PROSENTASE RATA-RATA PERTAHUN
A. Studi Sistem Struktur
Bangunan Terminal Tipe A ini direncanakan memiliki 2 – 3 lantai bangunan. Berdasarkan letaknya, sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini dibagi menjadi tiga jenis yakni :
• Struktur Bawah (Sub Structure)
• Struktur Tengah (Mid Structure)
• Struktur Atas (Upper Structure)
Pemilihan struktur pada bangunan ini didasari oleh beberapa faktor seperti jenis bangunan yang berpengaruh pada pembebanan, kondisi tanah (daya dukung tanah dan kestabilan tanah), kondisi iklim setempat, dan kualitas bahan (kekuatan, ketahanan, dan maintenance).
• Struktur Bawah (Low Structure)
Merupakan sistem struktur di kaki atau dasar dari sebuah bangunan yang disebut pondasi. Struktur bertugas menerima keseluruhan beban bangunan dari lantai, dinding, atap yang semua ditopang oleh struktur bagian bawah yaitu pondasi. Sehingga sangat diharuskan pondasi ini sampai ke tanah keras ataupun jika tidak ditemukan tanah keras, maka haruslah ada perbaikan tanah berupa pemadatan. Berikut merupakan pilihan struktur bawah yang dapat dipilih :
SUB STRUCTURE
Pondasi Batu Belah
• Merupakan tipe pondasi dangkal (maksimal 0,8 m).
• Material utama batu belah, braben / padatan, dan aanstamping.
• Biasa digunakan untuk pondasi bangunan tingkat rendah (1 – 2 lantai)
• Berfungsi sebagai penyalur beban bangunan melalui kolom ke pondasi batu belah ini dan kemudian diteruskan ketanah.
Kelebihan Kekurangan
• Bahan / material dapat diperoleh dengan mudah karena berada disekitar kita.
• Sangat ekonomis dari segi biaya pengangkutan, harga satuan, dan pemasangan.
• Jenis pondasi merupakan pondasi yang sudah dikenal baik oleh pekerja konstruksi, sehingga mudah dikerjakan.
• Penerapan pondasi terbatas pada kemiringan tanaha yang landai (0% - 4%).
• Beban yang dapat di dukung relatif ringan (1 – 2 lantai)
• Material pondasi tidak homogen.
Pondasi Footplate
• Merupakan tipe pondasi dangkal (maksimal 0,8 m).
• Tersusun atas beton cor dengan perkuatan tulangan besi.
• Biasa digunakan untuk pondasi bangunan tingkat menengah (3 – 5 lantai)
• Berfungsi sebagai penyalur beban bangunan melalui kolom ke footplat ini dan kemudian diteruskan ketanah.
• Untuk menahan gaya dominan vertikal.
gambar 3 9 pondasi batu belah sumber : hdesignidea.com
gambar 3 10 Pondasi Footplat sumber : www.soeprimulia.wordpress.com
Kelebihan Kekurangan
• Ekonomis dari segi biaya pengangkutan dan harga satuan.
• Kekuatan dan kualitas pondasi dapat disesuakan melalui komposisi cor beton, diameter tulangan, dll
• Penggunaan pondasi tidak terbatas pada kemiringan lahan.
• Galian untuk pondasi harus mencapai pada level tanah keras.
• Beban yang dapat di dukung relatif ringan (3 – 5 lantai)
• Membutuhkan pelaksana lapangan yang terlatih.
Pondasi Raft / Rakit
• Merupakan tipe pondasi dangkal (maksimal 0,8 m).
• Tersusun atas beton cor dengan perkuatan tulangan besi.
• Biasa digunakan untuk pondasi bangunan tingkat menengah (3 – 5 lantai)
• Berfungsi sebagai penyalur beban bangunan melalui kolom keplat lantai terbawah dan kemudian diteruskan ketanah.
• Biasanya dipakai jika daya dukung tanah sangat rendah.
• Untuk menahan gaya dominan vertikal.
Kelebihan Kekurangan
• Kekuatan dan kualitas pondasi dapat disesuakan melalui komposisi cor beton, diameter tulangan, dll
• Penurunan lantai bangunan terjadi secara serentak, sehingga meminimalisir terjadinya keretakan.
• Beban yang dapat di dukung relatif ringan (3 – 5 lantai)
• Membutuhkan pelaksana lapangan yang terlatih.
• Relative lebih mahal dari segi biaya pengangkutan dan harga bahan. Pondasi Sumuran
• Cocok untuk daya dukung tanah 2,0 – 6,0m.
• Biasanya berdiameter 0,6m – 1,5m.
• Biasa digunakan untuk pondasi bangunan tingkat menengah (3 – 5 lantai).
• Berfungsi sebagai penyalur beban bangunan melalui kolom ke pondasi sumuran gambar 3 11 Pondasi Rakit
sumber : www.prima-mangiri.blogspot.com
gambar 3 12 pondasi sumuran sumber : belajarsipil.blogspot.com
dan kemudian diteruskan ketanah.
Kelebihan Kekurangan
• Ekonomis dari segi biaya pengangkutan dan harga satuan.
• Tidak memperlukan peralatan khusus (seperti alat berat)
• Sudah banyak pekerja yang dapat mengerjakan.
• Pondasi tidak dapat tercampur dengan rata.
• Mahal dari segi biaya
pengangkutan, harga satuan, dan pengerjaan galian.
• Penggunaan pondasi ini sebisa mungkin pada tanah yang memiliki daya dukung menengah.
• Struktur Tengah (Middle Structure)
Sistem struktur bagian tengah ini merupakan penyalur beban dari struktur atase ke struktur bawah. Yang ada pada bagian ini seperti rangka (kolom, balok), dinding pemikul, dll. Berikut adalah macam alternative sruktur yang dapat digunakan :
MID STRUCTURE
Struktur Rangka
• Merupakan jenis perkuatan struktur ruang.
• Tersusun atas beton cor dengan perkuatan tulangan besi.
• Terdiri dari balok dan kolom.
• Untuk menahan gaya dominan lateral.
• Berupa kolom, balok, dan plat lantai.
• Dimensi kolom dan balok pada level lantai atas semakin kecil. (Pembagian gaya).
gambar 3 13 struktur rangka sumber : www.slideshare.net
Kelebihan Kekurangan
• Ekonomis dari segi biaya perawatan.
• Kekuatan dan kualitas dapat disesuakan melalui komposisi cor beton, diameter tulangan, dll
• Sudah dikenal baik oleh pekerja konstruksi, sehingga mudah dikerjakan.
• Resistensi terhadap api yang tinggi.
• Memerlukan tenaga ahli teknik sipil untuk menganalisis kekuatan dan dimensi.
• Memerlukan coating lapisan khusus untuk perlindungan terhadap iklim.
• Memiliki gaya lateral yang sangat tinggi, sehingga pada kasus high rise building harus menggunakan bracing / belting.
Struktur plat dinding sejajar
• Merupakan dinding – dinding yang berdiri sejajar membagi dan memikul beban keseluruhan dari atas dinding.
• Dinding merupakan penyalur beban dari atap ke pondasi.
• Tersusun atas beton cor dengan perkuatan tulangan besi atau menggunakan dinding 1 bata.
• Penempatan dinding sejajar pada bagian yang sejajar terhadap kemungkinan arah gaya.
Kelebihan Kekurangan
• Ekonomis dari segi biaya pengangkutan dan harga satuan.
• Kekuatan dan kualitas dapat disesuakan melalui komposisi cor beton, diameter tulangan, dll
• Dinding sebagai pengganti balok dan kolom, sehingga penggunaan ruang dapat lebih efektif.
• Pembuatan struktur ini relative lebih boros.
• Area yang dapat dibuat bukaan relative kecil, dan membutuhkan perhitungan khusus.
• Membutuhkan pelaksana lapangan yang terlatih.
• Struktur Atas (Upper Structure
Struktur ini biasa disebut atap bangunan. Struktur ini berfungsi untuk menaungi bangunan baik dari gambar 3 14 plat dinding sejajar
sumber : ronny.blog.upi.edu
terpaan angin maupun hujan. Alternative struktur yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
UPPER STRUCTURE
Truss Baja
• Merupakan jenis
perkuatan struktur atap.
• Material utama secara umum berupa baja IWF berbagai ukuran sesuai kebutuhan dan dengan sambungan las maupun mur baut.
• Penyaluran gaya
mengarah langsung pada seluruh perkuatan pipa konektor.
• Memiliki berbagai variasi bentuk atap (melengkung miring, sejajar,dll).
Kelebihan Kekurangan
• Lebih ringan dibandingkan struktur beton cor bertulang.
• Ekonomis dari segi biaya perawatan.
• Sudah banyak pekerja yang dapat mengerjakan.
• Memerlukan tenaga ahli teknik sipil untuk menganalisis kekuatan dan dimensi.
• Memerlukan coating lapisan khusus untuk perlindungan terhadap iklim maupun api.
Struktur Shell
• Merupakan jenis perkuatan struktur ruang atau atap.
• Material utama secara umum berupa beton cor bertulang.
• Untuk menahan gaya horisontal,vertikal, lateral.
• Penyaluran gaya mengarah langsung pada seluruh badan struktur cangkang.
• Struktur yang biasa digunakan untuk bentuk - bentuk bangunan yang melengkung secara rumit. gambar 3 15 truss baja
sumber : www.jayawan.com
gambar 3 16 Struktur Shell Sumber : www.buildersengineer.com
Kelebihan Kekurangan
• Kekuatan struktur dapat diatur dengan memanipulasi kualitas beton cor dan dimensi tulangan besi yang diinginkan.
• Sangat rigid dan tahan gempa.
• Resistensi terhadap api yang tinggi.
• Efisien untuk bangunan bentang lebar.
• Bentuk yang diciptakan tidak terbatas.
• Memerlukan tenaga ahli teknik sipil untuk menganalisis kekuatan dan dimensi.
• Sedikit ahli yang dapat menangani struktur cangkang.
• Mahal dari segi bahan, tenaga, dan perencanaan.
Struktur Rangka Ruang / Space Frame
• Merupakan jenis
perkuatan struktur atap.
• Material utama secara umum berupa pipa
konektor & mero/node/ball joint.
• Penyaluran gaya
mengarah langsung pada seluruh perkuatan pipa konektor.
• Struktur yang biasa digunakan untuk bentuk - bentuk bangunan yang melengkung secara rumit.
Kelebihan Kekurangan
• Bentuk yang diciptakan tidak terbatas.
• Sangat rigid dan tahan gempa.
• Resistensi terhadap api yang tinggi.
• Efisien untuk bangunan bentang lebar.
• Lebih ringan dibandingkan struktur beton cor bertulang.
• Memerlukan tenaga ahli teknik sipil untuk menganalisis kekuatan dan dimensi.
• Sedikit ahli yang dapat menangani struktur space frame.
• Mahal dari segi bahan, tenaga, dan perencanaan.
gambar 3 17 Space Frame Sumber : www.buildersengineer.com
Dak Beton
• Merupakan jenis
perkuatan struktur atap.
• Material utama secara umum berupa beton cor bertulang.
• Untuk menahan gaya dominan lateral.
• Penyaluran gaya
mengarah ke balok dak beton lalu kekolom.
• Membutuhkan kolom sebagai pendukung struktur.
Kelebihan Kekurangan
• Kekuatan dan kualitas dapat disesuakan melalui komposisi cor beton, diameter tulangan, dll
• Ekonomis dari segi biaya perawatan.
• Sudah banyak pekerja yang dapat mengerjakan.
• Resistensi terhadap api yang tinggi.
• Memerlukan tenaga ahli teknik sipil untuk menganalisis kekuatan dan dimensi.
• Memerlukan coating lapisan khusus untuk perlindungan terhadap iklim.
• Dari segi biaya relative lebih mahal.