BAB I PENDAHULUAN
1.3 Struktur Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pemerintah Provinsi
9
1.3 Struktur Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya PPID bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat selaku Atasan PPID, dengan struktur organisasi sebagai berikut :
10
BAB II
LAYANAN PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK
2.1 Mekanisme Memperoleh Informasi Publik
Konstitusi Republik Indonesia telah memberikan jaminan kepada setiap orang untuk dapat memperoleh dan mengakses informasi publik. Sebagai bentuk jaminan atas informasi publik tersebut, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Peraturan Pelaksana UU KIP (PP 61 Tahun 2010), Peraturan Komisi Informasi Pusat Nomor 1 Tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Perki SLIP) dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengatur secara teknis mekanisme memperoleh informasi publik.
Pengaturan mekanisme memperoleh informasi publik tersebut merupakan hal yang wajar di negara yang berlandaskan hukum (rechstaat). Hal ini bertujuan agar pemerolehan informasi publik dapat terlaksana dengan teratur dan baik, begitu juga dengan badan publik yang notabene sebagai penyedia informasi publik untuk mengelola informasi publik yang dikuasainya dapat terdokumentasi dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara umum, terdapat dua mekanisme pemerolehan informasi publik berdasarkan regulasi yang disebutkan di atas yaitu, melalui akses pada sarana elektronik maupun non-elektronik yang telah disediakan oleh badan publik, dan melalui pengajuan permohonan informasi publik ke setiap badan publik. Tahun 2010, merupakan tahun yang amat bersejarah bagi pemenuhan hak asasi atas informasi publik. Pasalnya, tahun tersebut merupakan tahun reformasi layanan informasi publik yang sebelumnya bersifat tertutup dan sejak UU KIP diberlakukan setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses kecuali terhadap informasi publik yang dikecualikan.
Berdasarkan hal di atas, maka setiap orang dapat mengakses dan memohon
11
informasi publik sesuai kebutuhannya dengan berlandaskan UU KIP. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu badan publik yang wajib tunduk pada UU KIP diwajibkan untuk menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan informasi publik yang berada pada penguasaannya. Adanya kewajiban tersebut, PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berusaha meningkatkan pelayanan informasi publik dengan tujuan agar publik dapat meminta dan mengakses informasi publik secara cepat, tepat, dan sederhana.
Bentuk layanan informasi publik yang diberikan oleh PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana dijelaskan pada Bab Satu (I) adalah melalui sarana dan/atau media elektronik dan non-elektronik. Pada Januari sampai dengan Desember 2021, PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menerima permohonan informasi publik. Penjelasan terkait dengan permohonan dan layanan informasi publik, dapat dijelaskan pada bagian di bawah ini.
2.2 Permohonan Informasi Publik
Dalam konsideran UU KIP pada bagian menimbang, dijelaskan bahwa Informasi Publik merupakan kebutuhan setiap orang untuk mengembangkan pengetahuannya dan lingkungannya. Menjadi wajar jika setiap badan publik menerima adanya permohonan informasi publik karena selain sebagai kebutuhan individu setiap orang untuk memperoleh informasi, hal ini juga sebagai bentuk partisipasi dan kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih yang sejalan dengan tujuan UU KIP.
Pada Januari sampai dengan Desember 2021, PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menerima permohonan informasi dari berbagai kalangan masyarakat dan organisasi masyarakat. Informasi yang diminta pun sangat beragam. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
2.2.1 Jumlah Permohonan Informasi Publik
12
Untuk tahun 2020, PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menerima permohonan informasi publik sebanyak 6 permohonan. Dari 6 Permohonan Informasi Publik yang diterima PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, sebanyak 1 (satu) permohonan diajukan secara online melalui situs ppid.sumbarprov.go.id dan 5 (lima) permohonan diajukan secara manual langsung ke ruang pelayanan PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
2.2.2 Sarana Permohonan Informasi Publik
PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat memperoleh Informasi Publik. Khusus terhadap layanan permohonan Informasi Publik, sarana yang disediakan melalui elektronik website/
email/ faximilie ke ppid.sumbarprov.go.id/[email protected] dan dapat datang secara langsung ke PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengisi form Permohonan Informasi Publik pada meja layanan Informasi Publik.
Berdasarkan data permohonan informasi publik, sarana elektronik dapat dikatakan sebagai media untuk mengajukan permohonan informasi publik yang efektif dan efisien.
2.2.3 Jangka Waktu Pemberian Informasi Publik
Jangka waktu untuk memberikan layanan Permohonan Informasi Publik telah diatur secara tegas oleh Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Setiap badan publik wajib memberikan jawaban Permohonan Informasi Publik paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan.
Badan publik juga diberikan hak oleh UU KIP untuk dapat memperpanjang waktu pemberian informasi publik paling lambat 7 (tujuh) hari kerja. Perpanjangan pemberian informasi publik sebagaimana dijelaskan di atas dengan syarat badan publik mengirimkan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepada Pemohon Informasi Publik dengan menguraikan alasan-alasan perpanjangan pemberian informasi.
Berdasarkan mekanisme memperoleh informasi publik tersebut, PPID Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam memberikan layanan Permohonan Informasi Publik tidak
13
pernah menyalahi aturan atau dalam bahasa lain pemberian informasi sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
2.2.4 Fasilitasi Sengketa Informasi
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat selaku PPID Utama berkolaborasi dengan Komisi Informasi Daerah Provinsi Sumatera Barat terkait layanan sengketa informasi.
FASILITASI SENGKETA INFORMASI
KOMISI INFORMASI DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
NO. KEGIATAN
TAHUN
2020 2021
1. Registrasi Sengketa Informasi 0 3
2. Mediasi 0 1
3. Ajudikasi 0 0
4. Sengketa yang telah diselesaikan 0 1
5. Sengketa dalam proses 0 2
14
BAB III
PENERAPAN SOP LAYANAN INFORMASI PUBLIK
Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan informasi publik di Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Sesuai dengan Bab V Pasal 26 s.d 28 tentang Mekanisme Layanan Informasi dan Dokumentasi :
Pasal 26
(1) Setiap masyarakat dapat mengajukan permohonan Informasi Publik untuk mendapatkan layanan Informasi dan Dokumentasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
(2) Pemohon Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan secara tertulis atau tidak tertulis dan secara langsung atau elektronik.
(3) Permohonan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan oleh :
a. perseorangan;
b. kelompok masyarakat;
c. lembaga swadaya masyarakat;
d. organisasi masyarakat;
e. partai politik; atau f. badan publik lainnya
Pasal 27
(1) Dalam mengajukan permohonan Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, pemohon Informasi harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
15
a. mencantumkan identitas yang jelas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. mencantumkan alamat dan nomor telepon yang jelas;
c. menyampaikan secara jelas jenis Informasi dan Dokumentasi yang dibutuhkan;
d. mencantumkan maksud dan tujuan permohonan Informasi dan Dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan; dan
e. menyatakan kesediaan membayar biaya dan cara pembayaran untuk
memperoleh Informasi dan Dokumentasi yang diminta sepanjang biaya yang dikenakan terbilang wajar.
(2) Permohonan Informasi Publik diajukan kepada PPID Utama atau PPID Pembantu.
Pasal 28
(1) Setiap pemohon informasi publik dapat mengajukan permintaan untuk memperoleh informasi dan dokumentasi publik kepada Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat secara tertulis atau tidak tertulis.
(2) PPID Utama dan/atau PPID Pembantu dan/atau petugas informasi wajib mencatat nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan alamat pemohon informasi publik, subjek dan format informasi serta cara penyampaian informasi yang diminta oleh pemohon informasi publik.
(3) PPID Utama dan/atau PPID Pembantu dan/atau petugas informasi wajib mencatat permintaan informasi publik yang diajukan secara tertulis.
(4) PPID Utama dan/atau PPID Pembantu dan/atau petugas informasi wajib memberikan tanda bukti penerimaan permintaan informasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) berupa nomor pendaftaran pada saat permintaan diterima.
(5) Dalam hal permintaan disampaikan secara langsung atau melalui surat elektronik, nomor pendaftaran diberikan saat penerimaan permintaan.
16
(6) Dalam hal permintaan disampaikan melalui surat, pengiriman nomor pendaftaran dapat diberikan bersamaan dengan pengiriman informasi.
(7) Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permohonan informasi, PPID Utama dan/atau PPID Pembantu wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis yang berisikan: a. informasi yang diminta, berada di bawah penguasaannya ataupun tidak; b. penerimaan atau penolakan atas permohonan informasi dengan alasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. alat penyampaian dan format informasi yang akan diberikan; dan/atau d. biaya serta cara pembayaran untuk memperoleh informasi yang diminta.
(8) PPID Utama wajib memberitahukan Perangkat Daerah yang menguasai informasi yang diminta apabila informasi yang diminta tidak berada di bawah penguasaannya dan Perangkat Daerah yang menerima permintaan mengetahui keberadaan informasi yang diminta.
(9) Dalam hal permintaan diterima seluruhnya atau sebagian dicantumkan materi informasi yang akan diberikan.
(10) Dalam hal suatu dokumen mengandung materi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka informasi yang dikecualikan tersebut dapat dihitamkan dengan disertai alasan dan materinya.
(11) PPID Utama dan/atau PPID Pembantu dapat memperpanjang waktu untuk mengirimkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling lambat 7 (tujuh) hari kerja berikutnya dengan memberikan alasan secara tertulis.
Peraturan Gubernur ini sangat membantu semua pihak dalam melaksanakan pelayanan informasi dan dokumentasi publik dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dalam pelaksanaannya tentu tidak mudah dalam melaksanakan aturan, terdapat beberapa kendala dalam Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Namun semua hal tersebut tidak mengganggu pelayanan informasi dan dokumentasi dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
17
BAB IV
TAHAPAN PELAKSANAAN
4.1 Menghimpun Daftar Informasi Publik (DIP)
Dalam tahapan menghimpun daftar informasi publik, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Sumatera Barat selaku PPID utama, mengirimkan surat kepada seluruh PPID Pelaksana dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang ditandatangani oleh Gubernur. Apabila data yang diperoleh dari OPD dirasa kurang atau belum maksimal dan masih terdapat OPD yang belum mengirimkan DIP ke PPID Utama, maka akan dikirimkan surat kedua yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah.
Untuk menghimpun Daftar Informasi Publik (DIP), PPID Utama juga menjalin komunikasi yang efektif dengan seluruh PPID Pembantu dengan memanfaatkan media elektronik seperti email, WhatsAppgroup, maupun telepon langsung dengan operator PPID Pembantu pada tiap-tiap OPD.
Selain itu, tim DIP PPID Utama juga menjadwalkan dan melakukan kunjungan secara langsung ke OPD/PPID Pelaksana termasuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
4.2 Verifikasi
Dalam tahapan verifikasi, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Sumatera Barat mengirimkan surat yang telah ditanda tangani oleh Kepala Dinas kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau PPID Pelaksana untuk dilakukannya sidang vakasi, yang bertujuan untuk menggali lebih dalam potensi DIP di masing-masing OPD, sekaligus pengusulan DIK oleh OPD kepada PPID Utama.
4.3 Menyusun DIP dan DIK
Pada tahapan ini Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Sumatera Barat menyusun Daftar Informasi Publik (DIP) yang sifatnya: berkala, serta-merta dan tersedia setiap saat, serta informasi yang sifatnya dikecualikan (DIK).
4.4 Menginput Data ke Website
18
Setelah data berhasil dihimpun, diverifikasi dan disusun, maka selanjutnya Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Sumatera Barat memasukkan atau menginput data tersebut ke website PPID Utama.
4.5 Publikasi
Data-data yang telah berhasil dihimpun, diverifikasi, disusun dan diinput, maka selanjutnya data-data tersebut telah bisa dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat.
Data-data yang bisa diakses hanyalah yang bersifat berkala, serta-merta dan tersedia setiap saat.
BAB V
19
DAFTAR INFORMASI PUBLIK
5.1 Daftar Informasi Publik
Informasi yang terbuka mencakup informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, Informasi Publik yang wajib diumumkan secara serta merta, dan Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat.
5.1.1 Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala a. Informasi tentang profil badan publik, yang meliputi :
1. Informasi tentang kedudukan atau domisili beserta alamat lengkap, ruang lingkup kegiatan, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi badan publik serta unit-unit dibawahnya.
2. Struktur organisasi, gambaran umum tiap satuan kerja, profil singkat pejabat.
b. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang dijalankan dalam lingkungan badan publik yang sekurang-kurangnya terdiri atas :
1. Nama program/kegiatan;
2. Penanggungjawab, pelaksana program dan kegiatan serta nomor telepon dan/atau alamat yang dapat dihubungi.
3. Target dan/atau capaian program dan kegiatan;
4. Jadwal pelaksanaan program dan kegiatan;
5. Anggaran program dan kegiatan yang meliputi sumber dan jumahnya;
6. Agenda penting terkait pelaksanaan tugas badan publik;
7. Informasi khusus lain yang berkaitan langsung dengan hak-hak masyarakat;
8. Informasi tentang penerimaan calon pegawai dan/atau pejabat badan publik;
9. Informasi tentang penerimaan calon peserta didik pada badan publik yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan untuk umum.
c. Informasi tentang kinerja dalam lingkup badan publik berupa narasi realisasi program dan kegiatan yang telah maupun sedang dijalankan;
20
d. Informasi tentang laporan keuangan yang sekurang-kurangnya meliputi : 1. Rencana dan laporan realisasi anggaran.
2. Neraca.
3. Laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai standar akuntansi yang berlaku.
4. Daftar aset dan investasi.
e. Ringkasan akses Informasi Publik sekurang-kurangnya terdiri atas : 1. Jumlah permohonan Informasi Publik yang diterima.
2. Waktu yang diperlukan dalam memenuhi setiap permohonan Informasi Publik.
3. Jumlah permohonan Informasi Publik yang dikabulkan baik sebagian atau seluruhnya dan permohonan Informasi Publik yang ditolak.
4. Alasan penolakan permohonan Informasi Publik.
f. Ringkasan tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebijakan yang mengikat dan/atau berdampak bagi publik yang dikeluarkan oleh Badan Publik yang sekurang-kurangnya terdiri atas :
1. Daftar rancangan dan tahap pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Keputusan, dan/atau Kebijakan yang sedang dalam proses pembuatan.
2. Daftar Peraturan Perundang-undangan, Keputusan, dan/atau kebijakan yang telah disahkan atau ditetapkan.
g. Informasi tentang hak dan tata cara memperoleh Informasi Publik, serta tata cara pengajuan keberatan serta proses penyelesaian sengketa Informasi Publik berikut pihak-pihak yang bertanggungjawab yang dapat dihubungi.
h. Informasi tentang tata cara pengaduan penyalahgunaan wewenang atau pelanggaran yang dilakukan baik oleh pejabat Badan Publik maupun pihak yang mendapatkan izin atau perjanjian kerja dari Badan Publik yang bersangkutan.
i. Informasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait.
j. Informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan darurat di setiap kantor Badan Publik.
21
5.1.2 Informasi publik yang wajib diumumkan secara serta merta
Adalah informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum antara lain :
a. Informasi tentang bencana alam seperti kekeringan, kebakaran hutan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemik, wabah, kejadian luar biasa, kejadian antariksa atau benda-benda angkasa.
b. Informasi tentang keadaan bencana non-alam seperti kegagalan industri atau teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan keantariksaan.
c. Bencana sosial seperti kerusuhan sosial, konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.
d. Informasi tentang jenis, persebaran dan daerah yang menjadi sumber penyakit yang berpotensi menular.
e. Informasi tentang racun pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat.
f. Informasi tentang rencana gangguan terhadap utilitas publik.
5.1.3 Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Daftar Informasi Publik yang sekurang-kurangnya memuat:
1. Nomor
2. Ringkasan isi informasi
3. Pejabat atau unit/satuan kerja yang menguasai informasi 4. Penanggungjawab pembuatan atau penerbitan informasi 5. Waktu dan tempat pembuatan informasi
6. Bentuk informasi yang tersedia
7. Jangka waktu penyimpanan atau retensi arsip.
b. Informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau atau kebijakan Badan Publik yang sekurang-kurangnya terdiri atas:
1. Dokumen pendukung seperti naskah akademis, kajian atau pertimbangan yang mendasari terbitnya peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.
2. Masukan-masukan dari berbagai pihak atas peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.
22
3. Risalah rapat dari proses pembentukan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.
4. Rancangan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.
5. Tahap perumusan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.
6. Peraturan, keputusan dan/atau kebijakan yang telah diterbitkan.
c. Seluruh informasi lengkap yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.
d. Informasi tentang organisasi, administrasi, kepegawaian dan keuangan, antara lain : 1. Pedoman pengelolaan organisasi, administrasi, personil dan keuangan.
2. Profil lengkap pimpinan dan pegawai yang meliputi nama, sejarah karir atau posisi, sejarah pendidikan, penghargaan dan sanksi berat yang pernah diterima.
3. Anggaran Badan Publik secara umum maupun anggaran secara khusus unit pelaksana teknis serta laporan keuangannya.
4. Data statistik yang dibuat dan dikelola oleh Badan Publik.
5. Surat-surat perjanjian dengan pihak ketiga berikut dokumen pendukungnya.
6. Surat-menyurat pimpinan atau pejabat Badan Publik dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
7. Syarat-syarat perizinan, izin yang diterbitkan dan/atau dikeluarkan berikut dokumen pendukungnya, dan laporan penaatan izin yang diberikan.
8. Data perbendaharaan atau inventaris.
9. Rencana strategis dan rencana kerja Badan Publik.
10. Agenda kerja pimpinan satuan kerja.
11. Informasi mengenai kegiatan pelayanan Informasi Publik yang dilaksanakan, sarana dan prasarana layanan Informasi Publik yang dimiliki beserta kondisinya, sumber daya manusia yang menangani layanan Informasi Publik beserta kualifikasinya, anggaran layanan Informasi Publik serta laporan penggunaannya.
12. Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang ditemukan dalam pengawasan internal serta laporan penindakannya.
13. Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang dilaporkan oleh masyarakat serta laporan penindakannya.
23
14. Daftar serta hasil-hasil penelitian yang dilakukan.
15. Informasi Publik lain yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat berdasarkan mekanisme keberatan dan/atau penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.
16. Informasi tentang standar pengumuman informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 bagi penerima izin dan/atau penerima perjanjian kerja.
17. Informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum.
5.2. Daftar Informasi Dikecualikan
Informasi Publik yang dikecualikan sifatnya rahasia dan tidak dapat diakses oleh publik sesuai dengan kriteria yang diatur dalam Pasal 17 UU KIP. Informasi Publik dikecualikan secara limitatif berdasarkan pada Pasal 17 UU KIP, yaitu apabila dibuka dapat :
a. Menghambat proses penegakan hukum; yaitu informasi yang dapat:
1. Menghambat proses penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana;
2. Mengungkapkan identitas informan, pelapor, saksi, dan/atau korban yang mengetahui adanya tindak pidana;
3. Mengungkapkan data intelijen kriminal dan rencana-rencana yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan segala bentuk kejahatan transnasional;
4. Membahayakan keselamatan dan kehidupan penegak hukum dan/atau keluarganya; dan/atau
5. Membahayakan keamanan peralatan, sarana, dan/atau prasarana penegak hukum.
b. Mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat.
c. Membahayakan pertahanan dan keamanan negara, yaitu :
1. Informasi tentang strategi, intelijen, operasi, taktik dan teknik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran atau evaluasi dalam kaitan dengan ancaman dari dalam dan luar negeri;
24
2. Dokumen yang memuat tentang strategi, intelijen, operasi, teknik dan taktik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran atau evaluasi;
3. Jumlah, komposisi, disposisi, atau dislokasikekuatan dan kemampuan dalam penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara serta rencana pengembangannya;
4. Gambar dan data tentang situasi dan keadaan pangkalan dan/atau instalasi militer;
5. Data perkiraan kemampuan militer dan pertahanan negara lain terbatas pada segala tindakan dan/atau indikasi negara tersebut yang dapat membahayakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan/atau data terkait kerjasama militer dengan negara lain yang disepakati dalam perjanjian tersebut sebagai rahasia atau sangat rahasia;
6. Sistem persandian negara; dan/atau 7. Sistem intelijen negara.
d. Mengungkapkan kekayaan alam Indonesia.
e. Merugikan ketahanan ekonomi nasional, yaitu :
1. Rencana awal pembelian dan penjualan mata uang nasional atau asing, saham dan aset vital milik negara;
2. Rencana awal perubahan nilai tukar, suku bunga, dan model operasi institusi keuangan;
3. Rencana awal perubahan suku bunga bank, pinjaman pemerintah, perubahan pajak, tarif, atau pendapatan negara/daerah lainnya;
4. Rencana awal penjualan atau pembelian tanah atau properti;
5. Rencana awal investasi asing;
6. Proses dan hasil pengawasan perbankan, asuransi, atau lembaga keuangan lainnya; dan/atau
7. Hal-hal yang berkaitan dengan proses pencetakan uang.
f. Merugikan kepentingan hubungan luar negeri;
25
1. Posisi, daya tawar dan strategi yang akan dan telah diambil oleh negara dalam hubungannya dengan negosiasi internasional;
2. Korespondensi diplomatik antarnegara;
3. Sistem komunikasi dan persandian yang dipergunakan dalam menjalankan hubungan internasional; dan/atau
4. Perlindungan dan pengamanan infrastruktur strategis Indonesia di luar negeri.
g. Mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang.
h. Mengungkap rahasia pribadi seseorang menyangkut : 1. Riwayat dan kondisi anggota keluarga;
2. Riwayat, kondisi dan perawatan, pengobatan kesehatan fisik, dan psikis seseorang;
3. Kondisi keuangan, aset, pendapatan, dan rekening bank seseorang;
4. Hasil-hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilitas, intelektualitas, dan rekomendasi kemampuan seseorang; dan/atau
5. Catatan yang menyangkut pribadi seseorang yang berkaitan dengan kegiatan satuan pendidikan formal dan satuan pendidikan nonformal.
i. Memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik yang
i. Memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik yang