• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus 2: Kasus PT Katarina Utama Tbk 1 What: Sekilas Kasus PT Katarina Utama Tbk

Dampak Terhadap Profesi Akuntan dan Praktik Audit di Indonesia

2.2 Studi Kasus 2: Kasus PT Katarina Utama Tbk 1 What: Sekilas Kasus PT Katarina Utama Tbk

Kasus ini mengenai dugaan penyalahgunaan dana penawaran umum (IPO) dan juga pemalsuan Laporan keuangan PT Katarina Utama Tbk. PT Katarina Utama sendiri berdiri tahun 1997 merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa, instalasi, dan konsultasu alat-alat komunikasi.

Pada tahun 2009 PT Katarina Utama melakukan penawaran umum, dana penawaran umum yang terhimpun ini diduga diselewengkan oleh pihak manajemen, dan hanya sebagian kecil dana penawaran umum yang direalisasikan.

Selain itu PT Katarina Utama juga melakukan pemalsuan Laporan Keuangan tahun 2008 dan 2009. Laporan tersebut dipercantik dengan menaikan jumlah pendapatan dan asset, guna menarik investor yang akan membeli saham PT Katarina Utam. Diduga ada keterlibatan KAP yang melakukan audit atas laporan keuangan PT Katarina Utama tersebut.

2.2.2 Who: Pihak yang Terlibat dalam Kasus PT Katarina

Utama Tbk

2.2.2.1 PT Katarina Utama Tbk

PT Katarina Utama Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 20 Juni 1997 berdasarkan akta notaris Miryam Magdalena Indriani Wiardi, S.H Nomor 88. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor C2- 10.522.HT.01.01TH.1997 tanggal 8 Oktober 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 24 tanggal 23 Maret 1999. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H Nomor 1 tanggal 2 Desember 2008, antara lain sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perusahaan kepada masyarakat, perubahan nama perusahaan menjadi PT Katarina Utama Tbk, perubahan nilai nominal saham dan perubahan beberapa pasal dalam anggaran dasar. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Kerputusan Nomor AHU-94117.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 5 Desember 200826.

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa konsultasi manajemen dibidang telekomunikasi serta pemasangan, pengujian, dan uji kelakyakan berbagai jenis produk dan peralatan komunikasi.

Pada tanggal Juni 2009, perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan suratnya yang bernomor S-5700/BM/2009 untuk melakukan penawaran umum perdana 210.000.000 saham kepada masyrakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 160 per saham.

2.2.2.2 Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji &

Rekan

KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan adalah KAP yang melakukan audit atas laporan keuangan PT Katarina Utama pada tahun 2008. Diduga laporan keuangan PT Katarina

26

Utama tahun 2008 telah dimanipulasi. Dalam dokumen laporan keuangan 2008 nilai asset perseroan naik hampir 10 kali lipat dari Rp 7,9 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 76 miliar pada 2008, sedangkan ekuitas perseroan tercatat naik 16 kali lipat menjadi Rp 64,3 miliar dari Rp4,49 miliar.27

Tahun 2003 Budiman Soedarno, salah satu pimpinan KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan, yang saat itu tergabung dalam KAP Rodi A. Kartamulja dan Budiman pernah mendapat peringatan tertulis dari Bapepam atas kasus penyalahgunaan dana penawaran umum PT Central Korporindo Tbk28.

Pada tahun 5 Januari 2005 KAP Rodi A. Kartamulja, tempat akuntan public Budiman Soedarno tergabung didalamnya, dibekukan izinnya atas pelanggaran yang dilakukan29. Kemudian tahun 2007 Budiman Soedarno bersama Wawan Sumawan, Pamudji, dan Datusi Kustiman mendirikan KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan berdasarkan akte notaris Marina Suwana, S.H di Jakarta Nomor 11 tanggal 9 April 2007.

2.2.2.3 BAPEPAM-LK dan BEI

Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) merupakan lembaga atau otoritas tertinggi di pasr modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal. Bapepam-LK sebagai regulator dalam bidang pasar modal, berwenang mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Undang-Undang Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaanya30.

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pusat transaksi capital market indonesia. BEI merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabungkan Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivative. Bursa penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.

2.2.3 When: Kronologi Kasus

Bermula pada tanggal 10 Juni 2009, perusahaan yang didirikan 20 Juni 1997 itu memperoleh surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) atas 210 juta saham atau setara 25,95% dari modal disetor kepada public dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 160 per saham. Dari hasil penawaran umum tersebut PT Katarina Utama Tbk mendapakan dana RP 33,6 miliar.

Pada 14 Juli 2009, seluruh saham tersebut sudah dicatat di BEI. Biaya emisi IPO dianggarkan sebesar 7,85% atau sebesar RP 2,637 miliar. Itu berarti dana IPO yang diperoleh perseroan setelah dikurangi biaya IPO sebesar Rp 30,962 miliar.

Sebelum melakukan IPO, PT Katarina Utama diduga telah mempercantik laporan keuangan tahun 2008. Dalam dokumen laporan keuangan 2008 nilai asset perseroan

27

Bisnis Indonesia, 2-3 Oktober 2012

28

BAPEPAM,Press Release Badan Pengawas Pasar Modal, 10 Agustus 2003,

http://www.bapepam.go.id/old/old/news/agt2003/Penegakan%20Hukum.PDF diakses Maret 19, 2014

29

M. Budi Santosa, Menkeu Bekukan Izin Dua Akuntan Publik, 28/01/2005,

http://finance.detik.com/read/2005/01/28/172324/281069/5/menkeu-bekukan-izin-dua-akuntan- publik diakses Maret 19,2014

30

Darmadji, Tjiptono; Fakhruddin, Hendy M. Pasar Modal Di Indonesia. 2001. Jakarta: PT Salemba Emban Patria

terlihat naik hampir 10 kali lipat dari Rp 7,9 miliar pada 2007 menjadi Rp 76 miliar pada 2008. Adapun ekuitas perseroan tercatat naik 16 kali lipat menjadi Rp 64,3 dari Rp 4,49 miliar

Seperti tahun 2008, laporan keuangan tahun 2009 juga diduga penuh angka-angka fiktif. Dalam laporan keuangan audit 2009, Katarina mencantumkan ada piutang usaha dari MIG sebesar Rp 8,606 miliar dan pendapatan dari MIG sebesar RP 6,773 miliar, selain itu PT Katarina Utama Tbk melakukan penggelembungan asset dengan memasukan sejumlah proyek fiktif senilai RP 29,6 miliar. Rinciannya adalah piutang proyek dari PT Bahtiar Mastura Omar Rp10,1 miliar, PT Ejey Indonesia Rp 10 miliar dan PT Inti Bahana Mandiri RP 9,5 miliar.

Setahun pasca listing dugaan penyelewengan dana IPO mulai tercium otoritas bursa dan pasar modal atas laporan pemegang saham dan Forum Komunikasi Pekerja Katarina (FKPK). PT Katarina Utama Tbk diduga melakukan penyalahgunaan dana hasil IPO sebesar Rp 28,971 miliar dari total yang diperoleh sebesar Rp 33,60 miliar. Realisasi dana IPO diperkirakan hanya sebesar Rp 4,629 miliar.

Menurut rencana prospectus, dari dana hasil penawaran umum perseroan menjanjikan sekitar 54,05% akan dipakai untuk kebutuhan modal kerja sementara 36,04% sisanya akan dperuntukan untuk membeli berbagai peralatan proyek.

Dugaan penyelewengan tersebut dipicu oleh laporan keuangan perseroan yang menunjukan angka-angka yang tidak normal. Pada 2010, jumlah asset terlihat menyusut drastic dari Rp 105,1 miliar pada 2009, menjadi Rp26,8 miliar. Ekuitas anjlok dari Rp97,96 miliar menjadi Rp20,43 miliar. Adapun pendapatan yang tadinya sebesar Rp29,9 miliar, hanya tercatat RP3,7 miliar. Perseroan pun menderita kerugian sebesar RP77miliar dari periode sebelumnya yang memperoleh laba Rp55 miliar31.

Pada 1 Septeber 2010 saham PT Katarina Utama Tbk (RINA) disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia. Audit yang dilakukan oleh KAP Akhyadi Wadisono memberikan opini disclaimer selama tahun 2010 dan 2011. Tanggal 1 Oktober 2012 otoritas bursa memberikan sanksi administartif dan melakukan delisting atas saham PT Katarina Utama tbk, yang berkode RINA.

Akibat kasus ini perusahaan tidak dapat memenuhi hak-hak karyawannya. Bahkan selama ini manajemen tidak menyampaikan secara utuh dana jamsostek yang dipotong dari gaji karyawan, ada juga karyawan yang tidak mengikuti jamsostek tetapi gajinya juga ikut dipotong. Perusahaan Listrik Negara telah memutuskan aliran listrik ke kantor cabang PT Katarina Utama di Medan karena tidak mampu membayar tunggakan listrik sebesar 9 juta untuk tagihan 3 bulan berjalan.

2.2.4 Why: Penyebab Terjadinya Penyalahgunaan Dana

Penawaran dan Manipulasi Laporan

Dokumen terkait