidikan Tindak Pidana Pelayaran mempunyai tugas melakukan
penyidikan tindak pidana di bidang pelayaran sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
6. Bagian Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi, dan Usaha
Kepelabuhan, terdiri dari atas :
a. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan lalu
lintas kapal, bongkar muat barang, usaha jasa terkait dengan angkutan di
perairan, tenaga kerja bongkar muat, pengawasan kegiatan keangenan dan
perwakilan kapal asing serta pemberian dispensasi syarat bendera,
kelancaran dan ketertiban pelayanan kapal dan barang, serta kegiatan
pihak lain, pengaturan dan penyelenggaraan lalu lintas kapal
keluar/masuk pelabuhan.
b. Seksi Fasilitas dan Pengawasan Operasional Pelabuhan, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pengaturan, pengendalian, pengawasan
fasilitas dan operasional pelebuhan, usah ajasa terkait dengan
kepelabuhan dan pemanduan kapal, serta penggunaan lahan daratan dan
perairan di dalam Daerah Lingkungan Kerja (DLK) dan Daerah
Lingkungan Kepentingan (DLK) pelabuhan, pengawasan dan evaluasi
penerapan standar penggunaan peralatan kegiatan bongkar muat
terminal untuk kepentingan sendiri serta peningkatan kemampuan
terminal dan operasional pelabuhan 24 (dua puluh empat) jam, keamanan
dan ketertiban di pelabuhan, serta pemeliharaan kelestarian lingkungan di
pelabuhan.
c. Seksi Bina Usaha dan Jasa Kepelabuhanan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan
Usaha Pelabuhan, promosi peluang investasi, serta penyediaan dan/atau
pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum disediakan oleh Badan Usaha
Pelabuhan (BUP), penyusunan sistem dan prosedur pelayanan jasa
kepelabuhan serta penyediaan dan pengelolaan sistem informasi angkutan
di perairan dan sistem informasi pelabuhan, penyusunan dan evaluasi
standar kinerja operasional pelayanan jasa kepelabuhanan.
7. Bidang Perencanaan dan Pembangunan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja penyediaan lahan daratan dan
perairan pelabuhan, penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang,
pengerukan kolam pelabuhan dan alur-pelayaran, rekiamasi, jaringan
jalan serta Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran
b. Penyiapan bahan penyusunan rencana induk pelabuhan serta Daerah
Lingkungan Kerja (DLK) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP)
c. Penyiapan bahan penetapan standar kinerja operasional pelayanan jasa
kepelabuhanan;
d. Penyiapan bahan penyusunan rencana pembangunan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh
pengguna jasa yang belum disediakan jalan oleh Badan Usaha Pelabuhan;
e. Penyiapan bahan penyusunan program penyediaan dan pemeliharaan
penahan gelombang, pengerukan kolam pelabuhan dan alur-pelayaran,
reklamasi, jaringan jalan dan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran;
f. Penyiapan bahan penyusunan rencana desain konstruksi fasilitas pokok
pelabuhan dan fasilitas penunjang kepelabuhanan;
g. Penyiapan bahan penyusunan program pembangunan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh
pengguna jasa yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan;
h. Penyiapan bahan analisa dan evaluasi pembangunan penahan gelombang,
pengerukan kolam pelabuhan dan alur-pelayaran, rekiamasi, jaringan
jalan, Sarana Bantu Naviasi-Pelayaran serta sarana dan prasarana
pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang
belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan;
i. Penyiapan bahan penyusunan dan pengusulan tarif untuk ditetapkan oleh
Menteri atas penggunaan daratan dan/atau perairan, fasilitas pelabuhan
serta jasa kepelabuhanan yang disediakan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan
Bidang Perencanaan dan Pembangunan, terdiri atas:
a. Seksi Penyusunan Rencana;
b. Seksi Penyusunan Program dan Desain; dan
c. Seksi Analisa, Evaluasi dan Tarif.
(1) Seksi Penyusunan Rencana mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana kerja penyediaan lahan daratan dan perairan
pelabuhan, penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang,
pengerukan kolam pelabuhan dan alur-pelayaran, reklamasi, jaringan,
Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran, rencana induk pelabuhan serta Daerah
Lingkungan Kerja (DLK) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP)
pelabuhan, penetapan standar kinerja operasional pelayanan jasa
kepelabuhanan, rencana pembangunan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna
jasa yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan.
(2) Seksi Penyusunan Program dan Desain mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program penyediaan dan pemeliharaan
penahan gelombang, pengerukan kolam pelabuhan dan alur-pelayaran,
reklamasi, jaringan jalan, Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran, rencana
desain konstruksi fasilitas pokck pelabuhan dan fasilltas penunjang
kepelabuhanan serta program pembangunan dan perneliharaan. sarana dan
prasarana jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang
(3) Seksi Analisa, Evaluasi dan Tarif mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan analisa dan evaluasi pembangunan penahan gelombang,
pengerukan kolam pelabuhan dan alur-pelayaran, reklamasi, jaringan
jalan, Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran dan sarana dan prasarana
pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang
belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan serta penyusunan dan
pengusulan tarif untuk ditetapkan oleh Menteri atas penggunaan daratan
dan/atau perairan, fasilitas pelabuhan serta jasa kepelabuhanan yang
disediakan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
8. Kantor Otoritas Pelabuhan
Kantor Otoritas Pelabuhan dibentuk pada 4 (empat) lokasi, yang
terdiri atas :
a. Kantor Otoritas Pelabuhan I di Belawan Provinsi Sumatera Utara,
membawahi wilayah kerja sebanyak 27 (dua puluh tujuh) lokasi.
b. Kantor Otoritas Pelabuhan II di Tanjung Priok Provinsi DKI Jakarta,
membawahi wilayah kerja sebanyak 20 (dua puluh) lokasi.
c. Kantor Otoritas Pelabuhan III di Tanjung Perak Provinsi Jawa Timur,
membawahi wilayah kerja sebanyak 31 (tiga puluh satu) lokasi.
d. Kantor Otoritas Pelabuhan IV di Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
9. Kelompok Jabatan Fungsional
(1)Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
yang terbagi dalam kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang
tugas keahliannya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2)Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk Kepala Otoritas Pelabuhan.
(3)Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
(4)Jenis jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Struktur Organisasi Kantor Syahbandar Utama sebagaimana di bawah ini.
Gambar 2. Struktur Kantor Syahbandar Kelas Utama Eselon II.a. KANTOR SYAHBANDAR BIDANG KELAIKLAUTAN KAPAL BIDANG LAIK LAYAR DAN
KEPELAUTAN BIDANG KETERTIBAN DAN PATROLI KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN BAGIAN TATA USAHA UMUM DAN HUMAS SEKSI PENGUKURAN DAN STATUS HUKUM KAPAL
SEKSI LAIK LAYAR SEKSTI TERTIB PELABUHAN SEKSI KESELAMATAN KAPAL SEKSI PENYELAMATAN PENANGGULAN PENCEMARAN SEKSI PENJAGAAN DAN PATROLI PERAIRAN SEKSI PENCEGAHAN PENCEMARAN DAN MANAJEMEN KESELAMATAN KAPAL SEKSI KEPELAUTAN SEKSI PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PELAYARAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL