BAB III TINJAUAN UMUM EMERALD GARDENIA
III.4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Emerald Gardenia Internasional Hotel Medan disusun berdasar kepada kebutuhan hotel agar tercipta mekanisme kegiatan yang efisien dan efektif. Untuk itu disusunlah struktur organisasi berdasarkan penekanan kepada posisi atau jabatan. Pada tanggal 1 Januari 1997 Direktur mengeluarkan organisasi chart yang baru.
BAB IV
PERANAN RESERVATONIST DALAM MENERIMA DAN MEMPROSES RESERVASI DI EMERALD GARNDENIA INTERNATIONAL HOTEL
MEDAN.
Reservationist sebagai petugas reservasi di Hotel memiliki tugas mencatat pemesanan kamar hotel oleh tamu. Dalam manajemen Front Office dan reservasi tidak hanya mengangkat telepon dan mencatat pemesanan kamar, tetapi juga memberikan informasi, menjalin interaksi, dan memberikan rekomendasi dan upselling bahkan saran untuk memilih yang terbaik (suggestion). Berikut akan dijelaskan cara menerima dan memproses reservasi : IV.1.1. Tamu Perorangan (Individual Guest)
Jika pemesanan kamar perorangan dilakukan melalui telepon, langkah yang harus dijalankan adalaah:
Melakukan Greeting
Menanyakan type dan jumlah kamar yang diminta atau dikehendaki tamu yang memesan
Menanyakan tanggal kedatangan dan keberangkatan tamu
Melakukan check pada reservation chart, apakah masih ada kamar yang masih kosong
Menjelaskan harga kamar dan fasilitas-fasilitasnya ( Apabila tidak ada kamar yang available, untuk sementara kamar di waiting listkan, dan diberitahukan secepatnya bila ada perubahan, pembatalan dan sebagainya)
Menanyakan nama tamu yang akan menginap
Menanyakan informasi-informasi lain dari si pemesan, seperti nomor telepon, alamatnya, pembayarannya. Dalam musim penuh (high season) usahakan mendapat deposit
Setelah data yang diperlukan di dapat semua, ulangi sekali lagi pesanan kamar tersebut
Langkah selanjutnya adalah memproses pesanan kamar tersebut, seperti memasukkan ke dalam reservation plan, chart/agenda dan sebagainya.
IV.1.2. Tamu Rombongan (Group Guest)
Untuk pemesanan kamar secara rombongan di hotel, biasanya terdiri dari 10 kamar ke atas. Maka reservationist akan mencatat nama rombongan dan contact person yang bertanggung jawab atas rombongan tersebut ataupun pemimpin rombongan. Formulir pemesanan di isi oleh bagian reservasi dan harus ditandatangani oleh pemimpin rombongan. Di dalam formulir ini dicantumkan persetujuan harga yang disepakati bersama dan fasilitas yang didapatkan tamu, termasuk makan pagi atau tidak dan sebagainya. Bagian reservasi juga akan meminta data nama tamu rombongan guna penempatan mereka ke masing-masing kamar. Adapun data-data penting yang akan ditanyakan pada saat pemesanan kamar adalah:
Nama lengkap dari tamu yang akan menginap (Rincian nama tamu rombongan yang akan menginap)
Nama lengkap si pemesan, alamat dan nomor telepon (Biasanya yang ditulis adalah nama pemimpin rombongan)
Tanggal kedatangan dan keberangkatan tamu
Jenis kamar dan jumlah yang dipesan
Harga kamar dan cara pembayaran
Jumlah orang yang akan menginap (Jumlah tamu rombongan yang akan menginap) IV.2. Cara Melakukan Reservasi Kamar
Permintaan reservasi kamar hotel dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui surat, telex, telegram, telepon, internet, datang langsung e-mail, maupun sms.
IV.2.1. Reservasi Melalui Surat
Reservasi melalui surat yang dikirim lewat pos, biasanya ada jeda waktu yang cukup lama antara pesan tempat dan kedatangan tamu. Komunikasi surat dilakukan untuk
mendapatkan penjelasan secara tertulis dari pihak hotel tentang kamar yang dipesan. Kelebihan reservasi melalui surat adalah bahwa pemesan dapat menerangkan pesannya secara lebih rinci. Kelemahannya diperlukan waktu yang lebih lama dibanding melalui telepon. Bilamana alamat si pengirim kurang jelas sulit dihubungi, tentu akan memakan waktu yang lebih lama lagi.
IV.2.2 Reservasi Melalui Telex
Telex merupakan sarana elektronik yang cukup cepat untuk digunakan sebagai sarana reservasi. Namun seiring dengan kemajuan teknologi kebanyakan hotel sudah tidak menggunakan sarana ini lagi karena sudah ada komputer. Kelebihan telex adalah pesan dengan cepat dapat diterima. Kekurangannya, jika staff penerima tidak memahami maksud pemesanan maka bisa terjadi salah pengertian, mengingat pesan yang disampaikan dalam bentuk singkatan, demi efisiensi.
IV.2.3. Reservasi Melalui Telegram
Pengiriman data reservasi melalui telegram masih dilakukan di beberapa hotel di Indonesia. Keuntungan reservasi memakai telegram adalah bahwa data bisa dikirimkan secara tertulis dan relatif cepat, rata-rata bisa sampai 2 hari. Kelemahannya, tempat untuk menuliskan berita terbatas. Semakin banyak pesan yang ditulis, semakin mahal biayanya.
IV.2.4. Reservasi Melalui Telepon
Telepon merupakan sarana yang umum digunakan untuk melakukan reservasi. Keuntungannya berita dapat langsung diterima. Pemesan juga dapat langsung bercakap-cakap dengan reservationist tentang kamar yang akan dipesannya. Kelemahannya biaya telepon relative lebih mahal, apalagi untuk telepon interlokal atau sambungan internasional. Jika
cuaca kurang bagus, jarak terlalu jauh, atau alat tidak prima, suara menjadi tidak jelas. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah:
Mengucapkan salam (greeting)
Menanyakan nama tamu atau travel agent yang melakukan reservasi
Menanyakan tanggal kedatangan tamu
Menyakan type kamar yang diinginkan
Kemudian petugas reservasi akan melihat reservation chart, untuk memastikan apakah masih ada kamar yang tersedia pada tanggal tersebut.
Jika semua telah dilakukan, maka tahap akhir menanyakan cara pembayaran. IV.2.5. Reservasi Dengan Datang Langsung
Tamu yang datang langsung dapat mengatakan keinginannya secara leluasa dan secara panjang lebar. Kelebihannya dapat diperoleh kejelasan, baik secara verbal maupun tertulis. Tamu dapat melihat jenis kamar yang satu dengan yang lain. Berbagai permintaan khusus dapat langsung dicantumkan dalam pemesanan. Kelemahannya, jika tamu tinggal jauh dari hotel, booking dengan datang secara langsung jelas tidak ekonomis.
IV.2.6. Reservasi Melalui Situs di Internet
Banyak hotel yang mempunyai situs di internet sehingga tamu dapat mencari informasi tentang hotel itu dengan melihatnya di internet, lengkap dengan fasilitasnya dan harga yang ditawarkan dan juga langsung menyediakan ikon reservasi. Tamu yang membuka website tinggal memilih tanggal, jenis kamar, dan metode pembayaran untuk kemudian send ke alamat website itu. Dalam waktu yang singkat pihak hotel akan menjawabnya.
IV.2.7 Reservasi Melalui E-Mail
Cara yang canggih lainnya adalah melalui e-mail. Syaratnya pemesan mengetahui email hotel tersebut. Kelebihannya adalah bahwa pemesan dapat dengan cepat mengirimkan pesan secara tertulis yang kemudian dapat menjadi barang bukti pemesanan. Biaya yang
dikeluarkan pun relatif murah dan pihak hotel dapat menjawab permintaan reservasi itu secara langsung melalui reply message.
IV.2.8. Reservasi Melalui Sms
Merupakan metode reservasi yang paling baru di antara semua sarana yang telah di sebutkan di atas. SMS adalah singkatan dari Short Message Service yang khusus dilakukan dari handphone ke handphone. Sekarang ini telah dikembangkan komunikasi SMS dari handphone ke internet dan sebaliknya bahkan dari atau telepon rumah jenis tertentu. Kelebihannya, pesan bisa terkirim secara cepat, bahkan langsun, jarak jauh atau dekat biayanya relatif ringan. Kelebihannya, pesan yang dikirim terbatas.
IV.3. Teknik Menjual Kamar Dalam Reservasi
Menjual adalah suatu tindakan untuk meyakinkan pembeli agar mau membeli suatu produk tertentu. Menjual kamar dapat dilakukan secara langsung, melalui telepon, media massa, internet, brosur, koran, majalah dan sebagainya. Penekanan teknik menjual kamar tidak hanya terletak pada kemewahan suatu hotel tetapi lebih dari itu seperti kenyamanan (comfort), pelayanan (service) dan kenikmatan (convenience). Jika keseluruhan hal tersebut sudah tercipta, maka besar kemungkinan tamu akan merasa nyaman selama berada di hotel. Reservationist harus mampu mengetahui produk hotel, memahami kebutuhan dan keinginan tamu serta mampu menjual fasilitas-fasilitas lain diluar kamar. Berikut ada 6 teknik dalam menjual kamar, antara lain:
IV.3.1 Put Smile In Your Voice
Walaupun interaksi dan komunikasi antara reservationist dengan tamu tidak dilakukan berhadap-hadapan secara langsung, namun bila dilakukan dengan penuh senyum maka pesan yang terkirim pun akan terdengar penuh keramahan.
Salah satu teknik menjual yang menguntungkan adalah dengan system top-down, di mana bila ada tamu yang ingin menginap dan menanyakan harga kamar sebaiknya kepadanya ditawarkan kamar yang bertarif paling tinggi terlebih dahulu. Dengan demikian kemungkinan bahwa tamu akan membeli kamar yang berharga tinggi akan menjadi lebih besar. Hal ini akan menunjukkan sikap optimis hotel bahwa apa yang ditawarkan memang mempunyai nilai jual yang tinggi sekaligus menunjukkan rasa percaya diri untuk memberikan yang terbaik kepada tamu.
IV.3.3 Sandwich Method
Sandwich method adalah teknik menjual dengan menawarkan terlebih dahulu kamar yang ditengah-tengah, antara yang termahal dan yang termurah, antara yang paling besar dan yang paling kecil, antara yang paling lengkap dengan yang paling sederhana. Metode ini memberi gambaran secara rasional mengenai keadaan hotel. Namun jika tamu merasa keberatan, reservasi dapat menawarkan yang dibawahnya. Hal positif dari metode ini, tamu akan merasa diperlakukan secara fair, tidak merasa di anggap enteng tetapi juga tidak merasa di anggap dijerumuskan untuk mengeluarkan uang yang lebih banyak.
IV.3.4 Bottom Rate Action
Bottom rate action adalah kemungkinan harga terendah yang dapat diberikan kepada tamu yang akan mamakai jasa hotel. Setiap tipe kamar memiliki harga (room rate) dan masing-masing harga dilengkapi dengan harga penawaran terendah yang masih memberikan keuntungan bagi hotel. Harga ini biasanya ditawarkan kepada tamu yang akan menginap untuk waktu yang akan lama atau akan menggunakan banyak kamar. Bagi reservationist harga terendah ini dapat menjadi pedoman untuk memutuskan harga kamar yang diberikan kepada pemesan. Sudah barang tentu reservationist harus berusaha untuk menjual kamar dengan harga tinggi karena hal itu akan mencerminkan profesionalisme, memberikan keuntungan yang maksimal bagi hotel. Buttom rate action sangat efektif dilakukan dalam
keadaan krisis, dimana hotel dalam keadaan sepi. Menjual dengan harga lebih murah memungkinkan hotel untuk mendapatkan tamu yang lebih banyak tanpa harus menanggung kerugian.
IV.3.5 Flexible But Firm
Fleksibel berarti tidak kaku, lentur untuk beberapa permintaan khusus tamu. Fleksibel juga mengandung unsure helpful, sikap mau membantu sewaktu-waktu tamu memerlukan. Jika tamu minta 2 extra bed dalam satu kamar, reservasi pertama-tama dapat menawarkan agar tamu mengambil satu kamar lagi. Jika tamu tidak mau dan hotel sedang perlu menjual kamar lebih karena bisnis sedang turun, bagian reservasi dapat menyetujui permintaan itu dan mengalokasikan ke kamar yang lebih besar, yang mungkin untuk ditambah dengan dua extra bed.
IV.3.6 Sikap Dalam Menjual
Agar sukses di dalam menjual, ada beberapa sikap yang harus dikuasai dan dijalankan oleh bagian reservasi, diantaranya :
Do not under estemite, meremehkan. Bila tamu gagap dalam berbicara reservationist harus tetap memperlakukan tamu tersebut sebagai seorang yang potensial untuk dilayani.
Do not jump into conclusion, kebalikan dari yang di atas, dimana setiap perkataan, statement, dan ucapan tamu harus dianggap sebagai wahana yang harus ditanggapi secara proporsional dan professional.
Be helpful. Staff reservasi harus selalu menunjukkan sikap yang ingin membantu. Misalnya, bila kamar sudah confirm, reservationist mungkin perlu menanyakan apakah tamu mengalami kesulitan transportasi dari bandara ke hotel, apakah barang bawaan memerlukan kendaraan khusus, memerlukan baby sitter selama tinggal di hotel, dan lainnya.
Upselling till the end. Kata kunci yang harus selalu dipergunakan untuk suksesnya penjualan adalah up-selling. Up-selling adalah penawaran penjualan barang dan produk secara maksimal, aktif dan terus-menerus. Jika seseorang telah menyepakati untuk mengambil sepuluh kamar di hotel dalam periode tertentu, reservationist juga perlu menawarkan apakah perlu disediakan makanan secara prasmanan, ingin keliling kota dengan kenderaan hotel dan lainnya.
IV.4. Peranan Reservationist Dalam Menerima dan Memproses Reservasi Kamar Menerima reservasi tidak sama dengan menerima telepon. Bagian reservasi adalah bagian yang syarat dengan upselling. Bisa dikatakan bahwa menerima reservasi adalah menerima telepon plus. Plus itu berupa ketrampilan tambahan. Reservationist harus mempu mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh hotel. Untuk itu peranan seorang reservationist sangat berperan penting dalam operasional kantor depan hotel. Berikut akan dijelaskan peranan reservationist dalam menerima dan memproses reservasi antara lain:
IV.4.1. Menjawab Telepon yang Masuk
Didalam menjawab telepon, seorang reservationist harus melakukannya sesuai dengan standar berlaku di hotel. Pertama-tama adalah mengucapkan greeting atau salam, menyebutkan nama departemen, nama penerima telepon, dan menawarkan bantuan (offering help).
IV.4.2. Menanyakan Waktu Pemakaian Kamar, Jumlah dan Asal Tamu
Dalam menerima pesanan kamar, reservationist harus menanyakan kapan dan berapa kamar yang dipesan, disamping asal tamu dalam arti luas.
Tanggal pemesanan sangatlah penting dan merupakan bagian utama dalam pencatatan reservasi. Setiap kali ada tamu menelpon untuk reservasi, reservationist harus mencatat untuk kapan pemesanan tersebut. Dalam hal ini reservationist harus memiliki catatan tentang status masing-masing kamar untuk tanggal pemesanan tersebut. Dengan demikian reservationist tersebut mengetahui kamar jenis apa saja yang masih tersedia (available). Sejalan dengan kemajuan teknologi sekarang kebanyakan hotel-hotel telah menggunakan sistem komputer. Maka reservationist tinggal memasukkan data dan tanggal dan kemudian akan muncul data kamar-kamar yang masih bisa dipesan, daftar harga, serta berbagai keterangan tentang kamar tersebut. Dengan cara ini tidak akan terjadi kesalahan dalam pengalokasian kamar atau konfimasi reservasi.
IV.2.3. Mengkonfirmasi Jenis Kamar yang Dipesan
Konfirmasikan mengenai jenis kamar yang dipesan merupakan repeating the order atau mengulang untuk menghindari terjadinya kesalahan. Segala yang sudah dicatat itu ditanyakan lagi untuk memastikan bahwa semuanya sudah tepat seperti yang diinginkan pemesan.
IV.4.4. Mencatat Metode Pembayaran yang Digunakan
Pembayaran dapat tunai, dengan kartu kredit, ditagihkan ke perusahaan, atau dengan voucher. Mengapa cara pembayaran ini harus ditanyakan? Jawabnya tentu untuk menghindari kerugian. Bila tamu hendak membayar dengan cara yang tidak lazim, seperti dengan traveler cheque, giro bilyet, atau cek, hotel dapat menolaknya karena alat pembayaran seperti itu cenderung menyulitkan.
Apa yang dipesan oleh tamu harus ditulis di dalam formulir pemesanan kamar. Yang pertama-tama ditulis adalah nama pemesan, alamat, dan nomor yang di dapat dihubungi atau alamat e-mail dan nomor faksimili. Semakin lengkap data yang di dapat, semakin jelas dan nyata yang telah dipesan.
IV.4.6. Mengeja Nama Tamu / Perusahaan Secara Benar
Mengeja nama tamu, jika reservasi dilakukan secara verbal atau per telepon, sebaiknya reservationist mengeja ulang nama pemesan tersebut. Agar lebih akurat, reservationist sebaiknya melakukan konfirmasi tertulis dan meminta persetujuan tamu bahwa penulisannya sudah benar. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
Jam kedatangan, yang sangat penting untuk penjemputan ataupun untuk memudahkan penyambutan, khususnya untuk VIP. Informasi ini juga berguna untuk mengatur perputaran dan persiapan kamar.
Tanggal reservasi untuk tamu. Tanggal reservasi ini harus dicatat dengan tepat dan jelas agar tidak membingungkan.
Identitas tamu, dari kartu pengenal, Kartu Tanda Penduduk, paspor, kartu kredit, alamat, perusahaan, jabatan di perusahaan, nomor telepon, nomor fax, alamat e-mail. Semakin lengkap pihak hotel dengan pemesan.
IV.4.7. Mengulang Pemesanan
Ini pengulangan pemesanan yang kedua kalinya, yang dilakukan secara menyeluruh, mencakup permintaan khusus tamu, seperti:
Kamar Non-smoking
Minta dijemput di Bandara
Semua minibar supaya di clear up
Kamar menghadap di kolam renang
Karena rombongan, nama tamu supaya dicantumkan di pintu kamar
Sarapan pagi hari kedua dibawa dalam breakfast box
Minta di antar ke bandara, sepulang dari hotel, dan lain-lain.
Semua itu ditanyakan ulang, termasuk cara pembayaran, nama rombongan, nomor kontak pemesan, alamat, lama menginap, jenis dan jumlah kamar yang dipesan.
IV.4.8. Memberikan Konfirmasi dan Kepastian Pemesanan Secara Keseluruhan Melalui Fax, E-Mail, atau Surat.
Hal ini sering dilakukan dengan mengirimkan konfirmasi adalah melalui surat, faksimili, atau e-mail sehingga tamu mendapatkan bukti pemesanan secara tertulis. Tamu dapat mengoreksi bila di dalam konfirmasi tersebut masih terdapat kesalahan. Namun, bilamana sudah benar maka tamu tinggal membahasnya dengan surat persetujuan yang bagi pihak hotel akan menjadi konfirmasi tertulis dari tamu. Keuntungan dari adanya konfirmasi tertulis adanya kejelasan bagi masing-masing pihak. Hotel dapat mempersiapkan segala yang dipesan oleh tamu dan tidak akan dikomplin bilamana hotel sudah menyediakan sesuai yang tercantum dalam konfirmasi tersebut.
IV.4.9 Mengeblok Kamar yang Telah Dipesan
Setelah melakukan konfirmasi, reservationist harus segera melakukan pengeblokan atas kamar yang dipesan tamu agar kamar tersebut tidak diberikan kepada tamu lain. Proses pengeblokan harus cepat dan segera. Bukti nyata dari pengeblokan kamar adalah dengan mengambil nomor kamar atau mengeblok nomor- nomor kamar yang telah dipesan. IV.4.10. Mengomunikasikan Beberapa Hal Khusus Kepada Departemen Lain yang Terkait
Setelah ada konfirmasi dari tamu, booking telah disetujui, dan kamar telah digaransi pada tanggal tersebut, bagian reservasi harus langsung meng-update catatan reservasi. Setelah meng-update data reservasi akan mengirimkan hasil update tersebut ke Front Office.
IV.5. Kualifikasi Reservationist
Syarat bagi seorang reservationist di dalam merespons dan menangani berbagai macam reservasi tamu dapat dijabarkan dengan kepanjangan dari kata RESERVASI itu sendiri, yakni: Ramah, Ekspresif, Senyum, Efisien, Responsif, Variatif, Aktif Dan Penuh Inisiatif. Berikut akan dijelaskan kepanjangan dari kata Reservasi di atas:
R
amah, keramahan adalah kunci dari setiap layanan prima kepada tamu, tidakmarah-marah atau emosional pada saat tamu menanyakan sesuatu hal secara bertele-tele.
E
kspresi, karena reservationist melakukan komunikasi secara langsung dengantamu, mereka wajib memberikan kesan positif kepada tamu. Walaupun komunikasi melalui telepon tidak berhadapan langsung reservationist harus tetap ekspresif, antusias, bersemangat dan tidak jemu-jemu untuk memberikan layanan terbaik kepada tamu.
E
fisien, yang berarti bahwa setiap jawaban, penanganan, dan keputusan harusdilakukan secara tepat dan tepat. Oleh sebab itu reservationist harus mampunyai sarana yang memudahkannya di dalam menyelesaikan masalahnya dengan tamu.
R
esponsif, berarti cepat dalam memberikan jawaban, tepat serta tanggap terhadap
V
ariatif, supaya tidak terkesan monoton dan membosankan, nada suara reservationist haruslah berintonasi. Tidak datar saja, variatif juga berarti memberikan suasanan yang hangat kepada tamu yang mengajak bicara
A
ktif, meskipun tamu pasif, reservationist harus aktif. Dalam hal ini reservationist dapat melakukan up-selling atau rekomendasi. Jika tamu tampak bingung untuk memilih kamar yang mana, reservationist tidak boleh mendiskreditkan tamu tersebut tetapi dapat mengambil alih pembicaraan dengan menawarkan beberapa kemungkinan yang paling tepat, baik untuk tamu maupun untuk hotel.
S
upel, berarti menyenangkan orang yang di ajak bicara. Apa yang keluar dari mulut seorang reservationist harus dapat menumbuhkan suasana yang menyenangkan bagi pelanggan.
I
nisiatif, selalu memberikan rekomendasi dan bersikap menolong setiap tamu yangmelakukan reservasi. Ketelatenan yang digabungkan dengan kemampuan untuk menawarkan pilihan dan bantuan menjadi inisiatif positif.
IV. 6. Singkatan Dalam Reservation
Dalam melakukan reservasi secara tertulis ada banyak singkatan atau jargon yang sering digunakan, baik oleh agent biro perjalanan maupuan oleh pihak hotel. Singkatan itu juga sering digunakan pada reservasi melalui email, facsimile, SMS, dan MMS. Karena terbatasnya tempat, reservasi perlu dilakukan dengan kalimat singkat dan padat namun dapat dimengerti secara umum. Beberapa contoh singkatan tersebut (dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) antara lain:
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
ABF : American Breakfast ABF : Sarapan roti dan telur
a/c : acount a/c : Rekening
act : acounting Acctd : Bagian Accounting
ak : acknowledge a/n : Atas nama
ad : advertising ad : Iklan
addr : address addr : alamat
ani : ante meridium am : pagi hari
Apr : April Apr : April
ASAP : As soon as possible al : antara lain
Aug : August Agt : Agustus
B&b : Bed and breakfast b&b : kamar termasuk makan
b’fast : Breakfast ASAP : Segera
cc : copied to brp : berapa
c/i : check in c/q : Ditujukan ke
c/o : check out Dbl : Dobel
cu : see you Des : Desember
cxl : cancel cxl : batal
Dbl : Dobel c/I : check in
Dec : December c/o : check out
EB : Extra Bed Feb : Februari
Etc : Etcetera Feb : February
FO : Front Office FO : Kantor Depan
Fri : Friday Mar : Maret
f/u : follow-up Misc : lain-lain
FYI : For Your Info
Hr : hour
Incl : include incl : termasuk
Jun : June Jun : Juni
Jul : July Jul : Juli
Mar : March kam : kamar
Misch : Miscellaneous
Mgr : Manager
Mon : Monday Ming : Minggu
Mtg : meeting
Oct : October Okt : Oktober
Nov : November Nov : November
Pcs : pieces
Pls : please Rab : Rabu
Pm : post meridian pkl : pukul, jam
p.t.o : please turn over Sen : Senen
ps : post script Sel : Selasa
Resv : Reservation Sep : September
Sgl : Single Sgl : Single
Std : Standart Std : standar
Tue : Tuesday
Thu : Thursday Sbb : Sebagai berikut
Tks : thanks ttk : titik