• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4. Struktur Organisasi LPMP Propinsi Sumatera Utara

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 7 tahun 2007 tanggal 12 Februari 2007 LPMP mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan Nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, LPMP memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan menengah,

b. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan menengah,

c. Supervisi satuan pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian standar mutu pendidikan nasional,

d. Fasilitasi sumber daya pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan, dan

e. Pelaksanaan urusan administrasi LPMP.

Susunan organisasi LPMP Sumatera Utara terdiri atas : Kepala, Sub Bagian Umum, Seksi Program dan Sistem Informasi, Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi, Seksi Fasilitasi Sumber Daya Pendidikan, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, ketatalaksanaan, dan kerumahtanggaan LPMP Propinsi Sumatera Utara Seksi Program dan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan penyusunan program, pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan.

Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi mempunyai tugas melakukan pemetaan, analisis dan supervisi penjaminan mutu satuan pendidikan dalam pencapaian standar mutu pendidikan nasional. Seksi fasilitasi sumber daya pendidikan mempunyai tugas melakukan fasilitasi sumberdaya pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan. Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya. Struktur organisasi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP Propinsi Sumatera Utara dapat dilihat secara lengkap dalam lampiran.

4.1.2. Karakteristik Responden

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner secara langsung di LPMP Propinsi Sumatera Utara yang ada di kota Medan sebanyak 34 buah. Dari keseluruhan 34 kuisioner yang disebar seluruhnya telah diisi dan dikembalikan untuk kemudian dilakukan pengolahan data, dengan demikian jumlah responden adalah 34 orang.

4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambaran umum responden berdasarkan Jenis Kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 23 67,6 67,6 67,6

perempuan 11 32,4 32,4 100.0

Total 34 100.0 100.0

Pengumpulan data yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini menunjukkan, sebanyak 23 orang (67,6%) adalah pria, sedangkan sebanyak 11 orang (32,4%) adalah wanita.

4.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Gambaran umum responden berdasarkan Usia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Vali <30 2 5.9 5.9 5.9

30-40 11 32.4 32.4 38.2

40-50 12 35.3 35.3 73.5

>50 9 26.5 26.5 100.0

Total 34 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia antara 40 - 50 tahun yaitu sebanyak 12 orang (35.30%), disusul yang berusia 30 - 40 tahun sebanyak 11 orang (32.4%) dan yang berusia diatas atau > 50 tahun sebanyak 9 orang (26.5%). Sedangkan yang berusia dibawah atau <30 tahun sebanyak 2 orang (5.9%).

4.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambaran umum responden berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SLTA 4 11.8 11.8 11.8 Diploma 2 5.9 5.9 17.6 S-1 18 52.9 52.9 70.6 S-2 10 29.4 29.4 100.0 Total 34 100.0 100.0

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berasal dari tingkat pendidikan S-1 sebanyak 18 orang (52,9%), sedangkan sisanya berasal dari tingkat pendidikan S-2 sebanyak 10 orang (29,4%), SLTA sederajat sebanyak 4 orang (11,8%).dan Diploma sebanyak 2 orang (5,9%).

4.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Gambaran umum responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja (tahun) Frequenc

y

Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 s/d 10 15 44.1 44.1 44.1 11 s/d 20 4 11.8 11.8 55.9 21 s/d 30 10 29.4 29.4 85.3 >30 5 14.7 14.7 100.0 Total 34 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki masa kerja 1 s/d 10 tahun sebanyak 15 orang (44,1%), sedangkan sisanya telah bekerja selama 21 s/d 30 tahun sebanyak 10 orang (29,4%), 11 s/d 20 tahun sebanyak 4 orang (11.4%). dan > 30 tahun sebanyak 5 orang (14.7%).

4.1.3. Analisis Statistik Deskriptif

4.1.3.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan individual/orang perorangan untuk mengerjakan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan. Penjelasan

responden Atas kompetensi, ditunjukkan oleh beberapa indikator. Penjelasan indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut:

Penjelasan responden atas pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan latar belakang pendidikannya. responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (44,1%) dan sangat setuju (44,1%), Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa bahwa diperlukan kesesuaian antara pekerjaan dengan keahlian pegawai dengan alasan bahwa agar setiap pelaksanaan pekerjaan berlangsung dengan baik dan terhindar dari kegagalan.

Penjelasan responden atas pembagian tugas pegawai sesuai dengan dengan keahlian masing-masing pegawai responden menjawab ragu-ragu (5,9%), setuju (47,1%), sangat setuju (47,1%), hal ini menunjukkan bahwa responden merasa uraian jabatan saat ini belum sesuai dengan keahlian pegawai dengan alasan bahwa setiap jabatan memerlukan keahlian yang spesifik.

Penjelasan responden atas lembaga menerapkan metode kerja yang standar (standar operasional dan prosedur). Responden menjawab ragu-ragu (17,6%), setuju (26,5%), dan sangat setuju (55,9%), hal ini menunjukkan bahwa responden merasa standar operasional perlu disusun atas setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Penjelasan responden atas penilaian terhadap bobot/beban kerja setiap pegawai dilakukan secara berkala, responden menjawab tidak setuju (8,8 %), ragu-ragu (11,8%), setuju (41,2%) dan sangat setuju (38,2%). hal ini menunjukkan bahwa responden merasa penilaian bobot/beban kerja perlu dilaksanakan agar bobot kerja sesuai dengan tingkat keahlian pegawai.

Penjelasan responden atas pelaksanaan pekerjaan telah sesuai metode kerja yang ditetapkan, responden menjawab ragu-ragu (38,2%), setuju (17,6%) dan

sangat setuju sekali (44,1%). hal ini menunjukkan bahwa responden menginginkan metode kerja yang ada sesuai dengan pelaksanaannya di dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Penjelasan responden atas pegawai yang melaksanakan tugas telah memiliki pengalaman yang memadai, responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (44,1%), sangat setuju (44.1%). yang menunjukkan responden khawatir tanpa pengalaman yang memadai pelaksanaan kegiatan akan terkendala. Ringkasan dari penjelasan responden atas variabel kompetensi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Penjelasan responden atas variabel kompetensi Alternatif Jawaban

Indikator

SS S Ragu-ragu TS STS Jumlah

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

Pegawai melaksanakan

tugas sesuai dengan latar belakang pendidikannya

15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100

Pembagian tugas pegawai

sesuai dengan keahlian

masing-masing pegawai.

16 47.1 16 47.1 2 5.9 0 0 0 0 34 100

Lembaga telah

menerapkan metode kerja

yang standar (standar

operasional dan prosedur)

13 38.2 14 41.2 4 11.8 0 0 0 0 34 100

Penilaian terhadap

bobot/beban kerja setiap pegawai dilakukan secara berkala

19 55.9 9 26.5 6 17.6 0 0 0 0 34 100

Pelaksanaan pekerjaan

telah sesuai metode kerja yang ditetapkan

15 44.1 6 17.6 13 38.2 0 0 0 0 34 100

Pegawai telah memiliki pengalaman yang memadai dalam bidang tugasnya.

4.1.3.2. Penjelasan Responden Atas Variabel Kesadaran

Kesadaran, sikap yang dimiliki pegawai berkaitan dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya serta bagaimana mereka berkontribusi pada pencapaian tujuan- tujuan yang telah ditetapkan. Penjelasan responden bahwa peraturan kepegawaian kerja telah dipatuhi oleh setiap pegawai, responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (41,2%), dan sangat setuju (47,1%), hal ini menunjukkan bahwa responden menginginkan adanya penegakan peraturan disiplin untuk seluruh pegawai.

Penjelasan responden atas pegawai tepat waktu dalam melaksanakan pekerjaan yang telah diberikan, responden menjawab sangat tidak setuju (2.9%), ragu-ragu (17,6%), setuju (29,4%), sangat setuju (50%), hal ini menunjukkan responden menginginkan setiap pegawai tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Penjelasan responden atas pencatatan waktu kerja (waktu masuk dan keluar kantor) telah dilaksanakan dengan baik, responden menjawab ragu-ragu (26,5%), setuju (67,6%), dan sangat setuju (5,9%). hal ini menunjukkan bahwa masih ada pegawai yang keluar masuk kantor tanpa izin pada saat jam kerja.

Penjelasan responden atas pegawai melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku dengan rasa tanggungjawab, responden menjawab ragu- ragu (11,8%), sangat setuju (44,1 %), sangat setuju (44,1%). hal ini menunjukkan bahwa responden sepakat bahwa setiap pegawai harus melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan bertanggungjawab dan tanpa pamrih. Ringkasan dari

penjelasan responden atas variabel kesadaran dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Penjelasan responden atas variabel kesadaran Alternatif Jawaban

Indikator

SS S Ragu-ragu TS STS Jumlah

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

Peraturan kepegawaian kerja telah dipatuhi oleh setiap pegawai

16 47.1 14 41.2 4 11.8 0 0 0 0 34 100

Pegawai tepat waktu

dalam melaksanakan

pekerjaan yang telah diberikan

17 50 10 29.4 6 17.6 1 2.9 0 0 34 100

Pencatatan waktu kerja

(waktu masuk dan

keluar kantor) telah

dilaksanakan dengan

baik.

2 5.9 23 67.6 9 26.5 0 0 0 0 34 100

Pegawai melaksanakan

tugasnya sesuai

ketentuan yang berlaku dengan tanggungjawab

15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100

4.1.3.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Pelatihan

Pelatihan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diterima pegawai yang berupa ketrampilan, keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas kerja agar dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Penjelasan responden atas pegawai .menerima materi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhannya dan relevan dengan pekerjaan sehari-hari, responden menjawab ragu-ragu (29,4%), setuju (44,1%), dan sangat setuju (26,5%). hal ini menunjukkan responden merasa bahwa masih ada pelatihan yang belum sesuai dengan keahlian dan bidang tugasnya.

Penjelasan responden atas lembaga telah melaksanakan evaluasi terhadap perkembangan pegawai setelah mengikuti proses pelatihan, responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (44,1%), dan sangat setuju (44,1%). hal ini

menunjukkan bahwa responden menginginkan agar setiap pelatihan dilakukan secara berkesinambungan sehingga dapat dievaluasi tingkat keberhasilan belajar pegawai.

Penjelasan responden atas pegawai meningkat ketrampilannya setelah mengikuti pelatihan yang diberikan lembaga, responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (44,1%) dan sangat setuju (44,1%). Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa pelatihan yang diberikan telah memberikan manfaat bagi pegawai. Ringkasan dari penjelasan responden atas variabel pelatihan dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Penjelasan responden atas variabel pelatihan

4.1.3.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Infrastruktur

Infrastruktur (prasarana) adalah bangunan atau fasilitas fisik yang dikembangkan untuk mendukung pencapaian tujuan sosial dan ekonomi suatu masyarakat atau komunitas. Penjelasan responden atas infrastruktur ditunjukkan

Alternatif Jawaban

Indikator

SS S Ragu-

ragu TS STS Jumlah

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

Pegawai menerima materi

pelatihan yang sesuai

dengan kebutuhannya dan relevan dengan pekerjaan sehari-hari

15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100

Lembaga melaksanakan

evaluasi terhadap

perkembangan pegawai

setelah mengikuti proses pelatihan

9 26.5 15 44.1 10 29.4 0 0 0 0 34 100

Pegawai meningkat

ketrampilannya setelah

mengikuti pelatihan yang diberikan lembaga

oleh beberapa indikator. Penjelasan indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut :

Penjelasan responden atas sarana gedung yang ada di LPMP Propinsi Sumatera Utara telah memadai untuk menjalankan aktivitas kerja, responden menjawab tidak setuju (2,9%) ragu-ragu (26,5%), setuju (52,9%) dan sangat setuju (17,6%). hal ini menunjukkan bahwa responden telah merasa puas dengan fasilitas di LPMP Propinsi Sumatera Utara.

Penjelasan responden atas pegawai memiliki ruang kerja dan fasilitas yang memadai, responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (44,1%), sangat setuju (44,1%). hal ini menunjukkan bahwa fasilitas kerja memuaskan pegawai.

Penjelasan responden atas pegawai merasa sarana pelayanan pendukung berupa kenderaan dinas, telepon dan jaringan internet telah disediakan oleh lembaga dalam jumlah yang memadai, responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (44,1%) dan sangat setuju (44,1%). hal ini menunjukkan bahwa responden telah menerima fasilitas kerja yang sesuai dengan kegiatan yang berlangsung di LPMP Propinsi Sumatera Utara.

Penjelasan responden atas pegawai telah memiliki peralatan kerja yang sesuai dengan kebutuhannya dan dalam kondisi yang baik, responden menjawab ragu-ragu (38,2%), setuju (17,6%) dan sangat setuju (44,1%). hal ini menunjukkan bahwa responden sudah memiliki peralatan kerja yang baik.

Penjelasan responden atas pegawai menguasai kegunaan peralatan dengan baik, responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (44,1%) dan sangat setuju (44,1%). hal ini menunjukkan bahwa setiap peralatan telah dikuasai oleh penggunanya di LPMP Propinsi Sumatera Utara.

Penjelasan responden atas komputer dan sarana, printer dan sarana pendukung kerja lainnya telah tersedia sesuai dengan kebutuhan responden menjawab ragu-ragu (38,2%), setuju (17,6%) dan sangat setuju (44,1%) hal ini menunjukkan bahwa di LPMP Propinsi Sumatera Utara komputer dan sarana, printer dan sarana pendukung kerja lainnya telah tersedia. Ringkasan dari penjelasan responden atas variabel infrastruktur dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Penjelasan responden atas variabel infrastruktur Alternatif Jawaban

Indikator

SS S Ragu-

ragu TS STS Jumlah

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

Sarana gedung yang ada di

LPMP Propinsi Sumatera

Utara telah memadai untuk menjalankan aktivitas kerja.

6 17.6 18 52.9 9 26.5 1 2.9 0 0 34 100

Pegawai memiliki ruang kerja

dan fasilitas yang memadai. 15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100

Sarana pelayanan pendukung

berupa kenderaan dinas,

telepon dan jaringan internet telah disediakan oleh lembaga dalam jumlah yang memadai.

15 44.1 6 17.6 13 38.2 0 0 0 0 34 100

Pegawai telah memiliki

peralatan kerja yang sesuai

dengan kebutuhannya dan

dalam kondisi yang baik

15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100

Pegawai telah menguasai

kegunaan peralatan dengan baik.

15 44.1 6 17.6 13 38.2 0 0 0 0 34 100

Sarana pendukung kerja

lainnya telah tersedia sesuai dengan kebutuhan.

15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100

4.1.3.5 Penjelasan Responden Atas Variabel Lingkungan Kerja

Kesuksesan organisasi/lembaga sangat tergantung pada lingkungan kerja di dalam organisasi, karena para angggota yang melakukan kegiatan operasional

merasa nyaman dan menyukai lingkungan tempat bekerja Penjelasan responden atas infrastruktur ditunjukkan oleh beberapa indikator. Penjelasan indikator- indikator tersebut adalah sebagai berikut :

Penjelasan responden atas pegawai telah memiliki lingkungan kerja yang asri sehingga mendukung kenyamanan dalam bekerja, responden menjawab ragu- ragu (38,2%), setuju (17,6%) dan sangat setuju (44,1%). hal ini menunjukkan bahwa responden menginginkan lingkungan kerja yang asri terus terjaga.

Penjelasan responden atas lingkungan kerja telah terjaga kebersihan dan kerapiannya, responden menjawab ragu-ragu (2,9%), setuju (44,1%) dan sangat setuju (50%). hal ini menunjukkan bahwa responden merasa kebersihan di sekitar lingkungan kantor sudah baik.

Penjelasan responden atas pegawai dilindungi keselamatan dan kesehatannya dalam melaksanakan tugasnya, responden menjawab sangat tidak setuju (5,9%) tidak setuju (2,9%) ragu-ragu (14,7%), setuju (17,6%) dan sangat setuju (58,8%) Responden sepakat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah hal yang penting agar karyawan nyaman melaksanakan tugasnya.

Penjelasan responden atas hubungan sosial diantara sesama pegawai telah terbina dengan baik responden menjawab ragu-ragu (2,9%), setuju (44,1%) dan sangat setuju (50%). hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa bahwa hubungan sosial telah berjalan dengan baik.

Penjelasan responden atas komunikasi yang baik antara rekan kerja, atasan dengan bawahan membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, responden menjawab ragu-ragu (29,4%), setuju (11,8%) dan sangat setuju (58,8%).

responden merasa komunikasi antara rekan kerja, bawahan, atasan di lingkungan kantor masih belum berlangsung dengan baik di LPMP Propinsi Sumatera Utara.

Penjelasan responden atas pegawai yang berprestasi diberikan kesempatan promosi ke jabatan yang lebih tinggi, responden menjawab ragu-ragu (14,7%), setuju (26,5%) dan sangat setuju (58,8%)., hal ini menunjukkan bahwa responden setuju bahwa setiap individu dinilai berdasarkan prestasi sehingga menimbulkan motivasi yang positif bagi pegawai.

Ringkasan dari penjelasan responden atas variabel lingkungan kerja dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9 Penjelasan responden atas variabel lingkungan kerja Alternatif Jawaban

Indikator

SS S Ragu-ragu TS STS Jumlah

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

Pegawai telah memiliki lingkungan kerja yang asri dan mendukung kenyamanan bekerja

6 17.6 18 52.9 9 26.5 1 2.9 0 0 34 100

lingkungan kerja telah terjaga kebersihan dan kerapiannya 15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100 Pegawai dilindungi keselamatan dan kesehatannya dalam melaksanakan tugasnya 15 44.1 6 17.6 13 38.2 0 0 0 0 34 100 Hubungan sosial

diantara pegawai telah terbina dengan baik

15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100

Komunikasi yang baik

antara rekan kerja,

atasan dengan bawahan

membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan. 15 44.1 6 17.6 13 38.2 0 0 0 0 34 100 .Pegawai berprestasi diberikan kesempatan promosi ke jabatan

yang lebih tinggi

4.1.3.6. Penjelasan Responden Atas Kinerja Pegawai

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahan secara legal dan tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan etika. Penjelasan responden atas kinerja ditunjukkan oleh beberapa indikator. Penjelasan indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut :

Penjelasan responden atas pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang ditentukan lembaga, responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (44,1%) dan sangat setuju (44,1%). hal ini menunjukkan bahwa responden merasa kemampuan dalam melaksanakan tugas telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Penjelasan responden atas kualitas kerja yang dicapai pegawai telah sesuai dengan standar yang ditetapkan Penjelasan responden atas pegawai memiliki kehandalan, kecepatan, ketepatan dan ketelitian dalam melaksanakan tugasnya, responden menjawab ragu-ragu (79,4%), setuju (17,6%) dan sangat setuju (2,9%). hal ini menunjukkan bahwa responden menginginkan kinerja yang telah dicapai belum diatas standar yang ada hal ini menunjukkan bahwa responden merasa kehandalan, kecepatan, ketepatan dan ketelitian sangat perlu ditingkatkan.

Penjelasan responden atas pegawai melaksanakan pekerjaan dengan efektif sesuai dengan target waktu, kualitas dan biaya, responden menjawab ragu- ragu (11,8%), setuju (44,1%) dan sangat setuju (44,1%). hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa efektifitas dalam melaksanakan tugas telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

, responden menjawab ragu-ragu (11,8%), setuju (44,1%) dan sangat setuju (44,1%). hal ini menunjukkan bahwa responden merasa sumber daya dalam melaksanakan tugas digunakan dengan baik.

Penjelasan responden atas pegawai menggunakan sumber daya yang ada secara efisien untuk mencapai target, responden menjawab ragu-ragu (41,2%), setuju (32,4%) dan sangat setuju (26,5%). hal ini menunjukkan bahwa responden merasa sumber daya dalam melaksanakan tugas belum digunakan dengan maksimal.

Penjelasan responden bahwa dalam pegawai melaksanakan seluruh tugas sesuai dengan rencana kerja tahunan responden menjawab sangat tidak setuju (5,9%) ragu-ragu (47,1%), setuju (14,7%) dan sangat setuju (32,4%).. hal ini menunjukkan bahwa responden belum mencapai target sesuai rencana kerja. Ringkasan dari penjelasan responden atas variabel kinerja pegawai dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10 Penjelasan Responden atas Variabel Kinerja Pegawai Alternatif Jawaban Indikator SS S Ragu- ragu TS STS Jumlah Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang ditentukan lembaga

15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100

Kualitas kerja yang dicapai pegawai telah sesuai dengan standar yang ditetapkan

1 2.9 6 17.6 27 79.4 0 0 0 0 34 100

Pegawai memiliki kehandalan, kecepatan, ketepatan dan ketelitian dalam melaksanakan tugasnya.

Dependent variable : Kinerja Pegawai

Pegawai melaksanakan pekerjaan dengan efektif sesuai dengan target waktu, kualitas dan biaya

15 44.1 15 44.1 4 11.8 0 0 0 0 34 100

Pegawai menggunakan sumber daya yang ada secara efisien untuk mencapai target

15 44.1 6 17.6 13 38.2 0 0 0 0 34 100

Pegawai melaksanakan seluruh tugas sesuai dengan rencana kerja tahunan.

9 26.5 11 32.4 14 41.2 0 0 0 0 34 100

4.1.4. Analisis Statistik Infrential 4.1.4.1. Pengujian Asumsi Klasik 4.1.4.1.1. Uji Normalitas

Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal bisa dilakukan uji statistik non parametrik. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji normality plot dengan melihat grafik P- P plot. Hasil uji normalitas yang dilakukan ditunjukkan oleh gambar 4.1 berikut :

Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS, 2012

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa data terdistribusi merata di sepanjang garis diagonal. Hal ini membuktikan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Adapun hasil pengujian dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.11 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual

N 34

Normal Parametersa Mean 4.0392

Std. Deviation . 55057 Most Extreme Differences Absolute .233 Positive .151 Negative -.108 Kolmogorov-Smirnov Z .857

Asymp. Sig. (2-tailed) .120

a.Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS, 2012

Berdasarkan tabel 4.11 diatas diketahui bahwa nilai kolmogorov-smirnov Z sebesar 0.857 dan nilai asymp.Sig. (2-tailed) 0.120 > α (0.05), maka nilai residual terstandarisasi dapat dikatakan menyebar secara normal.

4.1.4.1.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai Tolerance, dan (2) Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai Tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance <

Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas Coefficientsa

D

dependent Variable kinerja pegawai

Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS, 2012

Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor menunjukkan seluruh variabel independen tidak ada yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel indipenden dalam model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk mengetahui kinerja pegawai LPMP Propinsi Sumatera Utara berdasarkan masukan variabel independennya.

4.1.4.1.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dengan cara :

a. Pendekatan grafik

grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar analisisnya :

1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 (Constant) Kompetensi, kesadaran pelatihan .042 .123 128 2.564 8.099 7.827 Infrastruktur Lingkungan Kerja .055 .132 8.138 7.585

Regression Standardized Predicted Value

1 0

-1 -2

Regression Studentized Residual

3 2 1 0 -1 -2 Scatterplot

Dependent Variable: kinerja pegawai

telah terjadi heteroskedastisitas, dan 2) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil pengolahan data menggunakan SPSS dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS, 2012

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 17, jelas terlihat bahwa pola penyebaran titik – titik di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y tidak membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti bahwa persamaan Analisis regresi berganda terbebas dari asumsi heteroskedastisitas dan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari data yang terdistribusi normal.

b. Pendekatan Statistik Uji Glejser

Tabel 4.13. Hasil Uji Glejser

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -,166 ,141 -1,178 ,249 Kompetensi ,120 ,112 ,791 1,072 ,293 Kesadaran -,027 ,074 -,159 -,368 ,716 Pelatihan ,028 ,069 ,171 ,402 ,690 Infrastruktur -,071 ,088 -,524 -,809 ,425 Lingkungan Kerja ,035 ,050 ,287 ,686 ,499

a. Dependent Variable: absut

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data diolah)

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil tampilan output SPSS pada tabel 4.13 dengan jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.1.4.2. Pengujian Hipotesis

4.1.4.2.1. Persamaan Regresi Berganda

Hipotesis menyatakan bahwa kompetensi (X1), kesadaran (X2), pelatihan

(X3), infrastruktur (X4) dan lingkungan kerja (X5) berpengaruh terhadap kinerja

Tabel 4.14. Hasil Uji Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

Dokumen terkait