• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur perekonomian menunjukkan besar kecilnya kontribusi masing-masing sektor ekonomi di suatu daerah. Struktur ekonomi Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2012 masih bertumpu pada sektor pertanian yang memberikan kontribusi sekitar 51,32%. Kondisi ini menunjukkan bahwa ketergantugan Lampung Tengah terhadap sektor pertanian masih sangat besar sehingga perubahan yang terjadi pada sektor pertanian akan memberikan pengaruh yang cukup besar pada pembentukan PDRB Kabupaten Lampung Tengah secara keseluruhan.

Dilihat dari kontribuasi masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB maka dapat dikatakan bahwa struktur perekonomian Lampung Tengah masih berpola tradisional. Sektor terbesar kedua yaitu sektor pengolahan yaitu 12,93% pada tahun 010, lalu meningkat 12,26% pada tahun 2011. Sedangkan sektor

pedagangan menempati urutan ketiga dan sektor yang kontribusinya paling kecil adalah sektor listrik dan air sera sektor pertambangan.

Gambar 2. Pertumbuhan PBRD Kabupaten Lampung Tengah Menurut Lapangan Usaha (data diolah, BPS).

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisi dan pembahasan data tentang Pengaruh Desentralisasi Fiskal yan terdiri dari DBH, DAU dan DAK terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Tengah, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. DBH menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2001-2012. DAU menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2001-2012. Sedangkan DAK menunjukkan pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2001-2012. Dari hasil penelitian ini DAU adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lampung Tengah

2. Berdasarkan hasil estimasi pada penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel desentralisasi fiskal (DBH, DAU, DAK) secara bersma-sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuan ekonomi di kabupaten Lampung Tengah dengan tingkat keyakinan 95%. Selain itu variabel independen dalam model juga

mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen sebesar 96,65%, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor-faktor diluar model.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran yang terkait dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Tengah sebagai berikut:

1. Kabupaten Lampung Tengah masih harus terus berusaha melakukan kegiatan atau program pembangunan fisik yang terkait dengan pengalokasian DAK agar Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat terus menambah kontribusi pertumbuhan PDRB di Kabupaten Lampung Tengah.

2. Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah harus mensinergikan program pembangunan daerah dengan prioritas pembangunan nasional agar selalu mendapat penerimaan dari DAK.

3. Pengelolaan DAU, DAK dan DBH harus efektif dan efesien agar tetap memberikan kontribusi yang baik bagi pertumbuhan ekonomi .

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu. (2005). Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Prediksi Belanja Daerah: Studi Empirik di Wilayah Provinsi Jawa Tengah & DIY. JAAI, Vol. 08, No. 2, pp.416-424

Altito R. Siagian.2010.Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Ketimpangan Wilayah (Studi Kasus Pripinsi Jawa Barat).Fakultas Ekonomi Undip, Semarang.

Arsyad, Erwin. 2003. Dampak Desentralisasi Fiskal di Indonesia terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tesis. Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia. Depok, Jakarta. Arsyad, Lincoln. 1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN. Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung. 2001. Lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung. 2004. Lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung. 2008. Lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung. 2010. Lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung. 2013. Lampung Dalam Angka.

Bahl. (2002). Tax Payer Choice in Future Tax Shifts. Tax Review.Vol.XXXIII, No.11, pp.75-88.

Badan Pusat Statistik. Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Boediono, (1992), Teori Pertumbuhan Ekonomi, Ed. 1, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Dumairy.1996.Perekonomian Indonesia. Cet.5.Erlangga,Jakarta.

Darwanto, dkk. 2007. Mendetekdi Timbulnya Ilusi Fiskal Dalam Kinerja Keunagan Pemerintah Daerah. Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol 5, No. 2. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Papua Manokwari.

Ebel,dkk. (2002). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB Dan PAD. Politeknik Negeri Ambon. Maluku

Glasson, John, 1977; Pengantar Perencanaan Regional, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta, Erlangga (Alih Bahasa: Drs. Ah. Sumarno Zain, MBA).

Halim Abdulah. 2006. Desentralisasi Ekonomi di Indonesia. Malang. Bayumedia Publishing. Haryanto, Joko Tri. 2006. Desentralisasi Fiskal dan Kontribusinya Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Studi Kasus Kabupaten/Kota di Indonesia. Tesis. Magister Sains

Ekonomi Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Depok, Jakarta.

Herawaty, Netty.2008. Analisis Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandar Lampung.Skripsi.Ekonomi Pembangunan.Universitas Lampung.

Jamzani Sodik. 2005. Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi Regional: Studi Kasus Data Panel di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Hal 27-36. UPN “Veteran” Yogyakarta.

Jeffrey D. Sachs, Felipe Larrain B. 1993. Macroeconomic in the Global Economic.New York : Harvester Wheatsheaf

Kuncoro, Mudrajat. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah : Reformasi, Perekonomian, Strategi dan Peluang. Penerbit Erlangga.

Kuncoro, Haryo, 2007, PerilakuAsimetrisPemerintah Daerah Kota danKabupatenAtasPerubahanBesaran Transfer dari Pemerintah Pusat, The 1st Accounting Conference Faculty of Economic Universitas Indonesia.

Mankiw, N. Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi. Edisi kedua. Jilid 2. Alih bahasa, Haris Munandar. Erlangga, Jakarta.

---.Teori Makro Ekonomi.Edisi kelima. Erlangga,Jakarta.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit Andi, Yogyakarta. Musmualim. 2010. Analisis Efek Limpahan Modal Manusia Antar Industri Manufaktur Besar

dan Sedang di Kota Medan, Batam, Palembang, Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan Makasar pada periode 1995-1997. Skripsi. FE UI. Depok.

Naga, Muana. 2005. Makro Ekonomi: Teori, Masalah dan kebijakan. Edisi kedua. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ndadari, LarasWulan&Adi, PriyoHari, 2008. PerilakuAsimetrisPemerintah Daerah TerhadapTarnsferPemerintahPusat. FakultasEkonomiUniversitas Kristen SatyaWacana.

Pusporini, Dewi. 2006. Pengaruh Dana Perimbangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Era Desentralisasi Fiakal. Tesis. Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Depok, Jakarta.

Randa. 2013. Analisis determinan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dan Deteksi Ilusi Fiskal (studi kasus provinsi di Indonesia tahun 2005-2008). Skripsi. FE Universitas Diponegoro. Semarang.

Sasana, Hadi. 2005. Analisis Dampak Pe-laksanaan Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Antar Wilayah, antar Sektor di Ka-bupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogya-karta. Jurnal Bisnis dan Eko-nomi Vol.12 No.2, September 2005.

Saputra,Bambang.2013.Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyrakat.STIE Madani, Balikpapan.

Saragih, Juli Panglima. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Sidik, Machfud, Raksaka Mahi. 2002. Dana Alokasi Umum: Konsep, Hambatan dan Prospek di era Otonomi Daerah. Jakarta; Kompas.

Simanjuntak, Payaman.J 1998,” Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

San, dkk, 2002. Dampak Kebijakan Desentralisasi Fiskal Terhadap Ekonomi Regional dan Sektoral, Empirika, Surakarta

Sjahhir.1991.Analisis dan Metodologi Ekonomi Indonesia. PT.GramediaJakarta Sudjana, 1996. MetodeStatistika. PenerbitTarsito, Bandung

Sugiyono, 1999. MetodePenelitianBisnis. Penerbit CV. Alfabeta. Bandung

Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta Suparmoko, M. 2002. Ekonomi Publik untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah. Edisi

Pertama. Yogyakarta.

Suparta, I Wayan dan Imam Awaludin. 2010. Aplikasi Desentralisasi Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandar Lampung.Jurnal Ekonomi Pembangunan, Universitas Lampung.

Tarigan, Robinson. 2009. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Cetakan Kelima. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith, (2003), Ekonomi Pembangunan, Edisi ke-sembilan, Jakarta: Erlangga.

Universitas Lampung. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung. Bandarlampung

_________________. 2012. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung. Bandarlampung

Vasquez, Jorge Martinez dan Robert M Mc. Nab. 2001. Fiscal Decentralization and Economic Growth, Working Papers, Andrew Young School of Policy Studies. Avaliable: http://www.ecopapers.repec.org

Wibowo, Puji. 2008. Mencermati Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Jurnal Keuangan Publik, vol. 5, No. 1, Oktober 2008. Hal 55-83. Widjaja, 2004. Analisis Flypaper Effect Berdasarkan Pemetaan Indeks Kemampuan Keuangan dan Pertumbuhan ekonomi (studi kasus pada kabupaten/kota di jawatimur). Jurnal Ilmiah. FEB Universitas Brawijaya. Malang.

Yanuar. (2010). Tinjauan Literatur Ekonomi Politik dan Pengaruh Transfer ada Kinerja Keuangan Sektor Publik.

Zainuddin dan Masyhuri.2002. Metode Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Refika Aditama. Jakarta

Dokumen terkait