• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Uji Validitas

Hasil uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas

Variabel Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Kualitas Produk (X1) Pertanyaan 1 0,7490 0,1654 Valid Pertanyaan 2 0,6440 0,1654 Valid Pertanyaan 3 0,6430 0,1654 Valid Pertanyaan 4 0,6510 0,1654 Valid Brand Image (X2) Pertanyaan 1 0,6860 0,1654 Valid Pertanyaan 2 0,7680 0,1654 Valid Pertanyaan 3 0,7310 0,1654 Valid Pertanyaan 4 0,5720 0,1654 Valid Kepuasan Nasabah (Z) Pertanyaan 1 0,8220 0,1654 Valid Pertanyaan 2 0,5470 0,1654 Valid Pertanyaan 3 0,6290 0,1654 Valid Pertanyaan 4 0,7070 0,1654 Valid Loyalitas Nasabah (Y) Pertanyaan 1 0,6900 0,1654 Valid Pertanyaan 2 0,6950 0,1654 Valid Pertanyaan 3 0,7590 0,1654 Valid Pertanyaan 4 0,7240 0,1654 Valid

Dari keterangan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai r hitung masing-masing pertanyaan dari keempat variabel > daripada r tabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh pertanyaan yang mendukung penelitian ini adalah valid, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item digunakan pada keseluruhan model pengujian (Ghozali, 2013: 53).

b. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Crombach’s Alpha Keterangan

Kualitas Produk 0,602 Reliabel

Brand Image 0,614 Reliabel

Kepuasan Nasabah 0,617 Reliabel

Loyalitas Nasabah 0,685 Reliabel

Dari keterangan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki Crombach’s Alpha > 0,6. Dengan demikian kualitas produk, brand image, kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah dapat dikatakan reliabel (Bawono, 2006: 64).

2. Uji Statistik

a. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Bawono (2006: 89) uji T digunakan untuk melihat signifikasi variabel independen mempengaruhi bariabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri.

Berikut tabel yang menjelaskan hasil uji t (Ttest):

Tabel 4.5

Hasil Uji Ttest (Parsial) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.649 2.801 2.373 .020 KUALITAS_ PRODUK .014 .087 .016 .161 .873 BRAND_IM AGE .197 .089 .220 2.224 .028 KEPUASAN _NASABAH .571 .106 .522 5.410 .000

a. Dependent Variable: LOYALITAS_NASABAH

Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikasi variabel kualitas produk (X1) adalah sebesar 0,873 lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk (X1) terhadap loyalitas nasabah (Y). Sedangkan nilai signifikasi variabel brand image (X2) adalah sebesar 0,028 lebih kecil 0,05 artinya ada pengaruh yang signifikan antara brand image terhadap loyalitas nasabah (Y). Dan untuk nilai signifikasi variabel kepuasan nasabah (X3) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya ada pengaruh signifikan antara kepuasan nasabah (X3) terhadap loyalitas nasabah (Y).

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006: 91) berikut tabel hasil uji F:

Tabel 4.6 Hasil Uji Ftest

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, secara pengujian simultan dari tabel ANNOVA dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 27.562 dengan nilai signifikasi 0,000 sehingga lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen, dan menunjukkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk sudah baik.

c. Koefesien Determinasi R2

Koefesien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel

ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 349.332 3 116.444 27.562 .000b Residual 405.578 96 4.225 Total 754.910 99

a. Dependent Variable: Loyalitas_Nasabah

b. Predictors: (Constant), Kepuasan_Nasabah, Brand_Image, Kualitas_Produk

independen (Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefesien determinasi (R2) penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji R2

B

erdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,680 artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1). Determinasi (R2) sebesar 0,463 artinya bahwa kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 46,3%, sedangkan sisanya sebesar 53,7% dipengaruhi variabel lain diluar model persamaan penelitian.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya (Bawono, 2006: 115). Dalam penelitian ini, teknik uji multikolinieritas yang digunakan adalah metode VIF (Varian

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .680a .463 .446 2.055

a. Predictors: (Constant), KEPUASAN_NASABAH, BRAND_IMAGE, KUALITAS_PRODUK

Inflaction Factor) dan nilai Tolerance. Kedua VIF dan Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau Tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan begitupun sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala Multicolinierity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala Multicolinierity. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti sebaliknya.

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinieritas Metode VIF Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standar dized Coeffici ents t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 (Constant) 6.649 2.801 2.373 .020 KUALITA S_PRODU K .014 .087 .016 .161 .873 .562 1.780 BRAND_I MAGE .197 .089 .220 2.224 .028 .573 1.746 KEPUASA N_NASAB AH .571 .106 .522 5.410 .000 .601 1.663

a. Dependent Variable: LOYALITAS_NASABAH

Dari tabel 4.8 pada kolom Collinearity Statistics, dapat dilihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan lebih kecil dari 5, sehingga semua variabel lolos dan tidak terjadi gejala multikolinieritas pada persamaan regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian setiap variabel independen (Bawono, 2006:136). Heteroskedastisitas akan terjadi apabila nilai signifikansinya < 5% (Ghozali, 2013: 143). Hasil uji heteroskedastisitas yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat dengan jelas bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,05, artinya data penelitian adalah homogen, dengan demikian bahwa variabel kualitas produk, brand image dan kepuasan nasabah tidak menunjukkan adanya gejala Heteroskedastisitas. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.741 1.836 -.404 .687 KUALITAS_PR ODUK .027 .057 .064 .472 .638 BRAND_IMAG E .013 .058 .031 .230 .819 KEPUASAN_N ASABAH .031 .069 .058 .447 .656

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data variabel berdistribusi normal atau tidak, karena sebuah penelitian yang baik itu datanya berdistribusi normal (Bawono, 2006: 174).

Hasil pengujian normalitas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.2 : Normalitas

Berdasarkan grafik plot normal (lampiran) dapat diketahui bahwa titik-titik yang tersebar pada grafik normal diatas menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa data yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

4. Analisis Jalur (Path Analyse)

a. Regresi berganda antara kualitas produk dan brand image terhadap kepuasan nasabah

Berdasarkan perhitungan regresi berganda antara kualitas produk dan brand image terhadap keuasan nasabah dibantu dengan program SPSS dalam proses perhitungannya dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10 Regresi Berganda 1

Y = 0,367 X1 + 0,339 X2 + e1

Hasil persamaan regresi berganda tersebut diatas memberikan pengertian bahwa:

1) b1 (nilai koefisien regresi X1) sebesar 0,367 bernilai positif, mempunyai arti bahwa jika kualitas produk semakin tinggi, maka kepuasan nasabah akan meningkat.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 14.948 2.226 6.714 .000 KUALITAS _PRODUK .292 .078 .367 3.741 .000 BRAND_I MAGE .278 .081 .339 3.451 .001

2) b2 (nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,339 bernilai positif, mempunyai arti bahwa jika brand image semakin baik, maka kepuasan kerja akan meningkat.

b. Regresi pengaruh kualitas produk, brand image dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah

Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda antara kualitas produk, brand image dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah, dengan dibantu program SPSS versi 21 dalam proses perhitungannya dapat diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 4.11 Regresi Berganda 2 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.649 2.801 2.373 .020 KUALITAS_P RODUK .014 .087 .016 .161 .873 BRAND_IMA GE .197 .089 .220 2.224 .028 KEPUASAN_ NASABAH .571 .106 .522 5.410 .000

a. Dependent Variable: LOYALITAS_NASABAH

Y = 0,016 X1 + 0,220 X2 + 0,522 X3

Hasil persamaan regresi berganda tersebut diatas memberikan pengertian bahwa kualitas produk (X1), brand image (X2), dan

kepuasan nasabah (X3) berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah (Y).

1) b1 (nilai koefisien regresi X1) sebesar 0,016 dan bertanda positif mempunyai arti bahwa jika kualitas produk semakin tinggi, maka loyalitas nasabah semakin meningkat.

2) b2 (nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,220 dan bertanda positif mempunyai arti bahwa jika brand image baik, maka loyalitas nasabah semakin meningkat.

3) b3 (nilai koefisien regresi X3) sebesar 0,522 dan bertanda positif mempunyai arti bahwa jika kepuasan nasabah tinggi, maka loyalitas nasabah semakin meningkat.

c. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total

Analisis jalur memperhitugkan pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan diagram jalur dapat ditunjukkan bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Berdasarkan hasil analisis diatas, berikut merupakan hasil kesimpulan analisis secara menyeluruh:

1. Pengaruh langsung (direct effect)

Pengaruh langsung merupakan pengaruh dari satu variabel independen ke variabel dependen, tanpa melalui variabel dependen lainnya pengaruh langsung langsung dapat dilihat pada hasil uji persamaan regresi 2 pada tabel diatas.

Berdasarkan tabel tersebut maka dapat diketahui pengaruh langsung masing-masing variabel sebagai berikut:

a. Kualitas produk terhadap loyalitas nasabah (X1 ke Y) Berdasarkan tabel , diketahui bahwa kualitas produk berpengaruh namun tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan koefisien regresi 0.016 dan nilai signifikansi 0.873< 0.05 dengan demikian kualitas produk tidakberpengaruh signifikan secara langsung terhadap loyalitas nasabah.

b. Brand image terhadap loyalitas nasabah (X2 ke Y)

Berdasarkan tabel , diketahui bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan koefisien regresi 0.220 dan nilai signifikansi 0.028< 0.05 dengan demikian kualitas produk berpengruh signifikan secara langsung terhadap loyalitas nasabah.

2. Pengaruh tidak langsung

Pengaruh tidak langsung adalah situasi dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lain disebut variabel intervening.

Tabel 4.12

Pengaruh Tidak Langsung kualitas produk dan brand image Terhadap kepuasan Nasabah

Karakteristik Koefisien regresi Kualitas Produk (X1) 0,166

Brand Image (X2) 0,158

4. 13

Bahan untuk uji sobel

Jalur Koefisien jalur (P) Standar error (SP)

P1 0,292 0.078

P2 0.278 0.081

P3 0.571 0.106

a) Kualitas produk terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan (X1ke Y melalui Z)

Kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan dan kepuasan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan koefisien sebesar 0.292 x 0.571 =0.166732 Berikutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung dengan menggunakan uji sobel sebagai berikut :

Kualitasproduk (Sp1p3)= √ = √(( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) =√ =0.054854

Berdasarkan hasil standar error koefisien indirect effect diatas maka dapat dihitung nilai statistik pengaruh mediasi berikut:

tkualitas produk =

= 3,039

Oleh karena nilai t hitung 3,039 lebih besar dari t tabel alpha 0.05 dan df (N-2=1.654, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti ada pengaruh mediasi.

b) Brand image terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan (X2 ke Z dan Z ke Y)

Brand image bepengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan dan kepuasan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah, dengan koefisien sebesar 0.278 x 0.571= 0,158

Berikutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung dengan

Brand image (Sp2.P3) =√ = √(( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) =√ =0.057096

Berdasarkan hasil standar error koefisien indirect effect di atas maka dapat dihitung nilai t statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:

tbrandimage =

= 2,780

Oleh karena nilai t hitung 2,780 lebih besar dari t tabel alpha 0.05 dan df (N-2=1.654), maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti ada pengaruh mediasi.

Dokumen terkait