BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................................ 10-53
D. Studi Kelayakan Bisnis
Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian menyangkut berbagai
aspek baik itu dari aspek hukum, aspek keuangan, aspek sosial ekonomi, dan budaya,
aspek pasar dan pemasaran, aspek perilaku konsumen, aspek teknis dan teknologi,
aspek sumber daya manusia dan organisasi, dimana semua itu digunakan untuk dasar
penelitian studi kelayakan bisnis dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan
apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda atau dapat dijalankan.24
Studi kelayakan bisnis sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan
perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
23Juhanis, Manajemen Kewirausahaan Islam (Cet. I; Makassar: Alauddin University Press, 2014), h. 34-40.
24
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.25 Studi kelayakan bisnis merupakan suatu konsep yang
dikembangkan dari konsep manajemen keuangan, terutama ditujukan dalam rangka
mencari atau menemukan inovasi baru dalam perusahaan.26
2. Aspek Di Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Berikut ini adalah aspek studi kelayakan bisnis yang akan dijadikan fokus
penelitian.
Aspek tersebut adalah sebagai berikut :
a. Aspek Pemasaran
Analisis aspek pemasaran dilakukan dengan menggunakan bauran pemasaran
yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya dalam sasaran.27 Aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui
berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk
25“Studi Kelayakan Bisnis”, Wikipedia the Free Encyclopedia
https://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis (08 januari 2015)
26Iban Sofyan, Studi Kelayakan Bisnis (Cet 1; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003), h. 4.
27Emawati, “analisis kelayakan finansial industri tahu”,skripsi (jakarta: Fak. Sains dan
bersangkutan. Bagaimana kondisi persaingan antar produsen dan siklus hidup produk
juga penting untuk dianalisis.28
Berikut ini merupakan bagian dari aspek pemasaran yang akan diteliti :
1) Pemasaran
Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Perusahaan dituntut agar
tetap bertahan hidup dan berkembang. Oleh karena itu seorang pemasar dituntut
untuk memahami permasalahan pokok dibidangnya dan menyusun strategi agar
dapat mencapai tujuan perusahaan.
Berikut ini beberapa pengertian mengenai pemasaran :
“menurut William J. Stanton pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.”29
“menurut Philip Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.” 30
Menurut american marketing asociation, pemasaran adalah prlaksanaan
kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen
ke konsumen. 31
“Menurut Terence A. Shimp, pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya yang mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya.” 32
28Kasman Syarif, “analisis kelayakan usaha produk minyak aromatik merk flosh”, skripsi
(Fak. Ekonomi dan manajemen INSTITUT PERTANIAN BOGOR, 2011) h. 8.
29Sunyoto Danang, Studi Kelayakan Bisnis (Cet 1; Yogyakarta : Buku seru, 2014), h. 32.
30Sunyoto Danang, Studi Kelayakan Bisnis, h. 33.
31
Kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Pemasaran
umum digunakan dalam mendeskripsikan komunikasi dengan pelanggan maupun
calon pelanggan. Pemasaran dapat didefinisikan sebagai hasil aktivitas bisnis yang
mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen dan mencakup
pembelian, penjualan, transportasi, pergudangan, standarisasi, tingkatan, financing,
dan risiko.33
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak
lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari
produsen sampai konsumen.34
Konsep pemasaran ialah mengalihkan fokus pemasaran dan produk ke
pelanggan. Tujuan pemasaran adalah mengarahkan barang-barang dan jasa-jasa ke
tangan konsumen.
Aktivitas di dalam pemasaran meliputi :
a) Memasok produk atau jasa kebutuhan pelanggan
b) Menentukan harga produk/jasa pada tingkat yang menarik calon
pelanggan
32Suci Rahmawati, “Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Tingkat Permintaan Efektif Konsumen Di Wisata Kuliner Langen Bogan Surakarta Tahun 2009”, skripsi
(surakarta: Fak.keguruan dan ilmu pendidikan UNIVERSITAS SEBELAS MARET, 2009), h. 10.
33Ika Yunia, Etika Bisnis Dalam Islam (Cet. I; jakarta: Fajar Interpretama Mandiri, 2013), h. 4.
34
c) Membuat produk dapat dengan mudah diakses oleh pelanggan dengan
memilih lokasi yang sesuai.
d) Membuat pelanggan potensial sadar dan tertarik dengan produk atau jasa
yang ditawarkan
e) Ciptakan pelayanan pelanggan untuk menciptakan citra yang baik untuk
bisnis dan mendorong pada penualan dimasa depan.35
Pemasaran merupakan area kompleks dalam bisnis, melibatkan serangkaian
psikologis, fisik, finansial, dan emosional. Aktivitas pemasaran mempengaruhi secara
langsung tingkat penjualan pada bisnis, sebagai sumber penting bagi keuntungan.36
2) Segmentasi Pasar
“menurut Kotler, segmentasi pasar, yaitu usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu yang memerlukan bauran pemasaran tersendiri. Perusahaan menetapkan berbagai cara yang berbeda dalam memisahkan pasar tersebut, kemudian mengembangkan profil-profil yang ada pada setiap segmen pasar, dan meniladaya tarik masing-masing segmen-segmen pasar.”37
Berikut ini segmentasi pasar berdasarkan geografi, demografi, psikografi, dan
behavioristik.
a) Segmentasi Pasar Geografi
Segmentasi berdasarkan unit-unit geografi yang berbeda seperti negara,
negara bagian, provinsi, wilayah, daerah, kota, dan desa.
35Juhanis, Manajemen Kewirausahaan Islam, h. 72
36Juhanis, Manajemen Kewirausahaan Islam, h. 73.
37
b) Segmentasi Pasar Demografi
Segmentasi berdasarkan pembagian pasar ke dalam kelompok
berdasarkan variabel demografi seperti usia, jenis kelamin, jumlah
penduduk, jumlah keluarga, pendapatan, pekerjaan, jenjang pendidikan,
kewarganegaraan.
c) Segmentasi Pasar Psikografi
Pada segmentasi psikografi, para pembeli dibagi kedalam kelompok
berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan ciri-ciri kepribadian.
Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama dapat
memperlihatkan profil psikografi yang sangat berbeda.
d) Segmentasi Pasar Behavioristik
Pada segmentasi ini para konsmen dibagi kedalam kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan terhadap suatu produk
Tujuan perusahaan melakukan segmentasi pasar antara lain :
a) Supaya mudah dilakukan analisis pasar.
b) Supaya pasarnya lebih mudah dibedakan.
c) Supaya pelayanan kepada pembeli lebih baik.
d) Supaya tujuan pemasaran lebih efektif dan efisien.38
38
3) Produk
“menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, dan dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk bisa berupa benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Jenis produk adalah unit produk yang bisa dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan, atau beberapa atribut lain.”39
Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk
mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan.40
a) Klasifikasi Produk
Produk menurut daya tahannya diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu
(1) Barang tahan lama, yaitu barang yang nyata dan memiliki banyak
kegunaan, misalnya pakaian, peralatan otomotif, komputer, lemari es,
dan sebagainya.
(2) Barang yang tidak tahan lama, yaitu barang nyata yang biasanya
dikonsumsi untuk satu atau beberapa kegunaan, misalnya pasta gigi,
kuliner, minuman energi, dan lainnya.
(3) Jasa, yaitu kegiatan, manfaat, atau kegunaan yang ditawarkan untuk
dijual, misalnya bengkel, reparasi komputer, laundry, dan lain-lain.
39Sunyoto Danang, Studi Kelayakan Bisnis, h. 48.
40
b) Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah kegiatan pembuat barang dan perantara
yang bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat atau
ditawarkan untuk dijual atas permintaan pembeli. Termasuk didalam
pengembangan produk adalah penentuan kualitas, ukuran, bentuk, daya tarik
lahiriah, labelling, cap tanda (branding), pembungkus, dan menyesuaikan
selera yang tumbuh.
Pengembangan produk harus menjamin :
(1) Kualitas barangnya baik.
(2) Desain barang yang menarik.
(3) Barang baru dapat ditambahkan jika diperlukan.
(4) Barang sekarang dapat dikurangi jika diperlukan.
(5) Kegunaan-kegunaan baru selalu diusahakan.
(6) Bungkusnya sesuai.
(7) Barangnya diberi cap yang pantas.41
4) Merancang Merk
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, desain, warna, atau kombinasi
atribut lainnya yang diharapkan dapat memberi identitas dan diffensiasi yang
41
membedakannya dengan produk pesaing..42 Merek adalah suatu "tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang dan jasa.43 Merek dagang adalah merek yang digunakan pada
barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.44
Semua produk dengan merk tertentu menawarkan keunggulannya, baik
melalui kegunaan, kemanjuran, fasilitas, kualitas, dan sebagainya. Semua penawaran
atas produk tersebut dikemas sedemikian menarik sehingga konsumen terbujuk untuk
membelinya. Semua produsen juga memiliki strategi pemasaran dan segmen pasar
yang sama atau bisa berbeda. Mengembangkan strategi pemasaran penjual
menghadapi masalah pemberian merk, karena merk dapat menambah nilai produk
dan karena itu merupakan aspek intrinsik dalam strategi produk.
42Anastasia Diana dan Fandy Tjiptono,Prinsip dan Dinamika Pemasaran (Cet 1; Yogyakarta: J dan J Learning, 2000), h. 39.
43“Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual. “Memahami Merek” official website direktorat
jendral kekayaan intelektual, http://www.dgip.go.id/merek (08-01-2016).
44“Paten Indonesia,” Apa Yang Dimaksud Dengan Merek” official website paten indonesia
Berikut beberapa pengertian merk :
a) Menurut UUD RI nomor 15 tahun 2001 :
Merk adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, atau huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang dan jasa.
b) Menurut kotler
“Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, atau bahkan kombinasi semuanya tadi yang dimaksudkan untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual agar terbedakan dari pesaingnya.”45
5) Merancang Kemasan
kemasan harus selalu diperhatikan agar terjamin keamanan dan dibuat
semenarik mungkin agar konsumen mau membeli. Kemasan menurut William J.
Stanton adalah sebuah kegiatan merancang dan memproduksi bungkusan atau
kemasan suatu produk.46
Berdasarkan kamus bahasa Indonesia makna kata KEMASAN adalah
Bungkus atau Pelindung, dari kata kemas yang kurang lebih artinya rapi atau bersih,
jadi kemasan secara sederhana dapat diartikan suatu benda yang digunakan untuk
membungkus atau untuk melindungi suatu barang agar rapi atau bersih. Berdasarkan
bahasa Inggris Kemasan/packaging berasal dari kata package yang artinya sama
45Sunyoto Danang, Studi Kelayakan Bisnis (Cet. 1; Yogyakarta: Buku Seru, 2014), h. 66.
46
dengan kata kerja ‘membungkus’ atau ‘mengemas’ dalam bahasa Indonesia, sehingga secara harfiah pengertian packaging dapat diartikan sebagai pembungkus atau
kemasan.47
Ada 3 alasan mengapa kemasan diperlukan, yaitu :
a) Memenuhi sasaran keamanan dan kemanfaatan
b) Membantu program pemasaran perusahaan
c) Meningkatkan volume dan laba perusahaan.
Kemasan terdiri dari 3 tingkat bahan, yaitu :
a) Kemasan dasar, yaitu bungkus langsung dari suatu produk, misal botol obat
batuk.
b) Kemasan tambahan, yaitu bahan yang melindungi kemasan dasa dan
dibuang bila produk itu dipergunakan
c) Kemasan pengiriman, yaitu kemasan yang berfungsi untuk penyimpanan
dan pengiriman.
6) Merancang Label
pengertian label adalah bagian dari sebuah barang uang berupa keterangan
tentang barang tersebut atau penjualnya. Label adalah bagian sebuah produk yang
memberikan informasi tentang produk atau penjualannya.
47“Kemasan”, wikipedia the free encyclopedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Kemasan
Tipe-tipe label antara lain adalah sebagai berikut :
a) label merek adalah merek yang diletakkan pada produk atau kemasan yang
berfungsi sebagai merek.
b) Label tingkatan kualitas adalah label yang mengidentifikasi kualitas produk
melalui huruf, angka, atau abjad.
c) Label deskriptif adalah label yang memberikan infomasi tentang
penggunaan, pemeliharaan penampilan, dan ciri lainnya.
Adapun fungsi label :
a) Mengidentifikasikan produk atau merek.
b) Menggolongkan produk.
c) Menjelaskan beberapa hal mengenai produk.
d) Sebagai alat promosi.
7) Menentukan Harga
Harga adalah sejumlah kompensasi (uang maupin barang, kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa.48 Harga
juga adalah spa yang dirasa oleh penjual, pembeli mampu membayat, kemudian harga
ini ada yang bersifat tetap dan adapula yang dicapai dengan tawar menawar, jadi
48
pengertian harga sebenarnya adalah adalah suatu nilai yang dicapai oleh penjual dan
pembeli mengenai suatu barang.49
Tujuan penetapan harga menurut antara lain :
a) Bertahan
b) Memaksimalkan laba
c) Memaksimalkan penjualan
d) Prestise
e) Pengembangan atas investasi
8) Merancang Promosi
“menurut William J. Stanton, promosi adalah unsur dalam bauran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.”50
` Promosi adalah upaya prrusahaan untuk mempengaruhi para pelanggan agat
mau membeli. Promosi meliputi unsur-unsur pemberian informasi dan mempengaruhi
perilaku pelanggan.51
“Menurut Bruce J. Walker ada beberapa metode promosi, yaitu sebagai berikut :
a) Penjualan tatap muka, yaitu suatu penyajian produk kepada konsumen akhir yang dilakukan oleh tenaga penjual perusahaan yang representatif b) Periklanan, yaitu suatu bentuk penyajian dengan pembayaran sponsor
tertentu.
49Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Cet 1; Bandung: Alfabeta, 2006), h. 284.
50Sunyoto Danang, Studi Kelayakan Bisnis (Cet. 1; Yogyakarta: Buku Seru, 2014), h. 73.
51Vernon Musselman dan John Jackson, Pengantar Ekonomi Perusahaan (cet 9; Jakarta: Erlangga), h. 2.
c) Publisitas, yaitu periklanan yang dilakukan dengan sejumlah komunikasi untuk merangsang permintaan.
d) Hubungan masyarakat, yaitu usaha terencana oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi sikap atau golongan.”52
9) merancang saluran distribusi
“menurut Bruce J.Walker, saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikanya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai bisnis.”
Saluran distribusi adalah rute yang dilalui produk tersebut ketika bergerak dari
produsen ke konsumen, arus produk ini meliputi sejumlah barang yang terlibat dalam
meneruskan hak pemilikan barang. 53 saluran distribusi penting karena barang yang
telah dibuat dan telah ditentukan harganya harus disampaikan kepada konsumen. Para
penyalur dapat menjadi alat untuk umpan balik dari konsumen ke pasar.54
Ada beberapa macam saluran distribusi, yaitu sebagai berikut :
a) Saluran distribusi untuk barang konsumsi
Saluran distribusi ini meliputi produsen ke konsumen, produsen ke
pengecer lalu ke konsumen, produsen – pedagang besar – pengecer –
konsumen, produser – agen – pengecer – konsumen, produsen – agen –
pedagang besar – pengecer – konsumen
52Sunyoto Danang, Studi Kelayakan Bisnis h. 73.
53Vernon Musselman dan John Jackson, Pengantar Ekonomi Perusahaan (cet 9; Jakarta: Erlangga), h.34
54
b) Saluran distribusi untuk barang industri
Saluran distribusi ini meliputi produsen – pemakai, produsen – distributor
industri – pemakai, produsen – agen – pemakai, produsen – agen –
distributor – pemakai.55
b. Aspek Manajemen Operasional (Produksi)
1) Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen operasional merupakan salah satu faktor penting bagi
kelangsungan berjalannya sebuah perusahaan.
“Menurut Lalu Sumayang, pengelolaan secara operasional dapat dirumuskan sebagai rangkaian aktifitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi setiap kegiatan dengan usaha atau jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara satuan-satuan perusahaan.”56
Manajemen operasi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan operasi.
Manajemen adalah suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan terhadap aktivitas organisasi sesuai dengan sumber daya yang
dimilikinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.57
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Secara garis besar
definisi manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber
55Sunyoto Danang, Studi Kelayakan Bisnis (Cet. 1; Yogyakarta: Buku Seru, 2014), h. 77.
56Dina Inayati, “manajemen operasional pamella swalaya umbulharjo II kota yogyakarta”,
skripsi (surakarta: Fak.dakwah UIN SUNAN KALIJAGA, 2009), h. 4
57
daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan perusahaan.58
Pengertian operasi merupakan kegiatan mentransformasikan input menjadi
output, sedangkan yang lain menjelaskan bahwa operasi adalah kegiatan mengubah
bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang
atau jasa. Jadi manajemen operasi merupakan kegiatan untuk mengatur/mengelola
secara optimal atas sumber daya yang tersedia dalam suatu proses transformasi
sehingga menjadi output yang memiliki manfaat lebih dari sebelumnya.59
Pada pelaksanaannya fokus utama manajemen operasional adalah manajemen
produksi. Manajemen produksi sendiri adalah kegiatan untuk mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber
daya alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.60
2) Produksi sebagai proses operasional perusahaan
a) Pengertian produksi
Produksi dalam istilah konvensional adalah mengubah sumber- sumber
dasar ke dalam barang jadi, atau proses dimana input diolah menjadi
output. Produksi merupakan kegiatan menciptakan kekayaan dengan
pemanfaatan sumber alam oleh manusia. Produksi adalah menambah
58
Hasibuan Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia (Cet. 11; Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 1-2.
59Sunyoto Danang, Studi Kelayakan Bisnis (Cet. 1; Yogyakarta: Buku Seru, 2014), h 230.
60Fuad dan Christine, Pengantar Bisnis (Cet 6; Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2009), h 141.
kegunaan (nilai guna) suatu barang. Muhammad Abdul Mannan melihat
produksi sebagai penciptaan guna (utility), dengan demikian meningkatkan
kesejahteraan ekonomi.61
b) Proses produksi
(1) Fokus proses
Proses dengan jumlah sedikit dan jenisnya beraneka ragam
menggunakan proses produksi yang fokus pada proses atau sering
disebut juga proses yang terputus-putus. Bila peralatan
produksinya diatur seputar proses, hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki fokus proses.
(2) Fokus produk
Proses dengan jumlah besar namun variasinya sedikit adalah proses
yang fokus produk. Peralatan produksinya diatur diseputar produk.
Proses ini disebut pula proses terus menerus.
(3) Fokus proses berulang-ulang
Produksi dapat berupa proses yang berulang, dimana dalam proses
ini menggunakan modul. Modul adalah suku cadang atau
komponen yang sebelumnya telah disiapkan.62
61Fuad dan Christine, Pengantar Bisnis, h, 142.
62
3) Pemilihan Teknologi
Pada saat perencanaan proses produksi yang terpenting adalah pemilihan
teknologi. Teknologi dalam berproduksi dapat memilih yang sederhana atau yang
canggih, hal ini tergantung kepada kebutuhan dan keadaan. Perkembangan teknologi
yang berhubungan dengan manajemen operasi menyangkut 2 jenis, yaitu teknologi
pabrikasi dan teknologi informasi. Kedua teknologi ini terbukti dapat merubah secara
drastis proses produski yang tradisional menjadi proses produksi modern.
a) teknologi pabrikasi
Bidang manufakturing meliputi :
(1) CAM atau Computer Aided Manufacturing adalah penggunaan
komputer untuk merencanakan, mengatur dan mengontrol kerja mesin,
alat-alat dan arus barang dalam proses produksi.
(2) CAD atau Computer Aided Design adalah pembuatan desain barang
dengan bantuan komputer. Dengan menggunakan komputer dapat
dibuat desain dengan mudah serta penggunaan bahan, daya tahan
produk dan informasi lain.
(3) NC Machines atau Numerically Control Machines adalah mesin yang
diprogram untuk menghasilkan beberapa macam barang dengan
berbagai ukuran.
(4) Robot digunakan untuk mesin-mesin yang fleksibel dan memiliki
biasanya digunakan secara efektif untuk melakukan tugas yang sangat
monoton atau berbahaya.
(5) AGV atau Automated Guided Vehicles adalah sautu alat pengangkutan
barang dalam pabrik yang dapat diprogram. Alat ini bergerak dengan
dikontrol oleh operator.
(6) FMS atau Flexible Manufacturing System adalah cara berproduksi
yang bersifat fleksibel dan dikontrol dengan menggunakan komputer.63