• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

E. Etnolinguistik (Ethnolinguistics)

2. Studi Etnolinguistik

Etnolinguistik adalah (1) cabang linguistik yang menyelidiki hubungan antara bahasa dan masyarakat pedesaan atau masyarakat yang belum mempunyai tulisan, bidang ini juga disebut antropologi. (2) cabang linguistik antropologi yang menyelidiki hubungan bahasa dan sikap bahasawan terhadap bahasa. Salah satu

commit to user

aspek etnolinguistik yang sangat menonjol ialah masalah relatifitas bahasa (Harimurti, 1982: 42). Relatifitas bahasa adalah salah satu pandangan bahwa bahasa seseorang menentukan pandangan dunianya melalui kategori gramatikal dan klarifikasi semantik yang ada dalam bahasa itu dan yang dikreasi bersama kebudayaannya (Harimurti, 1982: 145).

Istilah etnolinguistik berasal dari kata etnologi dan linguistik. Etnologi berarti ilmu yang mempelajari tentang suku-suku tertentu, dan linguistik berarti ilmu yang mengkaji tentang seluk beluk bahasa keseharian manusia atau disebut juga ilmu bahasa (Sudaryanto, 1996: 9) yang lahir karena adanya penggabungan antara pendekatan yang biasa dilakukan oleh para ahli etnologi (kini antropologi budaya).

Dalam studi semacam ini sebenarnya terjadi hubungan timbal-balik yang menguntungkan antara disiplin linguistik dengan disiplin etnologi. Oleh karena itu dalam menampilkan berbagai studi etnolinguistik yang pernah atau mungkin dilakukan dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni 1). kajian linguistik yang memberikan sumbangan bagi etnologi dan 2). kajian etnologi yang memberikan sumbangan bagi linguistik.

a. Kajian Linguistik untuk Etnologi

Dalam hal ini untuk dapat memahami perilaku para warga suatu masyarakat dengan baik, khasanah pengetahuan yang mereka miliki harus diketahui dan ini berarti bahwa bahasa mereka harus dipelajari. Dalam konteks inilah suatu kajian linguistik akan sangat berarti bagi etnologi. Kajian linguistik yang memberikan sumbangan bagi etnologi terdiri dari beberapa bagian yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

a. Bahasa dan Pandangan Hidup

Salah satu kajian yang dapat dilakukan disini adalah tentang pandangan hidup masyarakat sebagaimana tercermin dalam bahasa mereka. Kita dapat mengambil contoh dari bahasa Jawa, dalam bahasa Jawa terdapat tingkatan-tingkatan bahasa yakni, ngoko, krama dan krama inggil. Kajian yang mendalam dalam bahasa Jawa ini akan dapat membawa kita pada kesimpulan bahwa kategori alus dan kasar merupakan kategori yang penting bagi orang Jawa, melalui bahasa Jawa dapat diketahui pandangan hidupnya. Bahasa yang dimaksud disini adalah istilah yang digunakan dalam penyebutan nama jamu dan bahan pembuat jamu tradisional . contoh penerapan dalam hal ini adalah penyebutan bahan jamu yang berupa daun sirih dalam bahasa Indonesia, suruh [surUh] dalam bahasa Jawa ngoko, sedhah [s|Dah] (yang termasuk dalam bentuk monomorfemis berkategori nomina) dalam bahasa Jawa krama.

b. Bahasa dan Struktur Pemikiran

Penelitian mengenai dimensi-dimensi kenyataan yang dianggap penting oleh suatu kebudayaan, kemudian juga memunculkan suatu cabang kajian baru yang berusaha mengungkapkan struktur pemikiran manusia. Hal ini memang merupakan akibat lebih lanjut yang tidak dapat dihindari, karena ketika berbagai hasil penelitian tentang sistem klasifikasi harus ditampilkan dalam bentuk berbagai model yang digunakan tersebut memang mencerminkan struktur pemikiran yang ada pada manusia. Upaya untuk mendalami berbagai macam sistem klasifikasi serta berbagai model yang dapat digunakan untuk

commit to user

menampilkannya kini menjadi sebuah spesialisasi yang disebut antropologi kognitif (cognitive antropology).

Kajian ini pertama-tama memusatkan perhatian pada dimensi semantik dari berbagai istilah yang ada dalam suatu domain ‘bidang’ dalam suatu

kebudayaan. Misalnya saja bidang kekerabatan, bidang klasifikasi tanaman, atau bidang peneliti, kemudian menyusun suatu kerangka klasifikasi yang akan dapat menampilkan sistem klasifikasi yang ditemukan dengan lebih mudah dan jelas. Secara tidak langsung kerangka klasifikasi yang merupakan suatu struktur ini mencerminkan struktur yang ada dibalik berbagai istilah yang ada dalam suatu bidang yang diteliti, dan ini dianggap juga mencerminkan struktur yang ada dalam pemikiran manusia, walaupun belum atau bukan merupakan keseluruhan struktur.

Hal ini berkaitan dengan istilah-istilah yang terdapat dalam jamu tradisional Jawa yang mengandung makna kultural yang mencerminkan struktur pemikiran masyarakat Jawa.

c. Bahasa dan Perubahan Masyarakat

Kajian tentang bahasa dengan maksud untuk mengetahui lebih dalam tentang kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa sudah sangat banyak dilakukan. Asumsi dasar yang biasa digunakan dalam studi semacam ini adalah bahwa khasanah pengetahuan yang dimiliki oleh suatu masyarakat itu tersimpan dalam bahasa mereka. Pengetahuan inilah yang digunakan oleh warga masyarakat tersebut untuk menjelaskan dan memahami segala apa yang dihadapi, serta digunakan untuk membimbing mereka mewujudkan perilaku yang tepat dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Oleh karena itu untuk dapat memahami perilaku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

para warga masyarakat dengan baik, khasanah pengetahuan yang mereka miliki harus diketahui dan ini berarti bahwa bahasa mereka harus dipelajari.

d. Bahasa dan cara memandang kenyataan

Selain tentang pandangan hidup, kajian tentang bahasa dan maknanya akan memungkinkan kita mengetahui cara memandang kenyataan yang ada dikalangan pendukung bahasa yang kita teliti, artinya kita dapat mengetahui dimensi-dimensi kenyataan mana yang mereka anggap penting dan relevan dalam kehidupan mereka, dan dari sini kita dapat mengetahui tempat unsur kenyataan tertentu dalam kehidupan mereka. Dalam hal ini mengenai istilah jamu tradisional Jawa yang mengandung makna sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masyarakat Jawa khususnya tentang pengobatan tradisional yang mereka anggap lebih baik tanpa efek samping seperti pengobatan dengan obat kimia.

b. Kajian Etnologi untuk Linguistik

Kajian Etnologi yang memberikan sumbangan bagi linguistik. Dalam hal ini data kebahasaan yang diperoleh para ahli antropologi dalam penelitian lapangan mereka juga tidak sedikit, mereka menggunakan nya untuk menggali bahasa masyarakat yang mereka teliti dan belum pernah dideskripsikan oleh orang lain. Kajian etnologi yang memberikan sumbangan bagi linguistik terdiri dari beberapa bagian yaitu:

a. Kebudayaan dan Sejarah Bahasa

Para ahli etnologi tidak dapat mengabaikan sejarah bahasa karena pentingnya pengetahuan tentang sejarah ini bagi upaya memahami berbagai

commit to user

macam kegiatan sosial-budaya dalam masyarakat serta relasi-relasi yang dimiliki dengan berbagai macam masyarakat lain disekitarnya.

Sejarah kebudayaan suatu suku bangsa yang direkontruksikan oleh para ahli antropologi ini juga akan sangat bermanfaat bagi seorang ahli bahasa yang tertarik pada persebaran bahasa dan sejarah persebaran tersebut.

b. Kebudayaan dan Peta Bahasa

Para ahli etnolinguistik yang memiliki latar-belakang linguistik yang kuat biasanya tidak lupa untuk meneliti bahasa masyarakat yang mereka teliti, kemudian para ahli tersebut melakukan analisis kebahasaan dengan menempatkan bahasa tersebut dalam konteks sejarah dan kebudayaan masyarakat pemilik bahasa. Seringkali mereka juga melukiskan bahasa-bahasa tersebut dengan baik, karena pengetahuan mengenai bahasa lokal ini memang sangat diperlukan jika seorang ahli etnologi sedang melakukan penelitian secara intensif atas suatu kebudayaan. Deskripsi semacam inilah yang kemudian akan bermanfaat bagi para

ahli perbandingan bahasa, yang ingin mengetahui ‘kekerabatan’ satu bahasa

dengan bahasa yang lain.

Dengan adanya data linguistik bahasa-bahasa daerah, yang berasal dari hasil penelitian para ahli etnologi, kajian perbandingan bahasa akan memperoleh data yang lebih banyak, sehingga upaya untuk menyusun peta kekerabatan berbagai bahasa manusia juga akan lebih mudah dilakukan, dan hubungan kekerabatan bahasa tersebut akan lebih jelas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Kebudayaan dan Makna Bahasa

Salah satu bidang penting dalam studi bahasa adalah semantik atau studi mengenai makna-makna yang ada dalam sebuah bahasa. Konteks kebahasaan yang terkait erat dengan konteks sosial-budaya masyarakat pemilik bahasa tersebut sangat beraneka ragam dan seorang ahli bahasa tidak selalu mampu mengali berbagai dimensi semantik dari suatu kata, karena ini memerlukan penelitian lapangan dengan waktu yang cukup lama. Dalam konteks inilah para ahli etnologi dapat memberikan sumbangan pada linguistik.

F. Struktur

Dokumen terkait