• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

3. Student Team Achievement Division (STAD)

STAD merupakan satu metode kooperatif yang paling baik digunakan untuk guru yang baru menggunakan metode kooperatif. Pembelajaran STAD ini juga salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Metode kooperatif memiliki lima komponen utama yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor dan penghargaan kelompok.

Menurut Slavin (2014:143) STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Endang (2012:243) mengemukakan STAD merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang memadukan penggunaan metode ceramah, questioning dan diskusi.

Dalam Student Team Achievement Division (STAD) para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan

28

pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling bantu membantu.

Gagasan utama Menurut Slavin (2014:12) dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Jika para siswa ingin agar timnya mendapatkan reward , mereka harus membantu teman satu timnya untuk mempelajari materinya. Mereka harus mendukung teman satu timnya untuk bisa melakukan yang terbaik, menunjukkan norma bahwa belajar itu penting, berharga dan menyenangkan.

STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu : 1) Presentasi Kelas

Materi dalam STAD pertama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus ada STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.

2) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnik. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar - benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa

29

mengerjakan kuis dengan baik. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya.

3) Kuis

Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.

4) Skor Kemajuan Individual

Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan skor "awal", yang diperoleh dari rata-rata kinerjanya tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.

5) Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan duapuluh persen dari peringkat mereka.

30 b. Langkah-langkah STAD

Dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode STAD haruslah dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur STAD. Menurut Rusman (2012:215-217) langkah langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:

1) Penyampaian Tujuan dan Motivasi

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

2) Pembagian Kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa tau etnik.

3) Presentasi dari Guru

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari.

4) Kegiatan dalam Tim (Kerja Tim)

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan.Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. 5) Kuis (Evaluasi)

Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan pemberian kuis tentang materi yang dipelajari

31

dan juga melakukan penilaian terhadap prestasi hasil kerja masing-masing kelompok.

6) Penghargaan Prestasi Tim (Kerja TIM).

Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru

7) Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok

Setelah masing- masing kelompok atau tim memperoleh predikat guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing tim.

c. Kelebihan STAD :

Dalam penggunaan metode pembelajaran koperatif tipe STAD terdapat kelebihan dan kekurangannya (Ibrahim,2000:72) dalam (Endang:2012) menyebutkan bahwa kelebihan dari metode kooperatif STAD:

1) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain.

2) Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan.

3) Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif. 4) Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.

d. Kekurangan STAD :

Selain kelebihan STAD juga memiliki kekurangan yaitu: 1) Membutuhkan waktu yang lama

2) Siswa pandai cenderung enggan apabila disatukan dengan temannya yang kurang pandai, dan yang kurang pandai pun merasa minder apabila digabungkan dengan temannya yang pandai, walaupuun lama kelamaan perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.

32

3) Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan. Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuanya dan menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal kuis atau tes sesuai dengan kemampuannya. Pada saat mengerjakan kuis atau tes ini, setiap siswa bekerja sendiri.

4) Penentuan skor. Hasil kuis atau tes diperiksa oleh guru, setiap skor yang diperoleh siswa dimasukkan kedalam daftar skor individual, untuk melihat peningkatan kemampuan individual. Rata-rata skor peningkatan individual merupakan sumbangan bagi kinerja pencapaian hasil kelompok.

5) Penghargaan terhadap kelompok. Berdasarkan skor peningkatan individu, maka akan diperoleh skor kelompok. Dengan demikian skor kelompok sangat tergantung dari sumbangan skor individu.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirangkum bahwa metode STAD metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dengan memadukan penggunaan ceramah, questioning dan diskusi. Metode tersebut memiliki lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis skor kemajuan, rekognisi tim. Untuk melakukan penerapan metode kooperatif ini haruslah mengikuti beberapa langkah-langkah. Dalam pelaksanaannya, STAD memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain, siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan, dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif, setiap siswa saling mengisi satu sama lain. Selain kelebihan, metode ini juga memiliki kekurangan antara lain membutuhkan waktu yang lama, siswa pandai cenderung enggan apabila disatukan dengan temannya yang kurang pandai, dan yang kurang pandai pun merasa minder apabila digabungkan

33

dengan temannya yang pandai, siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan. Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuanya dan menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal kuis atau tes sesuai dengan kemampuannya, rata-rata skor peningkatan individual merupakan sumbangan bagi kinerja pencapaian hasil kelompok. Berdasarkan skor peningkatan individu, maka akan diperoleh skor kelompok. Dengan demikian skor kelompok sangat tergantung dari sumbangan skor individu.

4. Team Assisted Individualization (TAI)

Dokumen terkait