• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur organisasi

Dalam dokumen JOKO WIBOWO H3409015 (Halaman 33-50)

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Struktur organisasi

Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu perencanaan yang terorganisasi, maka untuk menunjang suatu kegiatan operasional perusahaan sangat dibutuhkan struktur organisasi. Fungsi dari struktur organisasi adalah untuk menentukan seorang tenaga kerja yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan hasil kegiatannya dilaporkan kepada pemilik perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar setiap tenaga mengetahui hak dan kewajibannya. Bagan struktur organisasi di peternakan CV.Sumber Baja Perkasa seperti terlihat pada lampiran 1. Pemimpin perusahaan tertinggi dari CV. Sumber Baja Perkasa dipegang pemilik sekaligus sebagai direktur yaitu Bapak Zainal Fanani. Direktur dibantu oleh seorang manajer yang dipegang oleh Bapak Ardiansyah. Dalam menjalankan tugas sebagai direktur yang membawahi: a) Manajer, bertugas dan bertanggung jawab sebagai Mengelola usaha penggemukan sapi secara intensif agar mencapai tujuan yang diinginkan, b) Supervisor, bertugas dan bertanggung jawab mengawasi dan melakukan pencatatan terhadap sapi yang masuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

maupun yang keluar peternakandan melakukan transaksi dengan pembeli, dan c) Pekerja kandang, yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan semua aktifitas yang ada di peternakan tersebut dan membantu bagian pemasaran dalam proses pemasaran.

Pelaksanaan serta pembagian tugas di CV. Sumber Baja Perkasa sudah terlaksana cukup baik meskipun perusahaan ini belum lama berdiri. Setiap tugas untuk mengontrol jalannya peternakan sudah jelas yang bertanggung jawab sehingga diharapkan kelancaran kerja dapat berjalan baik sesuai yang diharapkan.

3. Lokasi dan Luas Areal Peternakan

Lokasi CV. Sumber Baja Perkasa terletak di dukuh Sentono, desa Ngawonggo, kecamatan Ceper, kabupaten Klaten, provinsi Jawa Tengah. Batas sebelah utara merupakan pemukiman yang cukup padat penduduknya yaitu dukuh Candi, sebelah selatan yaitu dukuh Sentono, sebelah barat dukuh Pandean, sedangkan sebelah timur berbatasan dukuh Tegal Rejo. Lokasi peternakan sebaiknya jauh dari lokasi pemukiman penduduk serta dekat dengan sarana transportasi, dekat dengan sumber air dan dekat dengan sumber pakan. Pemilihan lokasi peternakan sapi tergantung diantaranya pada geografi dan topografi, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan bahan pakan, ketersediaan air, transportasi dan ketersediaan bakalan yang baik (Santosa, 2000).

Perusahaan ini terletak di daerah dataran rendah dengan topografinya datar, landai dan disekitar kandang merupakan area persawahan yang cukup luas. Rata-rata suhu di daerah tersebut sebesar 28° C dengan curah hujan yang sedang, arah angin dari selatan ke utara dan sinar matahari yang cukup. Ketersediaan air dan bahan pakan untuk konsentrat ( onggok, ketela, tetes, dan jagung) dan hijauan pakan ternak cukup melimpah sehingga sangat mendukung usaha peternakan sapi khususnya sapi potong.

Denah lokasi peternakan CV. Sumber Baja Perkasa terdapat di lampiran 2. Jarak perusahaan dari jalan raya Yogja-Solo adalah sekitar

commit to user

2 km dan dapat dilalui dua rute perjalan yang berbeda. Lokasi yang tidak jauh memudahkan transportasi baik dalam pengadaan pakan dari dalam dan luar daerah maupun transportasi pemasaran ternak. Lokasi peternakan tersebut dekat dengan pemukiman penduduk sekitar 50 meter sehingga dapat menyebabkan bau yang cukup mengganggu aktivitas pemukiman. Bau tersebut dihasilkan oleh limbah ternak. Letak kandang yang berdekatan dengan rumah penduduk menurut Nitis (1992) akan berdampak pada masalah kesehatan lingkungan. Terutama pencemaran lingkungan dan limbah yang ditimbulkan.

Jenis-jenis bangunan yang dimiliki oleh peternakan CV. Sumber Baja Perkasa terdapat pada Lampiran 4 . Keseluruhan luas area tanah yang dimiliki kurang lebih 3600 m² yang digunakan untuk usaha peternakan sapi potong. Luas areal ini terbagi menjadi dua yaitu 1634,45 m² ( untuk kandang, gudang pakan, tempat pencampuran konsentrat, tempat penggilingan hijauan, dan kamar kecil) serta 1965,55 m² (bangunan gudang yang terpakai, bangunan mess karyawan, jalan, dan taman). Lay out perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 3. Semua kandang di peternakan sapi CV. Sumber Baja Perkasa memiliki kapasitas yang sama, yaitu dapat dapat menampung 40 ekor sapi setiap kandangnya dan tidak ada pembedaan tempat untuk jenis sapi dan bobot badannya. Penimbangan bobot badan sapi di peternakan sapi CV. Sumber Baja Perkasa dilakukan dengan menggunakan timbangan elektrik. Penimbangan dilakukan pada saat sapi datang dan akan dijual.

4. Populasi Ternak

Jenis ternak yang dipelihara di CV.Sumber Baja Perkasa adalah

sapi Simmental, Peranakan Ongole (PO), dan Limousin. Pembelian sapi

bakalan tersebut dilakukan dengan sistem “jogrokan” atau tafsiran

bukan dengan timbangan. Orang yang diberi kepercayaan untuk mencari bakalan adalah bapak Suparto bekerja sama dengan rekannya yang

berprofesi sebagai pedagang sapi (blantik). Kebanyakan sapi bakalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pasar Sunggingan (Boyolali), pasar Sumber Lawang (Gemolong). Sapi yang bagus untuk digemukkan selama 6 bulan memiliki kriteria antara lain, dipilih bakalan yang memiliki badan tinggi, agak kurus, badan panjang, tulang besar dan sehat. Apabila sapi memenuhi kriteria bakalan yang baik selanjutnya dilakukan transaksi. Umur sapi yang dipelihara rata-rata 1 sampai 1,5 tahun yang mempunyai bobot badan sekitar 259 kg sampai 313 kg dari berbagai jenis ternak yang ada, sedangkan untuk ternak yang bobot badan sekitar 370 kg sampai 430 kg umur rata-ratanya 1,5 sampai 2 tahun.

Sapi yang baru saja datang langsung masuk ke dalam kandang bersamaan dengan sapi lain tidak dikarantina terlebih dahulu. Hal ini disebabkan areal peternakan tidak menyediakan kandang karantina dan hanya dibiasakan dengan kondisi kandang atau lingkungan setempat dan pakan yang diberikan. Padahal sebaiknya sapi yang baru saja datang di tempatkan di kandang karantina terlebih dahulu hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penularan bibit penyakit yang dibawa oleh sapi. Sapi bakalan yang telah sampai di peternakan kemudian diberikan vitamin B-kompleks untuk menambah nafsu makan dan obat cacing, Perlakuan tersebut juga berlaku untuk ternak lainnya dan dilakukan setiap sebulan sekali.

5. Pakan

Pada dasarnya, sumber pakan sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat. Sumber pakan di peternakan CV. Sumber Baja Perkasa sudah memenuhi untuk usaha penggemukan sapi potong. Pakan hijauan yang diberikan berupa rumput Gajah dan jerami padi, sedangkan konsentrat berupa campuran dari beberapa bahan pakan seperti singkong, jagung, bekatul, konsentrat jadi, dan tetes tebu semua bahan tersebut di campur dan di fermentasi selama 3 hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2. Dalam usaha penggemukan sapi potong, pemberian pakan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksi. Kebutuhan hidup pokok sangat tergantung dari bobot

commit to user

badan ternak, yaitu semakin tinggi bobot badan ternak maka semakin tinggi jumlah kebutuhan pakannya.

B. Uraian Kegiatan Magang

1. Populasi Sapi

Pertama masuk magang pada bulan Februari 2012 populasi sapi di Peternakan CV. Sumber Baja Perkasa adalah 125 ekor. Jumlah

tersebut dibagi menjadi 3 line yang setiap line berisi ± 38-40 ekor, sapi

yang di jadikan indukan yaitu sapi limosin yang jumlahnya 4 ekor, pedet 3 ekor adalah sapi limosin. Jumlah sapi yang dimiliki perusahaan bisa berubah setiap saat karena hampir setiap minggu selalu sapi ada pengantinya dari pasar hewan dan dari peternak. Setelah magang berakhir sapi yang terdapat di peternakan CV. Sumber Baja Perkasa Menjadi 119 karena sapi terjual 6 ekor.

Tabel 1. Populasi Ternak di CV. Sumber Baja Perkasa

Sumber : Data Sekunder CV. Sumber Baja Perkasa (2012)

2. Pengadaan Bahan Pakan

2.1. Hijauan

Pemenuhan kebutuhan pakan hijauan yang akan diberikan pada ternak berasal dari lahan milik perusahaan dan menyewa lahan milik warga sekitar untuk ditanami dengan rumput gajah dan ketela. Jerami didapatkan dari limbah pemanenan tanaman padi milik warga di wilayah kecamatan Ceper maupun dari luar wilayah Ceper.

Rumput gajah dipanen dua kali tiap hari, yang diikat menjadi beberapa ikatan sebesar 20 kg. Total rumput gajah yang dipanen

Bangsa Sapi Jumlah (ekor) Keterangan

PO

Simmental

112 4

Jantan (6 ekor di jual) Jantan

Limosin 2 Jantan

Limosin 4 Betina (Indukan)

Limosin 3 Jantan dan Betina (Pedet)

Jumlah Awal 125

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

tiap hari sebanyak ± 40 ikat. Panen pertama pada rumput gajah dapat di lakukan pada umur 90 hari setelah panen. Panen selanjutnya setiap 40 hari sekali pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau. Tinggi potongan dari permukaan tanah berkisar antara 10 – 15 cm. Produksi hijauan rumput gajah antara 100 – 200 ton/ha/tahun.

Ketela dipanen tiap setahun sekali, bagian yang

dimanfaatkan adalah buah sedangkan untuk batang pohonnya ditanam lagi. Ketela yang ditanam diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pakan harian ternak jika sedang mengalami musim paceklik pakan. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan ketela perusahaan juga membeli ketela dari luar daerah.

Jerami padi dipanen beberapa saat setelah panen padi yang dilakukan oleh penduduk sekitar. Jerami yang dipanen kemudian diikat menjadi beberapa ikatan seberat 30 kg. Pemanenan jerami tidak dilakukan sekaligus habis untuk satu petak lahan tanaman padi, akan tetapi ditarget per hari sehingga mempermudah dalam pengangkutan maupun penyimpanan selama di gudang pakan.

2.2. Konsentrat

Pengadaan bahan baku konsentrat diawali dengan

perencanaan pembelian bahan baku oleh supervisor dengan mempertimbangkan jumlah persediaan bahan baku, kapasitas gudang penyimpanan, kualitas, dan harga bahan baku. Pembelian bahan baku dilakukan jika terdapat laporan dari kekurangan bahan baku bagian produksi pakan baik jenis maupun jumlah barang sesuai dengan persediaan bahan baku di gudang. Sebelum

pembelian bahan baku, supervisor meminta sampel dari supplier

kemudian dilakukan negoisasi harga bahan baku, jumlah pemesanan, dan cara pembayaran.

Karyawan di bagian pakan melakukan pengecekan terebih dahulu apakah bahan baku tersebut sesuai dengan sampel yang

commit to user

diberikan atau tidak sehingga dapat menghindari tindakan kecurangan. Jika kualitas bahan baku yang diterima lebih rendah dari sampel yang dikirim maka dimungkinkan akan dilakukan negoisasi harga lagi. Apabila pakan yang dikirim kualitasnya jauh dibawah standar, maka bahan pakan tersebut akan dikembalikan lagi ke pihak penjual pakan. Bahan baku yang telah diterima kemudian dimasukkan ke dalam gudang pakan. Konsentrat jadi yang digunakan CV. Sumber Baja Perkasa adalah Nutrifeed yang dibeli dari KJUB Puspetasari Klepu-ceper. Adapun komposisi nutrien yang terdapat didalam konsentrat tersaji pada Tabel 2 : Tabel 2. Komposisi Nutrien Konsentrat

Nutrien Kandungan Satuan Keterangan

ME 2.500,0 Kkal/kg

NE 1.400,0 Kkal/kg

DE 2.000,0 Kkal/kg

Bahan Kering 86,0 % Minimal

BETA-N 58,0 % Minimal

Serat Kasar 16,0 % Minimal

Protein Kasar 13,5 % Minimal

Lemak Kasar 3,5 % Minimal

Calsium 0,9 % Minimal

Phospor 0,5 % Minimal

Vitamin 0,3 KIU/kg

Sumber : Brosur pakan dari nutrifeed (2012)

3. Penyimpanan Bahan Pakan

Rumput gajah dari hasil panen ditempatkan di gudang pakan dan letaknya dekat dengan mesin chopper, hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam proses pencacahan rumput. Kondisi gudang pakan cukup terbuka, hal ini cukup bagus untuk proses pelayuan rumput dan tidak menyebabkan kelembaban yang tinggi. Rumput gajah yang dipanen pada sore hari akan diberikan pada pagi harinya dan begitu sebaliknya. Jerami yang telah di panen kemudian ditempatkan di gudang yang berbeda dengan gudang pakan rumput. Lokasi penyimpanan jerami berdekatan dengan tempat penyimpanan konsentrat. Penyimpanan jerami dilakukan dengan kondisi masih terikat dan diletakkan secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

bertumpuk. Kondisi gudang penyimpanan jerami hampir sama dengan gudang penyimpanan rumput, akan tetapi lebih terbuka.

Bahan baku pakan ransum yang diterima oleh perusahaan tidak seluruhnya langsung diproses untuk pencampuran ransum. Bahan-bahan baku pakan tersebut disimpan di gudang penyimpanan untuk persediaan apabila suatu saat bahan baku menipis atau tersendat. Tujuan utama dari penyimpanan adalah untuk persediaan bahan baku dalam jangka waktu tertentu terutama pada saat terjadinya kelangkaan bahan baku. Dalam penyimpanan bahan pakan meliputi bekatul, konsentrat, ketela, jagung dan rumput berjalan dengan baik. Setiap bahan pakan disimpan sesuai jenis. Tujuan dari metode ini adalah agar mudah dalam pengambilan dan membedakan bahan pakan.

Gudang tempat penyimpanan bahan baku yaitu gudang perlu mendapatkan perhatian khusus. Hal ini dikarenakan gudang yang terbuka (tidak ada pintu yang bisa ditutup) dapat menyebabkan masuknya binatang pengerat (tikus), burung maupun kutu-kutu sehingga dapat mengurangi kuantitas maupun kualitas pakan.

Penyimpanan bahan baku di CV. Sumber Baja Perkasa menggunakan sistem kavling atau blok. Pada sistem tersebut, setiap bahan pakan disimpan tersendiri sesuai dengan blok atau kavling yang ditentukan dalam penyusunan bahan baku. Pengangkutan bahan baku yang diterima oleh perusahaan dilakukan dengan cara manual oleh para pekerja. Bahan baku yang datang diturunkan satu persatu dan disusun bertumpuk sesuai dengan kavling yang ditentukan diletakkan diatas kayu atau pallet yang sebelumnya telah dipersiapkan dengan jarak antar kavling 1 meter sehingga memudahkan sirkulasi udara, pengontrolan bahan baku dan pengangkutan bahan baku. Khusus untuk garam disimpan di tempat tersendiri, hal ini dikarenakan garam dapat mempengaruhi kualitas bahan baku pakan jika disimpan secara bersama-sama.

commit to user

Fasilitas pendukung yang berada di gudang antara lain alas kayu, timbangan duduk, alat pengeruk atau sekop, ember, gayung, dan karung. Gudang tersebut menjadi satu dengan tempat penyimpanan jerami, letaknya di sisi lain dari gudang. Di dalam gudang ini terdapat alat pengayak pupuk yang berdampingan dengan tempat penyimpanan konsentrat dan jerami, jarak dari alat ini sekitar 5 meter. Kompos yang telah jadi dan sudah dibungkus sekaligus disegel diletakkan di gudang tersendiri dan berada di depan kantor.

4. Pengolahan Bahan Baku

Pengolahan bahan pakan hijauan berupa rumput gajah dilakukan pelayuan kemudian dilanjutkan pencacahan dengan menggunakan mesin chooper. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengangkutan sebelum diberikan pada ternak, selain itu dapat mempermudah ternak dalam mencerna rumput yang dikonsumsi. Mesin chooper ini mampu mencacah rumput sebanyak 700-1000 kg/jam dilengkapi mesin penggerak (dinamo) sebesar 16 PK.

Jerami yang disimpan di gudang pakan dilakukan dua perlakuan yang berbeda yaitu jerami fermentasi dan non fermentasi. Fermentasi jerami dilakukan dengan cara pemberian campuran starbio, urea dan jerami dengan perbandingan 1:1:250. Pertama-tama jerami disebar sebagai alas dengan tinggi sekitar 30 cm kemudian ditaburi dengan campuran urea dan starbio, kemudian ditumpuk lagi dengan jerami, dan seterusnya hingga campuran urea dan starbio habis serta terakhir ditutupi dengan jerami yang tersisa. Proses pembuatan jerami fermentasi dibiarkan selam 3 minggu. Sedangkan untuk jerami non fermentasi hanya ditumpuk di gudang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

5. Pemberian Pakan Pada Ternak

Pemberian pakan dilakukan empat kali dalam satu hari yaitu pada pagi, siang, dan sore. Pukul 08.00 ternak diberi pakan konsentrat. Pukul 10.30 ternak diberi pakan hijauan. Pukul 13.00 ternak diberi pakan konsentrat. Pukul 15.30 ternak diberi pakan jerami yang sudah difermentasi. Sebelum pakan diberikan, pada pagi hari dilakukan pembersihan sisa-sisa pakan yang tidak terkonsumsi oleh ternak, selain itu dilakukan pembersihan tempat air minum. Setelah tempat pakan dan minum bersih kemudian diberikan pakan konsentrat dan air minum bersih.

C. Pembahasan

1. Jenis Pakan

Perusahaan peternakan penggemukan sapi potong CV. Sumber Baja Perkasa dalam memenuhi kebutuhan pakan yang diberikan pada ternak memanfaatkan limbah pertanian atau limbah industri pertanian yang tidak dikonsumsi oleh manusia. Pakan yang digunakan berupa hijauan dan konsentrat.

1.1. Hijauan

Hijauan yang digunakan berupa hijauan segar dan kering. Hijauan segar yang diberikan berupa rumput Gajah karena hijauan segar mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh ternak. Sedangkan hijauan kering berupa jerami padi dalam bentuk fermentasi. Pemberian pakan jerami padi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pakan sumber serat dan menimbulkan rasa kenyang. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang cukup potensial sebagai pakan ternak karena tersedia cukup banyak dan mudah diperoleh disekitar lokasi peternakan. Jerami padi di CV. Sumber Baja Perkasa diberikan dalam bentuk jerami padi fermentasi.

Urea berfungsi untuk memperbaiki nilai gizi jerami padi. Pemberian urea pada proses fermentasi dapat meningkatkan

commit to user

kandungan nitrogen pada jerami, jumlah jerami yang dikonsumsi, dan daya cerna jerami. Urea yang masuk rumen dihidrolisa dengan cepat oleh enzim urease dan mikrobia rumen menjadi amoniak, yang akan digunakan oleh mikrobia rumen untuk aktifitas sintesis protein. Starbio digunakan untuk meningkatkan palatabilitas (tingkat kesukaan) ternak terhadap jerami tersebut. Setelah diproses dengan menggunakan starbio akan dihasilkan jerami yang beraroma seperti karamel dan mudah dicerna sehingga sangat disukai sapi. Daya cerna sapi terhadap jerami padi fermentasi dapat meningkat sampai 40% (Sarwono, 2004).

Adapun proses pembuatan jerami padi fermentasi sebagai berikut :

Gambar 1. Proses Pembuatan Pakan Jerami Fementasi Jerami yang digunakan untuk

fermentasi kadar airnya 45-60 %

Starter dan urea dicampur hingga homogen

Jerami di tumpuk sekitar 30 cm

Stater dan Urea ditaburkan di atas tumpukan sambil diperciki air

secukupnya

Langkah tersebut dilakukan secara terus menerus sampai tumpukan

jerami sekitar 1 m kemudian di tutup dengan jerami kering

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1.2. Konsentrat

Pakan konsentrat yang digunakan berupa konsentrat campuran yang terdiri dari konsentat jadi dari puspita, cacahan jagung dan singkong, bekatul, vitamin atau premix dan tetes. Tabel 3 . Jumlah Bahan Pakan Konsentrat Fermentasi

No Bahan Pakan Jumlah Satuan

1 Konsentrat jadi 500 Kg 2 Bekatul 50 Kg 3 Jagung 15 Kg 4 Singkong 15 Kg 5 Premix 5 Kg 6 Air 15 Liter 7 Tetes 5 Liter

Sumber : Data Sekunder CV. Sumber Baja Perkasa (2012)

Semua bahan tersebut dicampur jadi satu hingga homogeny dan di fermentasi. Pencampuran bahan pakan lebih murah penggunaannya lebih banyak, hal ini bertujuan untuk menghemat biaya pakan tanpa harus mengurangi nutrien yang dibutuhkan oleh ternak. Adapun proses pembuatan pakan konsentrat pada CV. Sumber Baja Perkasa sebagai berikut :

Gambar 2. Proses Pembuatan Pakan Konsentrat Bahan pakan ( konsentrat jadi, bekatul, singkong, jagung) dicampur menjadi satu

Bahan pakan ( konsentrat jadi, bekatul, singkong, jagung) yang sudah di campur

kemudian diberi air dan tetes

Bahan pakan yang sudah homogen kemudian difermentasi selama 3 hari

commit to user

Kandungan nutrien bahan pakan penyusun ransum pada tabel 4 adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Kandungan Nutrien Bahan Pakan Penyusun Ransum Bahan Pakan BK (%) PK (%) SK (%) LK (%) Ca (%) P (%) BETN (%) TDN (%) Singkong3) 32,3 3,3 4,3 3,3 − − 87,7 81,8 Bekatul3) 89,6 15,9 8,5 9,1 67 Tetes 3) 87,5 3,1 2,7 1,0 0,41 85,6 70,7 Wheat brand2) 88,4 17,0 8,8 5,1 0,08 1,23 − 69,9 Jerami padi2) 87,5 4,1 32,5 1,5 0,41 0,29 − 43,2

Sumber : 1) Data CV.Sumber Baja Perkasa 2) Siregar, 2003

3) Parakkasi, 1998

2. Pengadaan Bahan Pakan

Pakan hijauan berupa rumput Gajah diperoleh dari areal perkebunan sendiri, sedangkan untuk jerami padi diperoleh dari lokasi persawahan yang berada di sekitar peternakan dengan harga Rp. 235.000/ truk dengan cara memesan terlebih dahulu. Jerami padi yang diberikan adalah jerami padi fermentasi yang menggunakan starbio dan

urea sebagai fermentornya, dan bahan tersebut didapat dari agen toko

yang ada di daerah Klaten. Konsentrat yang diberikan adalah konsentrat campuran dari beberapa bahan pakan yang diperoleh dari sekitar ceper

dan beberapa daerah lain seperti kulit kedelai dari Bantul, white brand

dari Semarang, ampas kecap dari Karanganyar, bungkil kelapa dari Lampung, bekatul dari Jogjakarta, singkong dari Tawangmangu, kulit kacang dari Wonosari dan Tetes didapat dari agen toko disekitar Ceper.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Sirkulasi pengadaan bahan pakan dilakukan dengan

memperhatikan:

a) Aspek penyimpanan bahan pakan

Penyimpanan bahan pakan yang baik didasarkan pada sifatsifatnya, apakah bahan pakan tersebut tahan lama atau tidak. Penyimpanan bahan pakan biasanya dalam jangka waktu yang lama, sehingga bahan pakan yang disimpan tersebut tidak cepat rusak dan tidak menimbulkan bau tengik. Sedangkan bahan pakan yang tidak tahan lama, maka pembeliannya lebih sedikit untuk mengurangi resiko kerugian. Syarat – syarat untuk menyimpan bahan pakan yang baik antara lain, tempat penyimpanan (gudang) sebaiknya dibuat alas model panggung yang tingginya 15 cm, bahan pakan yang baru dibeli sebaiknya diletakkan paling bawah karena bahan pakan yang lama biar lebih dulu habis dan untuk menghindari kerusakan karena terlalu lama dalam penyimpanan (Mc Cullough, 1973).

b) Harga bahan pakan

Konsentrat fermentasi tersusun dari beberapa bahan pakan (seperti konsentrat jadi, bekatul, singkong, jagung dan tetes). Sedangkan untuk jerami fermentasi adalah Rp. 200 / Kg dengan rincian 400 kg jerami basah dengan harga Rp. 180 / kg dicampur dengan starbio harga Rp. 8.750/kg dan urea 0,50 kg dengan harga Rp. 1.200/kg. Bahan pakan yang berharga mahal penggunaannya sedikit, sedangkan bahan yang harganya lebih murah maka penggunaannya akan lebih banyak. Hal ini bertujuan menghemat biaya pakan dan bahan yang harganya murah belum tentu kualitasnya rendah sehingga kebutuhan nutrien yang dibutuhkan ternak dapat tercukupi. Penggunaan pakan konsentrat jadi (buatan pabrik) dapat menambah biaya pakan dan kurang ekonomis. Konsentrat yang dibeli dalam bentuk sudah jadi maka biaya untuk pembelian konsentrat menjadi sangat mahal. Oleh karenanya sedapat mungkin disusun konsentrat sendiri sehingga biaya pakan dapat

Dalam dokumen JOKO WIBOWO H3409015 (Halaman 33-50)

Dokumen terkait