• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBU

H. Program, Sarana dan Prasarana Panti Sosial

I. Struktur Organisasi

Grafik 2. Struktur Organisasi Panti Sosial Bina Remaja

J. Data Pegawai

Grafik 3. Data Pegawai Panti Sosial Bina Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin Instalasi Produksi (Sheltered Workshop) Kepala Panti Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Kelompok Jabatan Fungsional/Peksos

Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial Kasubag Tata USaha

perempuan 52% laki-laki

48%

41

Grafik 4. Data Pegawai Panti Sosial Bina Remaja Berdasarkan Riwayat Pendidikan S-2; 7 S-1; 8 D-IV; 10 D-III; 4 SLTA/SMPS; 13 SLTP; 5 SD; 1

Berdasarkan Riwayat Pendidikkan

S-2 S-1 D-IV D-III SLTA/SMPS SLTP SD

42

A. Tugas Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina Akhlakul

Karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Tugas pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja bukan hal yang mudah. Setiap apa yang dilakukan oleh pembimbing akan dicontoh oleh anak didiknya. Pembimbing rohani harus memiliki pengetahuan yang mempuni dalam bidang agama. Untuk itu tidak sembarangan orang bisa menjadi pembimbing. Begitu beratnya tugas sebagai seorang pembimbing rohani apalagi yang dihadapinya adalah remaja, tidak hanya pengetahuan agama saja yang harus dikuasai oleh pembimbing tapi juga pengetahuan umum tentang masalah perkembangan dan psikologisnya pun harus dikuasai karena hal itu berkaitan dengan pembinaan yang diberikan oleh pembimbing.

Bimbingan rohani di Panti Sosial Bina Remaja ini dilaksanakan setiap hari setelah solat maghrib sampai menjelang isya di Masjid Istqomah yang berada dalam komplek Panti Sosial Bina Remaja dengan pengawasan pembimbing rohani itu sendiri. Serta memberikan pengajaran tentang ilmu agama khususnya tentang akhlak yang bersumber dari al-quran dan hadits agar para siswa dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

43

Bimbingan rohani islam ini sangat penting, agar siswa yang mengikuti bimbingan ini mampu menjalankan hidup mereka sesuai dengan ketentuan agama islam dan merekapun dapat mengetahui serta berbagi ilmu pengetahuan agama yang selama ini belum mereka dapatkan.

Setelah melakukan penelitian tentang apa saja tugas seorang pembimbing dalam membina akhlakul karimah remaja di Panti Sosial Bina Remaja, peneliti mendapatkan hasil tentang tugas-tugas yang dijalani oleh pembimbing yaitu di antaranya sebagai berikut :

Dari penelitian yang penulis lihat di lapangan, metode bimbingan yang dipakai oleh pembimbing dalam melaksanakan bimbingan rohani tersebut adalah metode tabligh atau ceramah, metode diskusi kelompok, metode praktik ceramah dan metode tanya-jawab. Serta pembimbing menggunakan absensi agar anak-anak lebih disiplin dan rajin untuk mengikuti kegiatan di masjid.

Menurut wawancara yang dilakukan penulis, pembimbing rohani islam di Panti Sosial Bina Remaja, pembimbing memaparkan bahwa tugas pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja “Tugas saya dalam membimbing anak-anak tentunya memberikan contoh bagaimana akhlak yang baik itu, misalnya saja menanamkan kejujuran, menghormati orang yang lebih tua, pokoknya memberikan contoh akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Terus supaya anak juga bisa membedakan mana yang

boleh dikerjakan, dan mana yang ditinggalkan”1 dengan memberikan contoh langsung kepada si anak maka anak akan mengikuti apa yang orang dewasa lakukan, disini pembimbing bertindak sebagai contoh dan teladan yang nantinya sikap dan perilaku pembimbing akan dilihat oleh anak bimbingnya.

Hal ini diperkuat dan bersumber dari ajaran al-quran dan hadits. Sebagaimana tingkah laku Nabi Muhammad yang merupakan contoh suri teladan bagi umat manusia, ini ditegaskan oleh Allah dalam al-quran :































“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.(QS.Al-Ahzab (33):21)

Seorang pembimbing haruslah memiliki akhlak yang baik, segala sesuatu yang berguna, yang sesuai dengan nilai dan norma agama dan memberi manfaat bagi diri sendiri serta orang lain.2

Tugas seorang pembimbing yang selanjutnya adalah “Menurut saya peranannya sebagai pencerah, karna saya jadi banyak tahu tentang banyak hal mengenai islam seperti akhlak yang baik dan buruk dan lain-lain. Selain itu juga peranannya sebagai pengganti orang tua yang selalu mengingatkan saya

1

Wawancara Pribadi dengan Bapak M.Imron Rosyadi, Jumat 30 agustus 2013 2

Drs. M. Yatimin Abdullah, M.A,Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: AMZAH, 2007) h

45

ketika saya lupa dan lain-lain.”3 begitulah pemaparan Yulis salah satu anak bimbingan di Panti Sosial Bina Remaja. Maksudnya adalah pembimbing rohani memberikan pencerahan tentang banyak hal mengenai agama seperti akhlak, ibadah dan masalah yang lainnya. Selain itu pembimbing membantu mengarahkan dan mengingatkan anak-anak agar selalu berbuat baik dan berada di jalan agama. Selain itu pembimbing bertugas mengingatkan anak bimbingnya untuk selalu mengerjakan perintah agama, berbuat baik kepada sesama dan menghormati kepada orang yang lebih tua.

Pembimbing rohani diberi tempat khusus oleh anak-anak karena sebagai pengganti orang tua selama di panti atau sebagai orang tua asuh pembimbing juga bertanggung jawab atas anak tersebut selama ada di panti dan dalam bimbingannya.

Pembimbing rohani bukan hanya orang yang memberikan pendidikan dan pengajaran tetapi pembimbing rohani juga berperan sebagai pengganti orang tua siswa selama berada di Panti Sosial Bina Remaja ini.

Pembimbing rohani islam “Sebagai ustadz yang membimbing kita biar meningkatkan pendidikan agama islam dan mengadakan siraman rohani.”4 Khusunya dalam hal akhlak, pembimbing melalui metode ceramah memberikan gambaran bagaimana akhlak mulia yang di miliki Rasullah, agar dapat di contoh oleh siswa siswi di Panti Sosial Bina Remaja.

3

Wawancara pribadi dengan Yulis Kurniawan, Rabu 4 September 2013 4

“Karena tidak adanya petunjuk pelaksanaan dari panti, memang sebetulnya secara umum saya ingin mereka itu tertib dan disiplin lalu saya menggunakan absensi dan absensi itu ternyata efektif karena untuk itu perlu banyak yang dibiasakan dan dipaksakan.”5 Karena untuk mengubah sikap dan tingkah laku remaja remaja perlu dibiasakan unuk selalu berbuat baik maka kedepannya akan terbentuk dalam dirinya untuk selalu mengamalkan nilai kebaikan tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

Selanjutnya pembimbing tidah hanya menjadi tempat bertanya pembimbing rohani juga menjadi pemberi nasehat dan masukan-masukan bagi para siswa. Seorang pembimbing rohani memiliki tempat khusus bagi anak-anak karena setiap ada masalah mereka selalu meminta pendapat dan nasehat dari pembimbing. Anak-anak di Panti sosial Bina Remaja banyak yang berkonsultasi dengan pembimbing mengenai masalah mereka yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri, contohnya mengenai masalah agama dan juga kadang masalah pribadi. Oleh sebab itu pembimbing memiliki tugas ganda di samping membina dan membimbing mereka, pembimbing juga harus siap dan bijaksana dalam menghadapi serta membantu menyelesaikan masalah mereka atau hanya sekedar menjadi pendengar yang baik saja. Di sinilah kenapa seorang pembimbing diharapkan menguasai psikologi perkembangan remaja agar permasalahan-permasalahan yang dialami remaja ini mampu difahami dengan baik dan bisa membantu menyelesaikannya.

5

47

Dari hasil wawancara yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan secaraa garis besarnya tugas sebagai seorang pembimbing rohani islam di Panti Sosial Bina Remaja adalah sebagai berikut :

1. Memberikan Contoh atau Teladan 2. Memberi Pencerahan

3. Sebagai Orang Tua Asuh 4. Sebagai Pendidik dan Pengajar

5. Menjadi Tempat Bertanya dan Pemberi Nasehat

B. Harapan Masyarakat Tentang Tugas Pembimbing Rohani Islam

dalam Membina Akhlakul Karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Selain mewawancarai pembimbing rohani islam, peneliti juga berdialog dengan masyarakat sekitar Panti Sosial Bina Remaja, masyarakat ini adalah orang yang tinggal di sekitar komplek panti dan ada pula yang menjadi jamaah di Masjid Istiqomah serta mengetahui adanya bimbingan yang dilakukan pembimbing bagi remaja di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus.

Harapan masyarakat tentang tugas pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja di Panti Sosial Bina Remaja ini adalah bagi pembimbing agar “…bimbingannya harus tepat sesuai kebutuhan remaja, pembimbing harus bisa menjadi contoh bukan hanya memberikan contoh tauladan sehari-hari”.6 Pembimbing menggunakan metode yang tepat terkait

6

pembinaan akhlakul karimah yang sesuai dengan keinginan remaja. Agar para remaja dapat menerima materi bimbingan dengan baik.

“…harapan kami sebagai masyarakat tentu agar dalam membina para remaja agar secara berkesinambungan, sebab merubah akhlak tidak cukup dengan waktu yang sedikit, remaja saat ini mudah terpengaruh dengan dunia luar yang begitu banyak memberi contoh yang kurang baik dan remaja sendiri masih berpikiran labil.” 7 Untuk itu pembiasaan melakukan hal-hal yang baik harus dilakukan sedini mungkin agar para remaja benar-benar tau apa yang boleh mereka kerjakan dan apa yang harus mereka tinggalkan.

Kemudian“ harapanuntuk kedepannya supaya menjadi lebih baik dari sebelumnya, menjadi muslimah yang solehah serta berakhlak mulia dan lebih taat lagi terhadap ajaran-ajaran yang diperintahkan oleh AllahSWT.”8 Dengan pembinaan akhlak yang berlandaskan al-quran dan hadits diharapkan anak-anak dapat mengamalkan apa yang mereka dapatkan dari bimbingan tersebut dalam sikap dan perilaku sehari-harinya baik di dalam panti maupun nanti saat sudah keluar dari panti.

Masyarakat juga berharap dengan adanya bimbingan ini khususnya bimbingan tentang akhakul karimah agar remaja “…bisa mengoreksi diri agar bisa menjadi remaja islam yang baik dan berkualitas.”9 Ilmu tentang akhlakul karimah nantinya akan memberikan panduan kepada manusia agar dapat

7

Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudirman, Senin, 2 September 2013 8

Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Rabu, 4 September 2013 9

49

menilai dan menentukan suatu perbuatan tersebut termasuk pada perbuatan yang baik atau buruk.

Masyarakat disekitar Panti juga menjadi target penelitian, mereka mengharapkan tugas seorang pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah sangatlah penting, pembimbing rohani islam harus menggunakan “metodenya harus tepat yang sesuai dengan karakter remaja, kemudian mengutamakan dialog dan diskusi dan dikemas secara sederhana tidak menggurui…”10 agar bimbingan tersebut dapat dengan mudah diterima oleh remaja. Pembimbing bukan hanya bisa memberikan contoh tapi juga harus bisa menjadi contoh bagi para remaja baik sikap maupun perilaku.

C. Kesesuaian Antara Tugas Pembimbing Rohani Islam dengan Harapan Masyarakat

Setelah mendapatkan data dan melakukan penelitian melalui wawancara kepada pembimbing dan masyarakat sekitar Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus, peneliti dapat mengambil kesesuaian antara pendapat kedua pihak tersebut.

Menurut pembimbing di Panti Sosial Bina Remaja tugasnya sebagai seorang pembimbing adalah : memberikan contoh akhlak yang baik pada anak dalam kehidupan sehari-hari, agar anak-anak bimbingannya terbiasa untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama. Menjadi pengarah bagi

10

anak-anak agar melakukan ibadah serta mengawasi dan selalu mengingatkan anak bimbingnya agar selalu ada di jalan agama. Kemudian pembimbing berperan sebagai orang tua asuh dimana pembimbing menjadi pengganti orang tua bagi anak bimbingnya, disini pembimbing harus benar-benar menguasai sosok orang tua. Pembimbing juga harus siap menjadi pendengar yang baik ketika ada anak yang menyampaikan keluh kesah tentang masalah pribadi yang dialami anak bimbingnya tersebut serta harus siap dan bijaksana jika diminta memberikan nasehat kepada anak.

Menurut beberapa masyarakat yang ada di sekitar Panti Sosial Bina Remaja mereka berpendapat bahwa tugas sorang pembimbing guna membina akhlakul karimah remaja adalah: memberikan pembelajaran agama seperti pendidikan akhlak, membaca al-quran kepada anak bimbingnya secara kontinyu dan istiqomah serta membuat anak agar dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Menjadi contoh dan teladan yang baik dalam perilaku sehari-hari, mereka juga mengatakan bahwa bukan hanya pembimbing yang menjadi penanggung jawab dan memberikan contoh untuk berakhlak yang baik kepada remaja di Panti tetapi seluruh lapisan masyarakat khususnya pihak-pihak yang berhubungan secara langsung dengan anak-anak di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus juga harus memiliki tanggung jawab atas kehidupan mereka guna menjadi remaja yang berakhlak mulia (akhlakul karimah).

Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa harapan masyarakat di sekitar Panti Sosial Bina Remaja tentang tugas pembimbing

51

rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja sesuai dengan tugas pembimbing rohani islam yang ada di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta menurut masyarakat di sekitar Panti Sosial Bina Remaja.

52

a. Kesimpulan

Setelah melakukan hasil penelitian skripsi yang berjudul peranan pembimbing rohani dalam membina akhlakul karimah remaja di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta, akhirnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tugas pembimbing dalam membina akhlakul karimah remaja di Panti Sosial Bina Remaja yaitu memberikan contoh dan teladan kepada anak bimbing, memberikan pencerahan, pembimbing bertindak sebagai orang tua asuh yang mengawasi anak-anak selama ada dalam panti, sebagai pendidik dan pengajar, serta menjadi tempat bertanya dan pemberi nasehat.

2. Harapan masyarakat pada pembinaan akhlakul karimah ini agar anak-anak bisa menjadi orang yang berakhlak mulia, mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-harinya.

3. Harapan masyarakat di sekitar Panti Sosial Bina Remaja tentang tugas pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja sesuai dengan tugas pembimbing rohani islam yang ada di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta menurut masyarakat di sekitar Panti Sosial Bina Remaja.

53

b. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperolah, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Pembimbing lebih meningkatkan lagi peranan mereka dalam membina aklakul karimah remaja di panti

2. Menambah personil pembimbing agama agar bimbingan agama dan pembinaan akhlak lebih efektif.

3. Diharapkan waktu bimbingan rohani tidak hanya ada pada malam hari, tetapi juga pada siang atau pagi hari agar anak-anak saat mengikuti bimbingan tidak dalamm keadaan lelah karena kegiatan seharian.

53 Cet. I, 2007.

Al-Abrsy, Mohammad Atiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terjemah.H Bustami dan A.Ghani, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. IV, 1984.

Amin, Samsul Munir. Bimbingan Dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, Cet. I, 2010.

Ardani, Moh., Nilai-nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadat, Jakarta: CV. Karya Mulia, Cet. I, 2001.

Asmaran. Pengantar Ilmu Akhlak, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Cet. II, 1994. Baraja, Abubakar. Psikologi Konseling dan Teknik Konseling. Jakarta: Studia Press,

Cet. I, 2004.

Berry, David. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. III, 1955.

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, Cet. IV, 2010.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. II, 2002. Faqih, Ainur Rahim. Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII Press,

Cet. II, 2001

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, Malang: UMM Press, Cet. II, 2010.

Hasan, Mohammad Ali. Tuntunan Akhlak (Jakarta: Bulan bintang, Cet. I. 1978. Hallen, Bimbingan dan Konselin., Jakarta: Quantum Teaching, Cet I, 2002.

---. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat pres, 2002. Reprint, Jakarta: Quantum Teaching, 2005.

Hidayati, Heny Narendrany. Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2009.

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Kencana, Cet. III, 2007.

54

Lesmana , Jeanette Murad. Dasar-Dasar Konseling, Jakarta: UIP, 2005.

Lutfi, Muhammad. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif hidayatullah Jakarta, 2008.

M. Arifin. Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden Terayon Press, Cet. III, 1992.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, Cet. VIII, 2007.

Mu’awanah, Elfi, dan Rifa Hidayah. Bimbingan Konseling Islami di Sekolah Dasar, Jakarta :Bumi Aksara, 2009.

Mustofa, A, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, Cet. I, 1997.

Poerwandari, E. Kristi. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: LPSS, Cet.I, 1998.

Pratanto, Pius A. dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola Prayitno, Erman Amti. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT Rineka

Cipta, Cet. II, 2008.

Salim, Abdullah. Akhlak Islam: Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, Jakarta: Media Dakwah, Cet. IV, 1994

Sarlito Wirawan Sarwono. Teori-Teori Psikologi sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. IV, 1988.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, Bandung: Alfabeta, 2011.

Tebba, Sudirman. Nikmatnya Shalat, Jakarta: Pustaka irVan, 2008.

Umar, M, dan Sartono. Bimbingan danPenyuluhan : Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: CV Pusataka Setia, Cet, II, 2001.

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset, Cet. IV, 1993.

Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2006.

Nama : Bapak M. Imron Rosyadi

Alamat : Bambu Apus

Tempat , tanggal lahir : Lubuk Linggau, 28 Juli 1973 Jabatan : Pembimbing Rohani Islam Tanggal wawancara : 30 Agustus 2013

Lokasi wawancara : Rumah

Judul : Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina Akhlakul Karimah Di PSBR Bambu Apus-Jakarta

Tugas pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur

Pertanyaan dan jawaban :

1. Sudah berapa lama bapak menjadi pembimbing rohani islam di Panti Sosial Bina Remaja?

Jawaban : Sudah 6 tahun

2. Apa tugas bapak sebagai seorang pembimbing dalam membina akhlakul karimah?

Jawaban : Membuat mereka nyaman, faham dan membuat mereka betul-betul terbuka bahwa jangan menganggap apa yang selama ini mereka

kerjakan itu paling benar dan yang lain itu salah. Karena merubah sesuatu yang biasa mereka lakukan sehari-hari tiba-tiba berbeda tidak gampang. Biasanya kondisi ini cuma satu bulan sampai satu setengah bulan tapi setelah itu mereka faham dan nyaman melaksanakan solat berbeda dari yang biasa mereka lakukan. Kalau tentang tugas bapak untuk masalah akhlaknya sendiri bagaimana pak? Jawaban: Tugas saya dalam membimbing anak-anak tentunya memberikan

contoh bagaimana akhlak yang baik itu, misalnya saja menanamkan kejujuran, menghormati orang yang lebih tua, pokoknya memberikan contoh akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Terus supaya anak juga bisa membedakan mana yang boleh dikerjakan, dan mana yang ditinggalkan.

3. Bagaimana menjalankan tugas tersebut?

Jawaban : Karena tidak adanya petunjuk pelaksanaan dari panti, memang sebetulnya secara umum saya ingin mereka itu tertib dan disiplin lalu saya menggunakan absensi dan absensi itu ternyata efektif karena untuk itu perlu banyak yang dibiasakan dan dipaksakan.

pertanyaan anak-anak misalnya ya etika secara umum karena di rumah itu di antaranya tidak diajari etika apalagi akhlak secara khusus. Mereka tidak tau, tidak pernah belajar dan diajarin tentang akhlak dirumah mereka. Maka saya ajarkan mereka juga bagaimana cara bersikap atau menghormati orang yang lebih tua. 5. Metode apa yang bapak gunakan dalam membina akhlakul karimah?

Jawaban : Macam-macam ya terus salah satunya itu tabligh artinya ceramah tapi lebih banyak dengan metode tanya jawab, lalu juga dengan cara diskusi kelompok. Anak-anak saya bagi menjadi 10 kelompok lalu per kelompok mengungkapkan apapun tentang suatu tema dan kelompok lain memberi pendapat dan menyanggah. Dan kadang di luar waktu bimbingan mereka menghadap saya untuk sekedar bercerita tentang masalah yang mereka sedang hadapi begitu.

6. Media dan sarana apa saja yang digunakan dalam memberikan bimbingan akhlakul karimah?

Jawaban : Media yang digunakan yaitu dengan menggunakan infocus, termasuk juga ya kita menggunakan perpustakaan masjid terutama memang.

7. Apa peranan pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah di panti ini?

Jawaban : Peranannya artinya ya mengarahkan anak-anak supaya bisa melaksanakan minimal ibadah yang baku, agama itu luas termasuk ya tadi akhlaknya, yang namanya segala sesuatu bisa bernilai amal shaleh asal dilakukan dengan benar yaitu ikhlas karena Allah.

8. Apakah tujuan dilaksanakannya pembinaan akhlakul karimah di panti ini? Jawaban : Tujuan pembinaan ini ya saya lebih mengatakan secara agama

mereka memiliki tanggung jawab, jangan mengakui islam saja tetapi dilaksanakan prakteknya daripada teorinya dan juga tentu saja membentuk pribadi yang islami tujuannya itu saja.

9. Apa saja faktor penghambat yang bapak temui dalam memberikan pembinaan di panti ini?

Jawaban : Faktor penghambatnya kurangnya waktu yang tepat dan cukup untuk melakksanakan pembinaan ini, dan juga jauh dari ideal 1

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Namin Sunarto. A.KS Jabatan : Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tanggal wawancara : 31 Oktober 2013

Lokasi wawancara : PSBR Bambu Apus

Judul : Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina Akhlakul Karimah Di PSBR Bambu Apus-Jakarta

Harapan masyarakat tentang tugas pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja

Pertanyaan dan jawaban :

1. Menurut bapak apa saja tugas sebagai seorang pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja?

Jawaban :Saya pikir tugas dari pembimbing sebagai peningkatan keagamaan dan keimanan si anak. Lalu pembimbing juga menanamkan pada anak sopan santun, itu juga termasuk mendidik akhlak anak agar

Dokumen terkait