PROFIL PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PJB) UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan
3x112 PLTGU Gresik Blok 2 ST 20 1x189 Gas/HSD 05-08-1993 GT 31, 32, 33 3x112 PLTGU Gresik Blok 3 ST 30 1x189 Gas 30-11-1993 PLTGU Gresik 1575
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Sejak 2 Januari 1998 struktur organisasi PT PJB UP Gresik telah mengalami berbagai perubahan mengikuti perkembangan organisasi, yaitu perubahan PJB II menjadi PT PJB yang fleksibel dan dinamis sehingga mampu menghadapi dan menyesuaikan situasi bisnis yang selalu berubah. Perubahan mendasar dari PT PJB UP Gresik adalah dipisahkannya unit pemeliharaan dan unit operasi. Pemisahan ini membuat unit pembangkit menjadi organisasi yang lean and clean dan hanya mengoperasikan pembangkit untuk menghasilkan energi listrik. Secara garis besar struktur organisasi yang berlaku pada unit-unit kerja yang terdapat di PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dapat dilihat pada ilustrasi berikut :
Manajer
Kepatuhan PF
Pemeliharaan
Engineering Keuangan Umum
SDM Kimia dan LK3
Operasi
Gambar 2.2 Diagram Struktur Organisasi PT PJB UPGresik 1. Sumber Daya Manusia
SDM merupakan asset yang sangat penting bagi perushaan. PJB mempunyai SDM yang berkualifikasi dan menjadi asset yang penting bagi perusahaan. Pelatihan-pelatihan telah diadakan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dari SDM seiring dengan kebutuhan perusahaan. Dengan dukungan dari 395 pegawai, UP Gresik telah menunjukkan pencapaian-pencapaian dalam kegiatan operasinya. Tugas bagian ini adalah menyiapkan kebijakan program pelatihan dan pengembangan bagi seluruh sumber daya manusia unit pembangkitan berdasarkan konsep optimasi biaya dan jumlah tenaga kerja.
2. Kepatuhan
Bagian kepatuhan dipimpin oleh seorang deputi manajer keuangan yang bertugas :
a. Melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan dalam RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan), RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) serta Tata Kelola
Unit sebagaimana tersurat dalam Uraian Tugas Pokok Unit, Program Kerja, Strategi, Sasaran, Prosedur, kaidah hukum, Peraturan dan Bisnis Proses, terhadap standar maupun potensial resiko;.
b. Melakukan uji kepatuhan terhadap batasan kewenangan dalam pengelolaan usaha maupun pengadaan barang dan jasa berdasarkan check list yang dikembangkan oleh Bidang Kepatuhan.
c. Melakukan pemeriksaan dan pemantauan (post review) secara berkala atas pelaksanaan hasil uji kepatuhan, khususnya kepatuhan terhadap perintah dan larangan, antara lain sebagaimana tertulis dalam SOP (Standing Operation Prosedure).
d. Melakukan uji kepatuhan terhadap aktivitas usaha non core. e. Bekerja secara independent sehingga mampu mengungkapkan
pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesi, dengan tidak memihak terhadap kepentingan pihak lain yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan Unit.
f. Menetapkan langkah-langkah, antara lain menyiapkan prosedur kepatuhan (compliance procedure) pada setiap satuan kerja, menyesuaikan pedoman intern unit terhadap setiap perubahan ketentuan yang bertaku di perusahaan dan menyiapkan proses pengambilan keputusan oleh manajemen.
g. Memberikan saran, masukan serta rekornendasi kepada manajemen untuk penyerripurnaan system dan prosedur kerja
di Unit', maupun langkan-langkah antisipatif terhadap dampak yang signifikan terhadap operasi Unit, rnaupun dampak tingkat kesehatan Unit atau yang potensial menimbutkan permasalahan.
h. Membuat laporan dan rekomendasi secara berkala sehingga informasi yang dibutuhkan semua manajemen untuk evaluasi kerja dan pembuatan keputu^an dapat tersedia dengan cepat dan akurat.
i. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan.
3. Keuangan
Bagian keuangan bertanggung jawab atas segala hal yang menyangkut kondisi keuangan pada kas perusahaan. Bagian ini terdiri dari unit anggaran dan keuangan serta unit akuntansi. Bagian keuangan dipimpin oleh seorang manajer keuangan yang bertugas :
a. Melaksanakan penyusunan anggaran tahunan untuk dijadikan bahan acuan penggunaan keuangan Unit Pembangkitan.
b. Mengelola administrasi keuangan Unit Pembangkitan sehingga berjalan sesuai dan memenuhi ketentuan serta prinsip-prinsip mengenai keuangan
c. Menganalisa dan membuat laporan realisasi keuangan, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengadakan kebijakan penggunaan keuangan selanjutnya. d. Melakukan penilaian investasi Unit Pembangkitan ntuk
peningkatan kinerja/keuntungan Unit Pembangkitan secara keseluruhan.
e. Mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan proses audit yang komprehensif sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku, untuk mendukung kemampuan perusahaan mencapai hasil kinerja operasional yang maksimum.
f. Memberikan saran-saran perbaikan untuk memastikan semua kebijakan dan ketentuan diiaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan standard atau ketentuan yang berlaku.
g. Mengkoordinasikan pembuatan laporan audit secara berkala sehingga informasi audit yang dibutuhkan semua pihak untuk evaluasi kerja dan pembuatan keputusan dapat tersedia dengan cepat dan akurat.
h. Membuat laporan secara berkala sebagai bahan masukan dan pengambilan keputusan lebih lanjut.
i. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan.
4. Umum
Secara umum bagian umum bertanggung jawab atas segala hal yang menyangkut kegiatan rutinitas yang terjadi pada penyelenggaraan perusahaan. Bagian umum dipimpin oleh seorang deputi manajer keuangan yang bertugas :
a. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan, dan rumah tangga perkantoran untuk memperlancar kinerja Unit Pembangkitan. b. Merencanakan, mengkoordinasi dan mengevaluasi Anggaran
c. Melaksanakan fungsi kehumasan untuk mtmbina hubungar, serta "community development" dengan stakeholder sehingga menciptakan citra yang baik tentang perusahaan serfa menunjang kinerja unit dan perusahaan.
d. Mengadakan pengelolaan bisnis non inti sebagai penunjang bisnis inti Unit Pembangkitan.
e. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan material berdasarkan permintaan fungsi Inventory Control serta pengadaan jasa berdasarkan permintaan fungís Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan untuk mendukung Pemeliharaan Rutin serta kebutuhan material Non Instalasi lainnya.
f. Menjamin terlaksananya kegiatan keamanan lingkungan dengan baik sehingga terciptanya lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi karyawan.
g. Menyelenggarakan kegiatan proses administrasi gudang serta material handling-nya untuk semua material Milik Unit Pembangkitan.
h. Membuat laporan secara berkala sebagai bahan masukan dan pengambilan keputusan lebih lanjut.
i. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan.
5. Engineering
Bagian engineering merupakan bagian yang bertanggung jawab atas pelaksanaan segala hal yang menyangkut kegiatan bersifat teknis yang dilakukan terhadap unit pembangkit tenaga listrik dan unit-unit pendukungnya. Bagian keuangan dipimpin oleh seorang deputi manajer engineering yang bertugas :
a. Mengevaluasi penyelenggarakan O&M pusat pembangkitan tenaga listrik beserta instalasi pendukungnya.
b. Merencartakan resources (expert O&M, referensi, waktu, tempat) untuk kegiatan FAILURE DEFENCE yang meliputi: • Audit (assesment) dan prioritisasi pemeliharaan peraiatan
unit pembangkit (SERP).
• Failure Mode and Effect Analisys (FMEA). • Root Cause Failure Analisys (RCFA). • Failure Defence Task (FDT) Task Execution
c. Sebagai moderator dan memfasilitasi kegiatan FAILURE DEFENCE peraiatan Unit Pembangkit.
d. Merekomendasikan kegiatan task execution (CONTINOUS IMPROVEMENT beserta KPI-nya berupa:
• Perbaikan SOP / IK bidang O&MPenambahan JOP/ IK bidang O&M.
• Perubahan design dari peraiatan & proses produksiPenambahan/ pengurangan task preventive maintenance.
• Penambahan task predictive maintenancePerbaikan kompetensi personil O&M.
• Perbaikan kualitas & kuantitas ketersediaan material O&M.
• Over Haul cycle extention peraiatan pembangkit.
• Life extention peratatan pembangkit, termasuk analisis COST BENEFIT
Proses eksekusi dari rekomendasi tersebut, tetap menjadi kewenangan dari Deputy Manajer Operasi dan Deputy Manajer Pemeliharaan dengan jajaran fungsi-fungsi dibawahnya.
e. Mengevaluasi implementasi task execution yang direkomendasikan.
f. Melaksanakan kegiatan FAILURE DEFENCE untuk mengembangkan dan memperbaiki task execution yang belum berhasil.
g. Menggunakan laporan keberhasilan / kegagalan implementasi task execution sebagai bahan analisa serta program pengembangan secara berkesinambungan (proses siklus review dan inovasi).
h. Melakukan update data pemeliharaan peralatan pembangkitan untuk keperluan analisa pemeliharaan iebih lanjut.
i. Membuat laporan secara berkala sebagai bahan masukan dan pengambilan keputusan Iebih lanjut.
j. Merencanakan dan menyusun program Condition Base Monitoring peralatan utama, mengevaluasi dan membuat "work package" program pemeliharaan serta memberikan rekomendasi.
k. Merencanakan dan menyusun dan monitoring implementasi sistem owner, technology owner dan knowledge owner sehingga sistem berjalan optimal serta Iebih menjamin tercapainya kinerja unit pembangkitan yang Iebih baik.
l. Merencanakan, menganalisa dan mengevaluasi penyiapan kebutuhan sistem informasi guna memenuhi kebutuhan "sistem inforrnasi manajemen" yang tepat, akurat serta real time" sehingga menunjang kebutuhan informasi dalam pengambilan keputusan serta pemamtauan kinerja unit pembangkitan.
m. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan.
6. Operasi
Untuk meningkatkan tingkat kompetifitas perusahaan melalui peningkatan produktifitas berkesinambungan pada unit pembangkit, PJB telah menjadwalkan program-program utama yang terintegrasi sebagai Good Governance Plan. Ada 9 program utama yang telah disetujui untuk diterapkan, yaitu :
a. Rencana Pembangkitan
b. Rencana Peningkatan Reliabilitas c. Perencanaan dan Kontrol Kerja d. Manajemen Bahan Baku
e. Balance Scorecard f. Manajemen Outage g. Manajemen Resiko h. Manajemen Kualitas i. Kultur Kerja 7. Pemeliharaan
Bagian pemeliharaan bertanggung jawab atas segala hal yang menyangkut pemeliharaan seluruh asset perusahaan secara teknis.
Analisis spesialis bertanggung jawab untuk menganalisa segala kemungkinan yang menyangkut pemeliharaan pada seluruh aset teknis dalam pembangkitan tenaga listrik. Rendal pemeliharaan bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeliharaan terhadap seluruh asset teknis dalam pembangkitan tenaga listrik yang dibagi atas asset PLTU, PLTG, dan PLTGU. Pada masing-masing asset tersebut dibagi lagi menjadi beberapa kapasitas pemeliharaan, yaitu [5]:
Pemeliharaan Preventif
Merupakan pemeliharaan yang bersifat pencegahan atas kemungkinan kerusakan yang mungkin terjadi, hal ini bersifat berkala dan terjadwal. Pada pembangkit tenaga listrik dibagi menjadi 2 macam pemeliharaan, yaitu [6]:
a. Turbine Inspection
Dilakukan setiap dua tahun sekali dengan lama waktu perawatan maksimal satu bulan.
b. Serious / Major Inspection
Dilakukan setiap empat sampai lima tahun sekali dengan lama waktu perawatan maksimal 40 hari.
Pemeliharaan Prediktif
Merupakan pemeliharaan yang bersifat pencegahan kerusakan pada bagian yang telah diketahui mengalami penurunan kemampuan.
Pemeliharaan Korektif
Merupakan pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan pada bagian yang telah mengalami penurunan
kemampuan akibat tidak bekerjanya suatu bagian secara normal.
Bagian inventary control dan cataloger bertugas atas inventarisasi dan recording seluruh pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan oleh unit pemeliharaan. Sistem Informasi terpadu dibuat dan digunakan untuk memudahkan perusahaan dalam melaksanakan pemeliharaan asset teknis yang dimiliki, terutama untuk membantu dalam mengorganisasidan mengetahui karakteristik asset berdasarkan pemeliharaan yang telah dilakukan terdahulu.