• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian dan penyajian Data

4.2.1. Pada Level Realitas

4.2.1.2 Studi Semiotika Roland Barthes

Sebagian besar dialog dalam iklan Hexos versi ”makan sama camer” akan dibahas scane perscane. Adegan-Adega yang diidentifikasi terdapat kekerasan psikis dan fisik akan dibahas satu-persatu melalui analisis mendalam yang berfokus pada kekerasan psikis. Dalam menganalisis dialog, ditampilkan masing-masing scane secara keseluruhan agar dapat sekaligus memahami konteks dialog.

Dalam adegan ini ibu si-wanita , menanyakan tentang perihal masakan malam yang disiapkan. Dengan nada yang sinis ”Si Ibu wanita : Bagaimana masakannya ?”. Hal ini dapat diidentifikasi sebagai tindakan sindiran kata/ intimidasi secara halus. Dialog yang diungkapkan oleh si ibu di atas digolongkan kedalam kode cultural, Karena ortu si-wanita menganggap si- pria akan menjawab hal yang baik perihal masakannya (walaupun masakan sebenarnya, misal tidak terlalu enak). Mimik muka yang ditampilkan oleh si-ibu wanita sinis dan bernada rendah (meremehkan) dengan tatapan kepada si-pria. Hal ini memperlihatkan bahwa si-ibu wanita merendahkan si- pria dengan sikapnya dari awal.

Tabel 4.2 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 2 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Kultural 2 Ibu wanita : “Bagaimana

Masakannya ?”

Gambar 4.3 Scane 3

Lalu si-pria menjawab dengan kata “ Si Pria : Hueeeeeeeeekk, Hueeeeeeeeeekkk…..” Lalu si-wanita mendapat gangguan dengan perkataan yang keluar mulut si-pria. Dialog yang diungkapkan oleh si pria di atas digolongkan kedalam kode simbolik, hal ini dikarenakan pada kalimat tersebut terdapat kata yang di ulang-ulang dan menimbulkan taraf perbedaan bunyi. Dialog tersebut dapat diartikan bahwa di dalamnya mengandung unser kekerasan yang tergolong pada kekerasaan psikis sebab gambar scane diatas terlihat bahwa si-wanita merasa kahwatir dengan jawaban yang akan keluar dari si-pria, hal ini terlihat dari senyum kecilnya yang menggambarkan sikap was-was.

Tabel 4.3 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 3 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 3 Si Pria : “ Huueeekkkkk” Psikis (Gangguan),

terjadi pada si- wanita dan kedua orangtuanya.

Gambar 4.4 Scane 4

Lalu si-pria menjawab lagi dengan kata “ Hueeeeeeeeekk, Hueeeeeeeeeekkk…..” Lalu si-wanita mendapat gangguan yang semakin banyak dengan perkataan yang keluar mulut si-pria. Dalam gambar scane diatas terlihat bahwa si-wanita merasa bertambah khawatir dengan jawaban dan sikap yang keluar dari si-pria, hal ini terlihat dari senyum kecilnya dan terus

mengunyah makanan yang menggambarkan berusaha untuk setenang mungkin dan memaklumi sikap dan perilaku yang dilakukan oleh si-pria. Mimik muka yang ditampakkkan oleh si- pria seperti orang yang gembira dengan mata melotot melihat si- ibu wanita dengan rasa ingin menyampaikan sesuatu.

Tabel 4.4 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 4 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 4 Si Pria : “ Huueeekkkkk,

Huuuekkkkk” dengan jari jempol diacungkan kepada si-ibu wanita.

Psikis (Gangguan), terjadi pada si- wanita dan kedua orangtuanya.

Lalu si-pria menjawab lagi dengan kata “ Hueeeeeeeeekk, Hueeeeeeeeeekkk…..”. Tetapi dengan kedua jari jempol diacungkan kehadapan ibu si-wanita. Lalu si-wanita mendapat gangguan yang semakin banyak dengan perkataan yang keluar mulut si-pria dan tingkah laku si-pria. Dialog yang diungkapkan oleh si pria di atas digolongkan kedalam kode simbolik, hal ini dikarenakan pada kalimat tersebut terdapat kata yang di ulang- ulang dan menimbulkan taraf perbedaan bunyi. Dialog tersebut dapat diartikan bahwa di dalamnya mengandung unser kekerasan yang tergolong pada kekerasaan psikis sebab gambar scane diatas terlihat bahwa si-wanita merasa tambah kahwatir dengan jawaban yang akan keluar dari si-pria, hal ini terlihat Dalam gambar scane diatas terlihat si-wanita melihat kearah si- ibunya yang khawatir dengan reaksi ibunya dengan sikap si-pria, hal ini terlihat dari tatapan yang diperlihatkan.

Tabel 4.5 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 5 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 5 Si Pria : “ Huueeekkkkk,

Huuuekkkkk” dengan jari jempol diacungkan kepada

Psikis (Gangguan), terjadi pada si- wanita dan kedua

si-ibu wanita. Dan lidah dijulurkan kedepan

orangtuanya.

Gambar 4.6 Scane 6

Lalu ibu si-wanita merasa terkejut (dalam artian merasa dihina/ dilecehkan) dengan tindakan yang dilakukan oleh si- pria. Dalam gambar scane diatas terlihat ekspresi terkejut dari si-ibu wanita dengan mimik wajah mata yang melotot, dahi yang mengkerut dan mulut yang sedikit menganga. Reaksi yang terjadi pada si-ibu mendiskripsikan perasaan merasa dihina dan dilecehkan oleh si-pria.

Tabel 4.6 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 6 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 6 Ibu wanita : “ Haaaahhhh” Psikis (pelecehan),

dengan ekspresi wajah yang terkejut.

terjadi pada si- ibu wanita

Gambar 4.7 Scane 7

Lalu si-pria menjawab lagi dengan kata “ Hueeeeeeeeekk, Hueeeeeeeeeekkk…..”. Tetapi dengan kedua jari jempol diacungkan kehadapan ibu si-wanita dan bertambah keras dan tinggi nada suaranya. Lalu si-wanita mendapat gangguan yang semakin banyak dengan perkataan yang keluar mulut si-pria dan tingkah laku si-pria. Dialog yang diungkapkan oleh si pria di atas digolongkan kedalam kode simbolik, hal ini dikarenakan pada kalimat tersebut terdapat kata yang di ulang-ulang dan menimbulkan taraf perbedaan bunyi. Dialog tersebut dapat diartikan bahwa di dalamnya mengandung unser kekerasan yang tergolong pada kekerasaan psikis. Reaksi wajah dari si-wanita yang mengerutkan dahi dan melirik ke arah ibu si-wanita karena

sangat takut dengan rekasi dari ibu wanita, karena sikap dan perilaku yang tidak sopan dari si-pria.

Tabel 4.7 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 7 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 7 Si Pria : “Huuuuueeeekkkk,

Huuuuuuuueeeeekkkk” dengan jari jempol diacungkan dan lidah dijulurkan ke depan

Psikis (gangguan), terjadi pada si- wanita, yang terlihat dengan ekspresi wajah yang cemas.

Lalu bapak si-wanita merasa terkejut (dalam artian merasa dihina/ dilecehkan) dengan tindakan yang dilakukan oleh si-pria. Dalam gambar scane diatas menggambarkan ekspresi si-bapak wanita terkejut atas reaksi dari si-pria, dengan ekspresi mata sedikit melotot dan mulut menganga, lalu mengeluarkan sedikit suara terkejut, yaitu Haah... Reaksi yang terjadi mendiskripsikan ekspresi terkejut karena sikap dan perilaku si-pria.

Tabel 4.8 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 8 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 8 Bapak wanita :

“ Haaaahhhh” dengan

ekspresi wajah yang terkejut.

Psikis (pelecehan), terjadi pada si- bapak wanita.

Gambar 4.9 Scane 9

Lalu si-pria menjulurkan lidah seperti seekor “anjing” ketika sedang kelaparan. Si-wanita merasa sangat terganggu dengan reaksi yang berlebihan dari si-pria. Reaksi yang ditimbulkan si-wanita sangat terkejut karena tidak ada perubahan sikap dan perilaku dari si-pria dikarenakan reaksi terkejut/ kaget dari ibu wanita dan bapak wanita. Reaksi itu berupa tatapan heran/ aneh kepada si-pria karena terus bertindak aneh dengan sikap dan suara yang aneh pula.

Tabel 4.9 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 9 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 9 Si Pria : “Huuuuueeeekkkk,

Huuuuuuuueeeeekkkk” dengan jari jempol diacungkan dan lidah dijulurkan ke depan

Psikis (banyak gangguan), terjadi pada si- wanita, yang terlihat dengan ekspresi wajah yang cemas.

Gambar 4.10 Scane 10

Lalu si-pria menjulurkan lidah seperti seekor “anjing” gila yang sangat kelaparan. Si-wanita merasa sangat terganggu dengan reaksi yang berlebihan dari si-pria. Lalu si-wanita mengambil sendok sayur yang ada di depannya dengan maksud tertentu. Reaksi yang muncul berupa senyuman memilukan karena merasa malu dengan sikap aneh si-pria.

Tabel 4.10 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 10 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 10 Si Pria : “Huuuuueeeekkkk,

Huuuuuuuueeeeekkkk” dengan jari jempol diacungkan dan lidah dijulurkan ke depan

Psikis (gangguan), terjadi pada si- wanita, yang terlihat dengan ekspresi wajah yang cemas.

Gambar 4.11 Scane 11

Lalu ibu si-wanita merasa terkejut dengan berkata “Hah” (dalam artian merasa dihina/ dilecehkan) dengan tindakan yang terus dilakukan oleh si-pria. Dialog yang diungkapkan oleh si pria di atas digolongkan kedalam kode simbolik, Dialog tersebut dapat diartikan bahwa di dalamnya mengandung unser kekerasan yang tergolong pada kekerasaan psikis. Mimik wajah yang ditampilkan berupa reaksi terkejut dengan mata melotot dan mulut sedikit menganga dan kedua tangan diangkat dari piring makannya. Reaksi ini bukan mendiskripisikan si-ibu wanita terkejut tetapi juga takut dengan rekasi aneh si-pria. Tabel 4.11 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 11 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 11 ibu wanita : “

Haaaahhhh” dengan ekspresi wajah yang terkejut dan

Psikis (pelecehan), terjadi pada si- ibu wanita.

ketakutan.

Gambar 4.12 Scane 12

Lalu si-pria menjulurkan kedua jempolnya dan terus berkata Huuuuuuekkkkkk, Huuuuuuuuuuuuueeeeeekkk !!. Dialog yang diungkapkan oleh si pria di atas digolongkan kedalam kode simbolik, hal ini dikarenakan pada kalimat tersebut terdapat kata yang di ulang-ulang dan menimbulkan taraf perbedaan bunyi. Dialog tersebut dapat diartikan bahwa di dalamnya mengandung unser kekerasan yang tergolong pada kekerasaan psikis sehingga Si-wanita merasa sangat terganggu dengan reaksi yang berlebihan dari si-pria. Lalu si-wanita mengambil sendok sayur yang ada di depannya menggunakan tangan kanan dengan maksud menghentikan reaksi yang berlebihan dari si-pria. Mimik wajah si-wanita menunjukkan

reaksi malu dan ingin melakukan sesuatu untuk menghentikan sikap aneh si-pria, terlihat si-wanita wajahnya pasrah akan sikap aneh si-pria.

Tabel 4.12 Analisis Studi Semiotika Roland Barthes scane 12 Kode

Pembacaan

Scene Kalimat yang menunjukkan kode pembacaan pada scane

Jenis-Jenis Perilaku Kekerasan Kode Proaretik 12 Si Pria : “Huuuuueeeekkkk,

Huuuuuuuueeeeekkkk” dengan jari jempol diacungkan dan lidah dijulurkan ke depan

Psikis (gangguan), terjadi pada si- wanita, yang terlihat dengan ekspresi wajah yang cemas.

Analisis :

Pada Dialog diatas kita dapat melihat bahwa semua pemain dalam scane yang ditampilkan terdapat unsur kekerasan psikis dan fisik. Dalam 13 scane terdapat 11 kekerasan psikis dan 2 kekerasan fisik. 11 kekerasan psikis yang terdapat dalam iklan Hexos versi makan sama camer antara lain : intimidasi, gangguan dan pelecehan. Intimidasi terlihat pada scane 2 dimana, si-ibu wanita menanyakan perihal masakannya dengan

intonasi suara yang rendah mengancam. Gangguan terlihat pada scane 3, 4, 5, 7, 9, 10 dan 11 dimana, si-pria mengeluarkan kata dan ekspresi yang tidak disangka dengan mengucapkan kata “Huuuuueeeeeeekkkkk, Huuuuuuueeeeeeekkkkkkk……” yang menyebabkan si-wanita, si-ibu wanita dan si-bapak wanita merasa terganggu, rasa terganggu terlihat dari mimik wajah dari si-ibu wanita dan si- bapak wanita yang terkejut dengan mata melotot dan mulut sedikit menganga. Sedangkan reaksi mimik muka yang ditampilkan oleh si-wanita karena mendapat rasa gangguan dari si-pria berupa sikap senyum, ekspresi kaget dan ekspresi kesal terhadap kelakuan yang di lakukan oleh si-pria.

Pelecehan, terlihat pada scane 6 dan 11 (si-ibu wanita yang

merasa dilecehkan dengan sikap si-pria), scane 8 (si-bapak wanita yang merasa dilecehkan dengan sikap si-pria), dan scane 10 (si-pria yang bersikap seperti seeokor anjing, yang memberi arti melecehkan diri sendiri).

Kekerasan fisik terlihat pada scane 14 dan 15, kekerasan

fisik pertama adalah sikap si-wanita yang memukul kepala si-

pria menggunakan sendok sayur untuk menghentikan perilaku anehnya. Kekerasan fisik kedua adalah adegan si-pria tertimpa permen Hexos raksasa yang menyebabkan reaksi terkejut si- wanita. Kekerasan yang terjadi pada iklan Hexos versi “makan sama camer” merupakan hal yang dianggap lucu/ suatu humor

yang semakin popular di tahun 2010, contoh acara OVJ yang menggunakan adegan kekerasan pada tayangannya.

Dalam iklan Hexos versi “makan sama camer” durasi yang ditampilkan hanya sebentar (18 detik), namun setelah dianalisis menggunakan semiotika roland barthes dari segi dialog dan rekasi/ adegan yang ada dalam iklan tersebut mengandung unsur kekerasan. Kekerasan yang timbul berupa kekerasan psikologis berupa, intimidasi, penghinaan dan pelecehan, selain kekerasan psikologis terdapat juga adegan kekerasan fisik yang terdapat dalam iklan tersebut.

Dokumen terkait